Terminal Dhaksinarga

Terminal Dhaksinarga atau juga disebut Terminal Induk Wonosari (bahasa Jawa: ꦠꦼꦂꦩꦶꦤꦭ꧀ꦝꦏ꧀ꦱꦶꦤꦂꦒ) merupakan terminal penumpang tipe A dan merupakan terminal induk terbesar di Gunungkidul. Terminal ini terletak di Jalan Ir. Darmakun Darmokusumo, Kelurahan Selang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.^[1]

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Gunungkidul No. 39 Tahun 2012, terdapat 5 trayek angkutan kota (angkot) yang terdapat di kawasan ibukota Kabupaten Gunungkidul, Wonosari. Trayek angkot tersebut dilayani oleh 40 kendaraan, dengan masing-masing trayek memiliki 8 kendaraan yang beroperasi setiap harinya. Armada yang digunakan adalah kendaraan berjenis carry dengan kapasitas penumpang ± 9 orang. Penggunaan trayek angkot di Wonosari tidak kaku dan bisa bergantian, tergantung dengan situasi dan kondisi di lapangan.^[2][3]

1. Terminal - Pemda/Kantor Pos - Kranon (A/C)
2. Terminal - RSUD - Kranon (B)
3. Terminal - Pemda/Kantor Pos - Pancuran (D)
4. Terminal - RSUD - Budegan - Kemorosari (E)

Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul saat ini sedang dalam proses penataan trayek angkot Wonosari dan angkudes Gunungkidul. Trayek angkot saat ini akan dihapuskan dan dileburkan dengan trayek angkudes, sehingga semua angkudes nantinya bisa masuk ke Wonosari. Proyek ini didasari beberapa permasalahan yang terjadi di lapangan. Pertama, masyarakat Gunungkidul selama ini harus menggunakan angkutan sebanyak dua kali untuk keluar/masuk Wonosari. Kedua, terjadi benturan jalur lintasan trayek antara angkot Wonosari dan angkudes Gunungkidul. Ketiga, jumlah penumpang semakin berkurang, seiring banyaknya masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi. Proyek ini diharapkan jumlah penumpang semakin meningkat dan Kota Wonosari semakin ramai dengan mobilitas masyarakat.^[4][5][6]

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Gunung Kidul Nomor 20/KPTS/2005, terdapat 41 trayek angkutan pedesaan (angkudes) yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul. Namun sebanyak 15 dari 41 trayek angkudes belum dilewati angkutan umum. Hal ini dikarenakan karena masih belum ada pengusaha angkutan yang berani mengisi belasan trayek angkudes yang masih lowong. Sejumlah trayek yang berjarak belasan kilometer ada yang terisi, namun ada yang juga tidak. Beberapa trayek angkutan pedesaan bahkan mati suri dan hanya beroperasi di hari-hari tertentu seperti hari raya agama ataupun pasaran, trayek tersebut antara lain Jalur 16 (Baron, Tanjungsari), Jalur 28 (Nglipar) dan Jalur 31/35 (Sokoliman, Karangmojo). Trayek terjauh adalah Jalur 09 (Songbanyu, Girisubo), yang berjarak tempuh 42,5 km dan dilayani 29 bus kecil. Sedangkan trayek terdekat adalah Jalur 02 (Jonge, Semanu), yang berjarak tempuh 10 km, namun tidak ada angkutan sama sekali. Trayek terpadat adalah Jalur 18 (Giricahyo, Panggang), yang berjarak tempuh 41 km dan dilayani 48 bus kecil. Sedangkan trayek terjarang adalah Jalur 21 (Playen) dan Jalur 23.A (Getas, Playen) yang masing-masing berjarak tempuh 17 km, namun hanya diisi satu MPU. Selain karena dikalahkan dengan kendaraan pribadi, tidak meratanya persebaran angkutan umum di Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu penyebab tidak ramainya masyarakat yang menggunakan jasa transportasi.^[7][8][9]

Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul saat ini menerapkan pelayanan angkutan perintis di dua wilayah yang selama ini belum terlayani jasa angkutan umum, yaitu Jalur 27 (Gedangsari) dan Jalur 34 (Sokoliman, Karangmojo). Penerapan program ini diharapkan mampu memberikan sarana transportasi bagi masyarakat, dan juga mendorong pemilik usaha angkutan untuk melayani di daerah itu.^[10][11]

Sebanyak 25 trayek angkudes yang ada saat ini dilayani oleh ± 342 bus kecil (BK) dan ± 85 mobil penumpang umum (MPU). Angkudes rata-rata hanya beroperasi dua trip perjalanan dalam satu hari, biasanya beroperasi pada jam berangkat dan pulang sekolah/pasaran. Berikut merupakan trayek angkutan pedesaan (angkudes) yang terdapat di Terminal Dhaksinarga.^[2][3][12]

