Jenetaesa (LontaraBugis & Lontara Makassar: ᨍᨙᨊᨙᨈᨕᨙᨔ, transliterasi: Jénétaésa) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah KecamatanSimbang, KabupatenMaros, ProvinsiSulawesi Selatan, Indonesia. Desa Jenetaesa berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swakarsa. Desa Jenetaesa memiliki luas 10,08 km² dan penduduk berjumlah 4.663 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 462,60 jiwa/km² pada tahun 2021. Pusat pemerintahan desa ini berada di Dusun Bantimurung. Aktivitas ekonomi Jenetaesa digerakkan oleh sektor pertanian dan Agrobisnis. Desa ini mudah diakses karena dilintasi oleh Jalan Nasional Poros Maros–Bone.
Etimologi
Kata Jenetaesa dalam bahasa Makassar terdiri dari dua kata, yaitu je'ne yang berarti "air/sungai" dan taesa berarti "tak pernah kering/tidak surut" jadi secara harfiah Jenetaesa berarti "air sungai yang tak pernah kering". Hal ini berasal dari sejarah dimana pada tahun 1957 Desa ini memiliki sumber mata air yang sangat besar yang saat ini dikenal dengan nama 'Air Terjun Taman Wisata Alam Bantimurung'.
Sejarah
Dalam catatan sejarah, sebelum dikenal Desa Jenetaesa, wilayah ini hanyalah sebuah perkampungan yang dipimpin oleh seorang yang bergelar Pangulua. Di wilayah ini, tepatnya Balla Lompoa, Maros ikrar perdamaian antara pimpinan Kerajaan Bone dan Kerajaan Gowa yang sebelumnya saling berperang dihasilkan. Pangulua menjadi penengah. Pangulua melakukan pendekatan terhadap kedua pucuk pimpinan kerajaan. Lobi tersebut menghasilkan perjanjian damai. Perdamaian Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone tersebut ditandai dengan ditanamnya dua simbol, yakni batu dan besi sebagai wujud berakhirnya peperangan. Saat itu, pihak Kerajaan Bone mengambil batu dari wilayah Bone dan pihak Kerajaan Gowa mengambil besi dari wilayah Gowa. Benda itu lalu ditanam di Balla Lompoa, Maros. Batu dan besi yang bersatu tersebut berada tepat di tengah Balla Lompoa. Setelah perjanjian itu, peperangan antara Gowa dan Bone juga berakhir. Untuk mengingat, perjanjian yang ditandai batu dan besi tersebut, lokasi berdirinya Balla Lompoa, dinamakan perkampungan Batubassi, cikal bakal wilayah Desa Jenetaesa saat ini. Dan begitu pula Maros diberi julukan Butta Salewangang sebagai negeri pendamai.
Kondisi geografis
Topografi
Desa Jenetaesa terletak pada wilayah dataran rendah dengan ketinggian 38 mdpl.
Orbitrasi
Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Jenetaesa adalah sebagai berikut:
Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan (Jenetaesa): 1 km
Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten (Turikale): 13 km
Jarak dari pusat pemerintahan provinsi (Makassar): 43 km
Batas wilayah
Desa Jenetaesa memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Desa Jenetaesa memiliki luas 10,08 km² dan penduduk berjumlah 4.663 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 462,60 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Jenetaesa pada tahun tersebut adalah 96,01. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 96 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Jenetaesa dari tahun ke tahun:
Kepadatan dan Distribusi Penduduk per Dusun dalam wilayah Desa Jenetaesa diuraikan dalam tabel 1 berikut ini :
Tabel 1 : Kepadatan Penduduk Desa Jenetaesa Tahun 2018
No.
Dusun
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Luas Wilayah (Km²)
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²)
Distribusi Penduduk (%)
1.
Batubassi
2088
19.5
828.9
40.3
2.
Bantimurung
1812
10.2
560.2
20.1
3.
Tanadidi
286
4.
Bontolabbu
261
Jumlah
4447
29.7
1389.1
60.4
Sumber : File Desa Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010.
