Frasa Internasional Kelima merujuk pada usaha yang dilakukan oleh seksi-seksi sosialis untuk membentuk Internasional Pekerja.
Internasional sebelumnya
Telah ada banyak organisasi internasional pekerja sebelumnya, dan panggilan untuk Internasional Kelima mengandaikan pengakuan terhadap keempat internasional sebelumnya secara khusus, yang kesemuanya menganggap dirinya sebagai suksesor dari yang sebelumnya.
"Internasional Kedua" dibentuk pada 1889 setelah pengusiran kaum anarkis dari Internasional Pertama, dan berjalan sampai pembubarannya pada 1916. Internasional Kedua merupakan leluhur langsung dari organisasi yang masih ada saat ini, Sosialis Internasional, sebuah organisasi internasional dari partai-partai politik arus utama demokrasi sosial.
"Internasional Ketiga" yang dikenal juga sebagai "Komintern", didirikan oleh Vladimir Lenin pada 1919, setelah kegagalan Internasional Kedua pada permulaan Perang Dunia Pertama, dan dibubarkan pada 1943.
"Internasional Keempat" didirikan pada 1938 oleh Leon Trotsky, sebagai oposisi terhadap Stalisinsme. Trotsky menganggap Komintern tidak bisa diubah dan telah bersinggungan dengan kontra-revolusioner dibawah kontrol elit birokratis dalam Uni Soviet. Meski masih eksis, perpecahan Trotkyisme telah menghasilkan panggilan terhadap internasional kelima.
Panggilan untuk Internasional Kelima
Pada November 1938, hanya tiga bulan setelah konferensi pembentukan Internasional Keempat, tujuh anggota dari Partai Pekerja Unifikasi Marxis (Workers' Party of Marxist Unification, POUM) dalam sidang di Barcelona mendeklarasikan dukungannya untuk "perlawanan Internasional Kelima".[1] Trotksyis Argentina, Liborio Justo, dikenal dengan "Quebracho", meminta diadakannya Internasional Kelima ketika dia pecah dari Trotskyisme pada 1941.[2] Tuntutan lain untuk Internasional Kelima dibuat oleh Lyndon LaRouche setelah keluar dari Liga Spartakus pada 1965.[3] Kemudian "Internasional Kelima Komunis" didirikan pada 1994 oleh beberapa kecil kelompok Trotksyis sekitar Gerakan untuk Masa Depan Sosialis.
Liga untuk Internasional Kelima
Pada 2003, Liga untuk Internasional Komunis Revolusioner (League for a Revolutionary Communist International, LRCI) dipanggil untuk membentuk Internasional Kelima "sesegera mungkin - tidak terlalu lama tapi dalam beberapa bulan dan tahun kedepan".[4] LCRI mengubah namanya pada saat itu menjadi Liga untuk Internasional Kelima (L5I). L5I berkembang secara signifikan dan pada 2010 telah memiliki seksi di Austria, Britania, Republik Ceko, Swedia, Sri Langka (Partai Sosialis Sri Langka) dan Amerika Serikat. L5I berkampanye dalam Forum Sosial Eropa dan gerakan buruh internasional untuk membentuk keanggotaan internasional. Perpecahan dalam diri mereka sebelum dikenal sebagai L5I yaitu Kelompok Pekerja Komunis di Selandia Baru ikut pula menuntut Internasional Kelima.
Venezuela
Hugo Chávez mengumumkan pada 2007 bahwa dia akan membentuk internasional yang baru karena ukuran Partai Sosialis Bersatu Venezuela dapat menjadi internasional kelima: "2008 dapat menjadi waktu yang bagus untuk mengadakan pertemuan partai-partai kiri di Amerika Latin untuk mengorganisasi partai-partai dan gerakan kiri di Amerika Latin dan Karibia".[5][6] Pada 21 November 2009 di Caracas, Venezuela, selama Pertemuan Internasional Pertama Partai Sayap Kiri, Cháves meminta untuk diadakannya pertemuan Sosialis Internasional Kelima di Venezuela pada 2010.[7]
Cerita The Fifth Internationale sebuah novel thriller dari penulis Jack King, dibangun dari premis bahwa setelah keruntuhan Uni Soviet dan sekutunya, dan reorganisasi lanjutan atau keruntuhan dari intelijen dan agensi keamanan berbagai negara, agen-agen ini membentuk organisasi pan-internasional yang disebut The Fifth Internationale.
Penulis fiksi ilmiahRobert A. Heinlein menyinggung Internasional Kelima dalam berbagai gambarannya tentang masa depan. Dalam cerita pendeknya pada 1940, "Solution Unsatisfactory", kelompok yang bernama "The Fifth Internationalist" mengambil alih Uni Soviet setelah kematian Joseph Stalin (yang pada saat penulisan masih hidup) dan berujung pada perang penghabisan dengan AS. Tulisan yang lebih bersimpati terhadap Internasional Kelima hadir dalam tulisan yang kemudian, "The Moon is a Harsh Mistress", yang merujuk Internasional Kelima sebagai bermacam-macam kelompok yang terlibat dalam perang kemerdekaan yang dilancarkan manusia yang mengkoloni bulan.
Penyair Allen Ginsberg menyinggung Internasional Kelima dalam "Footnote to Howl", bagian terakhir puisinya, "Howl".
[10]
Referensi
^"During the trial Poum defendants stressed that, while they 'admired Trotsky,' they regarded his Fourth International as too academic and favored a fighting Fifth International." Foreign News: Trotskyists LiquidatedDiarsipkan 2007-10-01 di Wayback Machine. Time Magazine, November 7 1938