Patanyamang, Camba, Maros

4°52′37″S 119°47′40″E / 4.8769555°S 119.7943407°E / -4.8769555; 119.7943407

Patanyamang
Kantor Desa Patanyamang
Kantor Desa Patanyamang
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenMaros
KecamatanCamba
Kode pos
90562[1]
Kode Kemendagri73.09.02.2006 Edit nilai pada Wikidata
Luas27,91 km² tahun 2017
Jumlah penduduk1.304 jiwa tahun 2017
Kepadatan46,72 jiwa/km² tahun 2017
Jumlah RT9
Jumlah RW3
Peta
PetaKoordinat: 4°52′18.66″S 119°49′48.72″E / 4.8718500°S 119.8302000°E / -4.8718500; 119.8302000


Patanyamang (Lontara Bugis: ᨄᨈᨎᨆ, transliterasi: Patanyamang; Lontara Makassar: ᨄᨈᨐᨆ, transliterasi: Patanyamang) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa Patanyamang berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swakarya. Desa Patanyamang memiliki luas wilayah 27,91 km² dan jumlah penduduk sebanyak 1.304 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 46,72 jiwa/km² pada tahun 2017. Pusat pemerintahan desa ini berada di Dusun Lalabata. Jarak desa ini dari Cempaniga yang merupakan ibu kota Kecamatan Camba adalah sekitar 15 km.

Patanyamang merupakan salah satu desa penyangga dari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung[2],[butuh rujukan] wilayah Desa Patanyamang sendiri dikeliling langsung oleh wilayah zonasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Beberapa wilayah Patanyamang yang termasuk dalam kawasan TN Babul adalah Padang Loang atau biasa juga disebut oleh masyarakat sekitar dengan sebutan Lembang Lohe[3],[butuh rujukan] daerah ini berbatasan dengan Kecamatan Mallawa dan Pangkajene, dan juga termasuk dalam zona konservasi alam.[3][butuh rujukan]

Sejarah

Etimologi

Penamaan "Patanyamang" berasal dari kata "Patangnyamang" dari bahasa Dentong yang terdiri dari dua kata dari bahasa asal yang digabungkan sehingga membentuk kata baru. Adapun dua unsur kata tersebut, yaitu "patang" artinya memiliki dan "nyamang" artinya rasa nyaman. Menurut sejarahnya pada zaman sebelum kemerdekaan Indonesia, Patanyamang adalah sebuah kampung yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Gowa. Pada waktu itu keturunan Raja Gowa hijrah mencari tempat yang aman. Menurut cerita orang terdahulu, setelah mendiami kampung ini mereka merasa aman dan hidup damai, sehingga dijuluki "Patangnyamang" yang mengandung arti kampung yang memiliki kenyamanan. Dahulu kampung ini dipimpin oleh seorang yang bergelar "Karaeng" dan terdapat pula sebuah rumah besar yang namanya "Saraja/Sauraja/Saoraja".

Sauraja Babbe dulunya berlokasi di RT 01 Lalebata, dan Sauraja Bola Caddi berlokasi di RT 02 Parang Bugisi, kini peninggalan berupa Sauraja tersebut sudah tidak ada lagi.

Perubahan sejarah penting terjadi pada tahun 1958. Di saat itu, Kampung Patangnyamang berubah nama menjadi Desa Patanyamang dan dipimpin oleh Hj. Ahmad Bauzat Karaeng Tau.

Permainan Rakyat Tradisional

Dalam sebuah kehidupan bermasyarakat,peninggalan dibidang kebudayaan seperti permainan tradisional juga ada. Pada umumnya permainan tersebut mirip dengan daerah lain, seperti Permainan Aklanja, Akpali-pali, Akballili, Akbicoccoro, Akbenteng, Aktaru-taru, Akjonga-jonga, dll[butuh rujukan]

Inovasi desa

Berawal dari ketiadaan listrik PLN dan penggunaan obor/sulo dimalam hari, serta mahalnya minyak tanah saat itu. Warga Desa Patanyamang bertekad memiliki listrik sendiri. Pada Tahun 2004, berkat bantuan berbagai pihak serta peran serta masyarakat, Desa Patanyamang mampu menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH) dengan daya 24 kwh, dan mampu mengalirkan listrik ke 150 rumah warga. Tahun 2007 dilaksanakan pengembangan tahap kedua dengan kapasitas 40 kwh dengan kemampuan mengalirkan listrik sebanyak 300 rumah warga untuk penerangan.

