Terminal Mojosari adalah terminal penumpang tipe B dan merupakan terminal induk yang berada di perbatasan Kecamatan Mojosari dengan Kecamatan Pungging, tepatnya di Jl. Brawijaya No. 231, Dusun Wonogiri, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Sebelumnya lokasi terminal pernah berada di pusat kota (taman lalu lintas), desa Adisono Pungging dan yang terakhir di Seduri/Tuwiri (pasar buah). Terminal ini baru dibangun dan diresmikan pada tanggal 20 April 2009 oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Terminal seluas ± 36.000 m2 ini melayani moda transportasi angkutan pedesaan, angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP).[1][2][3][4]
Terminal yang pada mulanya diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi PAD Kabupaten Mojokerto dan pendapatan masyarakat, ternyata tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ratusan supir angkutan umum dari berbagai jurusan yang melintasi Mojosari enggan masuk ke terminal. Lokasi terminal dinilai jauh dari kawasan central business district (CBD), sehingga calon penumpang lebih memilih naik angkutan umum di jalan raya. Hal ini mengakibatkan terminal megah yang dibangun dengan menghabiskan dana APBD ± 2,7 milyar ini sepi tak berpenghuni.
Per tanggal 1 Januari 2017, status terminal naik menjadi terminal penumpang tipe B, setelah sebelumnya berstatus C. Hal ini menyebabkan status pengelolaan terminal dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Namun pengelolaan terminal sampai saat ini sepenuhnya masih ditangani oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Mojokerto. Realisasi penyerahan pengelolaan terminal terbentur sejumlah persoalan, diantaranya belum tersedianya Berita Acara Serah Terima Personel Pendanaan Sarana dan Prasarana serta Dokumen (BASTP3D).[5][6][7][8]
Rute Angkutan Pedesaan
Angkutan pedesaan Mojosari menghubungkan terminal ini dengan beberapa tujuan akhir di kawasan Kabupaten Mojokerto (Mojosari, Pacet), Kota Mojokerto, Kabupaten Pasuruan (Gempol) dan Kabupaten Sidoarjo (Krian). Angkutan pedesaan dilayani oleh angkutan umum berupa armada colt T120 dengan ciri warna kendaraan berbeda pada setiap trayek. Terdapat sembilan trayek angkutan pedesaan yang dilayani di terminal ini, tetapi hanya empat trayek yang masih aktif hingga saat ini. Angkutan pedesaan beroperasi pada pukul 05.00 s.d. 18.00 WIB, tetapi biasanya jadwal operasional angkutan kota menyesuaikan dengan ada/tidaknya penumpang dari terminal. Umumnya pemberhentian terakhir angkutan pedesaan ada di Pasar Legi Mojosari, dikarenakan lokasi terminal terlampau jauh dari pusat perekonomian Mojosari. Berikut adalah trayek angkutan pedesaan (disertai keterangan kode trayek dan warna kendaraan) yang beroperasi di Terminal Mojosari.[9][10]
- Mojosari - Bangsal - Mojokerto
- Mojosari - Pacet - Trawas
- Mojosari - Prambon - Krian
- Mojosari - Kejapanan - Gempol
Rute Lintasan Bus Antarkota
Terminal Mojosari terletak di ruas jalan provinsi Mojokerto - Pasuruan, dan merupakan perlintasan dari beberapa trayek yang menghubungkan Jawa Timur bagian barat dengan timur (tanpa melintasi Surabaya). Terdapat dua trayek yang diharuskan melintasi terminal pada pukul 05.00 s.d. 19.00 WIB, yaitu Mojokerto - Pasuruan dan Ambulu - Ponorogo. Diatas jam tersebut terdapat satu trayek yang melintasi, yaitu Banyuwangi - Yogyakarta, tetapi dengan interval kedatangan yang lebih jarang. Berikut merupakan trayek lintasan bus antarkota beserta perusahaan otobus (PO) yang melayani penumpang di Terminal Mojosari.
- Mojokerto - Mojosari - Pasuruan: PO Amoedi Putra, PO Anggoro Joyo, PO Arjuna Sakti, PO Armada Sakti, PO Avi Jaya Berkah, PO Kencono Wungu, PO Kosgoro & PO Putri Gea.
- Ambulu - Mojosari - Ponorogo: PO Akas Asri.
- Banyuwangi - Mojosari - Yogyakarta: PO Akas Asri & PO Mila Sejahtera.
Galeri
-
-
-
Shelter angkutan pedesaan
-
Shelter angkutan pedesaan
-
Shelter angkutan pedesaan
-
-
Jalur kedatangan bus antarkota
-
Referensi