Karl Liebknecht
Karl Paul August Friedrich Liebknecht (Jerman: [ˈliːpknɛçt] ⓘ; 13 Agustus 1871 – 15 Januari 1919) adalah sosialis Jerman, yang semula di Partai Demokrat Sosial Jerman (SPD), dan kemudian bersama Rosa Luxemburg mendirikan Liga Spartakus dan Partai Komunis Jerman yang berpisah dari SPD. Dia paling dikenal atas penentangannya terhadap Perang Dunia I di Reichstag serta perannya di Pemberontakan Spartakus pada 1919. Pemberontakan tersebut dihancurkan oleh pemerintahan SPD dan Freikorps (unit paramiliter yang terdiri dari veteran Perang Dunia I). Liebknecht dan Luxemburg dieksekusi selama terjadinya pemberontakan. Setelah kematiannya, Liebknecht dan Luxemburg menjadi martir bagi sosialis. Menurut Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi, peringatan kematian Liebknecht dan Luxemburg terus memainkan peran penting di antara kelompok kiri Jerman, termasuk Die Linke. Revolusi dan kematiannyaLiebknecht dibebaskan dari penjara pada Oktober 1918 setelah ditahan pada Mei 1916 akibat dari aksi demonstrasi antiperang di Berlin. Dia dibebaskan setelah Pangeran Maximilian dari Baden memberikan amnesti kepada semua tahanan politik. Sekembalinya ke Berlin pada 23 Oktober, dia dikawal ke kedutaan Soviet oleh kerumunan pekerja.[1] Setelah pecahnya Revolusi Jerman, Liebknecht melanjutkan kegiatannya di Liga Spartakus. Dia melanjutkan kepemimpinannya di sana bersama Luxemburg dan menerbitkan organ partainya, Die Rote Fahne (The Red Flag). Pada 9 November, Liebknecht mendeklarasikan pembentukan Freie Sozialistische Republik (Republik Sosialis Merdeka) dari balkon Berliner Stadtschloss, dua jam setelah Philipp Scheidemann mendeklarasikan Republik Jerman dari balkon Reichstag.[2] Pada 31 Desember 1918 dan 1 Januari 1919, Liebknecht terlibat dalam pendirian Partai Komunis Jerman (KPD).[3] Bersama dengan Luxemburg, Leo Jogiches, dan Clara Zetkin, dia juga berperan penting dalam Pemberontakan Spartakus pada Januari 1919 di Berlin. Mulanya, ia dan Luxemburg menentang pemberontakan, tetapi kemudian mereka bergabung setelah pemberontakan dimulai. Pemberontakan tersebut ditentang secara brutal oleh pemerintah Jerman di bawah Friedrich Ebert dengan bantuan sisa-sisa Angkatan Darat Kekaisaran Jerman dan milisi yang disebut Freikorps. Pada 13 Januari, pemberontakan tersebut telah dipadamkan. Liebknecht dan Luxemburg ditangkap oleh pasukan Freikorps pada 15 Januari 1919 dan dibawa ke Hotel Eden di Berlin, di mana mereka disiksa dan diinterogasi selama beberapa jam.[4] Setelah itu, Luxemburg dipukul dengan popor senapan dan kemudian ditembak dan mayatnya dibuang ke Kanal Landwehr, sementara Liebknecht dipaksa untuk keluar dari mobil yang digunakan untuk membawanya dan kemudian ditembak dari belakang. Pernyataan resmi mengatakan dia telah ditembak dalam upaya untuk melarikan diri. Meski situasinya diperdebatkan oleh para pelaku pada saat itu, komandan Freikorps, Kapten Waldemar Pabst, kemudian mengklaim: "Saya telah mengeksekusi mereka."[5] Lihat pulaReferensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Karl Liebknecht.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia