Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Israeli cuisine di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Artikel atau bagian artikel ini diterjemahkan secara buruk. Kualitas terjemahannya masih kurang bagus. Bagian-bagian yang mungkin diterjemahkan dari bahasa lain masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Anda dapat mempertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menulis ulang artikel atau bagian artikel ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Masakan Israel (bahasa Ibrani: המטבח הישראלי ha-miṭbaḥ ha-yisra’eli) meliputi hidangan lokal dari orang pribumi di Israel dan hidangan yang dibawa ke Israel oleh Yahudi dari Diaspora. Sejak sebelum pendirian Negara Israel pada 1948, dan sebagian sejak akhir 1970-an, masakan fusionYahudi Israel telah dikembangkan.[1]
Pengaruh lain pada masakan tersebut terdapat pada makanan umum di kawasan Mediterania, khususnya jenis-jenis buah dan sayuran, produk susu dan ikan; makanan tradisional yang khas dihidangkan pada masa hari raya; tradisi menaati hukum kosher; dan tradisi memakan makanan tertentu pada hari Sabat dan hari-hari raya Yahudi yang berbeda, seperti challah, jachnun, malawach, ikan berisi, hamin dan sufganiyot.
Hidangan baru yang berdasarkan pada produk agribudaya seperti jeruk, avokad, produk-produk susu dan ikan, dan produk lainnya yang berdasarkan pada tren dunia telah diperkenalkan sepanjang tahun, dan chef-chef dari luar negeri membawa unsur-unsur masakan internasional lainnya.[4]
Tradisi kuliner Israel meliputi makanan dan metode masak yang berlangsung sealam tiga ribu tahun dalam sejarah. Sepanjang masa, tradisi tersebut dibentuk oleh pengaruh-pengaruh dari Asia, Afrika dan Eropa, dan pengaruh agama dan etnis dihasilkan dalam panci pengenceran kuliner. Catatan kitab suci dan arkeologi menunjukan kehidupan kuliner di kawasan tersebut semenjak tahun 968 SM, pada masa raja-raja Israel kuno.[5]
Pada masa Bait Allah Kedua (516 SM sampai 70 M), budaya Helenistik dan Romawi sangat mempengaruhi masakan, sebagian besar pada kalangan imam dan aristokrasi di Yerusalem. Hidangan rumit yang disajikan meliputi makanan pembuka yang menarik dan minuman beralkohol, ikan, daging, sayuran segar dan diasamkan, zaitun, tart atau buah-buahan manis.[5]
Makanan Israel kuno berdasarkan pada beberapa produk yang masih memainkan peran penting dalam masakan Israel modern. Produk-produk tersebut dikenal sebagai tujuh spesies: zaitun, ara, kurma, delima, gandum, jelai dan anggur.[6] Gaya makannya, yang berdasarkan pada produk yang berkembang di kawasan tersebut, ditambah oleh rempah-rempah yang diimpor, yang tersedia karena letak negara tersebut di persimpangan rute dagang timur-barat.[5]
Setelah penghancuran Bait Allah Kedua dan pengusiran sebagian besar Yahudi dari tanah Israel, masakan Yahudi berkembang di beberapa negara dimana komunitas Yahudi berdiri sejak Zaman Kuno Akhir, yang dipengaruhi oleh ekonomi, agribudaya, dan tradisi kuliner di negara-negara tersebut.
Yishuv lama
Komunitas Yahudi yang tinggal di Suriah Utsmaniyah sebelum imigrasi Zionis yang dimulai pada 1881 dikenal sebagai Yishuv lama. Gaya masak dari komunitas tersebut adalah masakan Sefardim, yang dikembangkan oleh Yahudi dari Spanyol sebelum mereka diusir pada 1492, dan di kawasan-kawasan dimana mereka bermigrasi setelahnya, terutama Balkan dan Kekaisaran Utsmaniyah. Sefardim juga mendirikan komunitas di Yishuv Lama. Sebagian besar di Yerusalem, mereka berlanjut untuk mengembangkan gaya kuliner mereka, yang terinspirasi oleh masakan Utsmaniyah, yang membuat sebuah gaya yang menjadi dikenal sebagai masakan Sefardim Yerusalem.[7] Masakan tersebut meliputi hidangan-hidangan seperti sambousak, pastel dan bureka, gratin sayur dan isian sayuran, dan nasi dan pilafbulgur, yang sekarang dianggap sebagai hidangan klasik Yerusalem.[4]
Kelompok Yahudi Hasidik dari Eropa Timur mulai mendirikan komunitas pada akhir abad ke-18, dan membawa serta masakan Ashkenazi tradisional mereka, berkembang, namun memiliki variasi lokal yang berbeda, terutama puding mi yang dikaramelisasi yang dikenal sebagai kugel yerushalmi.[8]
Bermula saat Aliyah Pertama pada 1881, Yahudi mulai berimigrasi ke kawasan tersebut dari Eropa Timur dalam jumlah yang lebih besar, terutama dari Polandia dan Rusia. Pelopor Zionis tersebut dimotivasi secara ideologi dan oleh iklim Mediterania untuk menolak gaya masak Ashkenazi yang berkembang disana dan beradaptasi dengan penggunaan produk lokal, khususnya sayur-sayuran seperti zucchini, paprika, terong, artichoke dan kacang arab.[4] Buku masak Ibrani pertama, yang ditulis oleh Erna Meyer, dan diterbitkan pada awal 1930-an oleh Federasi Palestina Organisasi Zionis Internasional Wanita, mengajarkan cara memasak menggunakan tumbuh-tumbuhan Mediterania dan rempah-rempah Timur Tengah dan sayur-sayuran lokal dalam masakan mereka.[7] Roti, zaitun, keju dan sayuran mentah mereka adopsi menjadi dasar untuk sarapan kibbutz, menjadi hidangan umum yang disajikan di hotel-hotel Israel, dan dalam bentuk yang beragam di sebagian besar rumah Israel pada saat ini.[4][7]
Tahun-tahun awal negara
Negara Israel menghadapi tantangan militer dan ekonomi pada tahun-tahun awalnya, dan periode dari 1948 sampai 1958 merupakan masa peratioan makanan dan austeritas, yang dikenal sebagai tzena. pada dekade tersebut, lebih dari sejuta imigran Yahudi, umumnya dari negara-negara Arab, namun juga meliputi korban-korban selamat Holocaust Eropa, datang ke negara yang baru berdiri tersebut. Mereka datang ketika hanya makanan-makanan dasar yang tersedia dan hidangan-hidangan etnis telah dimodifikasi dengan serangkaian makanan pengganti atau tiruan, seperti “hati” cincang dari terong, dan daging kalkun sebagai pengganti schnitzel untuk Ashkenazim, kubbeh yang terbuat dari ikan beku sebagai pengganti daging cincang untuk Yahudi Irak, dan daging kalkun untuk menggantikan kebab domba dari Yahudi Mizrahi. Adaptasi tersebut masih menjadi warisan pada masa tersebut.[4][7]
Makanan pengganti, seperti pengganti nasih berbahan dasar gandum, ptitim, diperkenalkan, dan sayur-sayuran seperti terong digunakan sebagai pengganti daging. Rasa dan nutrisi tambahan didapatkan dari saus tomat yang dikalengkan dan puree, hummus, tahina, dan mayones dalam kemasan odol. Daging merupakan bahan makanan yang langka sampai akhir 1950-an ketika sapi pedaging diperkenalkan dalam ekonomi agribudaya.[9]
Khubeza, sebuah varietas lokal dari tumbuhan mallow, menjadi sumber makanan berpengaruh pada masa Perang Kemerdekaan. Pada masa pengepungan Yerusalem, ketika konvoi-konvoi makanan tidak mencapai kota tersebut, penduduk Yerusalem datang ke lahan-lahan untuk mengambil tanaman herbal khubeza, yang kaya akan zat besi dan vitamin.[10] Stasiun radio Yerusalem, Kol Hamagen, menyiarkan instruksi untuk memasak bahan makanan tersebut sesambil di Yordania meyakinkan warga Arab bahwa Yahudi telah mati kelaparan dan kemenangan berada di tangan mereka.[11] Pada masa berikutnya, para penulis makanan di Israel mendorong para penduduk untuk menyiapkan khubeza pada Hari Kemerdekaan Israel.[12] Chef-chef lokal mulai menyajikan khubeza dan tumbuhan liar lainnya yang dikumpulkan dari ladang-ladang dalam skala restoran.[13]
Hidangan dari perang Kemerdekaan tersebut disebut Ktzitzot Khubeza dan masih disantap oleh masyarakat Israel pada masa sekarang.
Dampak imigrasi
Imigran-imigran di Israel memasukan unsur-unsur masakan dari budaya-budaya dan negara-negara dimana mereka berasal.[1] Pada sekitar lima puluh tahun sebelum 1948, terdapat arus berkelanjutan dari imigrasi Yahudi, yang membawa rangkaian besar makanan dan gaya masak. Imigran-imigran yang datang dari Eropa tengah membawa makanan-makanan seperti schnitzel dan strudel, sementara Yahudi Rusia membawa borsht dan hidangan haring, seperti schmaltz haring dan vorschmack (gehakte haring).[4]
Setelah 1948, dampak terbesar datang dari migrasi besar Yahudi dari Turki, Irak, Kurdistan dan Yaman, dan Yahudi Mizrahi dari Afrika Utara, terutama Maroko. Biasanya, para anggota kelompok staf yang mengurusi dapur, sekolah, rumah sakit, hotel dan dapur restoran terdiri dari Yahudi Mizrahi, Kurdi dan Yaman, dan keadaan tersebut mendatangkan pengaruh pada mode masak dan bahan makanan di negara tersebut.[4]
Masakan Mizrahi, masakan Yahudi dari Afrika Utara, menghidangkan daging panggang, pastri gurih dan manis, hidangan nasi, isian sayur, roti pita dan salad, dan berbagi beberapa kemiripan dengan masakan Arab. Hidangan Afrika Utara lainnya yang populer di Israel meliputi couscous, shakshouka, matbucha, salad wortel dan chraime (potongan ikan yang dimasak dengan saus tomat pedas). Hidangan Sefardim, dengan pengaruh Balkan dan Turki yang masuk dalam masakan Israel meliputi burekas, yogurt dan taramosalata. Makanan Yahudi Yaman meliputi jachnun, malawach, skhug dan kubane. Hidangan Irak yang populer di Israel meliputi amba, berbagai jenis kubba, isian sayur (mhasha), kebab, sambusac, sabich dan sayuran yang diasamkan (hamutzim).