Pada Tanggal 9 April 2007, Pemerintah Desa Patanyamang yang saat itu di Pimpin oleh Drs. Nasruddin menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) Tentang Pengelolaan, Pemeliharaan, dan Pengembangan Listrik Desa PLTMH untuk menertibkan admisitrasi dan tata kelola PLTMH, serta membentuk TIM Pengelola UPT demi kelancaran operasionalnya.

Saat ini, PLTMH tersebut masih berfungsi dengan baik meski umurnya sudah memasuki 17 tahun sejak dibangun.

Peralihan pemerintahan desa

Desa Patanyamang pada masa silam disebut koordinator dibawah wilayah pemerintahan Distrik Camba, Patanyamang pada saat itu terdiri dari beberapa kampung diantaranya Kampung Lalang Bata, Kampung Sahedatu, dan Kampung Bontotangnga yang dipimpin oleh seorang pemangku adat yang bergelar "Karaeng". Salah seorang pemangku adat dan pendiri kampung Patanyamang yang terkenal adalah Tjahung Karaeng Sikki. Kemudian pada Tahun 1958, Desa Patanyamang terbentuk dan untuk pertama kalinya dipimpin oleh H. Ahmad Bauzat Karaeng Tau yang berkedudukan di Lalang Bata dibawah wilayah Pemerintahan Kecamatan Camba, dan ketiga kampung tersebut diubah namanya menjadi Dusun Lalebata, Dusun Mangngai, dan Dusun Bontotangnga. Dan pada tahun 1982 untuk pertama kalinya diadakan Pemilihan Kepala Desa secara langsung dan yang terpilih pada saat itu adalah Tenrigau.

Kondisi geografis

Peta Desa Patanyamang pada tahun 1917

Topografi

Desa Patanyamang terletak pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian 430-750 mdpl.

Orbitrasi

Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Patanyamang adalah sebagai berikut:

  • Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan (Cempaniga): 15 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten (Turikale): 64 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan provinsi (Makassar): 94 km

Batas wilayah

Desa Patanyamang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Berbatasan
utara Desa Bentenge dan Desa Barugae (Kecamatan Mallawa)
selatan Desa Pattiro Deceng, Kelurahan Mario Pulana, dan Kelurahan Cempaniga
barat Desa Lanne dan Desa Bonto Birao (Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep)
timur Desa Padaelo dan Desa Barugae (Kecamatan Mallawa)

Kondisi demografis

Jumlah penduduk

Desa Patanyamang memiliki luas 27,91 km² dan penduduk berjumlah 1.401 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 50,20 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Patanyamang pada tahun tersebut adalah 91,13. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 91 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Patanyamang dari tahun ke tahun:

Tahun Laki-laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin Jumlah Rumah Tangga Total Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) Referensi
1981 824 883 N/A 1.707 N/A [4]
2010 571 655 87,18 359 1.226 N/A 43,93 [5]
2011 572 656 87,20 360 1.228 2 44,00 [6]
2012 573 657 87,21 366 1.230 2 44,07 [7]
2013 578 665 86,92 372 1.243 13 44,54 [8]
2014 597 678 88,05 377 1.275 32 45,68 [9]
2015 603 682 88,42 382 1.285 10 46,04 [10]
2016 609 690 88,26 386 1.299 14 46,54 [11]
2017 614 690 88,99 382 1.304 5 46,72 [12]
2018 620 694 89,34 382 1.314 10 47,08 [13]
2019 625 697 89,67 N/A 1.322 8 47,37 [14]
2020 646 728 88,74 N/A 1.374 52 49,23 [15]
2021 668 733 91,13 453 1.401 27 50,20 [16]

