Hubungan Bahrain dengan Indonesia secara resmi dimulai pada tahun 1976.[1] Bahrain melihat Indonesia sebagai pasar yang penting di ASEAN, sedang Indonesia melihat Bahrain sebagai pintu gerbang untuk memasuki negara-negara Gulf Cooperation Council.[2] Indonesia mempunyai kedutaan besar di Manama sejak 29 Desember 2010, sedang Kedutaan Besar Bahrain di Bangkok juga diakreditasi ke Indonesia. Kedua negara adalah member dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Kunjungan resmi
Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid membayar kunjungan resmi negara ke Bahrain pada Bulan Juni Tahun 2000.[1]
Perdagangan
Volume perdagangan antara Bahrain dan Indonesia mengalami kenaikan signifikan, dari sekitar 39 juta USD pada tahun 2009 menjadi lebih dari 140 juta USD pada tahun 2011.[3] Ekspor indonesia ke Bahrain adalah kayu lapis dan produk kayu lainnya, arang, kertas, pakaian, tekstil dan furnitur. Sedangkan impor Indonesia dari Bahrain meliputi bijih besi, natrium sulfat, logam seperti besi, aluminium, tembaga, seng, kabel besi, dan produk aluminium.[1]
Kerjasama
Kedua negara telah sepakat untuk mendorong kerjasama di berbagai sektor, termasuk kerjasama bilateral antar parlemen,[2] perdagangan, industri, teknologi, dan pengembangan usaha kecil dan menengah. Bahrain tertarik khususnya untuk menjamin keamanan makanan mereka dan telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di komoditas pangan Indonesia.[3]
Pekerja migran
Saat ini telah ada sekitar 300 ribu orang Indonesia yang bekerja di Bahrain.[2]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|
---|
Afrika | | |
---|
Amerika | |
---|
Asia | |
---|
Eropa | |
---|
Oseania | |
---|
Terdahulu | |
---|
Multilateral | |
---|
Topik terkait | |
---|
|