Kabupaten Tebo adalah kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari kabupaten Kabupaten Bungo Tebo, tanggal 12 Oktober 1999. Pada pertengahan tahun 2024, kabupaten Tebo memiliki jumlah penduduk sebanyak 367.251 jiwa. Kabupaten yang berbatasan dengan provinsi Riau dan Sumatera Barat ini, beribukota di Muara Tebo.[2]
Semangat reformasi tahun 1998 yang terjadi di Indonesia memberi dampak yang besar pada pemerintahan Provinsi Jambi, baik pada lembaga eksekutif maupun legislatifnya. Dalam hubungan itu Pemerintah Provinsi Jambi melalui Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi Nomor 135/2465/Pem Tahun 1999 memprogramkan Rencana Pemekaran Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II.
Dengan terbitnya Surat Gubernur Jambi tersebut ditindaklanjuti oleh Bupati Bungo Tebo, Drs. H. Sofian Ali, dengan menerbitkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bungo Tebo Nomor 669 Tahun 1999 tentang Tim Pelaksanaan Penerapan Pembentukan Daerah Tingkat II Kabupaten Bungo Tebo. Hal yang sama didukung pula oleh DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bungo Tebo Nomor 170/271/1999 tanggal 21 Mei 1999.
Pada hasil Pemilihan umum Bupati Tebo 2017, pasangan Sukandar dan Syahlan, menjadi pemenang calon Bupati dan Wakil Bupati Tebo untuk periode 2017-2022. Mereka kemudian dilantik oleh gubernur Jambi, Zumi Zola, pada hari Senin tanggal 22 Mei 2017 di Aula Rumah Dinas Gubernur Jambi.[4] Setelah masa tugas selesai, saat ini posisi penjabat bupati diberikan kepada Aspan, sejak 22 Mei 2022.[5]
Perolehan suara sah partai politik peserta Pemilu 2024 dari setiap daerah pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tebo adalah sebagai berikut.
Pimpinan DPRD Kabupaten Tebo terdiri atas satu orang ketua dan dua orang wakil ketua yang berasal dari partai politik yang memiliki suara terbanyak di dewan.[7]
Kabupaten Tebo memiliki 12 kecamatan, 5 kelurahan dan 107 desa (dari total 141 kecamatan, 163 kelurahan dan 1.399 desa di seluruh Jambi). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 327.669 jiwa dengan luas wilayahnya 6.461,00 km² dan sebaran penduduk 51 jiwa/km².[1][2]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tebo, adalah sebagai berikut:
Adapun untuk perekonomian Kabupaten Tebo Bersumber Pada perkebunan Sawit, Karet di dukung Oleh pertambangan baik itu Batu Bara, Minyak Bumi dan Tambang emas tetapi masih dalam skala kecil. daerah ini kaya akan sumber daya alam dan bisa di jadikan daerah perikanan tawar karena diLewati oleh sungai terbesar di Provinsi Jambi yaitu Sungai Batanghari serta merupakan daerah rawa dataran rendah. Memiliki 1 Buah Pusat Kesehatan yaitu Rumah sakit Umum Daerah Sultan Thaha Syariffudin, dibantu oleh 12 Pusat kesehatan Masyarakat (PKM) di 12 kecamatannya.
Ada banyak potensi pariwisata di Kabupaten Tebo, di antaranya adalah Danau Sigombak yang terletak di Desa Teluk Kembang Jambu, Kecamatan Tebo Ulu. Potensi lain adalah kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) yang menjanjikan wisata petualangan yang bernuansa off road dan susur sungai yang menjanjikan keindahan yang eksotis alami Kabupaten Tebo.
Berada di Muara Tebo, 200km dari kota Jambi. Sultan Thaha Saifuddin adalah sultan terakhir keturunan Jambi (generasi ke-17 dari Putri Pinang Masak), dengan gelar Pangeran Ratu Jayaningrat yang gugur pada tahun 1904 dan dinyatakan sebagai pahlawan Nasional.
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh memiliki ekosistem hutan hujan tropika daratan rendah dan merupakan peralihan antara hutan rawa dan hutan pegunungan yang terpisah yang terpisah dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan. Ekosistemnya unik dan berbeda dengan taman nasional lainnya karena menempati kawasan perbukitan yang cukup curam ditengah dataran rendah dibagian timur Sumatra, diperbatasan Provinsi Jambi dengan Riau.
Danau Sigombak, Terletak di Desa teluk jambu Kecamatan Tebo Ulu sekitar 30 km dari kota muaro tebo dengan luas lebih kurang 40 ha. Merupakan kombinasi danau alam dan buatan manusia. Danau ini terbentuk karena aliran sungai Bulian yang berbentuk lubuk yang diperluas untuk dijadikan dam yang berfungsi untuk membendung sungai Bulian. Ditengahnya terdapat pulau Sigombak yang dihuni berbagai satwa terutama kera. Pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan sambil menikmati panorama alam yang sejuk dan indah.
Kebun Raya Bukit Sari, Areal hutan Bukit Sari ± 136 km dari Jambi di pinggir jalan raya Jambi-Muaro Bungo-Muaro Tebo. Tanahnya bergelombang, berbukit-bukit terjal, diikuti dengan lembah yang cukup dalam. Kebun Raya Bukit Sari merupakan hutan sekunder dengan vegetasi yang masih baik. Jenis pohon didominasi oleh pohon Plajau, Tenggeris. Meranti, Jelutung, Kedondong, Kenari dan Terap.
Daerah terpanjang pinggir hutan sebelah timur, merupakan bekas peladangan yang sudah tertutupi oleh pohon-pohon. Beberapa pohon pioneer seperti Mahang tersebar luas di suatu tempat terbuka. Pohon merambat yang sering dijumpai adalah dari suku Annonaceae yang sering sijumpai disekitar yang tidak terlalu tinggi dan padat. Glicenia hidup subur. Biasanya selitar lembah yang kandungan tanahnya agak lembab, diikuti dengan pohon paku dan anggrek jenis ploclottis.
Di dalam kebun raya ini sudah dibuat jalan setapak untuk mempermudah kunjungan. Di luar kawasan ini pengunjung bisa menikmati sumber air panas dan air terjun Bukit Karendo dengan ketinggian 8 meter.