Tren modern
Ketika agribudaya Israel berkembang dan jenis buah dan sayuran baru muncul di pasar, tukang masak dan chef mulai mencoba untuk membuat hidangan baru.[9]
Mereka juga mulai menggunakan bahan makanan "kitab suci" seperti madu, ara, dan delima, dan makanan pribumi seperti pir berduri (tzabar) dan kacang arab. Sejak akhir 1970-an, terdapat peningkatan kepentingan dalam masakan internasional, yang dimasak dengan wine dan tumbuh-tumbuhan, dan vegetarianisme.[4] Sebuah budaya makanan yang lebih mutakhir di Israel mulai berkembang ketika buku-buku masak, seperti “From the Kitchen with Love” karya Ruth Sirkis, yang diterbitkan pada 1974, memperkenalkan tren memasak internasional, dan bersamaan dengan pembukaan restoran-restoran yang menyajikan masakan Tionghoa, Italia dan Prancis, mendorong masyarakat untuk makan di luar.[7][14]
1980-an adalah sebuah dekade formatif: meningkatnya optimisme setelah penandatanganan traktat perdamaian dengan Mesir pada 1979, pemulihan ekonomi pada pertengahan 1980-an dan meningkatnya wisatawan asing adalah faktor-faktor yang berkontribusi untuk membesarkan pemahaman dalam hal makanan dan arak. Selain itu, bahan makanan berkualitas tinggi yang diproduksi secara lokal makin tersedia. Contohnya, produk-produk susu milik swasta mulai memproduksi keju buatan tangan dari susu kambing, domba dan sapi, yang dengan cepat menjadi makin dikenal baik di kalangan chef maupun masyarakat umum. Pada 1983, Golan Heights Winery merupakan pembuat wine Israel baru pertama yang mengubah rasa dengan produksi kelas dunia mereka, wine kering dan semi-kering. Perhatian baru tertuju kepada pembuatan roti buatan tangan dan produksi minyak zaitun berkualitas tinggi. Pengembangan akuakultur yang sukses mampu menyuplai ikan segar, dan revolusi agribudaya di Israel memberikan lebih banyak pilihan dan kualitas buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman herbal segar.[7]
Gaya masak warisan etnis, baik Sefardim maupun Ashkenazi, menjadi kembali dengan bertumbuhnya perhatian dari masyarakat Selain masakan rumah, beberapa makanan etnis sekarang tersedia di pasar jalanan, pasar swalayan dan restoran, atau disajikan pada saat pernikahan dan bar mitzvah, dan orang-orang makin sering memakan makanan dari latar belakang etnis lain ketimbang makanan khas mereka sendiri. Percampuran makanan dari kelompok etnis yang berbeda menjadi standar pada pengembangan budaya makanan multi-etnis.[4][7]
Pada 1990-an, pemahaman dalam masakan internasional meningkat. Terutama Sushi, yang menjadi gaya populer untuk disantap di luar rumah dan dijadikan makanan utama pada acara-acara. Di restoran-restoran, masakan fusion dengan menyajikan masakan-masakan klasik seperti masakan Prancis dan Jepang dengan bahan makanan lokal menjadi merebak. Pada 2000-an, tren “makanan sehat” didukung dengan makanan makanan organik dan serealia utuh, dan penelitian medis membuat beberapa orang Israel kembali memegang diet mediterania, dengan manfaat kesehatan menonjolnya.[15]
Karakteristik
Geografi memiliki pengaruh besar pada masakan Israel, dan makanan umum di kawasan Mediterania, seperti zaitun, gandum, kacang arab, produk susu, ikan, dan sayur-sayuran seperti tomat, terong, dan zucchini memiliki pengaruh dalam masakan Israel. Buah-buahan dan sayur-sayuran segar berlimpah ruah di Israel dan dimasak dan disajikan dalam berbagai cara.[16]
Berbagai iklim di wilayah Israel membuat berbagai produk dapat ditanam disana. Buah-buahan sitrus seperti jeruk, lemon dan limau gedang ditanam di dataran pesisir. Ara, delima dan zaitun juga ditanam di kawasan perbukitan yang bersuhu dingin.[5] Iklim subtropis dekat Laut Galilea dan Lembah Sungai Yordania digunakan untuk menanam mangga, kiwi dan pisang, sementara pegunungan Galilea dan Golan yang beriklim tinggi digunakan untuk menanam anggur, apel dan ceri.[17]
Kebiasaan makan Israel juga mengikuti kawasan Mediterania, dengan makan siang menjadi kegiatan makan utama pada hari-hari biasa ketimbang makan malam. “Makanan-makanan Kibbutz” diadopsi oleh beberapa orang Israel untuk hidangan ringan mereka pada sore hari dan pagi hari, dan terdiri dari berbagai jenis keju, baik yang keras maupun lembut, yogurt, labne dan krim asam, sayuran dan salad, zaitun, telur rebus atau omelet, hering asap dan asam, berbagai roti, dan jus jeruk segar dan kopi.[4]
Selain itu, hari raya Yahudi mempengaruhi masakan, dengan persiapan makanan tradisional pada masa hari raya, seperti berbagai jenis challah (roti kepang) untuk hari Sabat dan Perayaan-Perayaan, doughnut jeli (sufganiyot) untuk Hanukah, pastri hamantaschen (oznei haman) untuk Purim, charoset, pasta buah untuk Paskah Yahudi, dan makanan yang terbuat dari susu untuk Shavuot. Makan malam Shabbat, yang disantap pada hari Jumat, dan makan siang Shabbat, merupakan makanan penting di rumah-rumah Israel, bersama dengan makanan hari raya.[16]
Meskipun tidak semua Yahudi di Israel menaati hukum kosher, tradisi kashrut sangat mempengaruhi ketersediaan makanan semacam itu dan keperluannya di rumah-rumah, institusi masyarakat dan beberapa restoran, termasuk pemisahan susu dan daging dan menghindari penggunaan makanan non-kosher, khususnya daging babi dan kerang-kerangan. Pada hari raya Paskah Yahudi, roti dan makanan beragi lainnya dilarang untuk disantap Yahudi dan matza dan makanan bebas ragi menjadi penggantinya.[18]
Makanan
Israel tidak memiliki hidangan nasional yang diakui secara universal; namun, beberapa hidangan yang dianggap sebagai hidangan nasional adalah falafel, bakso goreng yang dibumbui, dan kacang arab.[19][20] Gerai-gerai jalanan di seluruh Israel menjual falafel dan makanan tersebut merupakan sebuah "makanan jalanan" favorit.[9] Salah satu buku menyebut sarapan Israel sebagai "kontribusi negara Yahudi kepada masakan dunia".[21]
Salad dan hidangan pembuka
Salad sayuran disantap dengan sebagian besar hidangan, termasuk sarapan Israel tradisional, yang biasanya meliputi telur, roti, dan produk-produk susu seperti yogurt atau keju cottage. Untuk makan siang dan makan malam, salad disajikan sebagai hidangan sampingan. Hidangan ringan salad ("Salat"), hummus dan kentang goreng ("Chips") yang disajikan dalam sebuah pita disebut sebagai hummuschipsalat.[22]
Salad Israel biasanya terbuat dari tomat cincang dan mentimun yang dihiasi dengan minyak zaitun, perasan lemon, garam dan paprika. Variasi-variasinya meliputi paprika hijau atau merah yang dipotong, wortel parut, atau tanaman herbal dan rempah-rempah lainnya seperti mint, za'atar dan sumac.[22] Meskipun dipopulerkan oleh kibbutzim, versi-versi dari salab campur tersebut dibawa ke Israel dari berbagai tempat. Contohnya, Yahudi dari India menyajikannya dengan jahe cincang dan cabai hijau, Yahudi Afrika utara menyajikannya dengan kulit buah lemon dan cabai cayenne, dan Yahudi Bukharan mencincang sayur-sayuran dengan sangat halus dan menggunakan cuka, tanpa minyak, dalam penataannya.[23]
Tabbouleh adalah sebuah hidangan vegetarian Levantin (terkadang dianggap sebagai salad) yang biasanya terbuat dari tomat, peterseli yang dicincang, mint, bulgur dan bawang putih, dan dibumbui dengan minyak zaitun, perasan lemon, dan garam. Beberapa variasi Israel dari salad tersebut menggunakan biji delima sebagai pengganti tomat.
Kubba adalah sebuah hidangan yang terbuat dari nasi/semolina/burghul (gandum yang ditumbuk), bawang bombay cincang dan daging sapi, lembu atau ayam. Varietas yang paling terkenal adalah kroket goreng berbentuk torpedo yang diisi dengan daging sapi, ayam atau lembu. Hidangan tersebut dibawa ke Israel oleh Yahudi yang berasal dari Irak, Kurdi dan Suriah.
