Terminal Plaosan merupakan prasarana umum berupa terminal penumpang tipe C atau sub terminal milik Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Magetan yang berada pada kaki Gunung Lawu di Plaosan.[1][2] Titik lokasi terminal ini terletak tepat pada pelataran depan Pasar Wisata Plaosan, sebuah pasar tradisional berbasis agrobisnis terbesar di kawasan ini. Selain sebagai terminal penumpang, terminal ini juga berfungsi sebagai area parkir kendaraan (APK) pengunjung pasar dan lokasi pelayanan Samsat keliling.[3][4][5] Terminal ini bersama Sub Terminal Panekan berada dalam satu naungan dan kewenangan tata kelola oleh UPTD Terminal Plaosan.[6] Terminal ini menjadi titik temu dan titik singgah (transit) dari beberapa jenis moda angkutan umum dalam trayek seperti
angkutan pedesaan, bus perintis dan bus antarkota.[7] Selain itu, terdapat pula angkutan umum tidak dalam trayek berupa ojek pangkalan
dari terminal ini.[8]
Jaringan angkutan pedesaan
Mengingat lokasi Terminal Plaosan berada pada kawasan central business district (CBD) dan tidak jauh dari kawasan pariwisata Telaga Sarangan, terminal ini menjadi prasarana beberapa trayek angkutan pedesaan lintas kecamatan di selingkar Gunung Lawu seperti Plaosan, Poncol dan ibukota Magetan.[info 1] Jenis kendaraan yang digunakan berupa Mitsubishi Colt L300 (wagon) berkapasitas sembilan penumpang, yang biasa disebut colt oleh warga setempat. Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan Nomor 71 Tahun 2014, terdapat tiga trayek angkutan pedesaan yang melintasi terminal ini (seperti daftar di bawah).[9][10][11] Sejak tahun 2018, Dinas Perhubungan Kabupaten Magetan mulai memberdayakan beberapa unit angkutan pedesaan lintas Plaosan sebagai angkutan pelajar gratis bagi bagi pelajar tingkat menengah pertama/sederajat.[12][13]
Pada tanggal 5 April 2014, Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur mulai meluncurkan layanan angkutan perintis di kawasan Ponorogo dan Magetan.[14] Operator layanan ini adalah Perum DAMRI cabang Ponorogo. Layanan pertama yang dioperasikan pada tahap sosialisasi ini adalah trayek Ponorogo–Sarangan.[15] Unit yang digunakan berupa bus sedang berkapasitas 19 penumpang. Trayek ini mempunyai panjang lintasan sejauh 40 km. Rute lintasan dimulai dari Terminal Seloaji, Danyang, Lembeyan, Parang, Poncol, Terminal Plaosan, dan berakhir di Telaga Sarangan. Kehadiran bus perintis tersebut diharapkan mampu membantu mobilitas masyarakat, serta menunjang pertumbuhan wisata dan ekonomi di kawasan yang belum terjangkau angkutan umum di sekitar Plaosan.[16][17]
Estimasi jadwal keberangkatan bus perintis trayek Sarangan–Ponorogo dari Terminal Plaosan, 2022.
Pemberangkatan ke-
Jam Sarangan
Jam Plaosan
Tiba di Ponorogo
1
09.30
10.00
11.00
2
13.30
14.00
15.00
Ponorogo–Pohijo–Plaosan
Pada 2 Februari 2016, Perum DAMRI mulai mengoperasikan rute baru bus perintis pada trayek Ponorogo–Pohijo, bersamaan dengan pengoperasian trayek Ponorogo–Ngebel.[18] Per 1 Januari 2022, operasional bus perintis dihentikan selama proses verifikasi administrasi dan evaluasi dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia tengah berlangsung.[19][20] Sejak 1 Februari 2022, layanan bus perintis pada trayek Ponorogo–Pohijo beroperasi kembali dengan perpanjangan rute hingga Plaosan. Trayek ini mempunyai panjang lintasan sejauh 47 km. Rute lintasan dimulai dari Terminal Seloaji, Danyang, Sukorejo, Sampung, Pohijo, Puhpelem, Taman Wisata Genilangit, Poncol, dan berakhir di Terminal Plaosan.[21][22][23]
Estimasi jadwal keberangkatan bus perintis trayek Plaosan–Pohijo–Ponorogo dari Terminal Plaosan, 2022.
Pemberangkatan ke-
Jam Plaosan
Jam Pohijo
Tiba di Ponorogo
1
07.00
08.00
09.00
2
11.30
12.30
13.30
Lintasan bus antarkota
Satu-satunya trayek bus antarkota menggunakan bus besar yang melintasi Terminal Plaosan adalah bus jarak jauh kelas non ekonomi dengan trayek Magetan–Jakarta dan sekitarnya (via Tawangmangu) milik PO Sudiro Tungga Jaya (STJ). Pembelian layanan tersebut dapat diperoleh melalui loket penjualan tiket yang berada di dalam area terminal ini.[24] Selain itu, bus sedang milik PO Sri Mulyo Agung trayek Madiun–Magetan[info 2] juga melayani hingga Plaosan (terbatas pada rit awal dan akhir saja), mengingat perusahaan otobus tersebut mempunyai depo (garasi) yang terletak di Bulugunung, Plaosan.[25][26][27]
Galeri
Kenampakan fisik bangunan terminal bus serta angkutan umum yang terdapat di dalamnya. Foto diambil di Terminal Plaosan pada 22 Mei 2022.
Referensi
Catatan bawah
^Pada tahun 2006, terdapat tiga trayek angkutan pedesaan yang masih beroperasi dari Terminal Plaosan, selain dari daftar trayek yang tercantum pada Peraturan Bupati Magetan Nomor 71 Tahun 2014.
^PO Sri Mulyo Agung menjadi satu-satunya perusahaan otobus sebagai operator bus sedang trayek Madiun–Magetan sejak operator lain dengan trayek yang sama seperti PO Sari Dadi, PO Sri Sedono, PO Parang Mas, dan PO Cendana berhenti beroperasi pada periode antara tahun 2000–2010.
^Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Magetan; BPP Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (2006). "Laporan Akhir Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Magetan Tahun 2006". Universitas Brawijaya