Gurbanguly BerdymukhamedovGurbanguly Mälikgulyýeviç Berdimuhammedow (sering dirujuk dalam media Barat dengan namanya dalam versi bahasa Rusia: Гурбангулы Мяликгулыевич Бердымухаммедов; Gurbanguly Myalikgulyyevich Berdymukhamedov,[1] lahir 29 Juni 1957) adalah Presiden Turkmenistan sejak tahun 2007 hingga 2022. Di bawah pemerintahan Saparmurat Niyazov, ia menjadi Menteri Kesehatan dan Industri Medis pada 1997 dan juga Wakil Perdana Menteri pada 2001. Sebelumnya ia bekerja sebagai dokter gigi.[2] Pada 14 Februari 2007, Berdimuhammedow dinyatakan sebagai pemenang pemilihan umum presiden yang diadakan pada 11 Februari. Ia dilantik dengan segera.[3] Radio Free Europe menyebut pemilihan umum ini “tidak adil dan tidak jujur”,[4] sementara itu International Crisis Group menyebutnya sebagai "penipuan terang-terangan ".[5] BiografiBerdimuhammedow dilahirkan di Babarab yang kini menjadi Gökdepe etrap (distrik) dari Provinsi Ahal. Ia lulus dari Institut Kedokteran Negeri Turkmen dan mengembangkan kariernya dalam kedokteran gigi. Pada 1992 ia menjadi dosen di Fak. Kedokteran Gigi dari Institut Kedokteran itu. Pada 1995, di bawah pimpinan Saparmurat Niyazov, Berdimuhammedow menjadi kepala pusat kedokteran gigi dari Departemen Kesehatan dan Industri Medis. Pada 1997 ia diangkat menjadi Menteri Kesehatan, dan juga Wakil Perdana Menteri pada 2001.[6][7] Sebagai Menteri Kesehatan, ia konon bertanggung jawab untuk melaksanakan keputusan Niyazov untuk menutup semua rumah sakit di luar ibu kota negara Ashgabat, pada 2005. Sistem kesehatan Turkmenistan dianggap sebagai salah satu yang terburuk di bekas Uni Soviet;[8] menurut Amnesty International, "pemeliharaan kesehatan secara finansial tidak terjangkau oleh rakyat umumnya."[8][9] Setelah kematian Niyazov, yang tidak menunjuk pengganti, ia menjadi kepala komisi untuk mengatur upacara penguburan kenegaraan untuk Niyazov. Hal ini segera menimbulkan spekulasi bahwa ia menjadi pilihan utama dalam pertarungan untuk mengangkat pengganti Niyazov dalam kevakuman kekuasaan yang timbul setelah kematiannya. Selain itu, menurut desas-desus, ia adalah anak haram Niyazov.[10] Dewan Keamanan Negara Turkmenistan menunjuk Berdimuhammedow sebagai penjabat presiden.[11][12] Dewan menyatakan dalam pengumumannya bahwa Ovezgeldy Atayev, yang bertindak sebagai Ketua Dewan Turkmenistan yang akan menjadi penjabat presiden, tidak ditunjuk "mengingat bahwa jaksa agung telah menetapkan tuduhan kriminal atasnya."[13] Menurut undang-undang Turkmenistan, Berdimuhammedow tidak diizinkan mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pemilihan presiden mendatang. Para pejabat oposisi telah menggambarkan Berdimuhammedow sebagai orang yang lemah pendiriannya, tanpa banyak pengaruh, yang mungkin ikut menyebabkan ia dapat mempertahankan jabatannya sebagai wakil perdana menteri dalam waktu yang cukup lama.[14] Pemilihan umum 2007Pada 11 Februari 2007 rakyat Turkmenistan mengikuti pemilihan umum untuk memilih pengganti Presiden Niyazov. Ini adalah pemilihan umum pertama yang diselenggarakan di negara itu setelah puluhan tahun dipimpin oleh pemerintahan otokratik yang didasarkan pada kultus individu. Pemilihan umum kali ini diikuti oleh sejumlah kandidat, namun semuanya berasal dari satu partai yang sama, yakni partai yang berkuasa, Partai Demokratis Turkmenistan. Pada 14 Februari, Parlemen Turkmenistan mengumumkan bahwa Berdimuhammedow muncul sebagai pemenangnya, setelah memperoleh hampir 90% dari seluruh suara yang masuk. Beberapa saat kemudian Berdimuhammedow diambil sumpahnya sebagai presiden kedua negara ini. Ia berjanji akan meneruskan kebijakan-kebijakan pendahulunya, Presiden Niyazov, namun juga akan melakukan perubahan-perubahan yang dianggap perlu. Rujukan
|