Sambusak adalah kemasan dough semi-bundar yang ditaburi dengan kacang arab tumbuk, bawang goreng dan rempah-rempah. Terdapat varietas lainnya yang dilapisi dengan daging, bawang goreng, peterseli, rempah-rempah dan kacang pinus, yang terkadang dicampur dengan kacang arab tumbuk dan versi sarapan dengan keju feta atau tzfat dan za'atar. Makanan tersebut dapat digoreng dan dimasak.
Sigarim adalah daging cincang lembut dengan bawang bombay dan rempah-rempah atau kentang tumbuk yang diolesi pada phyllo-dough, dan digoreng dalam minyak atau dipanggang dengan alat pemanggang. Makanan tersebut umumnya disajikan saat pernikahan dan perayaan lainnya.
Sayur-sayuran bakar meliputi paprika, cabai, tomat, bawang bombay, terong dan juga terkadang kentang dan zucchini. Biasanya disajikan dengan daging panggang
Hamusim adalah sayur-sayuran yang diasamkan yang dibuat dengan cara dicampur dengan air dan garam (dan terkadang minyak zaitun) dalam sebuah panci dan dihindarkan dari udara terbuka. Bahan makanannya meliputi: ketimun, kubis, terong, wortel, rebung, lobak, bawang bombay, caper, lemon, zaitun, kubis bunga, tomat, cabai, paprika, bawang putih dan kacang.
Sebagian besar varietas cocolan dan salad terong dibuat dengan terong bakar.[24]Baba ghanoush, yang disebut salat ḥatzilim di Israel, dibuat dengan tahina dan perasa lainnya seperti bawang putih, sari buah lemon, bawang bombay, tanaman herbal dan rempah-rempah. Terong terkadang dipanggang di pemanggang udara terbuka sehingga memiliki rasa asap. Sebagian besar variasi salad di Israel dibuat dengan mayones yang disebut salat ḥatzilim b'mayonnaise.[25] Salad terong juga dibuat dengan yogurt, atau dengan keju feta, tomat atau bawang bombay yang dicincang, atau dalam gaya Yahudi Rumania, dengan paprika merah bakar.[26]
Tahina sering digunakan sebagai hiasan untuk falafel,[27] disajikan sebagai saus masak untuk daging dan ikan, dan bentuk dasar dari manisan seperti halva.[28]
Hummus adalah batu pijakan dalam masakan Israel, dan penyantapannya di Israel disetarakan oleh kritikus makanan Elena Ferretti dengan "selai kacang di Amerika, Nutella di Eropa atau Vegemite di Australia".[29]Hummus dalam pita merupakan santapan makan siap umum untuk anak-anak sekolahan, dan merupakan tambahan populer untuk beberapa hidangan. Pasar-pasar swalayan menyediakan berbagai macam hummus yang dijual secara komersial, dan beberapa orang Israel akan pergi untuk mendapatkan hummus segar di sebuah hummusia, sebuah bangunan yang dikhususkan untuk menjual hummus.[30]
Salad alpukat adalah sebuah salad alpukat gaya Israel, dengan perasan lemon dan potongan daun bawang (bawang bombay musim semi), yang diperkenalkan oleh para petani yang menanam pohon alpukat di wilayah pesisir pada 1920-an. Avokad sejak itu menjadi hidangan musim dingin dan dipotong dalam salad serta ditebar dengan roti.[31]
Meze segar dan salad segar masak, ketimun asam dan sayuran lainnya, cocolan hummus, ful, tahini dan amba, keju labneh dengan minyak zaitun, dan ikra disajikan pada hari-hari raya dan di restoran. Salad-salad meliputi salad Turki (salad yang terdiri dari potongan bawang bombay, tomat, tanaman herbal dan rempah-rempah), tabbouleh, salad wortel, paprika merah dan hijau yang diasinkan, kubis bunga yang digoreng, matbucha, torshi (sayur-sayursan asam) dan berbagai salad terong.[32][33]
Interpretasi Israel modern terhadap pencampuran meze tradisional dan modern, memasangkan makanan pembuka dengan kombinasi unik seperti fennel dan salad pistacio, salad bit merah dan delima dan salad keju kashkaval dan seledri.[34]
Isian sayur, yang disebut memula’im, aslinya dirancang untuk bahan makanan murah dalam sebuah hidangan. Sajian tersebut dihidangkan oleh para tukang masak di Israel dari seluruh latar belakang etnis dan dibuat dengan beberapa rasa yang beragam, seperti pedas atau asam manis, dengan bahan makanan seperti paprika, cabai, ara, bawang bombay, bawahan artichoke, Swiss chard, bit, buah-buahan kering, tomat, dedaunan jalar, kentang, mallow, terong dan perasan zucchini, dan isian seperti daging dan nasi dalam gaya Balkan, bulgur dalam model Timur Tengah, atau dengan ptitim, sebuah jenis pasta Israel.[35]Turki Utsmaniyah memperkenalkan isian dedaunan jalar pada abad ke-16 dan dedaunan jalar umumnya diisi dengan kombinasi daging dan nasi, meskipun isian lainnya, seperti lentil, juga dipakai oleh berbagai komunitas.[36] Bawahan artichoke diisi dengan daging dikenal sebagai salah satu hidangan besar dari masakan Sefardim Yerusalem dari Yishuv lama.[37]Isian kurma dan buah-buahan kering disajikan dengan nasi dan hidangan burgul. Isian setengah zucchini disebut dengan nama Ladino-nya, Medias; hidangan tersebut dibawa dari Spanyol oleh Yahudi Sefardim pada 1492.
Sup dan dumpling
Berbagai sup dinikmati, sebagian pada musim dingin. Sup ayam telah menjadi menu utama dari masakan Yahudi sejak zaman pertengahan dan populer di Israel.[38] Sup ayam klasik dihidangkan sebagai sajian sederhana dengan beberapa sayuran, seperti bawang bombay, wortel dan seledri, dan tanaman herbal seperti adas sowa dan peterseli. Versi yang lebih berisi dibuat oleh Sefardim dengan orzo atau nasi, atau ditambah perasan lemon atau tanaman herbal seperti mint atau ketumbar, sementara Ashkenazim menambahkan mi.[39] Sebuah adaptasi Israel dari pasta sup Ashkenazi tradisional yang dikenal sebagai mandlen, disebut "shkedei marak" ("almond sup") di Israel, umumnya disajikan dengan sup ayam.
Biasanya pada hari raya, dumpling disajikan bersama dengan sup, seperti kneidlach (bakso matzah) dari Ashkenazim atau gondi (dumpling kacang arab) dari Yahudi Iran, atau kubba, sebuah keluarga dumpling yang dibawa ke Israel oleh Yahudi Timur Tengah. Yang paling terkenal, kubba diolah dari bulgur dan diisi dengan cincangan daging domba dan kacang pinus, dan semolina lembut atau kubba beras yang dimasak dalam sup,[39] sementara Yahudi Kurdi atau keturunan Irak terbiasa menikmatinya pada saat waktu makan siang pada hari Jumat.[40]
Sup lentil diolah dalam beberapa cara, dengan tambahan seperti cilantro atau daging.[41] Sup lainnya meliputi harira dari Yahudi Maroko, yang merupakan sup pedas berbahan dasar daging domba (atau daging ayam), kacang arab, kacang merah dan nasi, dan sup sumsum tulang Yaman yang dikenal sebagai ftut, yang disajikan pada acara-acara istimewa seperti pernikahan, dan dibumbui dengan campuran rempah-rempah hawaij tradisional.[42][43]
Sup kacang putih dengan saus tomat merupakan hidangan umum di Yerusalem karena Yahudi Sefardim bermukim di kota tersebut setelah diusir dari Andalusia.
Biji-bijian dan pasta
Nasi diolah dalam sejumlah cara di Israel, dari nasi putih yang ditanak secara sederhana sampai karesol hari raya. Nasi juga dimasak dengan rempah-rempah dan disajikan dengan almond dan kacang pinus. Nasi "hijau", yang diolah dengan berbagai tanaman herbal cincang segar, disukai oleh Yahudi Persia. Hidangan nasi lainnya diolah dengan mi yang mula-mula digorehg dan kemudian direbus dengan nasi. Mujadara adalah sebuah hidangan nasi dan lentil populer, yang diadopsi dari masakan Arab. Orez Shu'it adalah sebuah hidangan yang diciptakan di Yerusalem oleh Yahudi Sefardim, hidangan tersebut terbuat dari kacang putih yang dimasak dalam rebusan tomat dan disajikan dengan nasi putih. Makanan tersebut umumnya disantap di kawasan Yerusalem.
Couscous dibawa ke Israel oleh Yahudi dari Afrika Utara. Hidangan tersebut masih disajikan di beberapa restoran atau oleh tukang masak tradisional dengan memakai semolina yang disaring beberapa kali dan kemudian dimasak dengan menggunakan aromatik dalam panci kukus khusus yang disebut couscoussière. Umumnya, couscous "instan" sebagian besar digunakan untuk dimasak di rumah. Couscous digunakan dalam salad, hidangan utama dan beberapa hidangan penutup. Sebagai hidangan utama, daging ayam atau lembu, atau sayur-sayuran dimasak dalam sup yang dibumbui dengan saffron atau kunyit yang disajikan pada couscous kukus.[44][45]
Ptitim adalah sebuah pasta Israel yang sekarang tersedia dalam beberapa bentuk, yang meliputi mutiara, pita, bintang dan hati, namun aslinya dibentuk seperti butiran beras, karena pada mulanya saat hari-hari awal Negara Israel, bahan makanan tersebut menjadi makanan pengganti nasi berbahan dasar gandum, ketika nasi, yang biasa digunakan Yahudi Mizrahi, menjadi barang langka. Perdana menteri pertama Israel, David Ben-Gurion, meminta perusahaan Osem untuk memproduksi makanan pengganti tersebut, dan bahan makanan tersebut dijuluki "beras Ben-Gurion". Ptitim dapat direbus seperti pasta, atau disajikan dengan gaya pilaf dengan cara ditumis dan direbus dalam air atau kald, atau dipanggang dalam kaserol. Seperti pasta lainnya, hidangan tersebut dibumbui dengan beberapa cara dengan rempah-rempah, tanaman herbal dan saus. Sempat dianggap diutamanya sebagai makanan untuk anak-anak, ptitim sekatang disajikan di restoran-restoran baik di Israel maupun luar negeri.[46]
Burgul adalah sebuah jenis gandum tumbuk kering, yang terkadang disajikan sebagai penggantin nasi.
