Minhag

Minhag (bahasa Ibrani: מנהג‎ "kebiasaan" atau "adat", bentuk jamak: minhagim) adalah sebutan untuk kumpulan tradisi kebiasaan yang diterima dan biasa dilakukan dalam Yudaisme. Konsep lain yang terkait, "Nusach" (נוסח), mengacu pada urutan dan bentuk doa tradisional.[1]

Etimologi

Akar kata Ibrani "N-H-G" (bahasa Ibrani: נ-ה-ג‎) terutama mengandung makna "mengemudikan" atau lebih luas lagi, "untuk berlaku (terhadap diri sendiri)".[2]

Kata minhag muncul dua kali dalam Alkitab Ibrani, pada satu ayat yang sama:

Dan jaga itu memberitahukan: "Sudah sampai ia kepada mereka, tetapi ia tidak pulang! Dan cara memacunya [minhag] adalah seperti cara [minhag] Yehu, cucu Nimsi, memacu, sebab ia memacu seperti orang gila." (2 Raja-raja 9:20)

Orang dapat berargumentasi bahwa penggunaan kata "minhag" dalam hukum Yahudi mencerminkan arti yang dalam Alkitab Ibrani yaitu sebagai "(cara) memacu atau mengemudi (sebuah kereta pertempuran)". Jadi, Halakha (hukum), dari kata yang bermakna "jalur perjalanan", berarti "jalur yang ditetapkan untuk suatu perjalanan", sedangkan "minhag" (kebiasaan), dari kata yang bermakna "mengemudi", berarti "cara yang dikembangkan orang itu sendiri untuk menjalani jalur itu lebih cepat".[3]

Penggunaan kata minhag sekarang sebagai "kebiasaaan" mungkin telah dipengaruhi oleh bahasa Arab Minhaj, meskipun istilah ini dalam Islam kini lebih digunakan untuk menyebut "metodologi intelektual seorang sarjana atau kelompok pemikiran" (lihat kata Ibrani Derech) daripada sebagai "kebiasaan setempat atau komunitas etnis tertentu".[3]

Minhag dan Hukum Yahudi

Orang Yahudi Ortodoks menganggap Halakha, hukum Yahudi berasal dari Talmud, mengikat untuk semua orang Yahudi. Namun, di samping halakhot ini, selalu ada adat istiadat dan larangan setempat. Beberapa kebiasaan akhirnya diterima secara umum (misalnya mengenakan penutup kepala kippah) atau hampir oleh semua orang (misalnya monogami). Lainnya hanya dilakukan oleh beberapa segmen utama masyarakat Yahudi, tetapi tidak oleh kelompok-kelompok lain (misalnya, tidak makan nasi kitniyot pada hari Paskah).

Berbagai bentuk Minhagim:

  • Minhagim kuno yang berasal dari zaman Talmud atau sebelumnya. Sekarang umumnya dianggap mengikat secara universal. Catatan Minhag tertua adalah kebiasaan 'memukuli Aravot' (atau cabang-cabang Willow) pada "Hoshanah Raba", dan ini sudah dilakukan pada zaman para nabi [[Alkitab Ibrani].
  • Minhagim yang muncul kemudian hanya diikuti oleh kelompok-kelompok tertentu.
    • Orang Yahudi yang nenek moyangnya terus tinggal di Timur Tengah dan Afrika sampai berdirinya Negara Israel, terlepas di mana mereka tinggal sekarang, cenderung mengikuti berbagai kebiasaan, seperti Mizrahi-Sefardim atau Temani. Orang Yahudi yang nenek moyangnya tinggal di Eropa Tengah pada abad pertengahan (terlepas di mana mereka tinggal sekarang) cenderung mengikuti kebiasaan Ashkenazi, sementara mereka yang keluarganya berasal dari semenanjung Iberia umumnya mengikuti kebiasaan Sefardim. Talmud memberikan aturan rinci bagi orang yang mengunjungi atau pindah ke lokasi di mana terdapat kebiasaan yang berbeda dari kelomopok asal mereka. Yudaisme Hasidim (Hasidut) cenderung mengikuti Minhagim mereka sendiri.
    • Dalam kategori-kategori yang luas ini ada juga sub-kelompok menurut tempat asalnya (misalnya Lithuania atau Polandia atau Jerman), menurut lokasi (misalnya "minhag Yerushalayim" atau "minhag Yerusalem") atau menurut cabang keturunan (misalnya Hasidim kelompok Skverrer mengikuti kebiasaan yang berbeda dari kelompok Chabad-Lubavitch).
    • Keluarga-keluarga dan bahkan kelompok individu dapat mengikuti minhagim tertentu yang tidak dijalankan oleh orang lain.

