Vladimir Putin
Vladimir Vladimirovich Putin (/ˈpuːtɪn/; bahasa Rusia: Владимир Владимирович Путин, lahir 7 Oktober 1952) adalah seorang politikus Rusia, ia adalah Presiden Rusia saat ini.[3][4] Putin menjadi presiden dengan masa jabatan terlama kedua di Eropa setelah Aleksandr Lukashenko, Presiden Belarus. Putin telah menjadi Presiden Rusia sejak 7 Mei 2012. Putin sebelumnya menjadi Perdana Menteri dari 1999 sampai 2000, Presiden dari 2000 sampai 2008, dan kembali menjadi Perdana Menteri dari 2008 sampai 2012.[5] Pada masa jabatan keduanya sebagai Perdana Menteri, ia menjadi Ketua Partai Rusia Bersatu, sebuah partai pemerintah.[3] Putin belajar bahasa Jerman di SMA Sankt-Peterburg 281, dan dapat berbicara dalam bahasa Jerman.[6][7] Putin belajar hukum di Universitas Negeri Sankt-Peterburg pada 1970, dan lulus pada 1975.[8] Putin menjadi pejabat intelijensi asing KGB selama 16 tahun, naik pangkat menjadi Letnan Kolonel sebelum pensiun pada 1991 untuk masuk politik di kampung halamannya Sankt-Peterburg. Ia berpindah ke Moskwa pada 1996 dan bergabung dengan pemerintahan Presiden Boris Yeltsin, dengan cepat meraih berbagai jabatan dan menjadi Pelaksana Jabatan pada 31 Desember 1999, saat Yeltsin mengundurkan diri. Putin memenangkan pemilihan presiden 2000 dengan perolehan suara sejumlah 52% sampai 30%, mengalahkan lawannya dari Partai Komunis, Gennady Zyuganov.[9] Ia terpilih kembali menjadi Presiden pada 2004 dengan perolehan suara sejumlah 72%. Karena secara konstitusional memandatkan batas-batas masa jabatan, Putin tidak maju untuk masa jabatan presiden berturut-turut pada 2008. Pemilihan presiden 2008 dimenangkan oleh Dmitry Medvedev, yang melantik Putin menjadi Perdana Menteri, menilai sebuah periode yang disebut "tandemokrasi".[10] Pada September 2011, setelah masa jabatan presiden berlangsung dari empat sampai enam tahun,[11] Putin mengumumkan bahwa ia akan siap untuk masa jabatannya sebagai presiden. Ia memenangkan pemilihan presiden Maret 2012 dengan 64% suara, sebuah hasil yang sesuai dengan jajak pendapat pra-pemilihan.[12] Pada masa jabatan kepresidenan pertama Putin, ekonomi Rusia bertumbuh selama delapan tahun, dan GDP yang diukur dalam kemampuan berbelanja meningkat 72%.[13][14][15][16][17] Pertumbuhan tersebut merupakan sebuah hasil dari bom komoditas 2000-an, peningkatan harga-harga minyak, dan dikeluarkannya kebijakan ekonomi dan fiskal.[18][19] Ekonomi mulai mengalami kesulitan dengan kedatangan krisis ekonomi dunia 2008-2009,[20] yang menurunkan harga-harga minyak, oil prices, sanksi-sanksi negara-negara Barat yang diberikan pada permulaan 2014 setelah aneksasi Krimea oleh Rusia, dan intervensi militer di Ukraina Timur dengan GDP turun 3.7% pada 2015.[13][18][19][21][22][23] Putin mendapatkan tingkat persetujuan domestik dan asing yang sangat tinggi sepanjang kariernya. Pada 2007, ia diangkat menjadi Tokoh Tahun Ini oleh Majalah Time.[24][25] Pada 2015, ia ditempatkan pada urutan #1 dalam Daftar Tokoh Paling Berpengaruh menurut Majalah Time.[26] Pada 2013, 2014, dan 2015, ia menempati urutan #1 pada Daftar Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia menurut Forbes.[27] Kehidupan awal dan pendidikanPutin lahir pada 7 Oktober 1952, di Leningrad, Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia, Uni Soviet (sekarang Sankt-Peterburg, Federasi Rusia).[28] Orangtua Putin adalah Vladimir Spiridonovich Putin (1911–1999) dan Maria Ivanovna Putina (née Shelomova; 1911–1998). Dua kakaknya, Viktor dan Albert, lahir pada pertengahan 1930-an. Albert meninggal saat masih bayi, dan Viktor meninggal karena difteria saat Pengepungan Leningrad pada Perang Dunia II.[29] Ibu Putin adalah buruh pabrik, dan ayahnya adalah seorang konskrip dalam Angkatan Laut Soviet, bertugas dalam armada submarinir pada awal 1930-an. Pada awal Perang Dunia II, ayah Putin bertugas dalam batalion penghancur NKVD.[30][31][32] Kemudian, ayah Putin dipindahkan ke angkatan darat reguler dan mengalami luka-luka pada 1942.[33] Pada 1 September 1960, Putin masuk Sekolah No. 193 di Gang Baskov, dekat rumahnya. Putin adalah salah satu dari beberapa murid di sebuah kelas yang berisi 45 murid yang tidak menjadi anggota Pionir. Pada usia 12 tahun, Putin mulai mempraktikan sambo dan judo. Putin bercita-cita menjadi karakter perwira intelijensi seperti yang ditampilkan pada layar lebar Soviet.[34] Putin belajar bahasa Jerman di SMA Sankt-Peterburg 281, dan dapat berbicara dalam bahasa Jerman.[6][35] Putin belajar hukum di Universitas Negeri Sankt-Peterburg pada 1970, dan lulus pada 1975.[8] Tesis Putin berjudul "Prinsip Dagang Negara yang Paling Disukai dalam Hukum Internasional".[36] Pada masa itu, Putin direkrut untuk bergabung dengan Partai Komunis Uni Soviet, dan masih menjadi anggota sampai Desember 1991.[37] Putin bertemu dengan Anatoly Sobchak, seorang Asisten Profesor yang mengajar Hukum Bisnis (khozyaystvennoye pravo), dan mempengaruhi karier Putin.[38] Pada tahun 1997, dia menerima gelar Doktor di bidang Ekonomi (alias Kandidat Ilmu Ekonomi di Rusia) di "Universitas Pertambangan Sankt-Peterburg" untuk tesis tentang perencanaan strategis ekonomi mineral.[39] Karier KGBPada 1975, Putin bergabung dengan KGB, dan dilatih di sekolah KGB ke-401, Okhta, Leningrad (sekarang Sankt-Peterburg). Setelah sekolah, Putin bekerja di Kepala Direktorat Kedua (kontra-intelijensi), sebelum ia dipindahkan ke Kepala Direktorat Pertama, di mana ia memantau orang-orang asing dan pejabat-pejabat konsuler di Leningrad.[40][41] Dari 1985 sampai 1990, Putin bertugas di Dresden, Jerman Timur,[42] menggunakan identitas samaran sebagai penerjemah.[43] Menurut biografi resmi Putin, pada saat Penghancuran Tembok Berlin yang dimulai pada 9 November 1989, ia membakar berkas-berkas KGB agar para pengunjuk rasa tidak mengambilnya.