Pada tahun 1858, meletus sebuah revolusi yang dilancarkan oleh Jenderal Fabre Geffrard, Adipati Tabara. Pada bulan Desember, Geffrard berhasil mengalahkan pasukan kekaisaran dan menguasai seluruh negeri. Akibatnya, sang kaisar turun dari tahta pada tanggal 15 Januari 1859. Kedutaan Prancis menolak permohonan bantuannya, sehingga Faustin naik kapal perang Britania dan pergi ke pengasingan pada tanggal 22 Januari 1859. Jenderal Geffrard menggantikannya sebagai presiden. Setelah itu, kaisar dan keluarganya tiba di Kingston, Jamaika, dan di situ mereka menetap selama beberapa tahun. Pada akhirnya Faustin diperbolehkan kembali ke Haiti dan meninggal dunia di Petit-Goâve pada tanggal 6 Agustus 1867; jenazahnya dikubur di Fort Soulouque.[3]