Terminal Batu merupakan terminal penumpang tipe B dan terminal induk satu-satunya yang terletak di kawasan kota wisata Batu. Lokasi terminal ini terletak berhadapan langsung dengan pasar besar dan pasar sayur kota Batu, menjadikan aktivitas terminal ini selalu ramai dengan aktivitas penumpang. Status terminal sebelumnya adalah terminal penumpang tipe C, dan mulai berpindah status menjadi tipe B sejak tahun 2017. Peningkatan status terminal menyebabkan berpindahnya penanggung jawab terminal dari Dinas Perhubungan Kota Batu ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
Aktivitas terminal
Fungsi terminal ini mengakomodir penumpang dari kawasan luar kota menuju beberapa titik di penjuru kota ini. Mengingat Kota Batu saat ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit masyarakat Jawa Timur, trayek angkutan umum banyak yang melintasi beberapa spot pariwisata unggulan kota ini seperti wisata alam, buatan, edukasi, sejarah, agro maupun kuliner. Terminal yang beroperasi dari pukul 05.00 s.d. 19.00 WIB ini melayani moda transportasi umum seperti angkutan kota, mobil penumpang umum (MPU), angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP).[1][2][3][4]
Mobil penumpang umum (MPU)
Sebagian besar moda transportasi umum non bus yang beroperasi di Kota Batu merupakan mobil penumpang umum (MPU) berkapasitas maksimal duabelas penumpang.[5][6][7] Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Batu tahun 2018, terdapat 353 unit MPU eksisting, dengan rincian berupa 305 unit kendaraan Suzuki Carry dan 48 unit kendaraan Mitsubishi Colt L300.[8]
Sedangkan jenis kendaraan Mitsubishi Colt L300 diperuntukkan sebagai moda angkutan pedesaan.[11][12][13] Rute angkutan pedesaan tersebut menjangkau kawasan barat laut Kabupaten Malang seperti Pujon, Ngantang dan Kasembon.[14] Berikut merupakan data infografis mengenai trayek MPU yang beroperasi dari terminal ini pada tahun 2018.
Menurunnya okupansi penumpang membuat pemerintah setempat berencana untuk memfungsikan MPU sebagai angkutan sekolah, namun belum bisa terlaksana sejak berlakunya pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.[15][16][17] Selain itu, terdapat beberapa wacana lain untuk mengalihfungsikan beberapa trayek angkutan kota eksisting sebagai angkutan wisata atau angkot wisata.[18][19][20]
Per 1 Februari 2022, angkutan wisata KSPN dioperasikan kembali dari terminal ini.[30][31][32] Satu-satunya trayek yang diaktifkan kembali adalah Batu–Tosari (Bromo). Unit kendaraan yang digunakan diganti menjadi mikrobus kapasitas 16 penumpang bersasis Toyota HiAce.[33] Trayek sepanjang 95 km ini mempunyai rute lintasan dimulai dari Terminal Batu menuju Karanglo, Lawang, Warungdowo, Terminal Wisata Pasrepan, Wonokitri, dan berakhir di Rest Area Tosari.[34][35]
Lintasan bus antarkota
Antarkota dalam provinsi (AKDP)
Terminal Batu menjadi salah satu titik lintasan dan titik naik-turun penumpang dari beberapa trayek bus antarkota milik PT Bagong Transport dengan titik awal pemberangkatan dari Terminal Landungsari, Kota Malang.[36][37] Unit yang digunakan berupa bus sedang dengan fasilitas kelas ekonomi atau non ekonomi.[38] Berikut ini adalah trayek bus antarkota dalam provinsi (AKDP) kelas ekonomi yang melintasi terminal ini.[39]
Antara tahun 2013–2015, Dishubkominfo Kota Batu beberapa kali melakukan pengusulan berupa pembukaan trayek bus antarkota trayek Batu–Surabaya via Karangploso kelas patas kepada Dirjen Hubdat Kemenhub RI, namun belum mendapatkan tindak lanjut.[40][41][42][43] Tahun 2014, PO Citra Trans mulai mengoperasikan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) trayek Malang–Ponorogo/Magetan dengan fasilitas kelas non ekonomi, dan kemudian berhenti beroperasi beberapa waktu setelah perusahaan ini diakuisisi oleh PT Bagong Transport.[44][45][46]
Antarkota antarprovinsi (AKAP)
Setelah tahun 2016, beberapa perusahaan otobus mulai mengantongi izin trayek bus jarak jauh dari dan ke Terminal Batu menuju kota-kota besar seperti Denpasar, Mataram dan Bandung. Unit bus milik PO Midas Nusantara (PT Midas Transportasi) menjadi perusahaan otobus pertama yang mulai mengoperasikan bus antarkota trayek Batu–Denpasar dari terminal ini, namun berhenti total sejak masa pandemi. Sejak Juli 2020, trayek Batu–Denpasar mulai dioperasikan oleh operator baru, yaitu PT Purnayasa Trans.[47][48][49]
Galeri
Kenampakan fasilitas terminal beserta angkutan umum yang terdapat di dalamnya. Foto diambil pada rentang tahun 2020–2022.