Budaya masyarakat

Nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang telah mengakar patut dicontoh dan ditumbuhkembangkan dimasa akan datang melalui simbol-simbol budaya, seperti pada acara:

a. Pesta perkawinan Proses perkawinan dimulai:

  1. A'manu'-manu', yaitu keluarga pihak laki-laki berkunjung ke rumah pihak perempuan untuk meminang gadisnya.
  2. Appanai Pesa'-pesa', yaitu pada hari yang telah ditentukan pihak keluarga "Bajuang Bunting Buru'nea" (calon pengantin laki-laki) berkunjung kembali ke rumah "Bajuang Bunting Bainea" (calon pengantin perempuan) untuk membuat kesepakatan dalam hal pesta perkawinan.
  3. Appanai' Roko', yaitu berselang beberapa hari setelah ada kesepakatan kedua belah pihak, kerabat keluarga dipimpin seorang "Tau Toata" (orang yang dituakan) berpakaian Baju Bodo, mengantar "Doi Ripanai" (uang belanja) ke rumah pihak perempuan dan selanjutnya membicarakan waktu pelaksanaan pesta perkawinan.
  4. A'lekka Paccing, yaitu pada waktu sore hari iringan dara-dara manis berpakaian Baju Bodo menuju "Saraja" mengambil "Paccing" dan Pemangku adat. Sebelum "Appaccing" terlebih dahulu dilaksanakan "Appakanretamma" pada mempelai laki-laki kemudian kepada mempelai perempuan. Sesudah "Appakanretamma" dilanjutkan "Barazanji/Assikkiri" dan "Appaccing" hanya dilakukan pada warga masyarakat golongan tertentu saja.
  5. A'jaga leko, yaitu pada malam hari sebelum dilaksanakan akad nikah, baik dirumah pengantin perempuan maupun pengantin laki-laki diadakan "a'jaka leko" disertai dengan acara "kacaping" diiringi lantunan lagu-lagu bersyair dalam bahasa Dentong, Makassar atau Bugis.
  6. Appa'nikka, yaitu pengantin laki-laki diantar kerumah pengantin perempuan untuk diakad nikah.
  7. Apparola, yaitu pengantin perempuan diantar kerumah pengantin laki-laki.

b. Upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. dilaksanakan di Masjid untuk umum. Pada hari itu masyarakat berbondong-bondong datang membawa bakul yang berisi makanan dan telur berwarna merah yang telah dihiasi sekaligus mendengarkan ceramah Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Dan bagi warga yang mampu biasanya dilaksanakan dirumah secara pribadi dan diakhiri dengan acara zikir/barazanji oleh tokoh-tokoh adat.

c. Upacara kelahiran, yaitu sebagai tanda kesyukuran atas kelahiran bayi maka proses dimulai dengan zikir dan barazanji sekaligus diiringi dengan pemotongan rambut, kemudian dilanjutkan dengan pemberian nama.

d. Tudang Sipulung pertanian Proses Tudang Sipulung dimulai:

  • Warga tani berdatangan pada tempat yang telah ditentukan dengan membawa "kampalo, apang, baje, dan onde-onde" (kue-kue tradisional) sebagai simbol "tolak bala" agar hasil pertanian berhasil tanpa gangguan hama.
  • Pemilihan "pinati" (pemandu tani).
  • Kesepakatan kapan turun sawah, varietas benih, menabur benih, dan waktu tanam.
  • Doa "tolak bala" yang dipimpin oleh tokoh agama dan tokoh-tokoh adat.

e. Mappadendang, yaitu wujud kesyukuran keberhasilan panen padi ditandai dengan acara Mappadendang, dimana pada malam hari masyarakat tani bersua di tanah lapang dengan membawa padi pulu yang masih muda. Padi tersebut digoreng sampai matang, selanjutnya dituangkan pada "lesung" yang telah disediakan dan ditumbuk oleh empat orang ibu-ibu secara berirama diiringi dua orang pria "pappa dekko". Setelah selesai ditumbuk dan dibersihkan maka disebutlah "Kappinang" yang siap disajikan untuk dimakan secara bersama-sama. Acara Mappadendang dilaksanakan sampai larut malam.