Ikan
Ikan segar tersedia di kawasan pesisir Mediterania dan Laut Merah, atau di Laut Galilea, atau dibesarkan di kolam-kolam untuk dikembangkan dalam peternakan ikan di Israel. Ikan segar disajikan secara utuh, dalam gaya Mediterania, dipanggang, atau hanya ditambahkan dengan perasan sari lemon segar. Trout (disebut forel), Sparus aurata (disebut denisse), ikan Santo Petrus (dikenal sebagai 'musht') dan ikan segar lainnya diolah dengan cara tersebut.[47] Ikan juga dimasak dengan cara dipanggang, dengan atau tanpa sayuran, atau digoreng secara keseluruhan atau sebagian, atau dipanggang di atas batu bara, dan disajikan dengan saus yang berbeda.[48]
Ikan juga direbus, seperti dalam sebuah hidangan yang disebut hraime, dimana ikan seperti kerapu (lebih dikenal di Israel dengan nama Arab-nya lokus) atau halibut dihidangkan dengan sebuah saus, lada pedas dan rempah-rempah lainnya pada hari raya Rosh Hashanah, Paskah Yahudi dan Sabat oleh Yahudi Afrika Utara. Versi sehari-harinya dihidangkan dengan jenis ikan dengan harga yang lebih murah dan disajikan di pasar panganan, dapur umum dan di rumah untuk makanan hari biasa.[47][48]
Ikan, biasanya carp, namun sekarang juga meliputi jenis ikan berdaging putih lainnya, dicincang dan dibentuk dalam bentuk lonjong atau bakso dan dimasak dalam kaldu ikan, seperti gefilte fish dari Yahudi Ashkenazi, yang juga membawa haring asam dari Eropa Tengah. Haring sering disajikan saat kiddush setelah pelayanan sinagoge pada hari raya Sabat, khsusunya komunitas Ashkenazi. Dalam komunitas imigran Rusia, hidanagn tersebut disajikan sebagai hidangan ringan dengan kentang rebus, krim asam, roti hitam dan schnapps atau vodka.[48][49]
Ikan Kufta biasanya digoreng dengan rempah-rempah, tanaman herbal dan bawang bombay (terkadang juga kacang pinus) dan disajikan dengan tahini atausa aus yogurt. Ikan Kufta rebus dimasak dengan saus tomat, tahini atau yogurt.
Tilapia dipanggang dengan saus tahini dan bagian atasnya diberi minyak zaitun, ketumbar, selasih dan kacang pinus (dan terkadang juga dengan bawang bombay goreng) merupakan makanan khas Tiberias.
Unggas dan daging
Daging ayam merupakan daging paling paling sering disantap di Israel, disusul oleh daging kalkun.[50] Daging ayam diolah dengan berbagai cara, dari ayam yang dipanggang di pemanggang sederhana sampai dicampur dengan berbagai saus seperti sirup kurma, saus tomat, dll. Contohnya meliputi ayam karesol dengan couscous, yang terinspirasi oleh masakan Yahudi Maroko, ayam dengan zaitun, sebuah masakan klasik Mediterania, dan ayam albondigas (bakso) dengan saus tomat, dari masakan Sefardim Yerusalem.[50]Albondigas juga diolah dari daging cincang,[51] albogindas mirip dengan Kufta yang lebih populer yang dibuat dengan daging cacah, tanaman herbal dan rempah-rempah dan dimasak dengan saus tomat, sirup kurma, sirup delima atau sirup tamarind dengan sayur-sayuran dan kacang-kacangan.
Daging yang dipanggang dan dibarbekyu merupakan santapan umum dalam masakan Israel. Negara tersebut memiliki beberapa tempat makan kecil yang mengkhususkan diri dalam kebab, shish taouk, merguez dan shashlik sapi dan domba. Berbarbekyu di luar ruangan, yang dikenal sebagai mangal atau al ha-esh (di atas perapian) adalah sebuah kegiatan waktu luang yang disukai di Israel. Pada masa modern, Hari Kemerdekaan Israel dirayakan dengan piknik atau barbekyu di taman-taman dan hutan-hutan di sekitaran negara tersebut.[52]Hati Angsa Tusuk adalah sebuah hidangan dari selatan Tel Aviv. Hidangan tersebut dipanggang dengan garam dan lada hitam dan terkadang dengan rempah-rempah seperti jintan putih dan campuran rempah-rempah baharat.
Daging ayam atau domba yang dipanggang di pemanggangan merupakan hidangan yang sangat umum yang dihidangkan bersama dengan kentang, dan terkadang juga bawang bombay goreng.
Schnitzel Kalkun adalah sebuah adaptasi Israel dari schnitzel sapi muda, dan merupakan sebuah contoh dari transformasi yang umum dalam dunia masak Israel.[53] Schnitzel tersebut dibawa ke Israel oleh Yahudi dari Eropa Tengah, namun sebelum dan pada tahun-tahun awal Negara Israel, daging sapi muda tidak tersedia dan daging ayam atau kalkun dijadikan penggantinya. Selain itu, Wiener schnitzel dimasak dengan mentega dan minyak, namun di Israel hanya menggunakan minyak, karena hukum kashrut. Saat ini, sebagian besar tukang masak membeli schnitzel yang kemudian dilapisi roti dan disajikan dengan hummus, tahina, dan sald lainnya untuk hidangan utama cepat saji. Kelompok imigran lainnya menambahkan variasi dari latar belakang mereka sendiri; contohnya, Yahudi Yaman membumbuinya dengan hawaij.[9] Selainitu, versi vegetarian-nya menjadi populer dan perusahaan makanan Israel, Tiv′ol, merupakan perusahaan pertama yang memproduksi schnitzel vegetarian dengan bahan dasar kedelai sebagai pengganti daging.
Berbagai jenis sosis merupakan bagian dari masakan Sefardim dan Mizrahi di Israel. Yahudi dari Tunisia membuat sebuah sosis, yang disebut osban, yangbterbuat dari cincangan daging atau hati, nasi,bayam cincang, dan campuran tanaman herbal dan rempah-rempah. Yahudi dari Suriah membuat sosis yang berukuran lebih kecil, yang disebut gheh, dengan campuran rempah-rempah yang berbeda sementara Yahudi dari Irak membuat sosis, yang disebut mumbar, dengan daging dan hati cincang, nasi, dan campuran rempah-rempah tradisional mereka.[54]
Moussaka adalah hidangan karesol dan daging cincang lapis yang dipanggang di pemanggangan yang disajikan dalam keadaan hangat, tidak seperti hidangan Levantin.
Rebusan daging (ayam, domba dan sapi) dimasak dengan rempah-rempah, kacang pinus, tanaman herbal seperi peterseli, mint dan oregano, bawang bombay, saus tomat atau tahini atau sari buah seperti molase delima, arak delima, wine anggur, aral, molase kurma dan tamarind. Kacang tanah, kacang arab, kacang putih, kacang panjang atau kacang hijau terkadang juga ditambahkan.
Isian ayam di Israel biasanya diisi dengan nasi, daging (domba dan sapi), peterseli, buah-buahan kering seperti kurma, aprikot atau kismis, rempah-rempah seperti kayu manis, pala atau lada Jamaika; terkadang tanaman herbal seperti thyme dan oregano (tidak dalam keadaan kering) ditambahkan pada bagian atas dagingbayam untuk memberikan rasa dan kemudian dipanggang dalam pemanggang.
Produk olahan susu
Beberapa produk susu segar dan berkualitas tinggi tersedia, seperti keju cottage, keju putih, yogurt yang meliputi leben dan eshel, keju kuning, dan keju yang dicampur garam khas kawasan Mediterania.[55]
Peternakan susu telah menjadi sektor utama agribudaya di Israel sejak pendirian negara tersebut, dan lahan sapi perah lokal merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Awalnya, moshavim (perhimpunan peternakan) dan kibbutzim utamanya memproduksi keju putih lembut karena murah dan bernutrisi. Usaha tersebut menjadi sebuah bagian penting dalam tahun-tahun austeritas dan meraih ketenaran yang membuat usaha tersebut dinikmati sampai sekarang.[55]
Keju putih lembut, gvina levana, sering kali dikenal karena kandungan lemaknya yang meliputi 5% atau 9%. Makanan tersebut dapat disantap tanpa dicampur bahan apapun, atau dicampur dengan buah-buahan dan sayur-sayuran, dioleskan ke roti atau kraker dan digunakan dalam berbagai pai dan pastri.[55]
Labneh adalah sebuah keju putih berbahan dasar yogurt yang umum di seluruh Balkan dan Timur Tengah. Makanan tersebut dijual polos, dengan za'atar, atau minyak zaitun. Makanan tersebut sering kali disantap saat sarapan dengan keju dan roti lainnya .[56] Di utara negara tersebut, bakso Labneh yang disajikan dalam minyak zaitun lebih umum ketimbang di bagian tengah dan selatan. Ditambahkan rempah-rempah seperti za'atar, oregano kering atau sumac dan tanaman herbal seperti thyme, mint atau scallion merupakan hal umum ketika menyajikan bakso Labneh. Makanan tersebut umumnya secara khusus disantap pada saat sarapan karena daging biasanya tidak disantap pada pagi hari.
Keju Tzfat, sebuah keju putih yang mirip dengan feta, pertama kali diproduksi oleh pabrik pengolahan susu Meiri di Safed pada 1837 dan maeih diproduksi disana oleh keturunan-keturunan para pembuat keju asli. Pabrik pengolahan susu Meiri juga dikenal karena memproduksi keju brinza gaya Balkan, yang menjadi dikenal sebagai keju Bulgaria karena popularitasnya pada awal 1950-an pada kalangan imigran Yahudi dari Bulgaria. Pabrik pengolahan susu lainnya sekarang juga memproduksi beberapa varietas keju tersebut.[55] Yogurt Bulgaria, yang diperkenalkan ke Israel oleh para korban selamat HolocaustYahudi Bulgaria, digunakan untuk membuat sup yogurt dan ketimun tradisional.[57]
Pada awal 1980-an, pabrik-pabrik pengolahan susu kecil milik swasta mulai memproduksi keju buatan tangan dari suzu kambing dan domba serta susu sapi, mengingatkan pada keju-keju tradisional seperti keju-keju yang dibuat di pedesaan Prancis, Spanyol dan Italia. Beberapa produk dibuat dengan susu organik. Produk-produk tersebut sekarang juga diproduksi oleh kibbutzim dan pabrik pengolahan susu Tnuva nasional.[55]
Hidangan telur
Shakshuka, sebuah hidangan telur yang dituang dengan saus tomat pedas, adalah hidangan favorit nasional, khususnya pada musim dingin. Hidangan tersebut biasanya disajikan dalam sebuah penggorengan besi dengan roti untuk menetralkan sausnya.[58] Beberapa variasi dari hidangan tersebut dimasak dengan menggunakan bahan masak yang sembarang seperti terong, cabai, paprika pedas, bayam, keju feta atau keju safed.
Omelette dibumbui dengan bawang bombay, tumbuh-tumbuhan seperti seperti biji-bijian adas sowa (Shamir), bayam, peterseli, mint, ketumbar dan mallow dengan rempah-rempah seperti kunyit, jintan putih, sumac, kayu manis dan cengkih dan dengan keju seperti keju Safed dan keju Feta
Haminados adalah sebuah telur yang dipanggang setelah direbus bersama dengan kuah atau daging, saat bahan makanan tersebut dimasukkan dalam hamin yang biasanya dihidangkan dengan kuah terpisah pada pagi hari untuk sarapan, hidangan tersebut juga terkadang diganti dengan telur biasa dalam sabich.
Hidangan tersebut juga disantap sebagai sarapan bersama dengan jachnun, tomat parut dan skhug.
Beberapa varietas unik mangga berasal dari negara tersebut, sebagian besar dikembangkan pada paruh kedua abad ke-20. Varietas mangga yang baru masih diperkenalkan ke pasaran setiap beberapa tahun. Varietas paling terkenalnya adalah jenis Maya, yang memiliki ukuran kecil sampai menengah, wangi, berwarna (menampilkan 3-4 warna) dan biasanya tanpa serat. Musim mangga Israel dimulai pada bulan Mesir, dan masa panen buat tersebut berakhir menjelang Oktober. Varietas yang berbeda hadir di pasar pada bulan yang berbeda, dengan jenis Maya terlihat antara bulan Juli dan September. Mangga biasanya digunakan dalam hidangan fusion dan untuk membuat Sorbet.
Orang Israel menanam pohon buah-buahan di lahan mereka, sitrus (khususnya jeruk dan lemon) merupakan tanaman yang paling umum ditanam. Mangga juga sekarang populer sebagai pohon rumah tangga. Pohon mulberi biasanya terlihat di taman-taman publik, dan buahnya biasa disajikan bersama dengan berbagai makanan penutup dan sebagai jus.
Buah-buahan disajikan sebagai makanan ringan atau makanan penutup bersama dengan bahan makanan lainnya atau sendiri-sendiri. Jus buuah peras segar diolah di kios-kios jalanan, dan dijual dalam kemasan botol di pasar swalayan.[61] Berbagai buah ditambahkan pada hidangan ayam atau daging dan salab buah segar dan compote sering disajikan pada akhir kegiatan makan.[62]
Terdapat sebuah tradisi memanggang di rumah yang kuat di Israel yang berkembang dari tahun ke tahun ketika toko-toko roti kurang memenuhi permintaan. Beberapa tukang roti profesional datang ke Israel dari Eropa Tengah dan mendirikan toko roti dan toko pastri lokal, yang sering disebut konditoria, dengan citarasa setempat. Saat ini, terdapat gaya lokal dengan banyak pilihan kue dan patri yang memasukan pengaruh-pengaruh dari masakan lainnya dan mengkombinasikan bahan masakan Eropa tradisional dengan bahan makanan Mediterania dan Timur Tengah, seperti halva, phyllo dough, kurma, dan air mawar.[63]
Contohnya meliputi kue semolina rasa sitrus, diolesi dengan sirup dan disebut basbousa, tishpishti atau revani di toko-toko roti Sefardim. Babka Ashkenazi diadaptasi dalam balutan halva atau coklat, ditambah perasa kayu manis. Terdapat juga beberapa varietas kue apel. Kuki yang dibuat dengan kurma yang ditumbuk (ma'amoul) disajikan dengan kopi dan teh, seperti halnya di seluruh Timur Tengah.[63]
Kugel Yerusalem (kugel yerushalmi) adalah sebuah versi Israel dari puding mi tradisional, kugel, yang dibuat dengan gula yang dikaramelisasi dan dibumbui dengan lada hitam.[64] Makanan tersebut aslinya merupakan hidangan khas Yahudi Ashkenazi dari Yishuv Lama.[8] Hidangan tersebut biasanya dipanggang di pemanggang dalam waktu yang sangat lama pada malam hari dan disantap setelah pelayanan sinagoge pada pagi Sabat.[65]
Bourekas adalah patri savory yang dibawa ke Israel oleh Yahudi dari Turki, Balkan dan Salonika. Mereka membuat flaky dough dalam beragam bentuk, kemudian ditaburi dengan biji wijen, dan diisi dengan daging, kacang arab, keju, bayam, kentang atau jamur. Bourekas dijual di kios-kios, pasar-pasar swalayan dan kafe-kafe, dan disajikan pada saat pertemuan dan perayaan, serta diolah oleh tukang masak rumahan .[66] Makanan tersebut sering dihidangkan sebagai hidangan ringan dengan telur rebus dan salad sayuran yang dicincang.[67]
Yahudi Ashkenazi dari Wina dan Budapest membawa tradisi membuat patri yang dimutakhirkan ke Israel. Sacher torte dan Linzer torte dijual di toko-toko roti profesional, meskipun kue keju dan strudel juga dipanggang di rumah.[68]
Kue Tahini adalah sebuah kue asal Israel yang terbuat dari tahini, tepung, mentega dan gula dan biasanya ditaburi dengan kacang pinus.
Roti dan roti isi
Dalam komunitas Yahudi Yishuv lama, roti dipanggang di rumah. Toko-toko roti komersial kecil didirikan pada pertengahan abad ke-19. Salah satu toko roti terawal, Berman's Bakery, didirikan pada 1875, dan bergerak dari industri cottage yang membuat roti dan kue buatan rumah untuk para peziarah Kristen.[70]
Para tukang roti ahli yang datang di antara para imigran dari Eropa Tengah dan Timur pada 1920-an dan 1930-an memperkenalkan roti sourdough buatan tangan. Dari 1950-an, roti yang diproduksi massal menggantikan roti lonjong dan standar, pemerintah mensubsidi roti lonjong yang dikenal sebagai leḥem aḥid menjadi roti paling tersedia sampai 1980-an, ketika toko roti yang mengkhususkan diri kembali mulak memproduksi roti sourdough dalam tradisi Eropa, dan roti dalam gaya Mediterania dengan tambahan seperti zaitun, keju, tanaman herbal atau tomat yang dikeringkan matahari. Varietas roti tersebut sekarang tersedia di toko-toko roti dan kafe-kafe.[70]
Roti Challah biasanya dihidangkan pada hari raya Sabat. Challah merupakan roti kaya telur, sering kali dibentuk kepang dalam tradisi Ashkenazi, atau dibentuk bulat untuk hari raya Rosh Hashana, Tahun Baru Yahudi.[71]
Roti Sabat dan hari raya dari Yahudi Yaman populer di Israel dan dapat ditemukan dalam keadaan beku di pasar-pasar swalayan. Jachnun merupakan dough gulung, yang dilumuri dengan minyak atau lemak dan dipanggang sepanjang malam dengan suhu panas yang sangat rendah. Hidangan tersebut biasanya dengan potongan atau tumbukan tomat, telur rebus dan skhug. Malawach adalah dough berbentuk melingkar yang dibakar dengan penggorengan. Kubaneh adalah sebuah dough yang dipanggang sepanjang malam dan biasanya disajikan pada pagi Sabat. Lahoh afalah sebuah roti yang terlihat seperti panekuk yang bertekstur spons, yang terbuat dari tepung yang difermentasi dan air, dan digoreng pada penggorengan. Yahudi dari Ethiopia membuat sebuah roti yang sama yang bernama injera dari tepung millet.[72]
Roti pita adalah sebuah roti datar atau berkantung berlapis ganda khas dari beberapa masakan Timur Tengah dan Mediterania. Hidangan tersebut dipanggang polos, atau diberi topping wijen atau biji nigella atau za'atar. Pita digunakan dalam berbagai cara, seperti diisi dengan falafel, salad atau berbagai daging sebagai makanan ringan atau makanan cepat saji; dikemas dengan schnitzel, salad dan kentang goreng untuk makan siang; dilumuri dengan selai coklat sebagai makanan ringan untuk anak-anak sekolahan; atau dibagi-bagi dalam pecahan untuk menyendoki hummus, terong dan dan sajian lainnya. Lafa merupakan roti datar lembut dan berukuran besar yang digulung dengan isian falafel atau shawarma.[73] Berbagai kelompok etnis masih memanggang roti datar. Yahudi dari republik bekas Soviet Georgia membuat roti datar, lavash.[70]
Makanan manis, manisan dan makanan ringan
Baklava adalah sebuah pastri phyllo berbalut kacang yang dimaniskan dengan sirup yang disajikan pada perayaan-perayaan dalam komunitas-komunitas Yahudi yang berasal dari Timur Tengah.[74] Hidangan tersebut juga sering disajikan di restoran-restoran sebagai makanan penutup, bersama dengan secangkir kecil kopi Turki.