[44] Setelah keruntuhan pemerintah komunis Jerman Timur, Putin pulang ke Leningrad, di mana pada Juni 1991, ia bekerja pada bagian Urusan Internasional Universitas Negeri Leningrad, dengan memberikan kabar kepada Wakil Rektor Yuriy Molchanov.[41] Di sana, Putin ditugaskan untuk merekrut anggota-anggota KGB baru, memantau badan pelajar, dan memperbaharui persahabatannya dengan mantan profesornya, Anatoly Sobchak, Wali kota Leningrad.[45] Putin mengundurkan diri dengan pangkat Letnan Kolonel pada 20 Agustus 1991,[45] pada hari kedua serangan yang didukung KGB melawan Presiden Soviet Mikhail Gorbachev.[46] Putin berkata: "Saat kudeta dimulai, Saya memutuskan untuk berada di sisi Saya berada", meskipun ia juga menyatakan bahwa pilihan tersebut menyulitkan karena ia menjalani bagian terbaik dari hidupnya dengan "para anggota dari badan tersebut".[47] Pada 1999, Putin menyebut komunisme sebagai "sekumpulan buta, jauh dari arus utama masyarakat".[48] Karier politikPemerintahan Sankt-Peterburg (1990–1996)Pada Mei 1990, Putin dilantik menjadi penasihat urusan internasional untuk Wali kota Sobchak. Pada 28 Juni 1991, ia menjadi Komite Urusan Luar Negeri Balai Kota Sankt-Peterburg, dengan tugas mempromosikan hubungan internasional dan investasi asing[49] dan mendaftarkan usaha-usaha bisnis. Selama setahun, Putin diselidiki dewan legislatif kota tersebut yang dipimpin oleh Marina Salye. Mereka menduga bahwa ia mengatur harga-harga dan mengijinkan ekspor metal senilai $93 juta untuk ditukar dengan bantuan pangan dari luar negeri yang tak pernah datang.[50][51] Meskipun para penyelidik meminta agar Putin dipecat, Putin masih menjadi kepala Komite Urusan Luar Negeri sampai 1996.[52][53] Dari 1994 sampai 1996, ia memegang beberapa jabatan politik dan pemerintahan lainnya di Sankt-Peterburg.[54] Pada Maret 1994, Putin dilantik menjadi Ketua Deputi Pertama Pemerintah Sankt-Peterburg. Pada Mei 1995, ia membentuk cabang Sankt-Peterburg dari partai politik Tanah Air Kami Adalah Rusia yang pro-pemerintah, sebuah partai kekuatan liberal yang didirikan oleh Perdana Menteri Viktor Chernomyrdin. Pada musim panas dan musim gugur 1995, ia mengurusi kampanye pemilihan legislatif untuk partai tersebut dan dari 1995 sampai Juni 1997, ia menjadi pemimpin cabang Sankt-Peterburg-nya.[54] Karier Moskwa awal (1996–1999)Pada 1996, Sobchak kehilangan kesempatannya untuk terpilih kembali di Sankt-Peterburg. Putin dipanggil ke Moskwa dan pada Juno 1996 menjadi Ketua Deputi Departemen Manajemen Properti Presidensial yang dikepalai oleh Pavel Borodin. Ia menduduki jabatan tersebut sampai Maret 1997. Pada masa jabatannya, Putih bertugas untuk mengurusi properti luar negeri dari negara tersebut dan mengadakan pemindahan aset-aset lama Uni Soviet dan Partai Komunis ke Federasi Rusia.[38] Pada 26 Maret 1997, Presiden Boris Yeltsin melantik Putin menjadi ketua deputi Staf Presidensial, sebuah jabatan yang ia pegang sampai Mei 1998, dan kepala Direktorat Kendali Utama Departemen Manajemen Properti Presidensial (sampai Juni 1998). Pendahulunya pada jabatan tersebut adalah Alexei Kudrin dan penggantinya adalah Nikolai Patrushev, keduanya adalah politikus berpengaruh pada masa depan dan orang sejawat Putin.[38] Pada 27 Juni 1997, di Lembaga Pertambangan Sankt-Peterburg, dipandu oleh rektor Vladimir Litvinenko, Putin memberikan disertasi Kandidat Sains-nya dalam bidang ekonomi, yang berjudul "Perencanaan Strategis Sumber Daya Regional di Bawah Pembentukan Hubungan Pasar".[55] Disertasi tersebut menjelaskan tentang kebiasaan kaum muda di rusia untuk menulis sebuah karya sarjana pada pertengahan karier di Rusia.[56] Saat Putin kemudian menjadi, later became president, ceramah tersebut menjadi target dakwaan plagiarisme oleh kalangan Institusi Brookings; meskipun disertasi tersebut memiliki rujukan,[57][58] para anggota Brookings menyatakan bahwa disertasi tersebut berisi plagiarisme yang tak intensional.[57] Komite disertasi tersebut membantah dakwaan tersebut.[58][59] Pada 25 Mei 1998, Putin dilantik menjadi Kepala Deputi Pertama Staf Presidensial untuk kewilayahan, menggantikan Viktoriya Mitina; dan, pada 15 Juli, dilantik menjadi Kepala Komisi untuk persiapan persetujuan terhadap delimitasi kekuasaan kewilayahan dan pusat federal yang diserahkan kepada Presiden, menggantikan Sergey Shakhray. Setelah Putin dilantik, komisi tersebut tidak menyelesaikan perjanjian semacam itu, meskipun pada masa jabatan Shakhray sebagai Kepala Komisi, terdapat 46 pejanjian yang ditandatangani.[60] Kemudian, setelah menjadi presiden, Putin menunda seluruh perjanjian tersebut.[38] Pada tanggal 25 Juli 1998, Yeltsin menunjuk Putin sebagai Direktur dari Dinas Keamanan Federal (FSB), badan intelijen dan keamanan utama Federasi Rusia dan sebagai penerus KGB.[61] Masa jabatan perdana menteri pertama (1999)Pada 9 Agustus 1999, Vladimir Putin dilantik menjadi salah satu dari tiga Deputi Perdana Menteri, dan kemudian pada hari tersebut dilantik menjadi pelaksana jabatan Perdana Menteri Pemerintah Federasi Rusia oleh Presiden Yeltsin.[62] Yeltsin juga mengumumkan bahwa ia ingin melihat Putih menjadi penggantinya. Masih pada hari yang sama, Putin setuju untuk menjalankan kepresidenan.[63] Pada 16 Agustus, Duma Negara menyatakan pelantikannya sebagai Perdana Menteri dengan 233 suara setuju (84 menentang, 17 abstain),[64] menjadikannya Perdana Menteri Rusia kelima dalam waktu kurang dari delapan belas bulan. Pada pelantikannya, beberapa orang menganggap Putin, yang masih tidak diketahui masyarakat umum, menjabat lebih lama ketimbang para pendahulunya. Ia awalnya dianggap sebagai loyalis Yeltsin; seperti perdana menteri lainnya dari Boris Yeltsin, Putin tidak memilih para menterinya sendiri, kabinetnya ditentukan oleh pemerintahan presidensial.