Gabriel Boric
Gabriel Boric Font (diucapkan ['boritʃ], bahasa Kroasia: Borić; lahir 11 Februari 1986)[2] adalah politisi Chili yang menjadi Presiden Chili yang usia termuda. Boric merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Chili dan pernah menjadi Presiden Federasi Mahasiswa Universitas Chili pada tahun 2012.[3][4][5] Sebagai perwakilan mahasiswa, ia menjadi salah satu tokoh utama dalam protes mahasiswa Chili 2011–2013. Boric terpilih dua kali sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Chili yang mewakili Region Magallanes dan Antarktika; pertama sebagai kandidat independen pada 2013 dan kemudian pada 2017 sebagai bagian dari Front Luas, koalisi sayap kiri yang ia dirikan bersama dengan beberapa partai lain. Selama unjuk rasa Chili 2019–2021, Boric merupakan salah satu politisi yang merundingkan kesepakatan yang membuka jalan bagi referendum untuk mengubah Konstitusi Chili.[6] Pada tahun 2021, ia terpilih sebagai calon presiden dari koalisi Apruebo Dignidad (yang mencakup Front Luas, Partai Komunis Chili, dan beberapa gerakan kecil lainnya) setelah memenangkan pemilihan pendahuluan resmi dengan 60% suara. Pada 19 Desember 2021, Boric mengalahkan José Antonio Kast pada putaran kedua pemilihan presiden, dengan memperoleh 55,9% suara. Ia ditetapkan menjadi presiden termuda dalam sejarah Chili dan merupakan pemimpin negara termuda kedua di dunia, serta presiden terpilih dengan jumlah suara terbesar dalam sejarah negara itu.[7][8] Boric akan dilantik pada 11 Maret 2022.[8] Referensi
|