Pasangan yang diusung Partai Gerindra, PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional (PAN) itu meraih 32.947 suara atau 27,10 persen dari total suara sah sebanyak 121,537 dan mengungguli lima pasangan calon lainnya[2].
Antonius Hubertus Gege Hadjon, ST dan Agustinus Payong Boli, SH dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur periode 2017 - 2022 pada tanggal 22 Mei 2017 di Aula El Tari Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kupang. Pelantikan dipimpin oleh GubernurNusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya.
Riwayat Hidup
Anton Hadjon adalah panggilan keseharian dari suami Lusia Barek Hayon. Istrinya terkenal sabar & ulet serta terampil mengedukasikan karakter perempuan yang memiliki semangat kerja pantang menyerah.
“Saya tahu benar apa yang dikerjakan suami saya. Sebagai wanita yang selalu berada di samping suami, kadang ikut sedih ketika pengorbanan dan niat tulus suami dibalas dengan fitnah dan cemoohan. Tetapi kemudian saya sadar, bahwa pemimpin yang kuat tidak pernah lahir dari angin sepoi-sepoi. Dia harus lahir dari terpaan badai.”[3]
Pasangan ini dikaruniai lima anak, yaitu Maria Getrudis Tuti Hadjon, Yoseph Frenademetz Kapitan Hadjon, Lambertus Tulen Hadjon, Kalixtus Suban Hadjon & Theresia Sabu Hadjon.
Hidup besar dan tumbuh di arus politik menjadikan Anton Hadjon tidak bisa mengingkari ini. Darah politik kental mengalir ditubuhnya. Ini karakter bawaan, hasil tempaan ayahnya, Lambertus Tulen Hadjon, politikus kawakan dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Flores Timur tahun 2000-2004. Ibunya, Maria Getrudis Letor, seorang ibu rumah tangga yang cakap dan bertanggungjawab.
Penikmat musik balada ini ternyata sejak kecil diam-diam memendam idealisme yang besar. Dia menggantungkan "Cita-Cita Kecil Si Anak Desa" pada pundaknya, pada otaknya, pada kreatifitasnya, pada perjuangannya. “Siapa tahu nanti aku kan terpilih menjadi Kepala Desa, ‘kan kubangkitkan semangat rakyatku dan kubangun desaku,” kutipan lirik Ebiet G Ade, yang terus memprovokasi langkah hidupnya[4].
Anton Hadjon mengawali karier politik dari bawah. Ia mulai dengan menjadi Ketua Ranting hingga menduduki Ketua Partai di Tingkat Kabupaten. Ia menduduki kursi DPRD hasil Pemilu dan menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD dua periode.
“...karena kami merasakan apa yang dirasakan masyarakat Flores Timur maka kami tidak punya diktat yang tebal untuk menulis susahnya masyarakat. Kami tidak punya buku yang tebal untuk menceritakan tentang Flores Timur. Kami hanya punya satu lembar kertas untuk lima tahun kami kerjakan, untuk membuat perubahan di Flores Timur. Kami hanya butuh bisikan masyarakat Flores Timur dan itu yang harus diselesaikan dalam lima tahun,” ujar Anton Hadjon di Lapangan Lebao-Larantuka, 27 Januari 2017.[5]
Hadjon, Lambertus Tulen; Larantukan, Karolus Banda (Oktober 2020). Lambertus Tulen Hadjon: Pendidikan-Agama-Politik-Wirausaha. Larantuka: Komunitas Taman Baca Hutan 46 Waibalun. hlm. 230. ISBN978-602-416014-2.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Tukan, Bernard (Oktober 2020). Lambertus Tulen Hadjon: "... ingin hidup seribu tahun lagi...". Larantuka: SimpaSio Institut. hlm. 199.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)