[65] Lawan utama dan orang-orang yang akan menjadi penerus Yeltsin siap berkampanye untuk menggantikan presiden yang ada, dan mereka bertarung keras untuk mencegah Putin menjadi penerus potensial. Citra hukum dan ordo Putin dan keputusannya untuk tidak berurusan dengan Perang Chechen Kedua, menambah ketenaran Putin dan membuatnya dapat mengalahkan seluruh pesaingnya. Meskipun tak secara resmi terkait dengan partai manapun, Putin melayangkan dukungannya kepada Partai Bersatu yang baru dibentuk,[66] yang memenangkan persentase suara populer terbesar kedua (23.3%) pada pemilihan Duma Desember 1999, dan membuat partai tersebut mendukungnya. Pelaksana jabatan presiden (1999–2000)Pada 31 Desember 1999, Yeltsin secara tiba-tiba mengundurkan diri dan, berdasarkan pada Konstitusi Rusia, Putin menjadi Pelaksana Jabatan Presiden Federasi Rusia. Pada masa jabatannya tersebut, Putin melakukan kunjungan terjadwal sebelumnya kepada pasukan Rusia di Chechnya.[67] Dekret Presidensial pertama yang Putin tandatangani, pada 31 Desember 1999, diberi judul "Atas jaminan untuk mantan presiden Federasi Rusia dan para anggota keluarganya".[68][69] Derkit tersebut menyatakan bahwa "tuduhan korupsi terhadap Presiden yang baru mengundurkan diri tersebut dan kerabat-kerabatnya" tidak digubris.[70] Kasus tersebut utamanya menyoroti kasus suap Mabetex di mana keluarga Yeltsin terlibat. Pada 30 Agustus 2000, sebuah penyelidikan kejahatan (nomorr 18/238278-95) diturunkan di mana Putin sendiri menjadi salah satu terdakwas[71][72] karena merupakan anggota pemerintah kota Sankt-Peterburg. Pada 30 Desember, kasus lainnya terhadap jaksa agung diturunkan "karena kurangnya bukti", di samping ribuan dokumen yang diserahkan oleh jaksa Swiss.[73] Kemudian, pada 12 Februari 2001, Putin menandatangani sebuah hukum federal yang sama yang menggantikan dekret 1999. Kasus tuduhan kursi Putin dalam ekspor metal dari tahun 1992 dibuka kembali oleh Marina Salye, namun ia dibungkam dan dipaksa meninggalkan Sankt-Peterburg.[74] Meskipun para pesaingnya bersiap untuk sebuah pemilihan pada Juni 2000, pengunduran diri Yeltsin membuat Pemilihan presiden diadakan selama bulan, pada 26 Maret 2000; Putin memenangkan putaran pertama dengan 53% suara.[75] Masa jabatan presiden pertama (2000–2004)Pelantikan Presiden Vladimir Putin diadakan pada 7 Mei 2000. Putin dilantik Menteri Keuangan, Mikhail Kasyanov, sebagai Perdana Menteri. Ketenaran besar Putin pertama datang pada Agustus 2000, saat ia mengkritik kesalahan penanganan bencana submarinir Kursk.[76] Kritikan tersebut sebagian besar karena peristiwa tersebut terjadi beberapa hari sebelum Putin kembali dari liburan, dan beberapa waktu sebelum ia mengunjungi TKP.[76] Antara 2000 dan 2004, Putin berencana melakukan rekonstruksi terhadap penurunan kondisi yang terdiri di negara tersebut, memenangkan perjuangan kekuatan dengan oligarki Rusia, memberikan 'tawaran terbesar' terhadap negara tersebut. Tawaran tersebut memberikan oligarki untuk mengutamakan sebagian besar kekuasaan mereka, dalam bertukar dukungan khusus mereka untuk – dan bersekutu dengan – pemerintahan Putin.[77][78] Sebuah kelompok pengusaha baru dibentuk, yang terdiri dari Gennady Timchenko, Vladimir Yakunin, Yury Kovalchuk, Sergey Chemezov, dengan hubungan pribadi yang dekat dengan Putin. Beberapa bulan sebelum pemilihan, Putin merangkai kabinet Perdana Menteri Kasyanov, dan menunjuk Mikhail Fradkov untuk mengisi tempatnya. Sergey Ivanov menjadi warga sipil pertama di Rusia yang dilantik pada jabatan Menteri Pertahanan. Pada 2003, sebuah referendum diadakan di Chechnya, mengadopsi sebuah konstitusi baru yang menyatakan bahwa Republik Chechnya merupakan sebuah bagian dari Rusia; selain itu, wilayah tersebut diangkat sebagai otonomi.[79] Chechnya secara bertahap distabilisasi dengan penyelenggaraan pemilihan parlemen dan pembentukan pemerintahan regional.[80][81] Sepanjang perang, Russia dihadapkan oleh serangan gerakan pemberontak Chechen; namun, serangan kecil yang dilakukan oleh para pemberontak masih terjadi di seluruh utara Kaukasus.[82] Masa jabatan presiden kedua (2004–2008)Pada 14 Maret 2004, Putin terpilih menjadi presiden untuk masa jabatan kedua, dengan meraih 71% suara.[75] Krisis sandera sekolah Beslan terjadi pada September 2004, di mana ratusan orang tewas. Beberapa pers Rusia dan media internasional memperingatkan bahwa kematian 130 sandera dalam operasi penyelamatan pasukan khusus pada krisis sandera teater Moskwa 2002 dapat merusak ketenaran Putin. Namun, tak lama setelah pengepungan berakhir, presiden Rusia mendapatkan rekor peringkat kekaguman masyarakat – 83% orang Rusia menyatakan rasa kagum dengan Putin dan penanganannya terhadap pengepungan tersebut.[84] Pada 2005, Proyek Prioritas Nasional diluncurkan untuk mempengaruhi perawatan kesehatan, pendidikan, perumahan dan pertanian di Rusia.[85][86] Pengadilan kriminal berkelanjutan pria terkaya di Rusia pada waktu itu, Presiden perusahaan YUKOS Mikhail Khodorkovsky, atas dakwaan kecurangan dan penghindaran pajak disorot oleh pers internasional sebagai sebuah pembalasan terhadap sumbangan Khodorkovsky kepada lawan-lawan liberal dan komunis di Kremlin. Pemerintah berkata bahwa Khodorkovsky "merusak" sebagian besar Duma dengan mengubah-ubah kode pajak. Khodorkovsky ditahan, Yukos bangkrut dan aset-aset perusahaan tersebut dilelang dengan nilai di bawah pasar, dengan pembagian terbesar diakuisisi oleh perusahaan negara Rosneft.[87] Nasib Yukos dipandang sebagai tanda peralihan Rusia menuju sistem kapitalisme negara.[88][89] Kasus tersebut terselesaikan pada Juli 2014 ketika para pemilik saham Yukos diberikan $50 miliar sebagai kompensasi oleh Dewan Arbitrasi Permanen di Den Haag.