Keadaan Sosial Budaya
Kekayaan dan keragaman budaya Desa Jenetaesa sebagai satu rumpun budaya hanya terdiri dari Bugis dan Makassar. Rumpun Bugis dominan di Dusun Bantimurung, sedangkan Rumpun Makassar dominan berada di Dusun Batubassi,Tanadidi,Bontolabbu.Kemajemukan ini terkait pula dengan potensi kearifan lokal yang bisa berkembang dalam tatanan sosial budaya. Sarana dan prasarana sosial yang ada yaitu :
Sarana Pendidikan
PAUD sebanyak 2 unit
TK 2 unit
TPA 3 unit
SD/Madrasah MI sebanyak 4 unit
MTS 1 unit
SMAK/MA 2 unit
Sarana Kesehatan
Poskesdes 1 unit
Posyandu 4 unit
Sarana Ibadah
Masjid 9 unit
Sarana Olahraga
Lapangan olahraga 1 unit
Keadaan Ekonomi
Sumber perekonomian utama bagi warga Desa Jenetaesa yaitu bidang pertanian sebagai petani padi, di samping profesi lainnya sebagai peternak, pedagang, wirausaha, pegawai swasta, PNS, dan anggota TNI/Polri. Petani pada umumnya masih sekedar memproduksi gabah/beras tanpa berusaha menambah nilai lebih. Hal ini mungkin dikarenakan mereka kebanyakan hanya sebagai petani penggarap bukan sebagai petani pemilik lahan. Petani belum terorganisir secara baik sehingga harga hasil produksinya masih sangat ditentukan oleh para pedagang. Pemilik modal tersebut memiliki gudang dan pabrik penggilingan beras sehingga mampu menampung semua gabah dari petani. Peternak unggas yang ada merupakan skala usaha produksi yang mana masyarakat bermitra dengan perusahaan.Namun bagi peternak hewan besar (sapi/kerbau) sebagai peternak bagi hasil, namun adapun sebagian masyarakat yang merupakan pemilik ternak sendiri. Wirausahawan yang ada masih sedikit dan usahanya relatif masih sederhana yaitu usaha perbengkelan tradisional, pembuatan souvenir (Cendra mata) dan usaha jahit-menjahit.
Pemerintahan
Pusat pemerintahan Desa Jenetaesa berada di Jl. Poros Maros–Camba Km. 35, Kampung Parangtinggia, Dusun Batubassi. Desa Jenetaesa masuk wilayah Kecamatan Simbang terletak sekitar 10 km dari Ibukota Kabupaten Maros dan merupakan Pusat Pemerintahan Kecamatan Simbang. Daratannya terdiri atas tanah persawahan dan kebun yang subur terbentang luas sekitar 10,08 km dengan jumlah penduduk sebanyak 3658 jiwa berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010.
Pembagian Wilayah Administrasi
Dusun
Desa Jenetaesa memiliki empat wilayah pembagian administrasi daerah tingkat V (lima) berupa dusun sebagai berikut:
Dusun Bantimurung
Dusun Batubassi
Kampung Parangtinggia
Dusun Bontolabbu
Dusun Tanadidi
Rukun warga
Desa Jenetaesa memiliki 4 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:
RW 001 Dusun Batubassi
RW 002 Dusun Bantimurung
RW 003 Dusun Tanadidi
RW 004 Dusun Bontolabbu
Rukun tetangga
Desa Jenetaesa memiliki 15 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:
RT 001/RW 001 Dusun Batubassi : Aswan
RT 002/RW 001 Dusun Batubassi : Kamaruddin
RT 003/RW 001 Dusun Batubassi : Kamaruddin
RT 004/RW 001 Dusun Batubassi : Dg. Sadolla
RT 001/RW 002 Dusun Bantimurung : Hatta
RT 002/RW 002 Dusun Bantimurung : Nurdin Polo
RT 003/RW 002 Dusun Bantimurung : Muchlis Yoyo
RT 004/RW 002 Dusun Bantimurung : Hamka
RT 005/RW 002 Dusun Bantimurung : Dermawan
RT 006/RW 002 Dusun Bantimurung : Muh. Tamrin
RT 007/RW 002 Dusun Bantimurung : Mustafa
RT 001/RW 003 Dusun Tanadidi : Colleng
RT 002/RW 003 Dusun Tanadidi : Sampara
RT 001/RW 004 Dusun Bontolabbu : Jumaing
RT 002/RW 004 Dusun Bontolabbu : Muh. Ruslan Amin
Daftar kepala desa
Berikut ini adalah daftar kepala desa di Desa Jenetaesa dari masa ke masa:
No.