Pemerintahan

Tampak depan Kantor Desa Patanyamang
Papan nama di depan Kantor Desa Patanyamang

Pembagian wilayah administrasi

Dusun

Desa Patanyamang memiliki tiga wilayah pembagian administrasi daerah tingkat V (lima) berupa dusun sebagai berikut:

  1. Dusun Lalebata
    1. Kampung Kampung Baru (terkadang disebut Kampong Beru)
    2. Kampung Heparang
    3. Kampung Parangbugisi
    4. Kampung Pabbiluluang
  2. Dusun Mangngai
    1. Kampung Jebatu
    2. Kampung Pangngayukang
    3. Kampung Paranoang
  3. Dusun Bontotangnga
    1. Kampung Bontotangnga
    2. Kampung Malakae
    3. Kampung Galumparu

Rukun warga

Desa Patanyamang memiliki 3 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:

  1. RW 001 Dusun Lalebata
  2. RW 002 Dusun Mangngai
  3. RW 003 Dusun Bontotangnga

Rukun tetangga

Desa Patanyamang memiliki 9 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:

  1. RT 001/RW 001 Dusun Lalebata
  2. RT 002/RW 001 Kampung Parangbugisi Dusun Lalebata
  3. RT 003/RW 001 Kampung Kampung Baru Dusun Lalebata
  4. RT 004/RW 002 Kampung Jebatu Dusun Mangngai
  5. RT 005/RW 002 Kampung Sahedatu/Sawedatu Dusun Mangngai
  6. RT 006/RW 002 Kampung Paranoang Dusun Mangngai
  7. RT 007/RW 003 Kampung Bontotangnga
  8. RT 008/RW 003 Kampung Malakae Dusun Bontotangnga
  9. RT 009/RW 003 Kampung Galumparu Dusun Bontotangnga

Daftar kepala desa

Berikut ini adalah daftar kepala desa di Desa Patanyamang dari masa ke masa:

No. Foto Nama Awal Menjabat Akhir Menjabat Keterangan Referensi
1. - Tjahung Karaeng Sikki - - tokoh adat dan pendiri kampung
2. H. Ahmad Bauzat Karaeng Tau 1958 1982 kepala desa pertama
3. Tenri Gau Daeng Mangngatta 1982 1990 kepala desa definitif
4. - Lakonta 1990 1991 plt. kepala desa
5. Abdul Wahid P 1991 2000 kepala desa definitif
6. Drs. Nasruddin Saraila Karaeng Ujung 2000 2008 kepala desa definitif [17]
(6.) Drs. Nasruddin Saraila Karaeng Ujung 2008 2013 kepala desa definitif [17]
7. Andi Saifullah, S.E. 2013 Juni 2016 plt. kepala desa
8. Abdul Hasyim, B.Sc. Juni 2016 6 September 2016 plt. kepala desa
9. Faisal Hidayat, S.S., S.Pd. 6 September 2016 2019 kepala desa definitif; pemenang Pilkades Patanyamang 2016; mengundurkan diri [18][19]
(7.) Andi Saifullah, S.E. 2019 6 September 2022 pj. kepala desa melanjutkan sisa masa jabatan kepala desa definitif sebelumnya
(7.) Andi Saifullah, S.E. 6 September 2022 29 Desember 2022 plt. kepala desa hingga menunggu hasil Pilkades Patanyamang 2022 [20]
10. - Akbar 29 Desember 2022 sedang menjabat kepala desa definitif; pemenang Pilkades Patanyamang 2022 [21]


Daftar kepala dusun

Kepala Dusun Mangngai

  • Sahabuddin (2017)

