Ilham AliyevIlham Heydar oglu Aliyev (bahasa Azerbaijan: İlham Heydər oğlu Əliyev) (lahir 24 Desember 1961) adalah Presiden Azerbaijan saat ini. Ia juga Ketua Partai Azerbaijan Baru atau Yeni Azərbaycan Partiyası. Ilham Aliyev pertama kali diangkat sebagai presiden pada 2003 menggantikan ayahnya, Heydar Aliyev. Dia memenangkan pemilu lima kali berturut-turut, termasuk pemilu terakhir pada Februari 2024. Ia dikenal sebagai diktator di negara bekas Uni Soviet tersebut tanpa adanya pemilu yang adil, kebebasan pers, dan kebebasan berpendapat.[1] Berdasarkan data Freedom House, di era Aliyev penduduk Azerbaijan memiliki kebebasan lebih seidkit dibanding penduduk Palestina di Jalur Gaza, bahkan memiliki kebebasan sipil lebih sedikit dibanding penduduk Tiongkok di era Xi Jinping.[2] Di masa pemerintahan Aliyev, Azerbaijan terlibat konflik dengan Armenia terkait Nagorno-Karabakh.[1][2] Kehidupan awalIa lahir 24 Desember 1961 di Baku dalam keluarga yang memiliki keistimewaan hidup. Periode 1967-1977, ia mendapat pendidikan sekolah dan memasuki Universitas Negeri Moskow pada Hubungan Internasional (MSUIR) pada tahun 1977. Setelah lulus pada 1982, ia melanjutkan pendidikan pasc-asarjananya di MSUIR dan mengajar di sana selama 5 tahun. Ia menyelesaikan risetnya dan menerima Ph.D. dalam ilmu politik dan sejarah pada tahun 1985. Periode 1985-1990, ia menjadi lektor Universitas Negara Moskow pada Hubungan Internasional dan memimpin kelompok perusahaan swasta industri-perdagangan pada periode 1991-1994. Tahun 1991, dia meninggalkan profesi mengajar. Menurut biografinya, dia terlibat kegiatan bisnis di Moskwa dan Istanbul. Tidak banyak diketahui soal kegiatan bisnisnya, tetapi pada periode itu dia dikenal sebagai seorang playboy. Isu-isu yang beredar, dia sering mengunjungi kasino dan sering terjerat utang besar dalam perjudian, namun selamat karena kekuasaan ayahnya. Sikap dan karakternya sungguh sangat kontras dengan ayahnya. Tahun 1994, dia mulai berubah dan diangkat sebagai Wakil Presiden Wakil Presiden dan kemudian menjadi wakil pimpinan pertama Perusahaan Minyak Negara Republik Azerbaijan (SOCAR) pada periode 1994-2003. Secara aktif ia terlibat pada pelaksanaan "strategi minyak Heydar Aliyev". Dua kali terpilih dalam Milli Majelis (Parlemen) pada tahun 1995 dan 2000. Sejak 1997, ia merupakan pemimpin Komite Olimpiade Nasional Azerbaijan sebagai sumbangan besarnya pada pengembangan olahraga dan olimpiade, sehingga ia layak mendapat hadiah medali tertinggi Komite Olimpiade Internasional. Karier politikKarena kesehatan Presiden Heydar Aliyev (ayahnya) memburuk, kemudian dia merancang penciptaan sebuah dinasti politik. Ilham kemudian beralih haluan menjadi politisi walaupun diragukan banyak orang. Poster-poster tunggal ayahnya diganti dengan poster yang menunjukkan wajah bapak dan anak di kota-kota dan di desa-desa. Pada pertarungan posisinya sebagai politisi, dia turut berkampanye soal pemilihan anggota parlemen tahun 1999. Dia gagal menunjukkan kemampuannya. Partai Azerbaijan Baru (Yeni Azərbaycan Partiyası/YAP) menang mudah, namun itu adalah akibat perhitungan suara yang direkayasa. Dia kemudian dipilih sebagai Wakil Ketua Partai Azerbaijan Baru yang sedang berkuasa. Dia mewakili ayahnya pada setiap pertemuan dengan pejabat asing yang berkunjung dan membuka pusat olahraga kaliber olimpiade baru di Azerbaijan untuk mendukung posisinya sebagai politikus. Pada 1999, ia diangkat sebagai deputi dan deputi pertama partai yang berkuasa Partai Azerbaijan Baru pada tahun 2001. Periode 2001-2003, ia menjabat ketua delegasi parlemen Azerbaijan pada Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE) dan diangkat sebagai Ketua Deputi Majelis Parlemen Dewan Eropa dan anggota kantor PACE pada Januari 2003. Pada 2003 tersebut, ia menghentikan kegiatannya sebagai anggota parlemen karena diangkat sebagai Perdana Menteri pada 4 Agustus 2003. Pengangkatannya sebagai Perdana Menteri diterjemahkan oleh analis sebagai jalan menuju posisi presiden. Berdasarkan konstitusi Azerbaijan, Perdana Menteri otomatis berperan sebagai kepala negara jika presiden tidak mampu menjalankan tugas. Heidar Aliyev memang dilaporkan sakit parah di rumah sakit di Turki. Mereka yang mengenal Ilham dengan baik meragukan kemampuannya. Ilham sendiri dikenal tidak punya taktik kuat untuk menjabat sebagai presiden di negara yang terkotak-kotak dan susah diajak kompromi. Azerbaijan bertetangga dengan Iran dan Turki. Pada April 2004 karena partisipasi aktifnya dalam PACE dan komitmen ke Eropa, ia dihadiahi medali dan diploma sebagai anggota terhormat PACE. Presiden AzerbaijanIa menjadi Presiden Azerbaijan pada 15 Oktober 2003. Pada pemilu ini, ia meraih 2.438.787 suara (76,8%). Ia unggul atas tujuh kandidat lain, yaitu Isa Qambar, Lala Sövket Hacıyeva, Etibar Mammadov, Ilyas Ismayılov, Sabir Rüstamxanlı, Qüdrat Hasanquliyev, dan Hafiz Hacıyev. Isa Qambar yang dicalonkan oleh Partai Kesetaraan (Müsavat Partiyası) menempati urutan kedua dengan 372.385 (14%) suara. Dengan kemenangan ini, Ilham meneruskan jabatan presiden pada 31 Oktober 2003 dan layak menggantikan mantan Presiden Heydar Aliyev yang adalah ayahnya sendiri. Ia terpilih untuk kelima kalinya pada Februari 2024 dengan perolehan suara 92%, jauh mengungguli lima rivalnya.[1] Kehidupan pribadiIa menulis sejumlah riset aspek geopolitik strategi minyak kekuasaan Azerbaijan. Ilham Aliyev fasih berbahasa Azeri, bahasa Rusia, bahasa Prancis, bahasa Inggris, dan bahasa Turki. Ia menikah dan dikaruniai tiga anak; yaitu Heidar yang termuda dan masih sekolah di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kenalan menyebutnya sebagai pribadi yang hangat, cerdas, dan jenaka. Lihat juga
Referensi
Pranala luar
|