Kadaif adalah sebuah pasti yang terbuat dari mi panjang berbalut dengan kenari atau pistacio dan dimaniskan dengan sirup; hidanagn tersebut disajikan bersama dengan baklava.
Halva adalah sebuah manisan, yang terbuat dari tehina dan gula, dan populer di Israel. Makanan tersebut digunakan untuk membuat makanan penutup seperti parfait halva.[75]
Ma'amoul adalah sebuah pastri shortbread kecil yang dibalut dengan kurma, pistacio atau kacang kenari (atau secara khusus almond, ara, atau balutan lainnya).
Ozne Haman adalah sebuah dough manis berbalut kacang tumbuk, kismis, aprikot kering, kurma, halva atau selai stroberi yang kemudian dipanggang.
Hidangan tersebut secara khusus disajikan pada hari raya Purim.
Bentuk triangular-nya dipengaruhi oleh ilustrasi lama dari Haman, dimana ia mengenakan topi tiga lapis
Biji bunga matahari, yang disebut garinim (artinya biji-bijian), dimakan setiap waktu, baik di luar ruangan, di stadion maupun di rumah. Makanan tersebut biasanya disajikan tanpa kulit dan dibuka dengan gigi. Makanan tersebut dapat ditemukan dalam keadaan dibakar di toko-toko dan gerai-gerai pasar yang secara khusus menjual kacang dan biji-bijian dan dalam kemasan di pasar-pasar swalayan, bersama dengan biji semangka dan labu yang juga disukai, pistacio, dan kacang tanah bertabur gula.[76]
Bamba adalah sebuah makanan ringan rasa kacang tanah dan lembut yang menjadi makanan favorit anak-anak, dan Bissli adalah sebuah makanan ringan gurih yang terbuat dari pasta goreng kering, yang dijual dalam berbagai rasa, yang meliputi BBQ, pizza, falafel dan bawang bombay.
Malabi adalah sebuah puding krim yang berasal dari Turki yang diolah dengan susu atau susu almond (untuk versi kosher) dan tepung jagung. Makanan tersebut dijual sebagai makanan makanan dari gerai-gerai sampai pedagang-pedagang kaki lima, dalam cangkir sekali pakai dengan sirup manis dan berbagai topping gurih seperti pistasio cincang atau kelapa. Ketenarannya membuat pasar-pasar swalayan menjualnya dalam kemasan plastik dan restoran-restoran menghisangkan versi yang lebih kaya dan mutakhir menggunakan berbagai topping dan garnish seperti beri dan buah-buahan.[77][78]Sahlab adalah sebuah makanan penutup yang mirip yang terbuat dari umbi anggrek bubuk dan susu.[77]
Salad semangka dengan keju Feta adalah sebuah makanan penutup populer, yang terkadang ditambahkan mint.
Krembo adalah sebuah marshmallow berlapis coklat yang hanya dijual pada musim dingin, dan merupakan alternatif paling populer untuk es krim. Hidangan tersebut dibalut dengan aluminum foil berwarna, dan terdiri dari biskuit bulat yang dilapisi dengan krim marshmallow yang dilumuri coklat.[79]
Milky adalah sebuah puding susu populer yang diberi rasa coklat, vanila dan mocha dengan lapisan krim kocok di bagian atasnya.[80]
Saus dan bumbu
Saus pedas berbahan dasar cabang berpengaruh dalam makanan Israel, berbahan dasar pada cabai merah atau hijau. Saus tersebut disajikan dengan makanan pembuka, felafel, kaserol dan daging panggang, dan dicampur dengan hummus dad tahina. Meskipun utamanya berasal dari imigran Afrika Utara dan Yaman, saus pedas sekarang banyak dikonsimsi.[81]
Skhug adalah sebuah saus cabai pedas yang dibawa ke Israel oleh Yahudi Yaman, dan menjadi salah satu bumbu paling populer di Israel. Saus tersebut ditambahkan pada falafel dan hummus dan juga disajikan bersama dengan ikan, dan juga roti isi keju putih, telur, salami atau avokad untuk tambahan rasa pedas.[82]
Amba adalah sebuah saus mangga yang dihaluskan, yang diperkenalkan oleh Yahudi Irak, dan umumnya digunakan sebagai bumbu dalam hidangan shawarma, kebab, meorav yerushalmi dan falafel dan salad sayuran.[83]
Jus-jus terkonsentrat yang terbuat dari anggur, delima, karob dan kurma adalah saus umum di kawasan yang berbeda, yang digunakan pada hidangan rebus, sup atau sebagai topping untuk makanan penutup seperti malabi dan puding beras.
Sirup Almond yang diberi rasa dengan air mawar atau air kembang jeruk merupakan perasa umum untuk makanan penutup dan terkadang ditambahkan pada cocktail seperti arak.
Minuman
Terdapat budaya minum kopi yang kuat di Israel.[84]Kopi disajikan dalam keadaan instan (nes), diberi es, latte (hafuḥ), espresso gaya Italia, atai kopi Turki, yang terkadang dicampur dengan kapulaga (hel).[45] Penulis, artis, dan musisi Yahudi dan Jerman dan Austria yang berimigrasi ke Israel sebelum Perang Dunia Kedua memperkenalkan model rumah kopi Wina dengan dekorasi tradisionalnya, nuansa yang menenangkan, kopi dan pastri.[85]
Kafe-kafe dapat ditemukan di setiap tempat di kawasan perkotaan dan digunakan sebagai tempat pertemuan untuk sosialisasi dan urusan bisnis. Hampir seluruh kafe menyajikan makanan yang dipanggang dan roti isi dan beberapa juga menyajikan hidangan ringan. Terdapat kafe kawasan yang dimiliki secara lokal dan jaringan. Sebagian besar kafe memiliki tempat duduk luar ruangan untuk merasakan iklim Mediterania di Israel. Tel Aviv sangat dikenal karena budaya kafenya.[86]
Teh juga merupakan minuman yang banyak dikonsumsi dan disajikan di kafe-kafe dan diminum di rumah-rumah. Teh dihidangkan dalam beberapa cara, dari teh hitam gaya Rusia dan Turki yang diseduh polos dengan gula, sampai teh dengan lemon atau susu, dan gaya Timur Tengah dengan mint (nana) yang tersedia sebagai opsi umum dalam banyak penyajian.[87]
Teh dengan air mawar juga umum.
Limonana, sebuah jenis limun yang terbuat dari mint dan lemon segar yang diperas, diciptakan di Israel pada awal 1990-an dan menjadi sajian musim panas di seluruh Timur Tengah.[88][89]
Rimonana mirip dengan Limonana dan terbuat dari jus delima dan mint.
Sahlab adalah sebuah puding yang dapat diminum yang terbuat dari umbi lapis tanaman anggrek bubuk namun sekarang biasanya terbuat dari tepung jagung. Hidangan tersebut biasanya dijual di pasar atau gerai jalanan, khususnya pada musim dingin. Hidangan tersebut ditaburi dengan kayu manis dan pistacio yang dicincang.[90]
Bir malt, yang dikenal sebagai bir hitam (בִירָה שְחוֹרָה, bira shḥora), adalah sebuah minuman non-alkohol yang diproduksi di Israel sejak sebelum negara tersebut didirikan. Goldstar dan Maccabi adalah bir Israel. Saat ini, beberapa pabrik bir kecil mulai membuat merek bir yang baru, seperti Dancing Camel, Negev, dan Can'an.
Arak, adalah sebuah minuman beralkohol Levantin (~40–63% Alc. Vol./~80–126 proof) dari keluarga minuman anis, yang umum di Israel dan seluruh Timur Tengah. Minuman tersebut merupakan minuman beralkohol yang jernih, tak berwarna, dan tanpa rasa manis (juga dilabeli sebagai sebuah Apéritif). Minuman tersebut sering disajikan polos atau dicampur dengan es dan air, yang membuat minuman tersebut menjadi berwarna putih susu. Minuman tersebut terkadang dicampur dengan jus limau gedang untuk membuat sebuah cocktail yang dikenal sebagai 'Arak eshkoliyyot', yang artinya 'Arak limau gedang'.
Minuman keras, minuman ringan, dan merek minuman lainnya dapat ditemukan di sepanjang negara tersebut di beberapa desa dan kota.
