Hubungan Chili dengan Indonesia
Hubungan Chili dengan Indonesia mengacu kepada hubungan bilateral masa lalu dan masa kini antara Republik Chili dan Republik Indonesia. Dalam rangka menyukseskan hubungan bilateral tersebut, Indonesia memiliki kedutaan besar di Santiago, serupa dengan Chili yang memiliki kedutaan besar di Jakarta. SejarahChili dan Indonesia mulai menjalin hubungan diplomatik pada September 1965.[1] Hubungan bilateral kemudian mengalami peningkatan seiring pembukaan kedutaan besar Chili di Jakarta pada 1977[2] dan KBRI Santiago pada tahun 1991.[1] Awal abad ke-21 menandai babak baru peningkatan hubungan bilateral Chili–Indonesia, dengan dimulainya pertukaran kunjungan kepala negara. Setidaknya telah ada 4 pertemuan kunjungan kenegaraan antara kepala negara Chili dan Indonesia. Dua Presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid dan Susilo Bambang Yudhoyono, pernah mengunjungi Chili berturut-turut pada 30 September 2000 dan 18–21 November 2004. Adapun dari Chili, dua orang presiden petahana juga pernah mengunjungi Indonesia, yaitu Lagos Escobar dan Michelle Bachelet yang berturut-turut melakukan kunjungan pada 28–29 April 2004 dan 11–12 Mei 2017.[1] Hubungan bilateralBidang politikBaik Chili maupun Indonesia merupakan anggota aktif berbagai organisasi internasional, seperti Gerakan Non-Blok, Organisasi Perdagangan Dunia, Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik, dan Cairns Group. Dalam kerangka multilateral, Chili dan Indonesia memiliki pandangan yang sama, seperti dalam bidang keamanan kolektif, keamanan insani, dan penguatan perdamaian pada tingkat global dan regional. Kedua negara juga memiliki kepentingan bersama dalam peningkatan hak asasi manusia dan penguatan sistem PBB.[2] Bidang ekonomiDalam kerangka hubungan bilateral bidang ekonomi, telah tercapai sejumlah perjanjian penting dalam berbagai bidang, antara lain bidang ekonomi, kerja sama teknis, perikanan, dan telekomunikasi.[2] Chili dan Indonesia telah memiliki Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif yang ditandatangani pada 14 Desember 2017 dan berlaku sejak 1 Agustus 2019.[3] Referensi
Pranala luar |