Charles Dickens, Jr., Mary Dickens, Kate Perugini, Walter Landor Dickens, Francis Dickens, Alfred D'Orsay Tennyson Dickens, Sydney Smith Haldimand Dickens, Henry Fielding Dickens, Dora Annie Dickens, dan Edward Dickens
Tanda tangan
Charles John Huffam Dickens (7 Februari 1812 – 9 Juni 1870) adalah seorang penulis roman atau novel ternama dari Inggris[1] dari masa pemerintahan Ratu Victoria dari Britania Raya.
Dickens bahkan sampai sekarang masih populer dan semua bukunya masih bisa dibeli. Banyak dari buku-buku juga sudah dibuat menjadi film. Sepanjang kariernya Dickens mencapai popularitas mendunia, mendapatkan reputasi untuk cara menulis cerita yang sangat baik dan untuk tokoh-tokoh ceritanya. Ia dianggap sebagai salah satu penulis Inggris yang paling penting. Dia adalah novelis yang paling terkenal dan terbaik pada era Victorian dan juga seseorang yang aktif melakukan perkerjaan sosial.
Kepopularitasan novel-novel dan cerita-cerita pendek selama masa hidupnya sampai hari ini bisa terbukti dari fakta bahwa penerbitnya tidak pernah kehabisan semua itu. Semasa hidupnya, Dickens menulis novel dengan beberapa serial, sebuah teknik yang umum dipakai untuk menulis fiksi pada waktu itu. Setiap bagian dari cerita yang ditulis Dickens sangat diharap-harapkan oleh publik yang membaca ceritanya.
Masa Hidup
Charles Dickens lahir di Landport, dekat Portsmouth, Hampshire, pada tanggal 7 Februari 1812. Ia adalah anak kedua dari John Dickens (1786-1851) dan Elizabeth Dickens née Barrow (1789–1863). Ketika berusia lima tahun, keluarganya pindah ke Catham, Kent. Pada usianya yang kesepuluh, keluarganya pindah ke 16 Bayham Street, Camden Town di London. Ia adalah seorang penulis reformis (penulis yang menulis tentang hal-hal buruk untuk mengubah keadaan masyarakat menjadi lebih baik).
Ayah Dickens bekerja di kantor yang mengurusi gaji angkatan laut. Meskipun berpenghasilan baik, tetapi ketidakmampuan mengatur pengeluaran mengantarkannya ke penjara Marshalsea. Ketika nenek dari ayahnya meninggal, uang warisan yang diperoleh digunakan untuk membayar hutang. Ayahnya dibebaskan dari penjara setahun kemudian, dan Dickens pun berhenti bekerja.
Meskipun mengalami kesulitan finansial, orang tua Dickens sempat menyisihkan sebagian uang untuk mengirim salah seorang anak mereka bersekolah. Mereka memilih seorang anak yang mereka anggap paling berbakat, dan menaruh seluruh harapan padanya. Tapi yang terpilih bukan Dickens, melainkan saudara perempuannya, Fanny, yang berbakat di bidang musik. Ia dikirim ke akademi tidak lama sebelum ayahnya dipenjara. Namun awal tahun 1827, Dickens berkesempatan bersekolah di Wellington House Academy. Di bulan Mei, ia mendapatkan posisi di firma hukum Ellis and Blackmore berkat koneksi ibunya, yang memaksanya berhenti sekolah. November1828, ia pindah ke firma hukum Charles Molley, masih dengan posisi yang sama namun hanya bertahan selama lima bulan, karena merasa hukum bukan karier yang cocok untuknya.
Pekerjaan berikut adalah petugas steno pengadilan, pada tahun 1829. Sebelumnya, ia harus lebih dahulu mempelajari sistem Gurney untuk menulis cepat, yang dikuasainya dengan mudah berkat ingatan kuatnya. Selama masa ini, sesungguhnya ia berkesempatan menjadi seorang aktor. Dia bahkan hendak mengikuti audisi untuk Lyceum Theater, tetapi ia jatuh sakit. Di usia 18 tahun, Dickens kerap tampil membacakan karya-karya William Shakespeare, History of England oleh Goldsmith, juga Short Account of The Roman Senate karya Berger.
