EuromaidanEuromaidan (bahasa Ukraina: Євромайдан, Yevromaidan, secara harfiah berarti "Euroalun-alun") adalah serangkaian unjuk rasa dan kerusuhan di Ukraina yang dimulai pada malam 21 November 2013 setelah meletusnya demonstrasi yang meminta integrasi yang lebih erat dengan Uni Eropa. Cakupan demonstrasi ini meluas menjadi seruan agar Presiden Ukraina Viktor Yanukovych dan pemerintahannya mengundurkan diri.[1] Banyak demonstran yang bergabung akibat penggunaan kekerasan untuk menghentikan demonstrasi pada 30 November dan "keinginan untuk mengubah kehidupan di Ukraina".[2] Pada 25 Januari 2014, demonstrasi didorong oleh persepsi maraknya korupsi pemerintahan, penyalahgunaan kekuasaan, dan pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina.[3] Demonstrasi ini mencapai klimaksnya pada pertengahan Februari. Pada 18 Februari, bentrok terburuk pecah setelah parlemen tidak menyetujui permintaan untuk mengembalikan Konstitusi Ukraina seperti sebelum tahun 2004, yang akan mengurangi kekuasaan presiden. Polisi dan demonstran menembakkan senapan di beberapa lokasi di Kiev. Polisi kerusuhan bergerak ke Maidan dan bentrok dengan demonstran, tetapi tidak mendudukinya secara keseluruhan. Pertempuran berlangsung beberapa hari sesudahnya, dan banyak korban jiwa berjatuhan. Pada malam 21 Februari, Maidan menyatakan akan melancarkan konflik bersenjata bila Yanukovych tidak mengundurkan diri sebelum pukul 10:00. Setelah itu, polisi kerusuhan mundur, dan Yanukovych serta banyak pejabat tinggi lainnya melarikan diri dari Ukraina. Demonstran mengambil alih pemerintahan dan properti pribadi Yanukovych. Pada hari berikutnya, parlemen memakzulkan Yanukovych, mengganti pemerintahan menjadi pemerintahan pro-Eropa, dan melepaskan Yulia Tymoshenko dari penjara. Pada akhir Euromaidan, krisis Krimea meletus. Catatan kaki
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Euromaidan.
|