Hubungan Indonesia dengan Selandia Baru
Hubungan Indonesia-Selandia Baru adalah hubungan bilateral luar negeri antara Indonesia dan Selandia Baru. Hubungan bilateral antara negeri ini sebenarnya telah terjalin pada tahun 1950 karena keterbatasan komunikasi antara dua negara membuat kerja sama di beberapa bidang penting seperti perdagangan baru berjalan pada tahun 1961 atau akhir kepemimpinan Presiden Soekarno.[1] Kedua negara juga memiliki keikutsetraan dalam banyak organisasi internasioanl diantaranya APEC. Indonesia memiliki duta besar di Wellington dan sebaliknya Selandia Baru memiliki duta besar di Jakarta. SejarahHubungan bilateral kedua negara diawali dengan kerjasama di bidang pendidikan pada akhir tahun 1950-an, yaitu dengan dilaksanakannya pendidikan Bahasa Inggris bagi pengajar bahasa Inggris di bawah kerangka Colombo Plan.[1] Hubungan Indonesia dengan Selandia Baru juga dipengaruhi oleh perkembangaan domestik di Indonesia dan cap pribadi Soekarno terhadap kebijakan luar negeri Indonesia. Hubungan ini terpengaruh terhadap sejarah modern Indonesia; Revolusi Indonesia Melawan Belanda (1945-1949), dan Konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963-1966).[2] Lihat pula
Referensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar
|