Artikel ini membutuhkan penyuntingan lebih lanjut mengenai tata bahasa, gaya penulisan, hubungan antarparagraf, nada penulisan, atau ejaan. Anda dapat membantu untuk menyuntingnya.
Bek asal Kabupaten Maros ini saat usianya masih belasan tahun memulai karier juniornya dengan status sebagai pemain Diklat PPLP Sulsel di Makassar. Setamat SMP, ia kemudian merantau dan berstatus sebagai pemain Diklat Ragunan di Jakarta. Selepas dari Diklat Ragunan, Syamsuddin direkrut Pelita Jaya yang dikenal sebagai klub yang doyan memanfaatkan pemain muda yang pernah menyandang status anggota skuat timnas junior. Dari Pelita Jaya, Syamsuddin hijrah ke PKT Bontang yang juga memiliki visi sama. Syamsuddin kembali ke Makassar untuk memperkuat PSM pada era Liga Indonesia. Pencapaian terbaiknya adalah trofi juara Liga Indonesia 1999-2000. Ia tampil pada laga final di Stadion Gelora Bung Karno melawan mantan mantan klubnya, PKT. Setelah gantung sepatu, Syamsuddin meneruskan kariernya sebagai pelatih.[5]
Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia Sulawesi Selatan (Asprov PSSI Sulsel) Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (ASBWI Sulsel)