Status sosial adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan kelompok-kelompok lain di dalam kelompok yang lebih besar lagi.[1] Dalam arti lingkungan pergaulan sehari-hari, prestisenya, dan adanya hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.
Terdapat dua unsur yang terkandung dalam status sosial, yaitu hak dan kewajiban.
Pemaknaan
Pemaknaan umum dari status sosial ialah adanya perbedaan kedudukan yang bersifat hierarki dalam suatu sistem sosial. Pada awal abad ke-19 Masehi, status sosial dimaknai sebagai sesuatu yang diperoleh dari pewarisan kedudukan secara sosial. Perkembangan antropologi modern dan sosiologi modern mengubah makna status sosial menjadi kedudukan sosial dengan segala kewenangan yang diperoleh tanpa memperhatikan asal-usulnya.[2]
Mengukur status
Menurut Pitirim Sorokin mengukur status sosial seseorang dapat dilihat dari:[3]
Kepentingan dari status sosial dapat dilihat dalam status hierarki dari geeks, atlet, pemandu sorak, nerds, dan orang aneh di stereotip Hollywood dari Sekolah Menengah di Amerika.[4][5]
Macam-macam status
Menurut Ralph Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga macam status, yaitu ascribed status, achieved status, dan assigned status.
Ascribed status adalah status yang dicapai seseorang dengan sendirinya tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah ataupun kemampuan. Status tersebut sudha diperoleh seseorang sejak lahir. Contohnya, anak dari keluarga bangsawan yang dengan sendirinya memperoleh status bangsawan. Biasanya, ascribed status lebih banyak dijumpai pada masyarakat dengan sistem lapisan sosial yang tertutup dan masyarakat feodal.[6]
Achieved status adalah status yang diperoleh seseorang melalui usaha-usaha yang disengaja. Status ini tidak diperoleh atas dasar keturunan seperti ascribed status, akan tetapi tergantung pada kemampuan individu dalam mencapai tujuannya. Jenis status seperti ini bersifat terbuka bagi siapa saja. Contohnya, setiap orang bisa menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu, seperti lulusan fakultas hukum, memiliki pengalaman kerja dalam bidang hukum, dan lulus ujian sebagai hakim.[6]
Assigned status adalah status yang diperoleh dari pemberian pihak lain. Assigned status berhubungan erat dengan achieved status. Artinya, suatu kelompok atau golongan tertentu memberikan status yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa. Status ini diberikan karena orang tersebut telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan ataupun kepentingan masyarakat. Contoh assigned status adalah gelar pahlawan revolusi , siswa teladan dan peraih Kalpataru.[6]
Dalam suatu masyarakat, seseorang dapat mempunyai beberapa status. Bahkan, dalam waktu yang bersamaan, dia dapat menjalankan beberapa status sekaligus. Misalnya, seseorang yang menjabat sebagai kepala sekolah, juga menjabat sebagai pengurus koperasi pertanian, serta menjadi seorang kepala rumah tangga.[6]
Beragam status yang dimiliki juga dapat menimbulkan pertentangan atau konflik status (status conflict). Konflik status adalah konflik batin yang dialami seseorang sebagai akibat adanya pertentangan pada beberapa status yang dimilikinya. Misalnya seorang ibu rumah tangga yang berkewajiban merawat anak-anaknya memiliki pekerjaan sebagai guru SMA. Ibu rumah tangga itu bingung memilih menjadi ibu rumah tangga atau menjadi guru.[6]
^ abcdeMaryati, Kun,. Sosiologi : Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA. 1, [Schülerband] Kelas X. Suryawati, Juju, (edisi ke-Kurikulum 2013, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah). Jakarta. ISBN978-602-254-133-2. OCLC958874384.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) , hlm. 49-50: Ascribed status merupakan status seseorang yang dicapai dengan sendirinya tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Status tersebut dapat diperoleh sejak lahir. Contohnya, anak dari keluarga bangsawan dengan sendirinya memperoleh status bangsawan. Pada umumnya, ascribed status lebih banyak dijumpai pada masyarakat dengan sistem lapisan sosial yang tertutup dan masyarakat feodal.