Sajak lira

Alkaios dari Mytilene dan Sappho, kalathos Attika berfigur merah, sekitar 470 SM, Staatliche Antikensammlungen (Inv. 2416)

Sajak lira adalah bentuk puisi yang mengekspresikan perasaan emosional dan personal. Pada masa kuno, sajak jenis ini diiringi dengan lantunan dari alat musik Lira, karena itulah disebut sajak lira. Sajak lira tidak harus berima dan pada masa kini tidak selalu diiringi oleh musik.[1] Aristoteles, dalam karyanya Puitik, menyebutkan sajak lira (kitharistike dimainkan dengan kithara) bersama dengan drama, wiracarita, tarian, lukisan, dan bentuk-benuk mimesis lainnya.

Catatan kaki

  1. ^ Tom McArthur (ed), The Oxford Companion to the English Language, Oxford University Press, 1992, hlm. 632.

Bacaan lanjutan