1. Wonosari - Pulutan - Grogol - Paliyan (17)
2. Wonosari - Pampang - Paliyan (19)
3. Wonosari - Pulutan - Wiyoko - Playen (21)
4. Wonosari - Dengok - Menggoran, Playen (22)
5. Wonosari - Paliyan - Menggoran, Playen (23)
6. Wonosari - Playen - Getas, Playen (23.A)
7. Wonosari - Bandung - Gading - Getas, Playen (24)
8. Wonosari - Gading - Playen (25)
9. Wonosari - Beji - Pengkok - Ngoro-oro, Patuk (29)

1. Wonosari - Mijahan - Duwet, Wonosari (01)
2. Wonosari - Gading - Karangtengah, Wonosari (26)
3. Wonosari - Sambipitu - Gedangsari (27)
4. Wonosari - Sambipitu - Nglipar (28)
5. Wonosari - Wotgaleh - Sokoliman, Karangmojo (31)
6. Wonosari - Grogol - Sokoliman, Karangmojo (34)
7. Wonosari - Ngawis - Sokoliman, Karangmojo (35)
8. Wonosari - Nglipar - Nglebak - Semin (30)
9. Wonosari - Nglipar - Blutak - Semin (32)
10. Wonosari - Nglipar - Bendung - Semin (33)
11. Wonosari - Watusigar - Sambeng - Semin (39)
12. Wonosari - Kalialang - Semin (40)

1. Wonosari - Semanu - Jonge, Semanu (02)
2. Wonosari - Munggi - Ponjong (05)
3. Wonosari - Ngeposari - Ponjong (08)
4. Wonosari - Umbulrejo - Sumbergiri - Ponjong (36)
5. Wonosari - Ponjong - Sumbergiri - Tambakromo, Ponjong (37)
6. Wonosari - Ngipak - Kenteng - Bedoyo, Ponjong (38)
7. Wonosari - Ngenep - Pakel - Baran, Rongkop (06)

1. Wonosari - Giripanggung - Jepitu, Girisubo (04)
2. Wonosari - Pucangnom - Jepitu, Girisubo (07)
3. Wonosari - Semuluh - Baran - Ngrancah - Songbanyu, Girisubo (09)
4. Wonosari - Pakcucak - Baran - Ngrancah - Jepitu, Girisubo (10)
5. Wonosari - Tepus - Jepitu, Girisubo (11)
6. Wonosari - Kerik - Kemiri, Tanjungsari (12)
7. Wonosari - Bintaos - Walikangin - Kemiri, Tanjungsari (13)
8. Wonosari - Baron, Tanjungsari (16)
9. Wonosari - Semanu - Bintaos, Tanjungsari (03)
10. Wonosari - Kemiri - Bangarejo - Bintaos, Tanjungsari (14)
11. Wonosari - Singkil - Trowono - Pantai Ngrenehan, Saptosari (15)
12. Wonosari - Singkil - Kanigoro - Pantai Ngrenehan, Saptosari (20)
13. Wonosari - Panggang - Giricahyo, Panggang (18)

Wonosari - Patuk - Yogyakarta: PO Birowo,^[13] PO Djangkar Bumi,^[14] PO Maju Lancar,^{[15][16][17][18]} PO Pratama (Bakmi Jawa),^[19] PO Pulung Sari,^[20] PO Putra Gunungkidul,^[21] PO Rawit Mulyo ^{[22] (Ekonomi)}

Yogyakarta - Wonosari - Pracimantoro - Baturetno: PO Purwo Widodo ^{[23] (Ekonomi)}

Wonosari - Tasikmalaya - Bandung - Cimahi/Sukabumi: PO Bandung Express,^[24][25][26] PO Budiman,^{[27][28][29][30]} PO Hiba Utama Group (Hiba Putra),^{[31][32][33][34]} PO Maju Lancar ^{[15][16][17][18] (Bisnis AC)(Eksekutif AC)}

1. Wonosari - Bekasi - Jakarta - Bogor/Tangerang: PO Hiba Utama Group (Murni Jaya),^{[31][32][35][36]} PO Kramat Djati,^[37][38][39] PO Maju Lancar,^{[15][16][17][18]} PO Rosalia Indah,^[40][41][42] PO Santoso,^[43][44][45] PO Sinar Jaya Group (Sinar Jaya) ^{[46][47][48] (Bisnis AC)(Eksekutif AC)}
2. Wonosari - Serang - Cilegon - Merak: PO Maju Lancar,^{[15][16][17][18]} PO Rosalia Indah,^[40][41][42] PO Santoso,^[43][44][45] PO Sinar Jaya Group (Sinar Jaya) ^{[46][47][48] (Bisnis AC)(Eksekutif AC)}

Wonosari - Sumatera: PT Puspa Jaya Transport, PO Putra Remaja,^[49][50][51] PO Rosalia Indah,^[40][41][42] PO Sinar Jaya Group (Sinar Jaya) ^{[46][47][48] (Bisnis AC)(Eksekutif AC)}