Tahun 1833, karier sebagai penulis fiksi dimulai melalui cerita-cerita pendek dan esai. Esai pertamanya yang dipublikasikan adalah A Dinner at Poplar Walk, pada Desember 1833 di Monthly Magazine.
Sketches By Boz diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1936, dengan ilustrasi oleh George Cruikshank. Selanjutnya, The Posthumous Papers of The Pickwick Club atau The Pickwick Papers diterbitkan secara bulanan dari April 1836 hingga November 1837. Selama masa awal perilisan The Pickwick Papers, Dickens berhenti sebagai reporter surat kabar untuk menjadi editor majalah bulanan Bentley’s Miscellany. Oliver Twist adalah karya pertamanya yang diterbitkan secara berseri di Bentley’s Miscellany pada tahun 1837. Dickens dikenal sebagai seorang penulis yang sangat produktif. Bahkan sebelum Oliver Twist berakhir, Dickens sudah mulai menerbitkan Nicholas Nickleby secara bulanan pada tahun 1838. Dilanjutkan dengan The Old Curiosity Shop dan Barnaby Rudge pada tahun yang sama, 1841.
Namun selama periode ini, Dickens dirundung kemalangan. Pada tahun 1850, ayah Dickens meninggal dunia. Pada tahun yang sama, anak kesembilan Dickens, Dora, meninggal setelah delapan bulan dilahirkan. Kemudian pada tahun 1863, ibunda Dickens wafat. Setahun kemudian, anak keempatnya, Walter, meninggal dunia di India, meninggalkan banyak hutang. Ia juga bermasalah dalam pernikahannya yang berujung pada perceraian pada tahun 1858.
Pada tahun perceraiannya, Dickens banyak terlibat dalam pertunjukkan pembacaan karya-karya sastra. Tidak hanya menulis, ia juga ikut membacakan, memberinya kesempatan mengekspresikan kecintaannya pada dunia panggung. Ia tampil di lebih dari 400 kali. Pertunjukan ini membuatnya kelelahan dan sakit; sehingga saat kesehatannya jauh menurun, ia dilarang tampil kembali oleh dokter.
Di tengah kesehatannya yang terus memburuk, pada tahun 1869, ia mulai menulis The Mistery of Edwin Drood yang mulai diterbitkan tahun 1870. Kemudian, tanggal 9 Juni, Dickens meninggal dunia secara tiba-tiba di Gad’s Hill Place, rumah impiannya sejak kecil yang dibelinya pada tahun 1856, dan dimakamkan di Westminser Abbey. The Mistery of Edwin Drood adalah karya terakhirnya yang tidak selesai ditulis.
Kehidupan Cinta
Kesuksesan Dickens dalam menulis The Pickwick Papers diikuti dengan pernikahannya pada April 1836 dengan Catherine Hogarth, adik kandung George Hogarth, editor The Morning Chronicle; setelah melalui masa satu tahun pertunangan, dan dua tahun setelah pertemuan pertama mereka. Tiga tahun sebelumnya, ia berpisah dengan cinta pertamanya, Maria Beadnell, yang pertama kali dikenalnya pada tahun 1830. Maria adalah inspirasi Dickens bagi tokoh Dora, istri pertama David Copperfield.
Namun, sebagian pengamat berpendapat bahwa inspirasi Dickens untuk tokoh Dora adalah Mary Hogarth, adik Catherine yang tinggal bersama mereka dan meninggal di lengan Dickens pada usia 17 tahun. Dickens diduga lebih mencintai Mary; ia bahkan meminta dimakamkan di samping Mary, dan selalu memakai cincinnya hingga ia meninggal. Dickens juga diduga jatuh cinta pada saudari Catherine yang lain, yaitu Georgina Hogarth, yang tinggal bersama mereka pada tahun 1842 dan membantu mengurus rumah tangga mereka.
