Agrowisata Bontolabbu (disebut juga Wisata Bontolabbu) merupakan agrowisata buatan yang menawarkan nuansa yang romantis, wisata kuliner dan pemancingan yang berada di Dusun Bontolabbu, Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Agrowisata ini menerapkan konsep perpaduan tradisional dan milenial dalam penataan interior agrowisata dan suasana alam pendesaan dengan konsep bangunan bambu.[1] Di agrowisata ini, pengunjung dapat menikmati panorama indah nan sejuk hamparan sawah dan sunrise dan juga bisa menikmati berbagai macam jajanan umum dan tradisional yang lezat khas Bugis–Makassar, seperti labbu palu, dadara', onde-onde Jawa, kopi, sarabba, dan lainnya. Pengunjung bisa menikmati kuliner ikan nila segar dari hasil pancingan sendiri.[2] Saat malam hari, keheningan dan lampu hias mantap memanjakan pengunjung.
Ada yang unik dari tempat wisata satu ini, dimana setiap transaksi yang dilakukan oleh pengunjung wajib menggunakan kepingan dollar. Nilai tukar rupiah terhadap dollar di agrowisata Bontolabbu ini, terbilang rendah yakni Rp 5.000 ribu sama dengan $ 1 dollar. Untuk penukarannya sendiri pengelolah telah menyiapkan bank untuk melakukan penukaran mata uang.[3]
Sejarah
Mulanya lahan Agrowisata Bontolabbu merupakan lahan empang atau tambak ikan yang dialihfungsikan menjadi agrowisata atas inisiatif warga pemilik tambak dan kelompok pemuda Dusun Bontolabbu. Agrowisata ini diresmikan pada november 2019 dan sejak itu banyak pengunjung yang datang terutama pada akhir pekan dan liburan.
Lokasi
Agrowisata Bontolabbu berada di jalan utama Desa Jenetaesa. Untuk sampai ke lokasi agrowisata ini, pengunjung harus menempuh perjalanan dengan menggunakan roda empat atau roda dua dari pusat Kota Makassar berjarak ± 44 km atau dari pusat Kota Turikale (ibu kota Kabupaten Maros) berjarak ± 14 km atau dapat ditempuh selama 28 menit[2] melalui Jl. Poros Bantimurung dan juga melewati Jembatan Gantung Batubassi.