Roman adalah cerita rekaan yang menggambarkan kronik kehidupan para tokoh secara rinci dan mendalam.[1] Dalam cerita roman, kehidupan yang digambarkan tidak hanya penggalan peristiwa kehidupan saja, tapi dimulai sejak lahir sampai dewasa. Roman berasal dari bahasaPrancisromance.[2] Awalnya roman dikenalkan sebagai cerita yang ditulis dengan bahasa Romana. Dalam perkembangannya, cerita roman terkenal pada akhir abad ke-17 dan mencapai puncaknya pada abad ke-18. Setelah populer, pada abad ke-19 muncul para penulis roman yang cukup terkenal, seperti Honore de Balzac, Gustave Flaubert, Emile Zola, Charles Dickens, Leo Tolstoy dan E. Dostojevski. Keberhasilan penulis roman ini disusul oleh para sastrawan yang mewakili abad ke-20, seperti Proust, Joyce, Kafka dan Faulkner.[3]
Jenis
Roman bertenden adalah salah satu roman yang menggambarkan keganjilan kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk mencari solusi untuk hidup lebih baik. Misalnya roman yang berjudul Siti Nurbaya karya Marah Rusli. Roman ini bercerita tentang adat istiadat Minangkabau pada masanya. Marah Rusli berusaha memperbaiki keganjilan salah satu adat yang berlaku yaitu kawin paksa.
Roman sejarah adalah salah satu roman yang menggambarkan kehidupan tokoh pada masa sejarah. Contohnya adalah roman Hulubalang Raja karya Nur Sutan Iskandar yang menceritakan kedatangan orang Belanda ke daerah Pesisir di Sumatera Barat sekitar tahun 1665 sampai dengan tahun 1668. Roman sejarah mengambil tokoh utama dari seorang tokoh sejarah berdasarkan imajinasipengarang dalam pengalaman hidup tokoh, seperti cita-cita, sikap, perjuangan hidup dan keadaan rumah tangga pada suatu masa sejarah.
Roman psikologi adalah salah satu roman yang menggambarkan tentang perilaku, keadaan jiwa, dan perjuangan tokoh cerita berdasarkan tinjauan psikologi atau ilmu kejiwaan. Misalnya roman yang berjudul Atheis karya Achadiat Karta Miharja yang fokus terhadap pemikiran dan perilaku Hasan sebagai seorang penganut Islam yang fanatik dalam menghadapi perilaku Anwar, Rusli, dan Tini yang menganut paham Marxisme.
Roman detektif adalah salah satu roman yang bercerita tentang tokoh detektif. Misalnya roman yang berjudul Mencari Pencuri Anak Perawan karya Suman Hasibuan yang bercerita tentang Sir Jon yang berjiwa detektif yang ingin merebut kembali tunangannya yang bernama Nona dari Taro yang telah mempengaruhi kedua orang tua Nona dengan harta kekayaannya. Sir Jon berhasil melarikan tunangannya dari tangan Taro. Lalu mereka menikah dan bahagia bersama.
Roman Perjuangan adalah salah satu roman yang menggambarkan keadaan peperangan dan perjuangan untuk mencapai cita-cita atau mempertahankan kemerdekaan negara. Misalnya saja roman yang berjudul Keluarga Gerilya karya Pramoedya Ananta Toer yang bercerita tentang Samaan seorang pejuang kemerdekaan yang menderita karena seluruh keluarganya menjadi korban kekejaman Belanda, adiknya Salamah diperkosa, ibunya menjadi gila, rumahnya habis terbakar, dan Samaan pun gugur di medan peperangan.
Roman sosial atau roman masyarakat adalah salah satu roman yang menggambarkan kehidupan tokoh cerita dalam lapisan sosial masyarakat tertentu dengan berbagai suka duka yang dialami. Misalnya roman yang berjudul Katak Hendak Jadi Lembu karya Nur Sutan Iskandar yang bercerita tentang Surya seorang pegawai negeri atau priyayi dengan latar belakang wilayah Priangan pada zaman kolonial Belanda. Tokoh ingin hidup berlebihan seperti orang kebanyakan yang berada di lingkungannya.[1]
Penghargaan paling bergengsi dan terkenal untuk novel roman adalah Penghargaan RITA, yang diberikan setiap tahun kepada penulis-penulis novel romansa Amerika berdasarkan novel-novel fiksi romantis terbaik ciptaan mereka.[4]
Roy, Pinaki. “Bodice-ripper dan Feminisme: Sebuah Perspektif Baru”. Isu Gender di India: Tantangan dan Strategi. Ed. Som, S. Kolkata: Rupali, 2017 (ISBN978-93-81669-69-3). hlm. 6–13.
Nishikawa, Kinohi. "Novel Romansa." Ensiklopedia Greenwood Sastra Afrika-Amerika. Ed. Hans Ostrom and J. David Macey, Jr. Westport, CT: Greenwood Press, 2005. 1411-15