Muda Mahendrawan adalah anak kelima[2] yang dilahirkan di Pontianak, 17 Agustus 1970 dari pasangan Muhammad Akil dan Puspitawati Muhammad Akil. Ayahnya, Muhammad Akil adalah seorang rektor Universitas Tanjungpura. Sejak menginjak bangku kuliah, dia sudah aktif di berbagai kegiatan yang ada di perguruan tinggi tersebut.[1]
Bupati Kubu Raya
Muda Mahendrawan menjadi Bupati Kubu Raya setelah mengikuti pemilukada 2008 dari jalur independen. Dia menggandeng Andreas Muhrotein.[3] Kubu Raya sendiri merupakan wilayah pemekaran Kabupaten Pontianak pada 2007.[4] Pada masa-masa awal kepemimpinannya, Muda Mahendrawan melakukan gebrakan di luar perkiraan orang banyak; jatah kendaraan operasional berupa mobilToyota jenis Camry ditolaknya. Pengalihan dana dari pembelian kendaraan tersebut, menurutnya direncanakan buat menunjang kerja pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh para guru, kepala desa, bidan desa serta para penyuluh-penyuluh pertanian di desa-desa.[1][2]
Selain itu, Muda mencanangkan PNS Kubu Raya wajib membeli beraspetani Kubu Raya 2010 mendatang dan program mekanisasi di sektor Pertanian dengan program pembelian handtractor.[1] Selama hampir 5 tahun kepemimpinannya, dia tidak pernah sekalipun di rumah dinas. Muda mendapatkan dana sebesar Rp 11 miliar guna membangun rumah dinas. Namun, dia menolak pembangunan itu. Muda pun membatalkan pengadaan mobil dinas bupati dan wakil bupati masing-masing senilai Rp 1 miliar. Dia beralasan "Cuma takut kalau saya terima, pejabat lain di daerah ini minta ganti mobil dan rumah dinas juga."[4]
Di bawah kepemimpinannya, dia mengusahakan e-KTP yang penuh manfaat. Dalam waktu tiga bulan pihaknya akan berusaha secara maksimal untuk menyukseskan program ini. Apalagi dengan adanya e-KTP ini, dapat mempermudah program pemerintah karena dapat diketahui usia, jumlah penduduk dan jumlah kemiskinan. Pelayan kesehatan dan pembagian raskin menurutnya akan lebih cepat diusahakan.[5]
Pada Juni 2013, Forum Pemerhati Kabupaten Kubu Raya (FPK2R) melakukan aksi damai dan meminta KPK mengusut keterlibatan Bupati Kubu Raya Muda Hendrawan, dalam beberapa dugaan kasus korupsi. Kasusnya adalah kasus koperasi pegawai negeri, kasus pengalihan hutan lindung, kasus penerimaan PNS 2010, dan kasus pengadaan seragam sekolah se-Kabupaten Kubu Raya.[6]
Mencalonkan kembali sebagai bupati
Dalam Pilkada Kubu Raya 2013, ia kembali mencalonakn diri sebagai bupati Kabupaten Kubu Raya. Ia mendapat dukungan dari Menteri KehutananZulkifli Hasan.[3][7] Kepastian baru terjawab dimana Muda Mahendrawan kembali menggunakan jalur independen dan menggandeng Suharjo Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya sebagai wakilnya pada 22 April 2013.[8]
Kehidupan pribadi
Muda Mahendrawan bertempat tinggal di Jl. Tanjung Sari No.169, Pontianak. Istrinya bernama Rosalina Muda Mahendrawan dan mempunyai sepasang anak kembar perempuan dan seorang anak laki-laki.Rumahnya merupakan rumah komplek universitas, warisan dari orangtuanya.[4] Ia juga dikenal sebagai cucu dari pahlawan Pertempuran Kotabaru Yogyakarta I Dewa Nyoman Oka.[9]