Dominion Ceylon
Dari tahun 1948 hingga 1972, Ceylon[1][2] adalah sebuah negara independen di Persemakmuran Bangsa-Bangsa yang berbagi kekuasaan dengan dominion-dominion Persemakmuran lainnya. Pada tahun 1948, Koloni Britania Ceylon meraih kemerdekaan dengan nama Dominion Ceylon. Pada tahun 1972, negara tersebut menjadi sebuah republik pada Persemakmuran, dan namanya berganti menjadi Sri Lanka. Negara tersebut merupakan sebuah negara pulau di Asia Selatan, yang berjarak sekitar 31 kilometer (19,3 mi) dari lepas pesisir selatan India. Negara tersebut merupakan pusat agama dan kebudayaan Buddhisme dari zaman kuno serta memiliki pengaruh Hinduisme yang kuat.[3] Masyarakat Sinhala merupakan kelompok mayoritas di negara tersebut; Tamil Sri Lanka, yang terkonsentrasi di utara dan timur pulau tersebut, merupakan minoritas etnis terbesar. Masyarakat lainnya meliputi Moor, Burgher, Kaffir, Melayu dan pribumi orang Vedda. Ekspor utama dan produk utama ekonominya adalah produksi teh, kopi, kelapa, karet dan kayu manis, yang asli dari negara tersebut.[4] Setelah lebih dari dua ribu tahun dikuasai oleh kerajaan-kerajaan lokal, sebagian Ceylon dijajah oleh Portugal dan Belanda mulai pada abad ke-16, sebelum kekuasaan seluruh negara tersebut dipegang oleh Kekaisaran Inggris pada 1815. Pada Perang Dunia II, Ceylon menjadi pangkalan penting untuk pasukan Sekutu dalam bertarung melawan Kekaisaran Jepang.[5] Sebuah gerakan politik nasionalis berkembang di negara tersebut pada awal abad ke-20 dengan tujuan meraih kemerdekaan politik, yang akhirnya dicapai pada 1948 setelah negosiasi damai dengan Inggris. Lihat pulaReferensi
|