Struktur organisasi pemerintahan desa

Untuk menunjang dalam bekerja, seorang kepala desa sudah tentu harus dibantu oleh perangkat desa untuk memudahkan segala urusan yang berkaitan dengan pemerintahan desa. Perangkat desa yang dimaksud tersebut adalah dibagi menjadi atas dua, yaitu administrasi dan kewilayahan. Jika mengacu pada status Desa Patanyamang sebagai desa swadaya, maka struktur pemerintahannya terdiri dari sekretaris desa, kepala urusan keuangan, kepala urusan umum & perencanaan, kepala seksi pemerintahan, dan kepala seksi kesejahteraan rakyat (kesra), serta dibantu oleh kepala kewilayahan (kepala dusun) sebanyak 3 orang.

  • Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
  • Kepala Desa
    • Sekretaris Desa
      • Kepala Urusan (kaur) Keuangan
      • Kepala Urusan Umum & Perencanaan
    • Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan
    • Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kesra)
    • Kepala Dusun Lalebata
    • Kepala Dusun Bontotangnga
    • Kepala Dusun Mangngai

Indeks desa membangun

Data informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.

Pada tahun 2020, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Patanyamang mendapatkan raihan nilai 0,6060 dan diklasifikasikan dengan status desa berkembang di Kecamatan Camba, Kabupaten Maros.

Tahun Nilai IDM Desa Status IDM Desa Peringkat Referensi
Dalam Kecamatan Dalam Kabupaten Dalam Provinsi Nasional
1996 Indeks Desa Tertinggal (IDT) [22]
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016 0,5580 tertinggal 6 60 1.573 41.496 [23]
2017
2018 0,5553 tertinggal 5 72 1.693 48.139 [24]
2019
2020 0,6060 berkembang 6 76 1.719 51.206 [25]
2021 0,6060 berkembang 6 76 1.881 54.567 [26]
2022 0,6171 berkembang 56.561
IDM Desa Patanyamang
Sumber: Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT RI

Desa wisata

Tahun Nomenklatur Nilai Kategori Posisi ADWI Status Referensi
2021 Desa Wisata Patanyamang 35,00 Berkembang Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [27]
2022 Desa Wisata Patanyamang Berkembang Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [27]
2023 Desa Wisata Patanyamang Berkembang Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [27]

Produk desa

Desa Patanyamang memiliki produk asli berupa madu asli kemasan yang telah dipasarkan. Madu ini berasal dari lebah liar yang hidup di hutan. Potensi hasil madu hutan ini telah dikelola secara terpadu oleh kelompok tani setempat. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Patanyamang bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dalam mengelola produk madu alam ini. Peran Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung sebagai fasilitator membantu masyarakat desa memasarkan produknya sebagai wujud binaan taman nasional.

Tempat menarik

  • Bukit Kenangan Desa Patanyamang

APBD desa

Tahun 2017

  • Pendapatan: Rp 1.456.021.057,00
  • Belanja: Rp 1.456.021.057,00

Tahun 2020

  • Pendapatan: Rp 2.223.375.410,00[28]
  • Belanja: Rp 2.242.037.565,00[28]

Pendidikan

Daftar sekolah

  • TPA Al-Mubaraq, Kampong Beru Dusun Lalebata
  • TK Aisyiyah Bustanul Athfal Patanyamang, Dusun Lalebata
  • UPTD SD Negeri 59 Bontotangnga, Dusun Bontotangnga
  • UPTD SD Negeri 7 Patanyamang, Dusun Lalebata
  • UPTD SMP Negeri 32 Satap Mangngai, Dusun Mangngai

[29][30]

Organisasi kemasyarakatan

Prestasi dan penghargaan

  • Juara 1 Lomba Desa Tingkat Kabupaten Maros Tahun 2017 (3 Mei 2017)

Masjid

  • Masjid Babunnaiem, Dusun Mangngai
  • Masjid Nurul Mujahidin, Dusun Lalebata

Infrastruktur

  • Kantor Desa Patanyamang
  • Posyandu Dusun Lalebata
  • Jalan Poros Bontotanga–Malakae
  • Jalan Poros Pangayukang–Jebatu, Dusun Mangngai
  • Jalan Tani Parangbugisi–Pabbiluluang, Dusun Lalebata
  • Jalan Poros Lalebata–Kampung Baru

