Sosialisme otoritarian
Sosialisme otoritarian merujuk pada koleksi sistem ekonomi politik yang menjelaskan dirinya sebagai sosialis dan menolak konsep politik multipartai, kebebasan berkumpul, habeas corpus dan kebebasan berekspresi dari demokrasi liberal. Beberapa negara, termasuk Uni Soviet dan Tiongkok Maois telah dideskripsikan oleh jurnalis dan sarjana sebagai negara Sosialis Otoritarian. Bagaimanapun, keduanya tidak menggunakan istilah 'sosialis otoritarian' untuk menjelaskan dirinya. Mereka mendeklarasikan negaranya sebagai Demokrasi Proletarian atau Rakyat. Dalam sosialisme otoritarian termasuk juga di antaranya ideologi seperti Sosialisme Arab dan Sosialisme Afrika. Akar politikSosialisme dari atasSosialisme otoritarian diturunkan dari konsep "sosialisme dari atas". Hal Draper mendefinisikan "sosialisme dari atas" sebagai filsafat yang menggunakan administrasi elit untuk menjalankan negara sosialis. Bentuk lain dari sosialisme adalah "sosialisme dari bawah" yang lebih demokratis.[1] Draper melihat sosialisme dari bawah sebagai versi sosialisme yang lebih murni dan lebih Marxis.[2] Marx dan Engels sangat menentang segala institusi sosialis yang "kondusif untuk otoritarianisme takhayul". Draper membuat argumen bahwa pembedaan ini selaras dengan pembedaan antara "reformis atau revolusioner, damai atau keras, demokratis atau otoritarian, dan sebagainya".[1] Referensi
|