Radiapoh merupakan anak dari keluarga petani pasangan St. Jahisar Sinaga (gelar Raja Angin) dan Almarhumah Korlina Br Saragih. RHS menempuh pendidikan di SD Negeri 01 Tigarunggu, SMP Negeri Tigarunggu dan Sekolah Menengah Teknologi Pertanian (SMTP) di Pamatang Raya dan lulus pada tahun 1988. Menyudahi pendidikan di SMTP Pematang Raya, Radiapoh sempat bertani sambil mencari-cari pekerjaan. Dirinya sempat bekerja di peternakan ikan deras di Haranggaol milik Dr. Wimson F Purba, seorang pejabat kantor perwakilan PBB di Indonesia. Tidak berhenti di situ, Radiapoh muda juga sempat merantau ke Riau. Di provinsi ini pula, nasib malang masih dirasakan RHS yang hidup luntang-lantung, makan terancam dan tidur di gudang kosong atau emperan toko.
Radiapoh sempat bekerja dengan para perantau lainnya, membuka lahan perkebunan. Selama bekerja di hutan, RHS terserang penyakit Malaria Tropica akut, sehingga RHS hampir menyerah dengan kondisi tubuhnya yang melemah. Atas saran teman-temannya, Radiapoh pun terpaksa pulang kampung ke Tigarunggu. Selama di kampung ini RHS menjalani perawatan hingga pulih dari sakit yang dideritanya.
Pada tahun 1990, Radiapoh mengajukan lamaran ke perusahaan milik DL Sitorus, PT. Torgamba dan diterima di bagian koperasi simpan pinjam sekaligus sebagai pekerja di perusahan sawit tersebut. Peristiwa ini menjadi titik mula Radiapoh belajar mengenal bisnis. Sembilan tahun berselang, RHS berhenti berbisnis dan mendirikan usaha pertamanya, yaitu koperasi simpan pinjam kecil-kecilan di tempatnya yang baru, yakni Kota Tanjungpinang di Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Bisnisnya berkembang ke perkebunan sampai properti.