Vandiko lahir pada 16 Februari 1992 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan[3] dari pasangan Ober Gultom dan Junita Panjaitan.[4] Ayahnya, Ober Gultom, adalah seorang pejabat tinggi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan.[5] Vandiko merupakan anak kedua dari lima bersaudara dalam keluarga Protestan.[6] Ia memiliki tiga orang adik perempuan bernama Ersya, Diva, dan Pitta, serta seorang kakak laki-laki bernama Andrew.[4]
Sejak September 2019, Vandiko mengumumkan rencana pencalonan diri sebagai calon Bupati Samosir.[8] 5 September 2020, Vandiko dan Martua resmi mendaftarkan diri sebagai calon Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samosir.[9] 23 September 2020, KPU mengumumkan tiga calon yang memenuhi syarat untuk pemilihan, termasuk Vandiko. Vandiko diusung oleh enam partai, yakni Nasdem, PKB, Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, dan didukung oleh tiga partai yang tidak memiliki kursi di DPRD Samosir, yakni PAN, Garuda, dan Perindo.[10]
Masa kampanye pilkada
Vandiko berhadapan dengan kandidat petahana Rapidin Simbolon yang maju dengan dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Laksamana Pertama (Purn.) Marhuale Simbolon, yang maju sebagai calon perseorangan.[2] Nomor surat suara ditetapkan keesokan harinya dan Vandiko menjadi calon nomor 2.[11] 26 September 2020, kampanye secara resmi dimulai dan Vandiko menggunakan jargonVantas (Vandiko Gultom-MartuaSitanggang), permainan asosiasi makna dari kata pantas dan tagline "Pro Pembangunan".[12]
Dalam kampanye, Vandiko didukung beberapa tokoh kuat berdarah Batak lintas partai politik seperti Benny Pasaribu (Ketua KPPU RI periode 2007-2013), Jhoni Allen Marbun (salah satu pendiri Partai Demokrat), Lamhot Sinaga (anggota Dewan Perwakilan Rakyat fraksi Partai Golkar) dan Mangindar Simbolon (mantan Bupati Samosir).[13] Debat diadakan pada tanggal 16 dan 30 November di Medan.[14] Dalam debat, Vandiko mengaku tidak tahu apa-apa tentang fenomena togu togu ro (politik uang) di Samosir, setelah pihak petahana Rapidin Simbolon menuduhnya membayar Rp 40 miliar untuk menjadi calon bupati.[15]
Pemungutan suara dan pengumuman pemenang
Pemilu diadakan pada 9 Desember 2020 di hari yang sama bersamaan dengan Pilkada Serentak Indonesia 2020.[16] Tim kampanye Vandiko mengerahkan saksi ke setiap TPS di seluruh kabupaten.[17] Vandiko memilih di desa Sitamiang, kampung leluhurnya, bersama dengan ibu, ayah, dan saudara perempuannya.[18] Setelah pemungutan suara, hasil hitung cepat langsung menyatakan Vandiko sebagai pemenang pemilihan bupati.[19][20] Hasil resmi pemilihan bupati diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum pada tanggal 16 Desember 2020 dan Vandiko memperoleh 41.806 suara atau 53,16 persen dari total suara, terbesar bila dibandingkan dengan calon lainnya.[21] Vandiko ditetapkan sebagai pemenang pada tanggal 21 Maret 2021[22] dan ia bersama dengan Martua dilantik memimipin Kabupaten Samosir pada tanggal 26 April 2021.[23] Beberapa bulan setelah Vandiko Gultom menjabat sebagai bupati, Marhuale Simbolon diangkat untuk mengemban amanat sebagai staf khusus bidang urusan pemerintahan, hukum, politik, dan reformasi birokrasi pada tanggal 16 Juni 2021.
^ abKomisi Pemilihan Umum (4 September 2020). "Daftar Riwayat Hidup"(PDF). Info Pemilu KPU. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2021-04-26. Diakses tanggal 14 January 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)