Agas AndreasAnde Agagas (lahir 1 September 1959) adalah seorang politikus Indonesia kelahiran Nunang-Lambaleda dan dibesarkan di Ceka Likang – Poco Ranaka. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Katolik Lewe dari 1968 sampai 1973. Ia lulus dari STP Bina Kusuma Ruteng pada tahun 1976. Ia kemudian lulus dari SMA Muhamaddiyah Ende pada tahun 1980. Pada tahun 1980, ia datang ke Kupang dan masuk Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana dan diwisuda pada tahun 1985. Pada tahun 1995, ia meraih Magister Humaniora pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya.[1] Semasa kuliah, ia aktif dalam organisasi PMKRI St. Fransiskus Cabang Kupang periode 1981-1985. Ia aktif sebagai pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Undana tahun 1981-1983 sambil bekerja pada salah satu perusahaan otomotif di Kota Kupang. Pada tahun 1988, ia kembali ke almamaternya untuk mengajar di Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana dan aktif mengajar sampai tahun 2008. Sejak tahun 1996, ia mengajar di Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang. Ia juga dipercaya sebagai Kepala Bidang LPM Undana Kupang pada 2000-2002.[1] Ia pernah menjadi Kepala Kantor Komisi Ombudsman Nasional Wilayah NTT dan NTB pada tahun 2005-2007, juga aktif sebagai anggota dan pembina koperasi kredit di Kupang sejak tahun 1989. Pada tahun 2008, ia ikut serta menjadi calon wakil bupati mendampingi Yosep Tote dalam pemilihan umum Bupati Manggarai Timur 2008 dan mendapatkan suara mayoritas dan menjalani masa bakti 2009–2014. Pada pemilihan umum Bupati Manggarai Timur 2014, keduanya kembali terpilih pada periode 2014–2019. Andreas Agas memiliki istri bernama Theresia Wisang dan dikaruniai dua orang anak.[2] ia menang pada periode kedua akibat kekuatan wakilnya Tarsisius Syukur. meski demikian Andreas selalu mendapat kritikan pedas sebagai salah satu Bupati paling kontroversial [2] Referensi
|