TerminalWonogiri Kota merupakan sub terminal penumpang tipe C di kota Wonogiri dan terminal non bus tersibuk di kabupaten Wonogiri. Terminal ini terletak 5 km sebelah tenggara dari terminal bus utama, yaitu Terminal Induk Giri Adipura, Selogiri. Lokasi bangunan fisik terminal seluas 5.200 m2 ini terletak pada kompleks yang sama dengan Pasar Kota dan Stasiun Wonogiri. Terminal yang dikelola oleh dinas perhubungan setempat ini melayani moda transportasi umum seperti angkutan kota (angkuta) dan angkutan pedesaan (minibus).[1][2][3][4][5]
Rute Angkutan Kota (Angkuta)
Moda transportasi angkutan kota (angkuta) menghubungkan Terminal Wonogiri Kota dengan beberapa tujuan akhir di dalam kecamatan Wonogiri seperti Perumnas Jurug (Pokoh Kidul) dan Objek Wisata Waduk Sendang Asri (Sendang). Selain itu, angkuta juga menjangkau kawasan kecamatan Selogiri seperti Terminal Giri Adipura dan kantor kecamatan Selogiri (Kaliancar). Per tahun 2015, dinas perhubungan setempat mulai membagi 85 armada angkuta yang tersedia ke dalam tiga trayek sesuai kebijakan terbaru. Ketiga trayek angkuta mempunyai titik awal dan akhir dari terminal ini. Angkuta ini menggunakan kendaraan merk Suzuki Carry berpintu samping dengan livery berwarna jingga serta terdapat keterangan kode trayek di bagian depan dan samping kendaraan. Berikut adalah trayek angkuta (disertai keterangan kode trayek dan warna kendaraan) yang beroperasi di Terminal Wonogiri Kota.[6][7][8]
Terminal Angkuta - Wonokarto - Giriwono - Terminal Induk Giri Adipura - Depan Kecamatan Selogiri
Moda transportasi angkutan pedesaan Wonogiri menghubungkan Terminal Wonogiri Kota dengan kawasan pedesaan di selatan Wonogiri (Manyaran & Pracimatoro), timur Wonogiri (Ngadirojo, Girimarto, Jatipurno & Purwantoro) dan tenggara Wonogiri (Jatiroto, Baturetno & Tirtomoyo). Seluruh trayek angkutan pedesaan dilayani oleh armada kendaraan minibus (biasa disebut bis tuyul) dengan merk kendaraan Mitsubishi Colt Diesel 100 PS. Angkutan pedesaan mempunyai lokasi parkir kendaraan tepat di belakang area terminal ini. Angkutan pedesaan beroperasi mulai pukul 04.00 s.d. 16.00 WIB, menyesuaikan dengan jadwal aktivitas pasar, railbus Batara Kresna dan sekolah. Berikut adalah trayek angkutan pedesaan (Wonogiri) yang beroperasi di Terminal Wonogiri Kota.[1][6]
Selain menjangkau pedesaan di kabupaten Wonogiri, moda transportasi angkutan pedesaan juga menghubungkan Terminal Wonogiri Kota dengan kawasan perbatasan kabupaten di area eks keresidenan Surakarta seperti Sub Terminal Tawangsari (Sukoharjo), Pasar Wetukelir (Sukoharjo), Pasar Gading (Solo) dan Sub Terminal Jatipuro (Karanganyar). Sebagian besar trayek angkutan pedesaan rute perbatasan ini dilayani oleh armada kendaraan bermerk Mitsubishi Colt Diesel 100 PS. Berikut adalah trayek angkutan pedesaan (perbatasan) yang beroperasi di Terminal Wonogiri Kota.[1][6]
Shelter Wonogiri merupakan halte transit utama serta titik kumpul para pengguna dan berbagai moda angkutan umum dari dan menuju ke kota Wonogiri. Lokasi shelter ini menjadi titik temu dari sekian banyak trayek angkutan umum yang melintasi kabupaten Wonogiri seperti angkutan kota, angkutan pedesaan dan bus antarkota. Bangunan fisik shelter ini selesai dibangun dengan anggaran Rp. 1,4 milyar dan mulai difungsikan pada akhir tahun 2018. Shelter ini terletak di Jalan Pemuda I, Giripurwo serta berjarak ± 1 km sebelah timur laut Terminal Wonogiri Kota. Shelter ini dibangun menggantikan fungsi halte Agraria yang terletak tepat 150 m sebelah timur bangunan shelter saat ini. Selain berfungsi untuk mengurai kemacetan lalu-lintas, pembangunan shelter ini sekaligus digunakan sebagai pendukung program penataan kota Wonogiri yang rapi dan indah.[9][10]