Dinasti Sui
Dinasti Sui (Hanzi: 隋朝, hanyu pinyin: Sui Chao) (581 - 618) adalah sebuah dinasti yang menjadi peletak dasar bagi kejayaan Dinasti Tang sesudahnya. Dinasti ini mempersatukan Tiongkok yang terpecah belah pada Zaman Enam Belas Negara sebelumnya. Terusan besar dibangun pada masa dinasti ini. Dinasti ini cukup pendek karena hanya 2 kaisar yang benar-benar memerintah. Kaisar-kaisar berikutnya hanyalah kaisar boneka yang dipasang oleh para jenderal dan penguasa militer sebelum akhirnya mereka sendiri mendirikan dinastinya sendiri. Li Yuan, sepupu Yang Guang, kaisar dinasti Sui yang kedua, merebut kekuasaan dan mendirikan dinasti Tang. Didirikan oleh Kaisar Wen dari Sui, ibu kota dari dinasti Sui adalah Chang'an (yang disebut Daxing, 581–605) and kemudian Luoyang (605–614). Kedua Kaisar dinasti Sui mengambil langkah pemerintahan tersentral dengan maksud untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan produktivitas pertanian dengan menerapkan sistem Tiga Departemen dan Enam Kementerian dan standardisasi penyatuan mata uang. Dinasti Sui juga menyebarkan dan membangun Agama Buddha di seluruh kekaisaran. Di pertengahan dinasti ini, kekaisaran yang baru saja tersatukan memasuki masa keemasan dan kemakmuran dengan hasil pertanian yang melimpah yang mendukung Pertumbuhan penduduk. Kaisar dinasti Sui adalah keturunan suku Han, dipercaya keturunan menteri dinasti Han yang bernama Yang Zhen.[1] dan Sejarah Baru Dinasti Tang menunjukan garis keturunan patrilinealnya terhubung ke raja Dinasti Zhou via Bangsawan Tinggi dari negara Jin.[2][3][4][5] Dinasti ini sering dibandingkan dengan dinasti Qin yang berkuasa sebelumnya karena telah berhasil menyatukan Tiongkok setelah perpecahan yang berkepanjangan. Berbagai reformasi dan proyek konstruksi dilakukan untuk mengkonsolidasikan negara yang baru bersatu, dengan pengaruh jangka panjang di luar pemerintahan dinasti mereka yang pendek. BudayaMeskipun dinasti Sui relatif berumur pendek, namun dalam hal budaya, dinasti ini mewakili transisi dari zaman sebelumnya. Banyak perkembangan budaya yang baru mulai terbentuk selama dinasti Sui kemudian dikonsolidasikan dan semakin berkembang selama dinasti Tang, dan pada abad-abad berikutnya. Sui bukan hanya memprakarsai pekerjaan umum massal misalnya Terusan Besar Tiongkok dan perpanjangan Tembok Besar, tetapi juga sistem politik yang dikembangkan oleh Sui, kemudian diadopsi oleh Tang dengan sedikit perubahan, kecuali untuk posisi puncak hierarki politik. Perkembangan budaya lain dari dinasti Sui termasuk agama, sastra, puisi dan mengambil beberapa contoh tertentu dalam Buddhisme yang dianggap sesuai. Ritual dan pengorbanan juga masih dilakukan pada zaman Sui.[6] Penguasa Dinasti Sui
Lihat pulaRujukan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai 隋朝.
|