Kerangka kerja konseptualKerangka konseptual adalah alat analisis dengan beberapa variasi dan konteks. Ini dapat diaplikasikan dalam berbagai kategori pekerjaan yang membutuhkan gambaran menyeluruh. Digunakan untuk membuat perbedaan konseptual dan mengatur ide. Kerangka konseptual yang kuat menangkap sesuatu yang nyata dan melakukannya dengan cara yang mudah diingat dan diterapkan. ContohIsaiah Berlin menggunakan metafora “rubah” dan “landak” untuk membuat perbedaan konseptual dalam cara pandang para filsuf dan penulis penting terhadap dunia. [1] Berlin menggambarkan landak sebagai mereka yang menggunakan satu ide atau prinsip pengorganisasian untuk melihat dunia (seperti Dante Alighieri, Blaise Pascal, Fyodor Dostoyevsky, Plato, Henrik Ibsen, dan Georg Wilhelm Friedrich Hegel ). Rubah, di sisi lain, menggabungkan jenis pluralisme dan melihat dunia melalui berbagai lensa yang terkadang saling bertentangan (contohnya termasuk Johann Wolfgang von Goethe, James Joyce, William Shakespeare, Aristoteles, Herodotus, Molière, dan Honoré de Balzac ). Para ekonom menggunakan kerangka konseptual penawaran dan permintaan untuk membedakan antara perilaku dan sistem insentif perusahaan dan konsumen. Seperti banyak kerangka konseptual lainnya, penawaran dan permintaan dapat disajikan melalui representasi visual atau grafis (lihat kurva permintaan ). Baik ilmu politik maupun ekonomi menggunakan teori agen utama sebagai kerangka konseptual. Dikotomi politik-administrasi merupakan kerangka konseptual yang sudah lama digunakan dalam administrasi publik . [2] Ketiga kasus ini adalah contoh kerangka konseptual tingkat makro. Lihat pulaReferensi
Bacaan lebih lanjut
|
Portal di Ensiklopedia Dunia