Sebagian besar orang Israel terbiasa meminum wine, dan hampir selalu meminum wine pada saat makan atau kegiatan sosial. Orang Israel meminum sekitar 6.5 liter wine per orang pada setiap tahunnya, yang merupakan jumlah yang rendah dibandingkan negara-negara Mediterania peminum wine lainnya, namun jumlah per kapitanya meningkat sejak 1980-an ketika produksi wine berkualitas tinggi Israel bertumbuh, khsususnya wine kering dan semi-kering. Selain wine Israel, jumlah wine yang diimpor dari Prancis, Italia, Australia, Amerika Serikat, Chili dan Argentina meningkat.[91]
Sebagian besar wine yang diproduksi dan dikonsumsi dari 1880-an memiliki rasa manis, wine kosher ketika Carmel Winery didirikan,[92] sampai 1980-an, ketika wine semi-kering dan lebih kering mulai diproduksi dan dikonsumsi setelah pendirian tempat pembuatan wine pertama milik Golan Heights Winery.[93] Pembuatan wine pada mulanya berfokus pada penanaman dan pembuatan wine dari Cabernet Sauvignon, Merlot, Sauvignon blanc, Chardonnay, Pinot noir, Riesling putih dan Gewürztraminer. Wine-wine tersebut dicap kosher dan memenangkan medali perak dan emas dalam kompetisi-kompetisi internasional.[94]Wine Israel sekarang diproduksi oleh ratusan pabrik wine, dari tempat pembuatan wine berukuran kecil di desa-desa sampai pabrik-pabrik baru yang memproduksi lebih dari sepuluh juta botol per tahun, yang juga diekspor ke luar negeri.
Wine yang terbuat dari buah-buahan selain anggur seperti ara, ceri, delima, carob dan kurma juga umum di negara tersebut.
Makanan non-kosher
Berbagai makanan dilarang dalam hukum pantangan Yahudi (Kashrut) dan hukum pantangan Muslim (Halal) yang juga meliputi dalam masakan masakan Israel yang beragam. Meskipun sebagian dibatasi secara hukum,[95][96]daging babi dan kerang-kerangan tersedia di seluruh restoran non-kosher (yang adalah mayoritas[97]) dan toko-toko yang tersebar luas di seluruh negara tersebut, termasuk jaringan pasar swalayan Maadaney Mizra, Tiv Ta'am dan Maadanei Mania.[98] Sebutan Ibrani modern untuk daging babi adalah "daging putih".[98] Di samping pantangan agama terhadap konsumsi daging babi yang dilakukan oleh Yahudi dan Musim, konsumsi daging babi per kapita adalah 2,7 kg pada 2009.[99] Sebuah survei 2008 melaporkan bahwa setengah Yahudi Israel tidak selalui mengikuti kashrut.[100] Sikap Israel terhadap pantangan makan keagamaannya diwujudkan dengan kenyataan bahwa beberapa buku masak Ibrani Yisrael Aharoni diterbitkan dalam dua versi: edisi kosher dan non-kosher.
Makanan luar
Makanan jalanan
Di Israel, seperti di beberapa negara Timur Tengah lainnya, "makanan jalanan" adalah sebuah jenis makanan cepat saji yang terkadang disantap sambil berdiri di jalan, sementara dalam beberapa kasus disediakan tempat duduk. Berikut ini adalah beberapa makanan yang biasanya disantap dengan cara tersebut:
Falafel adalah bakso goreng atau patty yang dibumbui, kacang arab atau kacang fava yang diremukkan dan merupakan makanan jalanan Timur Tengah umum yang menjadi diidentifikasikan dengan masakan Israel. Falafel paling sering disajikan dalam sebuah pita, bersama dengan bahan makanan dengan rasa asam, tahina, hummus, salad sayur potong dan sering kali, harif, sebuah saus pedas, sebuah jenis yang tergantung pada asal muasal pembuat falafel.[9] Variasinya meliputi falafel hijau, yang meliputi peterseli dan ketumbar, falafel merah yang dibuat dengan filfel chuma, falafel kuning yang dibuat dengan kunyit, dan falafel yang dtaburi dengan wijen.[101]
Shawarma, (dari kata çevirme, yang artinya "berputar" dalam bahasa Turki) biasanya dibuat di Israel dengan daging kalkun, dengan tambahan lemak domba. Daging shawarma dipotong dan diasinkan dan kemudian dibakar di alat pembakaran yang dapat diputar. Daging yang telah dimasak tersebut dimasukkan dalam sebuah pita, bersama dengan hummus dan tahina, atau dengan hiasan tambahan bawang cincin goreng atau segar, kentang goreng, salad dan asaman. Versi restoran yang lebih menonjol disajikan di atas sebuah roti datar terbuka, sebuah lafa, dengan potongan bistik, terong bakar dan salad.[102]
Shakshouka, yang aslinya adalah sarapan pekerja yang dipopulerkan oleh Yahudi Afrika Utara di Israel, terbuat dari telur goreng dengan saus tomat pedas, dengan bahan sayur lainnya atau sosis. Shakshouka biasanya disajikan dalam penggorengan yang sama ketika hidanagn tersebut dimasak, dengan potongan roti putih untuk menetralkan rasa saus, dan salad sebagai hidangan sampingan. Variasi modernnya meliputi versi yang lebih ringan yang dibuat dengan bayam dan feta tanpa saus tomat, dan shakshouka cabai pedas, sebuah versi yang meliputi manisan, saus pedas dan ketumbar.[103]
Daging panggang campur Yerusalem, atau me'urav Yerushalmi, terdiri dari daging panggang campurampela ayam dan domba dengan bawang putih, bawang bombay dan rempah-rempah. Hidangan tersebut merupakan salah satu makanan jalanan paling populer di Yerusalem.[104]
Meskipun asal muasal hidangan tersebut berasal dari Yerusalem, saat ini hidangan tersebut menjadi hidangan umum di seluruh kota Israel.
Bagel Yerusalem, yang tidak seperti bagel panggang dan budar yang dipopulerkan Yahudi Ashkenazi, merupakan sebuah hidanagn yang terbuat dari roti dough berbentuk lonjong dan panjang, yang ditaburi dengan za’atar atau wijen, dan memiliki tekstur lembut, kenyal dan memiliki rasa manis. Hidanagn tersebut merupakan makanan ringan favorit untuk para pemain dari pertandingan sepak bola Israel, dan juga disajikan di hotel-hotel dan rumah-rumah.[105]
Malabi adalah sebuah puding krim yang berasal dari Turki yang disajikan dengan susu atau krim dan tepung jagung. hidangan tersebut dijual sebagai makanan jalanan di gerai-gerai atau pedagang kaki lima, dalam sebuah cangkir sekali pakai dengan sirup manis dan berbagai topping gurih seperti pistacio atau kelapa yang dicincang. Ketenarannya membuat pasar-pasar swalayan menjualnya dalam kemasan plastik dan restoran-restoran menghisangkan versi yang lebih kaya dan mutakhir menggunakan berbagai topping dan garnish seperti beri dan buah-buahan[77][78]Sahlab adalah sebuah makanan penutup yang mirip yang terbuat dari umbi anggrek bubuk dan susu.[77]
Sabikh adalah sebuah roti isi tradisional yang Yahudi Mizrahi perkenalkan ke Israel dan dijual di kios-kios di seluruh negara tersebut, khususnya Ramat-Gan, dimana hidangan tersebut diperkenalkan. Sabiḥ merupakan sebuah pita yang diisi dengan terong goreng, telur rebus, salad, tehina dan asaman.[106]
Roti isi Tunisia biasanya terbuat dari baguette dengan berbagai isian yang meliputi tuna, telur, lemon yang dipotong, salad dan paprika hijau pedas goreng.[106]
Tempat untuk makan
Terdapat ribuan restoran, tempat makan, kafe dan bar di Israel, yang menyediakan banyak pilihan dalam makanan dan gaya kuliner.[107][108] Tempat-tempat untuk makan di Israel meliputi:
Kios-kios atau Stan-stan Falafel adalah hal umum di setiap pemukiman. Gerai-gerai Falafel saling bersaing untuk mendapatkan pelanggan dengan para pesaingnya dan peristiwa tersebut membuat para pedagang menambahkan ekstra khusus seperti kentang goreng, terong goreng, salad dan makanan asam dengan harga porsi tunggal falafel.[101]
Hummusia adalah sebuah tempat yang menyajikan hummus dengan pilihan ekstra terbatas seperti tahina, telur rebus, falafel, bawang bombay, makanan asam, lemon dan saus bawang putih dan pita atau roti taboon.[109]
Misada Mizrahit (artinya "Restoran Timur") merujuk kepada restoran Yahudi Mizrahi, timur tengah dan Arab. Tempat tersebut terkenal dan relatif murah yang sering memberikan pilihan salad meze disertai dengan daging panggang dengan kentang goreng sebagai hidangan sampingan dan makanan penutup sederhana seperti mousse coklat.[110]
Steakiyot adalah tempat yang menjual daging panggang dan mengolah daging ayam, kalkun atau domba menjadi bisnis, shishlik, kebab dan juga panggangan campur Yerusalem, semuanya dibalut dengan pita atau roti taboon.[111]
Masakan hari raya
Sabat
Makanan malam Jumat (malam Sabat) biasanya hidangan berorientasi keluarga dan sosial. Bersama dengan makanan kesukaan keluarga, dan beberapa hidangan memiliki keragaman berdasarkan pada latar belakang etnis, hidangan tradisional dihidangkan seperti roti challah, sup ayam, salad, ayam atau hidangan daging, dan kue atau buah untuk makanan penutup.
