Nonfiksi atau bukan cerkan adalah klasifikasi untuk setiap karya informatif (sering kali berupa cerita) yang pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disajikan.[1] Sebuah karya yang pengarangnya mengklaim tanggung jawab kebenaran namun tidak jujur maka adalah suatu penipuan sastra; suatu cerita yang pengarangnya tidak mengklaim tanggung jawab kebenaran maka diklasifikasikan sebagai fiksi.[1] Nonfiksi, yang dapat disajikan baik secara obyektif maupun subyektif, secara tradisional merupakan satu dari dua pembagian utama dari narasi (khususnya dalam penulisan prosa);[2] pembagian tradisional lainnya adalah fiksi, yang berkontras dengan nonfiksi dalam hal penyampaian informasi, peristiwa, dan karakter yang sebagian kecil atau besar merupakan hasil imajinasi.
Jenis nonfiksi
Contoh karya sastra yang termasuk nonfiksi antara lain adalah jenis karangan eksposisi, argumentasi, fungsional, dan opini; esai mengenai seni atau sastra; biografi; memoar; jurnalisme; serta tulisan-tulisan sejarah, ilmiah, teknis (termasuk elektronika), atau ekonomi.[3]
Penerbitan dan toko buku kadang-kadang menggunakan frase "sastra nonfiksi" untuk membedakan karya yang lebih banyak muatan kesusastraan atau intelektualnya, dengan koleksi karya nonfiksi umum lainnya yang jumlahnya lebih besar.[4]
Perbedaan
Batasan antara fiksi dan nonfiksi secara terus-menerus mengabur dan selalu diperdebatkan, khususnya dalam penulisan biografi;[5] sebagaimana perkataan Virginia Woolf: "jika kita berpikir tentang kebenaran sebagai sesuatu yang soliditasnya seperti granit, dan tentang kepribadian sebagai sesuatu yang penggambarannya seperti pelangi, dan merenungkan bahwa tujuan dari biografi adalah untuk menyatukan keduanya menjadi suatu kesatuan yang mulus; kita akan mengakui bahwa masalah yang dihadapi adalah sulit dan bahwa kita tidak perlu heran jika para penulis biografi sebagian besar tidak dapat mengatasinya."[6]
Semi-fiksi adalah fiksi yang menerapkan banyak informasi nonfiksi,[7] misalnya penggambaran fiktif yang berdasarkan kisah nyata.
^The Institute of Art and Ideas. "The Art of Life". IAI. Diakses tanggal 14 January 2014.
^Woolf, Virginia (2010). Orlando. Aziloth Books. hlm. 134. ISBN978-1907523687. "if we think of truth as something of granite-like solidity and of personality as something of rainbow-like intangibility and reflect that the aim of biography is to weld these two into one seamless whole, we shall admit that the problem is a stiff one and that we need not wonder if biographers, for the most part failed to solve it."