Halte Transjakarta |
---|
|
|
Kota | Jakarta Selatan |
---|
Desa/kelurahan | Setiabudi, Setiabudi |
---|
Kodepos | 12910 |
---|
Alamat | Jalan HR Rasuna Said |
---|
Koordinat | 6°12′29″S 106°49′47″E / 6.20801°S 106.82983°E / -6.20801; 106.82983 |
---|
|
Struktur | |
---|
Pintu masuk | Melalui jembatan penyeberangan Stasiun LRT Setiabudi |
---|
Gerbang tarif | Ya |
---|
Akses | |
---|
Fasilitas Sepeda | Tidak |
---|
|
Pemilik | PT. Transportasi Jakarta |
---|
Nama sebelumnya | Menara Duta (selama masa pembangunan Koridor 6) Setiabudi Utara AINI Setiabudi Utara (hingga tahun 2023) |
---|
Status | Beroperasi |
---|
Dibuka | 27 Januari 2007 |
---|
Dibangun kembali | 24 Maret 2023; 19 bulan lalu (2023-03-24) |
---|
|
|
Setiabudi adalah sebuah halte bus Transjakarta yang terletak di Jalan HR Rasuna Said, Kelurahan Setiabudi, Setiabudi, Jakarta Selatan. Halte yang berada di Koridor 6 yang membentang dari utara ke selatan ini, namanya berasal dari nama daerah tersebut.
Halte ini sempat menempati bangunan temporer lantaran terdampak oleh pembangunan LRT Jabodebek. Bangunan baru halte ini terletak di bawah stasiun LRT Setiabudi. Selama belum beroperasi, halte yang baru sempat dijadikan tempat peristirahatan bagi pramudi RoyalTrans.
Pada 24 Maret 2023, Halte Setiabudi mulai dioperasikan kembali untuk diuji coba melayani pelanggan. Beroperasinya halte di bawah Stasiun LRT membuat halte ini dapat menyokong integrasi langsung Koridor Transjakarta dengan Stasiun LRT Lintas Dukuh Atas—Harjamukti/Jati Mulya.[1] Pada tahun 2023, halte Setiabudi Utara berubah nama menjadi halte Setiabudi menyesuaikan nama stasiun LRT di atas halte tersebut dan juga sebagai netralisasi nama halte untuk mencari keuntungan dari penjualan hak penamaan.[2]
Bangunan dan tata letak
Pada saat awal beroperasi dengan nama Halte Setiabudi Utara AINI, halte ini memiliki bangunan berukuran kecil dengan 2 dermaga peron di setiap sisi halte. Hal yang menjadikan halte ini unik adalah lokasinya yang berada di bagian Jalan H. R. Rasuna Said dengan perbedaan ketinggian antar median jalan yang signifikan. Sehingga dermaga peron sisi barat di perpanjang dan ditambahkan tangga agar dapat menjangkau bus Transjakarta.
Selama pembangunan jalur LRT Jabodebek, Halte Setiabudi Utara AINI, yang namanya menjadi Halte Setiabudi Utara saja, dipindahkan agak ke utara untuk memberi ruang dalam pembangunan tiang pancang jalur LRT. Dengan bangunan sementara yang sederhana dengan dinding yang dibuat dari kontainer, halte dibuat lebih luas dengan penambahan dermaga peron menjadi 4 dermaga di tiap sisinya serta pemberian fasilitas toilet portable di dalam Halte. Halte sementara Setiabudi Utara pun dioperasikan hingga halte baru yang berada di bawah Stasiun LRT Setiabudi dioperasikan.
Halte Setiabudi yang baru pun dioperasikan menggantikan halte sementara. Halte yang baru berjarak 200 meter dari halte sementara, lebih jauh daripada halte lama yang pertama. Meskipun memiliki bangunan yang lebih luas dan panjang dengan penambahan peron kembali menjadi 6 dermaga peron di tiap sisinya, Halte Setiabudi masih memiliki ketimpangan elevasi di kedua sisi halte, yang kini diakomodasi dengan pemberian tangga dan rampa antarperon yang ada di tengah halte, alih-alih pada dermaga seperti pada halte lama.
Tersedia pula fasilitas musala dan toilet, termasuk toilet ramah disabilitas di dalam Halte Setiabudi. Dahulu di depan halte, difungsikan wastafel yang dimanfaatkan pelanggan untuk mencuci tangan selama wabah Pandemi COVID-19, yang kini sudah tidak digunakan lagi.
Berikut merupakan peta tata letak layanan rute koridor/BRT di Halte Setiabudi pada Koridor 6 Transjakarta per 30 Oktober 2024:
Layanan bus kota non-BRT
Berikut merupakan daftar layanan bus kota Transjakarta non-BRT yang tersedia baik di dalam maupun di sekitar Halte Setiabudi yang ada di Koridor 6 Transjakarta per 30 Oktober 2024:
Insiden
Pada tanggal 2 Agustus 2021, seorang pria yang menaiki bus dari Halte Setiabudi kehilangan dompetnya karena diambil oleh komplotan copet yang diduga berjumlah dua orang. Kedua pelaku terekam oleh kamera pengawas di dalam bus saat tengah melancarkan aksinya. Korban mengaku bahwa telah melapor ke pihak Transjakarta dan Polsek Cimanggis dan berharap agar tak terulang kejadian serupa.[3]
Pada tanggal 14 September 2024, sebuah mobil menabrak movable concrete barrier (MCB) jalur BRT Koridor 9 yang ada di sisi timur Halte Setiabudi. Tidak terdapat kerusakan yang berarti pada MCB, tetapi sisi depan mobil pada ban bagian kanan menjadi ringsek.[4] Sebulan kemudian pada 22 Oktober 2024, sebuah mobil lain kembali menabrak hulu MCB di sisi yang berlawanan dari kejadian yang sebelumnya, yakni di sisi barat halte arah jembatan Latuharhary. Tabrakan ini membuat separator BRT mengalami kerusakan serta membuat kemacetan yang cukup parah di Jalan H.R. Rasuna Said tersebut.[5]
Galeri
-
Gerbang keluar Halte Setiabudi Utara AINI sebelum direvitalisasi
-
Suasana di dalam halte Setiabudi Utara AINI lama
-
Tangga turun ke peron Barat bangunan lama Halte Setiabudi Utara AINI
-
Peron bangunan Halte Setiabudi Utara AINI temporer
-
Halte Setiabudi yang saat itu masih bernama Setiabudi Utara yang baru, 2023
-
Rampa akses menuju halte dari concourse Stasiun LRT Setiabudi, 2023
-
Wastafel yang pernah beroperasi di depan gerbang masuk, 2023.
-
Suasana di area gerbang masuk halte, 2023.
-
Layar Sistem Informasi Penumpang (PIS) beserta papan informasi, 2023.
-
Suasana di bagian dalam halte, tampak perbedaan ketinggian antarsisi halte, 2023.
-
Rampa untuk berpindah antarsisi peron halte, 2023.
-
Fasilitas musala, 2023.
Referensi
Pranala luar