Hubungan Indonesia–Polandia merujuk kepada hubungan bilateralIndonesia dan Polandia. Hubungan dekat Indonesia-Polandia ditandai dengan pembukaan perwakilan diplomatik tingkat Kedutaan Besar di Jakarta (Indonesia) dan Warsawa (Polandia). Selain bendera yang sama-sama merah-putih, Indonesia dan Polandia berbagi kerangka sejarah serupa yang meliputi revolusi, perang kemerdekaan dan pengutamaan persatuan nasional.[1] Kedua negara memiliki hubungan yang kuat khususnya di sektor perdagangan, budaya dan pendidikan, melalui program-program seperti pameran seni hingga program pertukaran pelajar dan beasiswa.[1]
Sejarah
Hubungan sejarah Polandia dan Indonesia bermula pada era kolonial Hindia Belanda. Sekitar abad ke-19, orang Polandia mulai bermigrasi ke Hindia Belanda. Bandar udara MedanPolonia mengambil nama dari kata Polandia. Bandar udara tersebut dibangun daerah bekas perkebunan tembakau yang dimiliki oleh Baron Michalsky pada 1872, seorang imigran Polandia yang menamai lahannya "Polonia", sebuah nama Latin untuk Polandia.[2]
Hubungan diplomatik diantara kedua negara resmi dibuka pada tahun 1955.[3]
Kunjungan tingkat tinggi
Pemimpin Indonesia telah melakukan tiga kali kunjungan tingkat tinggi. Diawali Presiden pertama Indonesia Sukarno melakukan kunjungan kenegaraan ke Polandia pada tahun 1959, disusul 44 tahun kemudian oleh putrinya Presiden Megawati Sukarnoputri pada 2003.[4] Pada tahun 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan ke Polandia.[5] Kunjungan balasan dari Polandia dilakukan oleh Presiden Aleksander Kwaśniewski pada tahun 2004[6] disusul kunjungan PM Marek Belka pada tahun 2005.[7]
Selain kunjungan tingkat tinggi, hubungan baik Indonesia-Polandia terjaga melalui kunjungan tingkat menteri, parlemen maupun tokoh terkemuka kedua negara. Pada tahun 2010, Mantan Presiden Polandia Lech Wałęsa berkunjung ke Indonesia dan disambut oleh Presiden Yudhoyono di Istana Negara.[8] Pada Januari 2013, delegasi Parlemen Polandia pimpinan Krzysztof Klosowski mengunjungi Parlemen Indonesia di Jakarta.[3]
Perdagangan dan investasi
Pada 2011, ekspor Polandia ke Indonesia mencapai 1.1 triliun rupiah (US$ 121 juta), dengan nilai impor mencapai 6.6 triliun rupiah (US$ 720 juta). Neraca perdagangan ini menjadikan keseimbangan dagang paling menguntungkan bagi Indonesia.[9] Polandia biasanya menjual mesin, alat militer dan senjata, dan kimia kepada Indonesia, sesambil membeli batu bara, tekstil, perabotan kayu, minyak sawit, dan produk-produk pertanian dari Indonesia. Biasanya, perabotan-perabotan asal Indonesia diselesaikan di Polandia dan diekspor ulang ke pasar-pasar Eropa lainnya.[1][9]
Investasi Polandia di Indonesia pada perempat pertama 2012 mencapai US$ 7 juta dalam elektronik dan kontainer antar-modal. Sementara investasi Polandia dalam pertambangan batu bara, perabotan dan pertanian mencapai angka US$ 155 juta.[3]