Foto
Nama
Awal Menjabat
Akhir Menjabat
Keterangan
Referensi
1.
Karaeng Tompo
1957
1965
2.
-
H. Sadollah
1965
1999
-
-
3.
-
Mappong
1999
2007
-
-
4.
Kamaruddin
2007
2012
5.
-
Hasanuddin T.
2013
2018
-
-
6.
Abdul Latif
15 Mei 2019
sedang menjabat
kepala desa definitif; pemenang Pilkades Jenetaesa 2018
Abbaja (membersihkan kuburan) merupakan tradisi tahunan menjelang bulan puasa
Prestasi dan penghargaan
Jenetaesa FC sebagai juara 3 (bersama Minasa Baji FC) Turnamen Sepak bola Karang Taruna Cup II Desa Alatengae Tahun 2017 (1 November 2017).
Piagam Penghargaan Desa Wisata Jenetaesa Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Piagam Penghargaan atas Pencapaian Status Perkembangan Indeks Desa Membangun tahun 2022 sebagai Desa Mandiri dengan nilai 0.8268 oleh Bupati Maros.
Sertifikat Penghargaan atas keberhasilan dalam merubah perilaku masyarakat untuk tidak buang air di sembarang tempat dan meraih predikat sebagai Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan / Open Defecation Free (ODF) oleh Bupati Maros tahun 2022.
Pemandangan alam Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung di Dusun Bantimurung Desa Jenetaesa
Pemandangan gua di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung 1
Pemandangan gua di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung 2
Pemandangan dari atas Air Terjun Bantimurung Desa Jenetaesa
Pemandangan dari atas Air Terjun Bantimurung Desa Jenetaesa
Gapura kupu-kupu dan kera menuju Taman Wisata Alam Bantimurung
Spesies kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
Spesies kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung di Dusun Bantimurung, Desa Jenetaesa 1
Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung di Dusun Bantimurung, Desa Jenetaesa 2
Polydictya Bantimurung, spesies serangga endemik dari Bantimurung
Ulat endemik Bantimurung
Kupu-kupu endemik Bantimurung yang diawetkan dan dijadikan souvenir
Air Terjun Bantimurung di Dusun Bantimurung
Air Terjun Bantimurung semakin deras ketika hujan deras turun
Sungai di atas Air Terjun Bantimurung
Kupu-kupu endemik Bantimurung
Kupu-kupu endemik Bantimurung
Kupu-kupu endemik Bantimurung
Patung binatang yang berada di area objek wisata kolam renang Bantimurung
Aliran air dari Air Terjun Bantimurung menuju Sungai Bantimurung
Objek Wisata Penangkaran Kupu-Kupu di Dusun Bantimurung
Indeks desa membangun
Data informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.
Pada tahun 2021, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Jenetaesa mendapatkan raihan nilai 0,7473 dan diklasifikasikan dengan status desa maju di Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.
^Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Penduduk Sulawesi Selatan, hasil registrasi penduduk 1981. Kantor Sensus dan Statistik Sulawesi Selatan.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2011-01-03). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2011. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2013-01-30). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11.Periksa nilai tanggal di: |year= / |date= mismatch (bantuan)
^BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2015-10-31). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2016-07-29). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2017-09-26). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2020-09-28). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2021. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
Nama yang dimiringkan berarti merupakan desa wisata peringkat nasional di Indonesia berdasarkan Anugerah Desa Wisata Indonesia pada edisi 2021, 2022, dan 2023.