Kesultanan ini didirikan pada 1206 oleh Qutb-ud-din Aibak . Sultan pertama dan tentara Mamluk, budak tentara yang memilih salah satu dari pemimpin mereka. Pada abad ke-14 posisi raja itu onaantastbaarder. Di bawah ambisius Sultan Muhammad bin Tughluq hampir seluruh semenanjung India ditaklukkan, tetapi penaklukan ini terbukti tidak dapat dipertahankan. Penaklukan Delhi oleh Timur Lenk pada tahun 1398 sultan membuat pengikut Timuriyah dan membatasi daerah yang kuat.
Nama
Istilah "Kesultanan Delhi" merujuk pada kota Delhi Ibukota kesultanan meskipun baru menjadi ibukota pada tahun 1214. Ibn Batutah menyebutkan bahwa Muhammad bin Tughlaq menamai "Hind dan Sind" untuk menyebut wilayah kekuasaannya, sehingga kesultanan ini juga bisa berarti "Kekaisaran Hindustan" (Persia: Mamalik-i-Hindustan) yang juga kelak digunakan pula untuk menyebut wilayah Kesultanan Mughal.[1]
^Jackson, Peter (2000). The Delhi Sultanate: a political and military history. Cambridge studies in Islamic civilization (edisi ke-Reprint). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN978-0-521-54329-3.