Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
Ada cerita bahwa Prokhorus adalah keponakan laki-laki dari Stefanus, yang juga diangkat menjadi diaken.
Prokhorus dikisahkan menemani rasul Petrus, yang mengangkatnya sebagai uskup di kota Nicomedia.[1]
Prokhorus juga dianggap menemani rasul Yohanes dan ada anggapan yang keliru bahwa dia menulis buku apokrifActs of John (Kisah rasul Yohanes)[2] yang diperkirakan ditulis di akhir abad ke-2 Masehi.[3]
Menurut cerita tradisi lain, dia menjadi uskup di Antiokhia, Siria dan mati syahid di sana dalam abad pertama..[4][5]
Ada yang memasukkannya di dalam daftar 70 murid (diragukan kebenarannya).
Dalam gambaran ikon Ortodoks, dia dilukiskan sebagai penulis rasul Yohanes.[6]