Adat dan budaya

  • Musyawarah Tudang Sipulung/Appalili

Galeri

Referensi

  1. ^ Kode Pos Desa Patanyamang
  2. ^ Direktorat Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (4 September 2017). "Peningkatan Kapasitas Budidaya Lebah Madu Di Desa Patanyamang". ksdae.menlhk.go.id. Diakses tanggal 16 Juni 2022. 
  3. ^ a b Tim Redaksi infakta.com (13 Juni 2022). "Terbaru, Wisata Padang Loang Mallawa, Sajikan Panorama Alam Yang Elok". infakta.com. Diakses tanggal 16 Juni 2022. 
  4. ^ Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Penduduk Sulawesi Selatan, hasil registrasi penduduk 1981. Kantor Sensus dan Statistik Sulawesi Selatan. 
  5. ^ BPS Kabupaten Maros (2011-01-03). Kecamatan Camba Dalam Angka 2011. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-04. 
  6. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-01-30). Kecamatan Camba Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-04. 
  7. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Camba Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-04. 
  8. ^ BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Camba Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-04. 
  9. ^ BPS Kabupaten Maros (2015-10-31). Kecamatan Camba Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-04. 
  10. ^ BPS Kabupaten Maros (2016-07-29). Kecamatan Camba Dalam Angka 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-04. 
  11. ^ BPS Kabupaten Maros (2017-09-26). Kecamatan Camba Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-04. 
  12. ^ BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Camba Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-04. 
  13. ^ BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Camba Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-04. 
  14. ^ BPS Kabupaten Maros (2020-09-28). Kecamatan Camba Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-04. 
  15. ^ BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Camba Dalam Angka 2021. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-04. 
  16. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 4 April 2022. 
  17. ^ a b "Kepala Desa Patanyamang Periode 2000–2008 dan 2008–2013". Instagram Official Desa Patanyamang. 29 Juli 2017. 
  18. ^ "Bupati Maros Lantik 16 Kepala Desa Terpilih". maroskab.go.id. 6 September 2016. Diakses tanggal 29 Maret 2021. 
  19. ^ "Inilah Kepala Desa Terpilih Dalam Pilkades Serentak Di Maros". www.marosfm.com. 7 Agustus 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-01. Diakses tanggal 29 Maret 2021. 
  20. ^ Nurul, Hidayah (1 September 2022). "16 ASN Pemda Maros Ditunjuk Jadi PLT Kades". makassar.tribunnews.com. Diakses tanggal 3 September 2022. 
  21. ^ "Bupati Maros Lantik Kepala Desa Terpilih Hasil Pilkades Serentak 17 November 2022". maroskab.go.id. 29 Desember 2022. Diakses tanggal 31 Desember 2022. 
  22. ^ Biro Pusat Statistik (1996). Daftar nama desa tertinggal dan tidak tertinggal menurut propinsi dan kabupaten/kotamadya di pulau [nama pulau]. Biro Pusat Statistik. ISBN 9789795982777. 
  23. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2016). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2016. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-30. 
  24. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2018). Peringkat Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2018. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-06-09. 
  25. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2020). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2020. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-28. 
  26. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2021). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2021. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-27. 
  27. ^ a b c Jadesta Kemenparekraf RI. "Desa Wisata Patanyamang". jadesta.kemenparekraf.go.id. Diakses tanggal 9 April 2022. 
  28. ^ a b Pemerintah Daerah Kabupaten Maros (2020-03-08). Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Patanyamang Tahun 2020 (PDF). maroskab.go.id. Pemerintah Daerah Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-06-20. 
  29. ^ "Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI". www.referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli (Daftar) tanggal 2022-05-01. Diakses tanggal 2 Mei 2022. 
  30. ^ "Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI: PAUD". www.referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli (Daftar) tanggal 2022-05-26. Diakses tanggal 2 Mei 2022. 

Lihat pula

Pranala luar