Zaman modern

Perpindahan penduduk akibat Perang Dunia II dan Holocaust, serta imigrasi besar-besaran ke Amerika Serikat, dan berbagai negara Eropa, kemudian ke negara Israel, telah menyebabkan "pencampuran liberal" berbagai minhagim, yang mengakibatkan sejumlah kebiasaan tidak dilakukan lagi. Selain itu, gerakan "Baal teshuva" telah menciptakan kelompok besar yang tidak memiliki tradisi jelas dari orang tua mereka. Dalam menanggapi gejala ini, para pakar (posek) telah menfokuskan diri pada minhagim tersebut, dan berupaya untuk menghidupkan kembali minhagim yang telah tidak digunakan lagi.

Referensi

  1. ^ Custom, jewishencyclopedia.com
  2. ^ Minhag: A Custom with the Status of Law, jewfaq.org
  3. ^ a b Customs (Minhagim), nishmat.net

Pranala luar

Sumber utama
Sumber
  • Literatur Rabbinik
    • Sages of Ashkenaz Database - Koleksi online minhag seforim
    • Minhagei Maharil, Rabbi Yaakov ben Moshe Levi Moelin (Maharil), 1556.
    • "Sefer HaMinhagim" (Teks lengkap bahasa Ibrani, PDF) Rabbi Isaac Tyrnau, 1566.
    • "Ta'amei HaMinhagim", Rabbi A. I. Sperling, 1896; translation: "Reasons for Jewish customs and traditions". Bloch Pub. Co 1968. ISBN 0-8197-0184-X
    • "Likutei Maharich". Rabbi Yisroel Chaim Freedman of Rachov.
    • "Sefer HaMinhagim", Rabbis M. Greenglass and Y. Groner, 1966; translation: “The Book of Chabad-Lubavitch Customs”. Sichos In English Pub. 1998. ISBN 0-8266-0555-9 [1] Diarsipkan 2005-07-12 di Wayback Machine.
    • "Otzar Ta'amei ha-Minhagim", Rabbi Shmuel Gelbard, 1995; translation: "Rite and Reason" Feldheim Pub. 1997 ISBN 0-87306-889-0
  • Umum
    • "The Biblical and Historical Background of Jewish Customs and Ceremonies", Rabbi Abraham Bloch. Ktav 1980. ISBN 0-87068-658-5
    • "The Minhagim: The Customs and Ceremonies of Judaism, Their Origins and Rationale", Rabbi Abraham Chill. Sepher Hermon 1978. ISBN 0-87203-077-6
    • "To Be a Jew: A Guide to Jewish Observance in Contemporary Life", Rabbi Hayim Donin. Basic Books 1991. ISBN 0-465-08632-2
    • "Jewish Book of Why", Rabbi Alfred Kolatch. Jonathan David 1995. ISBN 0-8246-0314-1
    • "Minhagei Yisrael: Origins and History", Rabbi Daniel Sperber. Mossad Harav Kook, 1998.
    • "The Complete Book of Jewish Observance", Rabbi Leo Trepp. Behrman House Publishing 1980. ISBN 0-671-41797-5
    • "Jewish Spiritual Practices", Yitzhak Buxbaum. Jason Aronson Inc. 1994. ISBN 0-87668-832-6 (hardcover) ISBN 1-56821-206-2 (paperback)