Ketika Dickens sedang dirundung masalah dalam pernikahannya, pada tahun 1857, Dickens bertemu dengan Ellen Ternan, yang kemudian mendampinginya hingga akhir hidupnya. Ellen, beserta ibu dan kakak perempuannya, terlibat dalam sebuah produksi drama komersial yang disponsori oleh Dickens. Dickens bercerai dengan istrinya pada Juni 1858, tetapi Dickens tidak pernah menikahi Ellen Ternan.
Kematian
Pada tanggal 8 Juni1870, Dickens mengalami stroke di rumahnya, setelah bekerja sehari penuh di Edwin Drood. Keesokan harinya, pada tanggal 9 Juni, dan bersamaan juga dengan peringatan lima tahun kecelakaan kereta api Staplehurst 9 Juni1865, ia meninggal di Hill Place Gad. Meskipun ia ingin dimakamkan di Rochester Chatedral "dengan cara murah, bersahaja, dan sangat pribadi," ia kemudian dikuburkan di Poets' Corner di Westminster Abbey.[2] Sebuah batu nisan terpancang di makamnya, dan berbunyi: "Untuk mengenang Charles Dickens (penulis Inggris yang paling populer) yang meninggal di kediamannya, Higham, dekat Rochester, Kent, 9 Juni 1870, di usia 58 tahun. Dia simpatisan dengan orang yang miskin, mengalami penderitaan, dan tertindas; Dan dengan kematiannya, Inggris kehilangan salah satu penulis terbesar yang ada di dunia".[3] Kata-kata terakhir Dickens, sebagaimana dilaporkan dalam berita kematian di The Times adalah:
Be natural my children. For the writer that is natural has fulfilled all the rules of art.[4]
Yang berarti "Bersikaplah alami anakku. Karena penulis yang alami telah memenuhi semua aturan seni."
Pada Minggu, Juni 19, 1870, lima hari setelah pemakaman Dickens di Abbey, Kepala Gereja Arthur Penrhyn Stanley menyampaikan syair memorial, memujinya dengan "sosok humoris yang ramah dan penuh kasih yang sekarang kita berduka atas kepergiannya", kemudian menunjukkan dengan melanjutkan "yang bahkan ketika berurusan dengan adegan terkelam dan karakter yang paling rusak sekalipun, seorang jenius masih tetap bersih, dan kegembiraan menjadi hal tak berdosa." Menunjuk ke bunga segar yang menghiasi kuburan sang novelis, Stanley meyakinkan mereka yang hadir bahwa "tempat itu sejak saat itu akan menjadi salah satu tempat suci bagi Dunia Baru maupun Dunia Lama, seperti halnya bagi para wakil sastra, tidak di pulau ini saja, tetapi bagi semua orang yang bicara dengan bahasa Inggris."[5]
Dickens berwasiat agar tidak perlu ada monumen peringatan yang didirikan untuk menghormati dirinya. Hanya ada satu patung perunggu seukuran Dickens, yang pada tahun 1891 dibuat oleh Francis Edwin Elwell, diletakkan di Clark Park di Spruce Hill daerah Philadelphia, Pennsylvania di Amerika Serikat. Sofa tempat di mana dia meninggal disimpan di Museum Tempat Kelahiran Dickens di Portsmouth.
^Kurnia, Anton (2019). Ensiklopedia Sastra Dunia. Yogyakarta: Diva Press. hlm. 66. ISBN978-602-391-662-7.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Staff writers (2007). "Charles Dickens". History. The Dean and Chapter of Westminster Abbey. Diakses tanggal 12 July 2009. A small stone with a simple inscription marks the grave of this famous English novelist in Poets' Corner: 'Charles Dickens Born 7 February 1812 Died 9 June 1870'
(Inggris)Charles Dickens's ThemesDiarsipkan 2016-03-06 di Wayback Machine. An analysis of The Mystery of Edwin Drood, explaining its themes and allusions, and offering a solution to its mysteries, including the identity of Datchery and Jasper's split personality.