Ikon dapat dibuat melalui cara dibentuk dalam bentuk metal, diukir di batu, dijahit di kain, dilukis di kayu, dibuat dalam bentuk mosaik atau karya fresko, dicetak di kertas atau metal, dll. Ikon sering kali diiluminasi dengan lilin atau tempat minyak. Iluminasi gambar-gambar keagamaan dengan lampu atau lilin adalah praktik kuno pra-Kristen.
Gambar-gambar komparabel dari Gereja Barat umumnya tidak disebut sebagai "ikon", meskipun "ikonik" digunakan untuk menyebutkan gaya statis dari gambar devosional.
Ikon bukanlah sama seperti gambar pada umumnya, karena Ikon adalah “Firman yang ditulis dalam gambar”. Tidak sembarang orang bisa membuat atau mengerjakan sebuah ikon, kecuali mereka mempunyai keahlian atau kemampuan khusus dalam membuatnya. Ada pula langkah-langkah khusus dalam menulis Ikon, Yaitu seperti Harus berpuasa serta mengucapkan doa dan mazmur saat ketika melukis atau mengerjakan sebuah ikon. Itulah alasan ulah mengapa kebanyakan Ikon yang ditulis kisahnya detail dan sama dengan apa tertulis dan tergambar di dalam Alkitab.
Tradisi acheiropoieta (ἀχειροποίητα, artinya "tidak dibuat oleh tangan") merujuk kepada ikon-ikon yang dianggap muncul secara ajaib, bukan oleh seorang pelukis manusia.
Catatan
^Bogomolets O. Radomysl Castle-Museum on the Royal Road Via Regia". — Kyiv, 2013 ISBN 978-617-7031-15-3
Referensi
Beckwith, John, Early Christian and Byzantine Art, Penguin History of Art (now Yale), 2nd edn. 1979, ISBN 0-14-056033-5