Ayah Alexey Mikhailovich Ridiger, Mikhail Ridiger (1902–1962), lahir di Saint Petersburg, adalah keturunan dari keluarga Jerman Baltik. Leluhurnya Kapten Heinrich Nicolaus (Nils) Rüdinger, komandan fortifikasi Swedia di Dünamünde, Livonia Swedia, yang dijadikan ksatria oleh Charles XI dari Swedia pada 1695. Setelah Estonia Swedia dan Livonia Swedia menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia sebagai akibat dari Perang Utara Besar pada permulaan abad ke-18, anggota keluarga ayahnya Aleksi II yang lain, Friedrich Wilhelm von Rüdiger (1780–1840), mengadopsi Kristen Ortodoks pada masa pemerintahan Yekaterina II dari Rusia. Dari pernikahan dengan Darya Fyodorovna Yerzhemskaya[2] yang kelak melahirkan buyut dari Patriarkh tersebut, Yegor (Georgi) von Rüdiger (1811–1848).[3]
Setelah Revolusi Oktober di Rusia pada 1917, ayah Alexey Ridiger menjadi pengungsi dan keluarganya bermukim di Estonia, first in Haapsalu dimana sebuah pengungsian dibuat oleh pendeta Ralph von zur Mühlen.[4]
Kemudian Mikhail pindah ke Tallinn, ibu kota Estonia, dimana ia bertemu dan menikah pada 1926 dengan Yelena Iosifovna Pisareva (1902–1959),[3] yang lahir kemudian meninggal disana.[1]
Ayah Alexey Ridiger lulus dari seminari teologi di Tallinn pada 1940 dan diangkat menjadi deakon dan kemudian pendeta dan menjabat sebagai rektor Gereja Kelahiran Bunda Allah di Tallinn. Kemudian, ia menjadi anggota dan ketua Dewan Diokesan di Estonia.
Friedrich (Fjodor) Wilhelm von Rüdiger (1780–1840)
Yegor (Georgi) von Rüdiger (1811–1848)
Aleksandr von Rüdiger (1844–1877)
Aleksandr von Rüdiger (1870–1929)
Mikhail von Ridiger (1902–1962)
Alexey Ridiger (1929–2008)
Christine Elisabeth von Wickede (1680–1721)
Elisabeth Wiesner
Charlotte Margarethe von Maltitz (1758 – 1786)
Darya Fjodorovna Jerzhembska
Margarita Feodorovna Gamburger
Yevgenia Germanovna Gizetti (?-1905)
Aglaida Yulyevna von Baltz (1870–1956)
Jelena Iossifovna Pissareva (1902–1959)
Kehidupan awal
Alexey Ridiger lahir dan menjalani masa kecilnya di Republik Estonia yang menjadi pusat spiritual Ortodoks Rusia dan rumah dari beberapa imigran Rusia setelah Revolusi Oktober di Rusia pada 1917.[5]
Dari awal masa kecilnya, Alexey Ridiger menjabat di Gereja Ortodoks dibawah pengarahan ayah spiritualnya: Pendeta Agung Ioann Bogoyavlensky.
Pada saat Pendudukan Estonia oleh Jerman Nazi (1941–1944) Alexey Ridiger bertemu dengan ayahnya Mikhail, yang menjadi seorang pendeta Ortodoks pada 20 Desember 1942, kamp-kamp penjara Jerman di Estonia diisi oleh para tahanan perang Rusia. Karena aktivitas-aktivitasnya ditoleransikan oleh otoritas pendudukan Jerman karena hal tersebut dipandang sebagai propaganda anti Soviet yang efektif. Setelah tentara Soviet kembali ke Estonia pada musim gugur 1944, tidak seperti kebanyakan orang-orang dengan keturunan Jerman Baltik, keluarga Ridiger memilih untuk tetap berada di Estonia dan tidak mengevakuasi diri ke barat.[6]
Pada perang tersebut, Joseph Stalin menindas Gereja Ortodoks Rusia di Uni Soviet.[7] Ditutup pada masa perang tersebut, setelah aneksasi Soviet di Estonia, Katedral Alexander Nevsky, Tallinn kembali dibuka pada 1945. Alexey Ridiger yang menjadi warga negara Soviet[8] menjabat sebagai putra altar di katedral tersebut dari Mei sampai Oktober 1946. Ia dijadikan pembaca kidung agung di Gereja St.Simeon pada tahun selanjutnya; pada 1947, ia ditempatkan pada jabatan yang sama di Gereja Ikon Bunda Allah Kazan di Tallinn.[1]
Karier
Ia masuk Seminari Teologi Leningrad pada 1947, dan lulus pada 1949. Ia kemudian masuk Akademi Teologi Leningrad, dan lulus pada 1953.[9][10]
Pada 15 April 1950, ia diangkat menjadi deakon oleh Metropolitan Gregorius (Chukov) dari Leningrad, dan pada 17 April 1950, ia diangkat menjadi pendeta dan dilantik menjadi rektor gereja Theophany di kota Jõhvi, Estonia, di Keuskupan Tallinn. Pada 15 Juli 1957, Fr. Alexiy dilantik menjadi Rektor Katedral Dormition di Tallinn dan Dean distrik Tartu. Ia menjadi pendeta agung pada 17 Agustus 1958, dan pada 30 Maret 1959 ia dilantik menjadi Dean persatuan kedeanan Tartu-Viljandi di keuskupan Tallinn. Pada 3 Maret 1961 ia ditonsurkan menjadi biarawan di Katedral Tritunggal Lavra dari St. Sergius.[9]
Pada 14 Agustus 1961, ia dipilih menjadi Uskup Gereja Ortodoks Tallinn dan Estonia. Pada 23 Juni 1964, ia menjadi uskup agung; dan, pada 25 Februari 1968, pada usia 39 tahun, metropolitan.[10]
Kehidupan pribadi
Ia menikah dengan Vera Alekseeva,[11] putri dari seorang pendeta Tallinn Georgi Alekseev, kemudian Uskup Tallinn dan Uskup Agung Gorki, pada 11 April 1950,[12][13][14] pada Selasa Minggu Kebangkitan ketika pernikahan dianggap normal menurut tradisi Gereja
Kematian dan pemakaman
Alexy meninggal di rumahnya di residen Peredelkinonya pada 5 Desember 2008, yang dikabarkan karena gagal jantung.[15]
Opini mengenai Aleksius II
Menurut Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin: "Patriarkh Aleksius II telah menjadi figur berpengaruh dalam sejarah Gereja Ortodoks Rusia, serta negarawan besar".[16]
^Penyebutan namanya adalah transliterasi dari bahasa Rusia dalam biografi resmi Patriarkh – АЛЕКСИЙ IIOrthodox Encyclopaedia (2000)
^ abcVeedla, Aarne (4 February 2003). "Patriarhi suguvõsa saladused" (dalam bahasa Estonia). ekspress.ee. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-08. Diakses tanggal 5 Desember 2008.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Chronology" (dalam bahasa Estonian). Museum of Laanemaa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-08. Diakses tanggal 5 Desember 2008.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^KISHKOVSKY, SOPHIA (6 December 2008). "Patriarch Aleksy II". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-10. Diakses tanggal 14 Desember 2008.
^ abVahter, Aarne (4 Februari 2003). "Eestlane juhtis 80 miljonit õigeusklikku" (dalam bahasa Estonian). ekspress.ee. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-07. Diakses tanggal 14 Desember 2008.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Corley, Felix (6 Desember 2008). "Patriarch Alexy II". London: The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-09. Diakses tanggal 14 Desember 2008.