[90] Pada 7 Oktober 2006, Anna Politkovskaya, seorang jurnalis yang menyoroti korupsi dalam Angkatan Darat Rusia dan dampaknya di Chechnya, ditembak di kamar apartemennya, pada hari ulang tahun Putin. Kematian Politkovskaya mendatangkan kritikan internasional, dengan menuduh Putin gagal melindungi media independen baru di negara tersebut.[91][92] Putin sendiri berkata bahwa kematiannya menyebabkan pemerintah lebih bermasalah ketimbang tulisan-tulisannya.[93] Pada 2007, "Pawai-Pawai Pembangkang" dilakukan oleh kelompok oposisi Rusia Lain,[94] yang dipimpin oleh mantan juara catur Garry Kasparov dan pemimpin Bolshevis nasional Eduard Limonov. Setelah peringatan sebelumnya, unjuk rasa di beberapa kota Rusia disambut oleh penindakan polisi, yang meliputi membatasi gerak para pengunjuk rasa dan penangkapan sekitar 150 orang yang berupaya untuk melewati garis polisi.[95] Pada 12 September 2007, Putin membubarkan pemerintahan atas permintaan Perdana Menteri Mikhail Fradkov. Fradkov menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk memberikan Presiden "tangan bebas" dalam menjalankan pemilihan parlementer. Viktor Zubkov dilantik menjadi perdana menteri yang baru.[96] Pada Desember 2007, Rusia Bersatu memenangkan 64.24% suara populer dalam langkah mereka menuju Duma Negara menurut hasil preliminer pemilihan.[97] Rusia Bersatu menang pada pemilihan Desember 2007 dipandang oleh beberapa orang sebagai sebuah pertanda dukungan yang kuat dari pemimpin Rusia pada waktu itu dan kebijakan-kebijakannya.[98][99] Masa jabatan perdana menteri kedua (2008–2012)Putin diberi masa jabatan ketiga oleh Konstitusi. Deputi Perdana Menteri Pertama Dmitry Medvedev terpilih menjadi penggantinya. Pada operasi peralihan kekuasaan pada 8 Mei 2008, hanya sehari setelah menyerahkan jabatan presiden kepada Medvedev, Putin dilantik menjadi Perdana Menteri Rusia, mengutamakan dominasi politiknya.[100] Putin berkata bahwa mengatasi konsekuensi krisis ekonomi dunia adalah salah satu dari dua prestasi utama pada masa jabatan perdana menteri keduanya.[86] Prestasi yang lainnya dalam menstabilisasi jumlah populasi Rusia antara 2008–2011 setelah dalam jangka panjang demografi anjlok yang dimulai pada 1990-an.[86] Dalam Kongres Rusia Bersatu di Moskwa pada 24 September 2011, Medvedev secara resmi merencanakan agar Putin dapat maju untuk jabatan presiden pada 2012, sebutan tawaran yang Putin terima. Memberikan dominasi yang hampir bulat terhadap Rusia Bersatu dalam politik Rusia, beberapa pengamat percaya bahwa Putin bakal memegang masa jabatan ketiga. Langkah tersebut dilakukan oleh Medvedev agar ia dapat menggunakan tiket Rusia Bersatu dalam pemilihan-pemilihan parlementer pada bulan Desember, dengan tujuan menjadi Perdana Menteri pada akhir masa jabatannya sebagai presiden.[101] Setelah pemilihan parlementer pada 4 Desember 2011, sepuluh ribu orang Rusia melakukan unjuk rasa menentang tuduhan kecurangan pemilihan, unjuk rasa terbesar pada masa pemerintahan Putin. Para pengunjuk rasa mengkritik Putin dan Rusia Bersatu dan menuntut pencabutan hasil pemilihan.[102] Para pengunjuk rasa tersebut memicu ketakutan akan revolusi berwarna dalam masyarakat.[103][104][105] Putin membentuk sejumlah kelompok paramiliter loyal untuk dirinya sendiri dan untuk partai Rusia Besatu pada periode antara 2005 dan 2012.[106] Masa jabatan presiden ketiga (2012–2018)Pada 4 Maret 2012, Putin memenangkan pemilihan presiden Rusia 2012 dalam putaran pertama, dengan 63.6% suara, meskipun tersebar tuduhan penggelembungan jumlah suara,[75][107][108] Kelompok oposisi menuduh Putin dan partai Rusia Bersatu melakukan kecurangan.[109][110] Meskipun upaya untuk transparensi pemilihan dipublikasikan, termasuk penggunaan webcam di tempat-tempat pemungutan suara, jumlah suaranya dikritik oleh oposisi Rusia dan oleh para pengamat internasional dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa karena prosudernya yang tak biasa.[111] Unjuk rasa anti-Putin diadakan pada dan secara langsung setelah kampanye presiden. Unjuk rasa paling terkenal adalah penampilan Pussy Riot pada 21 Februari, yang kemudian diadili.[112] Sekitar 8,000–20,000 pengunjuk rasa berkumpul di Moskwa pada 6 Mei,[113][114] di mana delapan puluh orang luka-luka dalam pertikaian dengan polisi,[115] dan 450 orang ditangkap, dengan 120 orang lainnya ditangkap pada keesokan harinya.[116] Sebuah protes balasan dari para pendukung Putin terjadi pada sebuah perkumpulan dari sekitar 130,000 pendukung di Stadion Luzhniki, stadion terbesar di Rusia. Beberapa hadirin berkata bahwa mereka dibayar untuk datang, dipaksa datang oleh karyawan mereka, atau mengira bahwa acara tersebut adalah sebuah festival rakyat.[117][118][119][120][121] Acara tersebut dianggap menjadi dukungan Putin terbesar sampai saat ini.[122] Aneksasi Krimea 2014Pada Februari 2014, Rusia melakukan beberapa serangan militer ke wilayah Ukraina. Setelah protes Euromaidan dan jatuhnya presiden Ukraina Viktor Yanukovych, tentara Rusia tanpa identitas pengenal mengambil alih posisi strategis dan infrastruktur di wilayah Krimea Ukraina. Rusia kemudian mencaplok Krimea dan Sevastopol setelah referendum yang menurut hasil resminya warga Krimea memilih untuk bergabung dengan Federasi Rusia.[123][124][125] Selanjutnya, demonstrasi menentang tindakan legislatif Rada Ukraina oleh kelompok pro-Rusia di wilayah Donbas Ukraina meningkat menjadi Perang Rusia-Ukraina antara pemerintah Ukraina dan pasukan separatis yang didukung Rusia dari Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang dideklarasikan sendiri. Pada Agustus 2014,[126] kendaraan militer Rusia melintasi perbatasan di beberapa lokasi Oblast Donetsk.[127][128][129] Serangan oleh militer Rusia dipandang oleh otoritas Ukraina sebagai penyebab kekalahan pasukan Ukraina pada awal September.[130][131] Komunitas internasional berasumsi bahwa pencaplokan Krimea menandakan Putin telah memulai kebijakan luar negeri yang sama sekali baru.[132][133] Mereka menganggap pencaplokan Krimea berarti bahwa kebijakan luar negerinya telah bergeser "dari kebijakan luar negeri yang digerakkan oleh negara" menjadi mengambil sikap ofensif untuk menciptakan kembali Uni Soviet. Perubahan kebijakan ini dapat dipahami sebagai upaya Putin untuk mempertahankan negara-negara di wilayah pengaruh Rusia dari "pengaruh barat". Intervensi di SuriahPada 30 September 2015, Presiden Putin mengizinkan intervensi militer Rusia dalam perang saudara Suriah, menyusul permintaan resmi pemerintah Suriah untuk bantuan militer melawan kelompok pemberontak dan jihadis.[134] Aktivitas militer Rusia terdiri dari serangan udara, serangan rudal jelajah, serta penyebaran penasihat garis depan dan pasukan khusus Rusia terhadap kelompok-kelompok militan yang menentang pemerintah Suriah, termasuk oposisi Suriah, serta Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), Front al-Nusra (al-Qaeda di Syam), Tahrir al-Sham, Ahrar al-Sham, dan Tentara Penakluk.[135][136] Pada 14 Maret 2016, Putin mengumumkan bahwa misi militer Rusia di Suriah sebagian besar "telah tercapai" dan memerintahkan penarikan pasukan utama militer Rusia dari Suriah,[137] sementara pasukan Rusia yang tetap di Suriah terus aktif beroperasi dalam mendukung pemerintah Suriah.[138] Masa jabatan presiden keempat (2018-sekarang)Putin memenangkan pemilihan presiden 2018 dengan lebih dari 76% suara.[139] Masa jabatan keempatnya dimulai pada 7 Mei 2018,[140] yang akan berlangsung hingga 2024.[141] Pada hari yang sama, Putin mengundang Dmitry Medvedev untuk membentuk pemerintahan baru.[142] Pada 15 Mei 2018, Putin ikut serta dalam pembukaan gerakan di sepanjang ruas jalan raya jembatan Krimea.[143] Pada 18 Mei 2018, Putin menandatangani dekrit tentang komposisi Pemerintahan baru.[144] Pada 25 Mei 2018, Putin mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024, membenarkan hal ini sesuai dengan Konstitusi Rusia.[145] Pada 14 Juni 2018, Putin membuka Piala Dunia FIFA ke-21, yang berlangsung di Rusia untuk pertama kalinya. Pada 15 Januari 2020, Dmitry Medvedev dan seluruh pemerintahannya mengundurkan diri setelah Pidato Vladimir Putin kepada Majelis Federal. Putin menyarankan amandemen konstitusi besar yang dapat memperluas kekuasaan politiknya setelah menjadi presiden.[146][147] Pada saat yang sama, atas nama Putin, ia terus menggunakan kekuasaannya hingga terbentuknya pemerintahan baru.[148] Presiden menyarankan agar Medvedev mengambil alih jabatan Wakil Ketua Dewan Keamanan yang baru dibentuk. Pada hari yang sama, Putin menominasikan Mikhail Mishustin, kepala Layanan Pajak Federal negara itu untuk jabatan Perdana Menteri. Keesokan harinya, ia dikukuhkan oleh Duma Negara untuk jabatan tersebut[149][150] dan diangkat sebagai Perdana Menteri dengan keputusan Putin.[151] Ini adalah pertama kalinya seorang PM dikukuhkan tanpa ada suara yang menentang. Pada 21 Januari 2020, Mishustin memberikan kepada Vladimir Putin rancangan struktur Kabinetnya. Pada hari yang sama, Presiden menandatangani keputusan tentang susunan Kabinet dan mengangkat nama-nama calon menteri.[152][153][154] Invasi skala penuh ke Ukraina (2022–sekarang)Pada 24 Februari, Putin dalam pidatonya di televisi mengumumkan "operasi militer khusus"[155] di Ukraina[156][157] dengan melancarkan invasi besar-besaran ke negara itu.[158] Mengutip tujuan "denazifikasi", Putin mengaku melakukan ini untuk melindungi orang-orang di wilayah Donbas yang mayoritas berbahasa Rusia, yang menurut Putin, mengalami "penghinaan dan genosida" dari Ukraina selama delapan tahun.[159] Beberapa menit setelah pidatonya, dia melancarkan perang untuk menguasai sisa negara dan menggulingkan pemerintah terpilih dengan dalih dijalankan oleh Nazi.[160] Invasi Rusia disambut dengan kecaman internasional.[161] Sanksi internasional dijatuhkan secara luas terhadap Rusia, termasuk terhadap Putin secara pribadi.[162] Invasi juga menyebabkan banyak seruan agar Putin dituntut atas kejahatan perang.[163][164] Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyatakan akan menyelidiki kemungkinan kejahatan perang di Ukraina sejak akhir 2013,[163] dan Amerika Serikat berjanji membantu ICC untuk mengadili Putin dan lainnya atas kejahatan perang yang dilakukan selama invasi Ukraina. Menanggapi kecaman ini, Putin menempatkan unit pencegahan nuklir Pasukan Roket Strategis dalam siaga tinggi.[165] Pada awal Maret, badan-badan intelijen AS menentukan bahwa Putin "frustrasi" oleh lambatnya kemajuan karena pertahanan Ukraina yang kuat secara tak terduga.[166] Pada tanggal 4 Maret, Putin menandatangani undang-undang tentang hukuman hingga 15 tahun penjara bagi mereka yang menerbitkan "informasi palsu" tentang militer Rusia dan operasinya, akibatnya beberapa media di Rusia berhenti melaporkan tentang Ukraina.[167] Pada tanggal 7 Maret, sebagai syarat untuk mengakhiri invasi, Kremlin menuntut kenetralan Ukraina, pengakuan Krimea sebagai wilayah Rusia, dan pengakuan republik Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka.[168] Pada 16 Maret, Putin mengeluarkan peringatan kepada "pengkhianat" Rusia yang menurutnya ingin digunakan Barat sebagai "kolom kelima" untuk menghancurkan Rusia.[169] Akibat invasi ini, krisis demografis di Rusia semakin dalam karena emigrasi, tingkat kesuburan yang semakin rendah, dan korban akibat perang.[170] Pada tanggal 25 Maret, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa Putin memerintahkan "penculikan", di mana warga negara Ukraina yang tidak mau bekerja sama dengan pasukan pendudukan Rusia akan menjadi korban agen FSB.[171][172] Pada 28 Maret, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia "99,9 persen yakin" bahwa Putin mengira Ukraina akan menyambut pasukan Rusia dengan "bunga dan senyuman", sementara dia membuka pintu untuk negosiasi tentang menawarkan Ukraina selanjutnya akan menjadi negara non-blok.[173] Pada 21 September, Putin mengumumkan mobilisasi parsial, menyusul keberhasilan serangan balasan Ukraina di Kharkiv dan pengumuman referendum aneksasi di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.[174] Pada 30 September, Putin menandatangani dekret yang menganeksasi Oblast Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson ke dalam Federasi Rusia. Aneksasi tersebut tidak diakui oleh komunitas internasional, dan ilegal menurut hukum internasional.[175] Surat perintah penangkapan ICCPada 17 Maret 2023, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin,[176][177] menyatakan bahwa Putin bertanggung jawab atas deportasi ilegal dan pemindahan anak-anak dari Ukraina ke Rusia selama invasi.[178] Ini adalah pertama kalinya ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap salah satu dari lima kepala negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB.[179] ICC secara bersamaan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Maria Lvova-Belova, Komisoner Hak Anak di Kantor Presiden Federasi Rusia. Kebijakan dalam negeriKebijakan domestik Putin, terutama di awal masa kepresidenannya yang pertama, ditujukan untuk menciptakan struktur kekuasaan vertikal. Pada 13 Mei 2000, ia mengeluarkan dekrit yang menempatkan 89 subjek federal Rusia ke dalam tujuh distrik federal administratif dan menunjuk seorang utusan presiden yang bertanggung jawab untuk masing-masing distrik tersebut (yang gelar resminya adalah Perwakilan Berkuasa Penuh).[180] Kebijakan ekonomi, industri, dan energiSergey Guriyev ketika berbicara tentang kebijakan ekonomi Putin, membaginya menjadi empat periode berbeda: tahun-tahun "reformasi" dari masa jabatan pertamanya (1999-2003); tahun "statist" dari masa jabatan keduanya (2004-paruh pertama 2008); krisis dan pemulihan ekonomi dunia (paruh kedua 2008-2013); dan Perang Rusia-Ukraina, isolasi Rusia yang semakin meningkat dari ekonomi global, dan stagnasi (2014-sekarang).[181] Dipicu oleh ledakan komoditas tahun 2000-an termasuk rekor harga minyak yang tinggi,[182] di bawah pemerintahan Putin dari tahun 2000 hingga 2016, terjadi peningkatan pendapatan dalam dolar AS mencapai 4,5 kali lipat.[183] Selama delapan tahun pertama Putin menjabat, industri tumbuh secara substansial, seperti halnya produksi, konstruksi, pendapatan riil, kredit, dan kelas menengah.[184][185][186] Sebuah dana untuk pendapatan minyak memungkinkan Rusia untuk membayar kembali semua hutang Uni Soviet pada tahun 2005.[187] Rusia bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia pada tanggal 22 Agustus 2012.[188] Pada 2014 Putin menandatangani kesepakatan untuk memasok China dengan 38 miliar meter kubik gas alam per tahun. Power of Siberia, yang disebut Putin sebagai "proyek konstruksi terbesar di dunia," diluncurkan pada 2019 dan diperkirakan akan berlanjut selama 30 tahun dengan biaya akhir ke China sebesar $400 miliar.[189] Seperti dicatat oleh jurnalis Rusia setelah pelantikan presiden 2018, Putin sejak 2007 berulang kali meramalkan bahwa Rusia akan menjadi "salah satu negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia" kira-kira dalam waktu 10 tahun sejak tanggal itu; sejauh ini target tersebut belum tercapai.[190] Kebijakan lingkunganPada tahun 2004, Presiden Putin menandatangani perjanjian Protokol Kyoto yang dirancang untuk mengurangi gas rumah kaca.[191] Namun, Rusia tidak menghadapi pemotongan wajib, karena Protokol Kyoto membatasi emisi untuk peningkatan atau penurunan persentase dari tingkat tahun 1990 dan emisi gas rumah kaca Rusia turun jauh di bawah garis dasar tahun 1990 karena penurunan hasil ekonomi setelah pecahnya Uni Soviet.[192] Putin secara pribadi mengawasi sejumlah program perlindungan bagi hewan langka dan terancam punah di Rusia, seperti harimau Amur, paus putih, beruang kutub, dan macan tutul salju.[193][194][195][196] Kebijakan keagamaanAgama Buddha, Kristen Ortodoks Timur, Islam dan Yudaisme mendapat dukungan negara pada era Putin. Pembangunan besar dan pemulihan gereja dimulai pada 1990-an, berlanjut di bawah Putin, dan negara mengizinkan pengajaran agama di sekolah (orang tua diberikan pilihan bagi anak-anak mereka untuk mempelajari dasar-dasar salah satu agama tradisional atau etika sekuler). Pendekatannya terhadap kebijakan agama telah dicirikan sebagai salah satu dukungan untuk kebebasan beragama, tetapi juga sebagai upaya untuk menyatukan berbagai agama di bawah otoritas negara.[197] Pada 2012, Putin dihormati di Betlehem dan sebuah jalan dinamai dengan namanya.[198] Putin secara teratur menghadiri kebaktian terpenting Gereja Ortodoks Rusia pada hari libur utama Kristen Ortodoks. Dia menjalin hubungan yang baik dengan Patriark Gereja Rusia, almarhum Aleksi II dari Moskow dan Kirill dari Moskow saat ini. Sebagai presiden, ia mengambil bagian pribadi yang aktif dalam mempromosikan Undang-undang Persekutuan Kanonik dengan Patriarkat Moskow, ditandatangani pada 17 Mei 2007 yang memulihkan hubungan antara Gereja Ortodoks Rusia yang berbasis di Moskow dan Gereja Ortodoks Rusia di Luar Rusia setelah perpecahan selama 80 tahun.[199] Mempromosikan konservatismePutin secara eksplisit mempromosikan kebijakan konservatif dalam masalah sosial, budaya, dan politik, baik di dalam maupun luar negeri. Putin telah menyerang globalisme dan neo-liberalisme dan diidentifikasikan oleh para ahli dengan konservatisme Rusia.[200] Putin telah mempromosikan lembaga pemikir baru yang mempertemukan para intelektual dan penulis yang berpikiran sama. Misalnya, Klub Izborsky, yang didirikan pada 2012 oleh jurnalis sayap kanan konservatif Alexander Prokhanov, menekankan (i) nasionalisme Rusia, (ii) pemulihan kebesaran sejarah Rusia, dan (iii) oposisi sistematis terhadap gagasan dan kebijakan liberal.[201] Vladislav Surkov, seorang pejabat senior pemerintah, telah menjadi salah satu konsultan ekonomi utama selama kepresidenan Putin.[202] Dalam urusan budaya dan sosial, Putin telah bekerja sama erat dengan Gereja Ortodoks Rusia. Patriark Kirill dari Moskow, kepala Gereja, mendukung pemilihannya pada tahun 2012 dengan menyatakan istilah Putin seperti "keajaiban Tuhan."[203] Steven Myers melaporkan, "Gereja, yang dulu sangat tertekan, telah muncul dari keruntuhan Soviet sebagai salah satu institusi yang paling dihormati... Sekarang Kiril memimpin umat beriman langsung ke dalam aliansi dengan negara."[204] Acara olahraga internasionalPada tahun 2007, Putin memimpin upaya yang sukses atas nama Sochi untuk Olimpiade Musim Dingin 2014 dan Paralimpiade Musim Dingin 2014,[205] Olimpiade Musim Dingin pertama yang pernah diselenggarakan oleh Rusia. Demikian pula, pada 2008, kota Kazan memenangkan tawaran untuk Universiade Musim Panas 2013, dan pada 2 Desember 2010 Rusia memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Konfederasi FIFA 2017 dan Piala Dunia FIFA 2018, juga untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia. Pada 2013, Putin menyatakan bahwa atlet gay tidak akan menghadapi diskriminasi apa pun di Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014.[206] Perlindungan dan konservasi satwa liarPutin adalah ketua dewan pengawas Lembaga Geografis Rusia dan secara aktif terlibat dalam perlindungan spesies langka. Program ini dilakukan oleh Institut Ekologi and Evolusi Severtsov di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.[207] Kebijakan luar negeriAsiaPada 2012, Putin menulis artikel di surat kabar The Hindu, mengatakan bahwa "Deklarasi Kemitraan Strategis antara India dan Rusia yang ditandatangani pada Oktober 2000 menjadi langkah yang benar-benar bersejarah".[208][209] Perdana Menteri Manmohan Singh selama kunjungan Putin tahun 2012 ke India: "Presiden Putin adalah teman berharga India dan arsitek asli dari kemitraan strategis India-Rusia".[210] Rusia era Putin memelihara hubungan positif dengan negara-negara BRIC lainnya. Negara ini telah berupaya untuk memperkuat hubungan terutama dengan Republik Rakyat Cina dengan menandatangani Perjanjian Persahabatan serta membangun pipa minyak Trans-Siberia dan pipa gas Trans-Siberia diarahkan pertumbuhan kebutuhan energi China.[211] Kerja sama keamanan timbal balik antara kedua negara dan tetangga Asia tengah mereka difasilitasi oleh Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang didirikan pada 2001 di Shanghai oleh para pemimpin Tiongkok, Kazakhstan, Kirgizstan, Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan.[212] Amerika Serikat, Eropa Barat, dan NATOSetelah serangan 9-11 di AS pada tahun 2001, Putin memiliki hubungan baik dengan Presiden Amerika George W. Bush, dan banyak pemimpin Eropa Barat. Hubungannya yang "lebih dingin" dan "lebih mirip bisnis" dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel sering dikaitkan dengan asuhan Merkel di bekas Jerman Timur, di mana Putin ditempatkan sebagai agen KGB.[213] Dia memiliki hubungan yang sangat bersahabat dan hangat dengan mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi;[214] kedua pemimpin itu sering menggambarkan hubungan mereka sebagai persahabatan dekat, terus menyelenggarakan pertemuan bilateral bahkan setelah pengunduran diri Berlusconi pada November 2011.[215] Pada akhir 2013, hubungan Rusia-Amerika semakin memburuk ketika Amerika Serikat membatalkan pertemuan puncak (untuk pertama kalinya sejak 1960) setelah Putin memberikan suaka kepada Edward Snowden dari Amerika, yang telah membocorkan sejumlah besar informasi rahasia dari NSA.[216][217] Pada 2014, Rusia diskors dari kelompok G8 sebagai akibat aneksasi Krimea.[218][219] Namun, pada Juni 2015, Putin mengumumkan bahwa Rusia tidak memiliki niat untuk menyerang NATO.[220] Dengan terpilihnya Donad Trump, kesukaan terhadap Putin di AS meningkat. Jajak pendapat Gallup pada Februari 2017 mengungkapkan pandangan positif tentang Putin di antara 22% orang Amerika, tertinggi sejak 2003.[221] Namun, Putin telah menyatakan bahwa hubungan AS-Rusia, yang sudah berada di level terendah sejak akhir Perang Dingin,[222] terus memburuk setelah Trump menjabat pada Januari 2017.[223] Britania RayaPada tahun 2003, hubungan antara Rusia dan Inggris memburuk ketika Inggris memberikan suaka politik kepada mantan pelindung Putin, oligarki Boris Berezovsky.[224] Kemerosotan ini diperparah dengan tuduhan bahwa Inggris memata-matai dan melakukan pembayaran rahasia kepada kelompok-kelompok pro-demokrasi dan hak asasi manusia.[225] Citra publikJajak pendapat dan peringkatMenurut survei opini publik Juni 2007, peringkat persetujuan Putin adalah 81%, tertinggi kedua dari pemimpin mana pun di dunia tahun itu.[226] Pada Januari 2013, pada saat protes Rusia 2011-2013, peringkat persetujuan Putin turun menjadi 62%, angka terendah sejak 2000 dan penurunan sepuluh poin selama dua tahun.[227] Pada Mei 2014, setelah revolusi Ukraina 2014 dan aneksasi Krimea, peringkat persetujuan Putin telah pulih menjadi 85,9%, tertinggi dalam enam tahun.[187] Setelah sanksi Uni Eropa dan AS terhadap pejabat Rusia sebagai akibat dari kerusuhan pro-Rusia 2014 di Ukraina, peringkat persetujuan Putin mencapai 87 persen, menurut survei Levada Center yang diterbitkan pada 6 Agustus 2014.[228][229] Pada Februari 2015, Berdasarkan jajak pendapat domestik baru, Putin menduduki peringkat politisi paling populer di dunia.[230] Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, saluran televisi milik negara (dimana sebagian besar warga Rusia mendapatkan informasi) menampilkan invasi tersebut sebagai "operasi militer khusus" dan misi pembebasan yang sejalan dengan narasi pemerintah.[231][232][233] Lembaga sensor Rusia Roskomnadzor memerintahkan media di Rusia untuk hanya menggunakan informasi yang bersumber dari pemerintah, atau menghadapi denda dan pemblokiran.[234] Media Rusia dilarang menggunakan kata-kata "perang", "invasi" atau "agresi" untuk menggambarkan "operasi militer khusus",[235] akibatnya berbagai saluran media diblokir.[236] Pada 26–28 Februari 2022, sebuah survei yang dilakukan oleh badan riset independen Russian Field menemukan bahwa 58,8% responden mendukung "operasi militer khusus" di Ukraina.[237] Menurut jajak pendapat, dalam kelompok usia 18 hingga 24 tahun, hanya 29% yang mendukung "operasi militer khusus" tersebut.[238] Pada akhir Februari dan pertengahan Maret 2022, dengan selang waktu satu setengah minggu, dua jajak pendapat yang dilakukan oleh sekelompok sosiolog independen Rusia mensurvei sentimen orang Rusia tentang "operasi militer khusus" di Ukraina. Hasil jyang diperoleh Radio Liberty[239] mendapatkan hampir tiga perempat orang Rusia (71%) yang disurvei mendukung "operasi militer khusus" di Ukraina.[240] Pada Maret 2022, 97% orang Ukraina mengatakan mereka memiliki pandangan negatif tentang Putin, dan 98% orang Ukraina (termasuk 82% etnis Rusia yang tinggal di Ukraina) mengatakan mereka tidak percaya bahwa bagian mana pun dari Ukraina adalah bagian sah dari Rusia, menurut pada jajak pendapat Lord Ashcroft yang tidak memasukkan Krimea dan bagian Donbas yang dikuasai separatis. Citra pribadiPutin memupuk citra publik sebagai pria tangguh di luar ruangan, sporty, dan macho, menunjukkan kehebatan fisiknya dengan ambil bagian dalam kegiatan yang tidak biasa atau berbahaya, seperti olahraga ekstrem dan interaksi dengan hewan liar,[241] bagian dari pendekatan hubungan masyarakat, yang menurut Wired, "sengaja menumbuhkan macho, mengambil alih citra superhero ".[242] Misalnya, pada 2007, tabloid Komsomolskaya Pravda menerbitkan foto besar Putin bertelanjang dada sedang berlibur di pegunungan Siberia dengan judul: "Be Like Putin."[243] Beberapa kegiatan dikritik karena dipentaskan. Di luar Rusia, citra macho-nya telah menjadi subjek parodi.[244][245][246] Ada banyak lagu tentang Putin.[247] Nama dan gambar Putin banyak digunakan dalam iklan dan merek produk.[242] Di antara produk bermerek Putin yakni vodka Putinka, merek makanan kaleng PuTin, kaviar Gorbusha Putina, dan koleksi kaus dengan gambarnya.[248] Pada 2015, penasihatnya ditemukan tewas setelah berhari-hari mengonsumsi alkohol secara berlebihan, meskipun kemudian dinyatakan sebagai kecelakaan.[249] Kehidupan pribadiKeluargaPada 28 Juli 1983, Putin menikahi Lyudmila Shkrebneva, dan mereka tinggal bersama di Jerman dari 1985 sampai 1990.[250] Mereka memiliki dua putri, Mariya Putina, yang lahir pada 28 April 1985 di Sankt-Peterburg, Rusia, dan Yekaterina Putina, yang lahir pada 31 Agustus 1986 di Dresden, Jerman Timur.[251] Pada 6 Juni 2013, Putin mengumumkan bahwa pernikahan mereka berakhir, dan pada 1 April 2014, Kremlin mengkonfirmasikan bahwa hubungan mereka telah berakhir.[252][253] Kekayaan pribadiAngka-angka yang dikeluarkan saat pemiliha legislatif 2007 menyatakan bahwa kekayaan Putin berjumlah sekitar 3.7 juta ruble (US$150,000) dalam catatan bank, sebuah apartemen pribadi seluas 774-meter-persegi (8.330 sq ft) di Sankt-Peterburg, dan macam-macam aset lainnya.[254] Pemasukan 2006 Putin dikabarkan sejumlah 2 juta ruble (sekitar $80,000). Pada 2012, Putin melaporkan pemasukan sejumlah 3.6 juta ruble ($113,000).[255][256] Menurut para politikus dan jurnalis oposisi Rusia, Putin diam-diam menyimpan kekayaan senilai miliaran[257] melalui kepemilikan di sejumlah perusahaan Rusia.[258][259] Hewan peliharaanPutin memiliki lima anjing yang diberi dari berbagai pemimpin bangsa: Konni, Buffy, Yume, Verni, dan Pasha. Konni meninggal pada tahun 2014. Tidak diketahui apa yang terjadi pada dua anjing pudel keluarga Putin sebelumnya, Tosya dan Rodeo.[260] AgamaPutin adalah seorang Kristen Ortodoks Rusia. Ibunya adalah seorang penganut Kristen yang setia yang menghadiri kebaktian Gereja Ortodoks Rusia, sedangkan ayahnya adalah seorang ateis.[261][262] Meskipun ibunya tidak menyimpan ikon di rumah, dia menghadiri gereja secara teratur, meskipun pemerintah Soviet mempersekusi agamanya pada saat itu. Ibunya diam-diam membaptisnya saat masih bayi, dan dia secara teratur membawanya ke kebaktian. Menurut Putin, kebangkitan religiusnya dimulai setelah ia mengalami kecelakaan mobil serius yang melibatkan istrinya pada 1993, dan kebakaran yang mengancam jiwa yang membakar dacha mereka pada Agustus 1996.[262] Sesaat sebelum kunjungan resmi ke Israel, ibu Putin memberinya baptisan kalung salib, dan menyuruhnya untuk memberkatinya. Putin menyatakan, "Saya melakukan apa yang dia katakan dan kemudian meletakkan salib di leher saya. Saya tidak pernah melepasnya sejak itu." Ketika ditanya pada tahun 2007 apakah dia percaya kepada Tuhan, dia menjawab, "... Ada hal-hal yang saya percayai, yang seharusnya tidak dalam posisi saya, setidaknya, dibagikan kepada publik secara luas untuk konsumsi semua orang karena itu akan terlihat seperti iklan sendiri atau striptis politik."[263] Konfesor Putin dikabarkan adalah Uskup Ortodoks Rusia Tikhon Shevkunov.[264] OlahragaPutin sering terlihat mempromosikan olahraga — termasuk ski, bulu tangkis, bersepeda, dan memancing — dan gaya hidup sehat di antara orang Rusia.[265] Putin menonton sepak bola dan mendukung FC Zenit Sankt-Peterburg.[266] Dia memiliki minat pada hoki es dan bandy.[267] Putin berlatih judo sejak berusia 11 tahun,[265] sebelum beralih ke sambo pada usia empat belas tahun.[268] Ia memenangkan kompetisi di kedua olahraga di Leningrad (sekarang Sankt-Peterburg). Ia dianugerahi Dan kedelapan dari sabuk hitam pada tahun 2012, menjadi Rusia pertama untuk mencapai status itu.[269] Putin juga berlatih karate.[270] Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar
|