Makan malam sabah juga merupakan kegiatan makan yang berpengaruh. Sejak zaman kuno, masyarakat Yahudi di seluruh dunia menyiapkan karesol daging yang dimasak sebelum menyalakan lilin yang menandai dimulainya hari Sabat pada Jumat malam, sehingga cara merayakan Sabat disertai dengan ketentuan agama. Di Israel modern, hidangan isi tersebut, dalam beberapa variasi, masih disantap pada hari Sabat, tak hanya di rumah tangga yang taat beragam, dan juga disajikan dalam beberapa restoran pada minggu tersebut.[112]
Bahan dasarnya adalah daging dan kacang atau nasi yang disajikan pada sebuah piring panas atau blech, atau ditempatkan pada sebuah pemanggang ringan. Cholent Ashkenazi berisi daging, kentang, jelai dan kacang, dan terkadang kishke, dan dibumbui dengan lada dan paprika. Hamin Sefardim berisi ayam atau daging, nasi, bawang putih, manisan atau kentang biasa, dibumbui dengan kunyit dan kayu manis, dan telur utuh dalam kerak yang dikenal sebagai haminados.[113][114] Yahudi Maroko menyajikan variasi yang dikenal sebagai dafina atau skhina (or s′hina) dengan daging, bawang bombay, sumsum tulang, kentang, kacang arab, beri gandum, telur dan rempah-rempah seperti kunyit, jintan putih, paprika dan lada. Yahudi Irak menyajikan tebit, menggunakan ayam dan nasi.[112][115]
Untuk makanan penutup atau pertemuan tak resmi pada hari raya Sabat, tukang roti rumahan tetap membuat berbagai macam kue pada hari raya Sabat, atau diantar dari toko roti atau tempat penjualan, kue-kue seperti kue sponge, kue semolina sitrus, kayu manis atau babkas coklat, dan kue kacang dan buah-buahan.[63]
Rosh Hashanah
Rosh Hashana, Hari Tahun Baru Yahudi, biasanya dirayakan dengan menghidangkan hidangan keluarga dan makanan simbolik. Rasa manis adalah tema utamanya dan makanan malam Rosh Hashana biasanya dimulai dengan apel yang diberi madi, dan diakhiri dengan kue madu. Challah biasanya berbentuk bulat, sering kali dicampur dengan madu, dan buah-buahan dan sayur-sayuran simbolik lainnya sebagai makanan utama, seperti delima, wortel, bawang prei dan ubi bit merah.[116] Hidangan ikan, yang melambangkan kelimpahan, juga disajikan; contohnya, gefilte fish adalah makanan tradisional bagi Ashkenazim, sementara Yahudi Maroko menyajikan hidangan ikan pedas, chraime. Kue madu (lekach) sering kali disajikan sebagai makanan penutup, didampingi oleh teh atau kopi.[116]
Hidangan yang dimasak dengan jus delima merupakan hal umum pada periode tersebut.
Hanukkah
Hari raya Hanukkah ditandai dengan menyantap makanan Hanukkah tradisional yang digoreng dalam minyak untuk memperingati mukjizat dimana kadar minyak yang sedikit yang diyakini hanya dapat menyalakan pelita selama sehari ternyata masih dapat menjaga pelita tetap menyala selama delapan hari.
Dua makanan Hannukah paling populer adalah panekuk kentang, levivot, yang juga dikenal dalam bahasa Yiddish dengan sebutan latke; dan doughnut jeli, yang dikenal sebagai sufganiyot dalam bahasa Ibrani, pontshkes (dalam bahasa Yiddish) atau bimuelos (dalam bahasa Ladino), karena makanan-makanan tersebut digoreng dengan minyak.[117] Panekuk Hannukah terbuat dari berbagai bahan makanan, dari kentang atau keju tradisional, sampai inovasi yang lebih modern, beberapa diantaranya adalah jagung, bayam, zucchini dan kentang manis.[116]
Toko roti di Israel mempopulerkan beberapa jenis sufganiyot isi disamping isi jeli stroberi standar, dan isi-isi tersebut meliputi coklat, krim vanila atau cappuccino, dan lain-lain, pada tahun-tahun terkini, sufganiyot "mini" yang diperkecil ukurannya juga hadir karena kekhawatiran terhadap kalori.[118]
Tu Bishvat
Tu Bishvat adalah sebuah hari raya Yahudi kecil, yang biasanya jatuh pada akhir Januari atau awal Februari, yang menandai "Tahun Baru Pohon". Kebiasaannya meliputi menanam pohon dan menyantap kacang dan buah-buahan kering, khususnya ara, kurma, kismis, carob, dan almond.[119]
Beberapa orang Israel, baik yang beragama maupun sekuler, merayakannya dengan Tu Bishvat seder yang terinspirasi dari kabbalistik yang meliputi penyajian buah-buahan dan empat cangkir wine berdasarkan pada acara yang dipersembahkan dalam haggadot istimewa seperti disebutkan dalam Haggadah.[120]
Purim
Perayaan Purim merayakan terhindarnya bangsa Yahudi dari rencana Haman untuk membinasakan mereka di Kekaisaran Akhemeniyah Persia kuno, seperti yang dikisahkan dalam Kitab Ester. Hari raya tersebut adalah sebuah hari sukacita dan gembira, dimana anak-anak, dan beberapa orang dewasa, mengenakan kostum.[121] Pada perayaan tersebut, terdapat sebuah tradisi untuk memakan hidangan perayaan, seudat Purim, menjelang sore hari, sering kali didampingi dengan wine sebagai minuman utama, dalam suasana pesta pora.[121]
Beberapa orang mengemas makanan yang akan mereka berikan kepada para tetangga, teman, keluarga dan kolega pada hari raya Purim. Tradisi tersebut disebut mishloach manot ("mengirim porsi"), dan sering kali meliputi wine dan makanan yang dipanggang, buah-buahan dan kacang, dan manisan.[121]
Makan yang paling dikaitkan dengan Purim disebut ozne haman ("kuping Haman"). Terdapat pastri berlapis yang paling sering dilapisi dengan biji poppy, namun juga buah-buahan lainnya. Bentuk triangular-nya dipengaruhi oleh ilustrasi lama dari Haman, dimana ia mengenakan topik tiga lapis.[122]
Paskah Yahudi
Hari raya Paskah Yahudi yang berjalan selama seminggu pada musim semi memperingati peristiwa Keluar dari Mesir, dan di Israel biasanya merupakan waktu untuk mengunjungi teman dan kerabat, berjalan-jalan, dan pada malam pertama Paskah Yahudi, makan makan ritual tradisional, yang dikenal sebagai Seder. Makanan yang mengandung ḥametz – ragi atau khamir – tidak boleh disantap pada masa Paskah Yahudi. Karena itu, roti, pastri dan minuman berfermentasi seperti bir, dilarang untuk dikonsumsi. Ashkenazim juga dilarang untuk memakan legume, yang dikenal sebagai kitniyot. Selama berabad-abad, Yahudi memasak hidangan yang dikembangkan menggunakan bahan makanan alternatif dan mengkarakteristikan makanan Paskah Yahudi di Israel pada masa sekarang.[123]
Sup ayam dengan matza dumpling (kneidlach) sering kali menjadi hidangan pembuka untuk makanan Seder pada hampir seluruh warga Israel dari seluruh latar belakang etnis.[123] Sayur-sayuran musim semi, seperti asparagus dan artichoke sering kali disajikan dalam makanan tersebut.[123]
Restoran-restoran di Israel tergerak untuk menciptakan alternatif kreatif untuk menggantikan makanan yang mengandung ḥametz dengan membuat pasta, roti hamburger, pizza, dan makanan cepat saji lainnya dalam versi kosher untuk Paskah Yahudi menggunakan tepung kentang dan bahan makanan non-standar lainnya.
Setelah Paskah Yahudi, perayaan Mimouna diadakan, sebuah tradisi yang dibawa ke Israel oleh komunitas Yahudi di Afrika Utara. Pada sore hari, buah-buahan, makanan manis dan pastri dibagikan untuk tetangga dan pengunjung untuk dinikmati. Yang paling terkenal, ragi pertama setelah Paskah Yahudi, sebuah crepe yang disebut mofletta, yang disantap dengan madu, sirup atau selai, disajikan.[124] Perayaan tersebut dirayakan pada hari berikutnya dengan piknir di luar ruangan dengan menyajikan salad dan daging yang dibarbekyu.
Shavuot
Pada awal musim panas, perayaan panen Yahudi Shavuot dirayakan. Shavuot menandai puncak panen gandum baru dan matangnya buah-buahan pertama, dan merupakan suatu waktu ketika susu menjadi lebih berlimpah. Untuk merayakan hari raya tersebut, berbagai jenis makanan yang terbuat dari susu disantap. Makanan-makanan tersebut meliputi keju dan yogurt, pastei dan quiche berbahan dasar keju yang disebut pashtidot, blintz keju, dan kue keju yang dihidangkan dengan keju putih lembut (gvina levana) atau krim keju.[125]
^Siegal, Lilach (29 Mei 2001). לימונענע וירטואלית. The Marker (dalam bahasa Hebrew). Diakses tanggal 28 Mei 2012.Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Ansky, Sherry, and Sheffer, Nelli, The Food of Israel: Authentic Recipes from the Land of Milk and Honey, Hong Kong, Periplus Editions (2000) ISBN 962-593-268-2
Cooper, John, Eat and Be Satisfied: A Social History of Jewish Food, New Jersey, Jason Aronson Inc. (1993) ISBN 0-87668-316-2
Ganor, Avi, and Maiberg, Ron, Taste of Israel: A Mediterranean Feast, BBS Publishing Corporation (1994) ISBN 0-88365-844-5