Kabupaten Batanghari adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini merupakan kabupaten tertua di provinsi Jambi yang resmi berdiri pada 1 Desember1948. Ibukota kabupaten Batanghari berada di kecamatan Muara Bulian. Pada tahun 2023, penduduk kabupaten ini berjumlah 306.652 jiwa, dengan kepadatan 54 jiwa/km².[2][3][5]
Secara topografis Kabupaten Batanghari merupakan wilayah dataran rendah dan rawa yang dibelah Sungai Batanghari dan sepanjang tahun tergenang air, di mana menurut elevasinya daerah ini terdiri dari:
0-10 meter dari permukaan laut (11,80 %),
11-100 meter dari permukaan laut (83,70 %),
4,50 % wilayahnya berada pada ketinggian 101-500 meter dari permukaan laut.
Luas Wilayah
Luas Wilayah KabupatenBatanghari adalah 5.804,83 km² atau 580.483 Ha salah satu Kabupaten terluas di Provinsi Jambi. Berikut adalah luas wialyah Kabupaten Batanghari menurut Kecamatan beserta persentase terhadap luas Kabupaten Batanghari (%):
Kabupaten Batanghari dibentuk pada 1 Desember 1948 melalui Peraturan Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi Nomor 81/Kom/U, tanggal 30 November 1948 dengan pusat pemerintahannya di Kota Jambi. Pada tahun 1963, pusat pemerintahan daerah ini dipindahkan ke Kenali Asam, 10 km dari Kota Jambi. Kemudian pada tahun 1979, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1979, ibu kota kabupaten yang terkenal kaya akan hasil tambang ini pindah dari Kenali Asam ke Muara Bulian, 64 km dari Kota Jambi sampai saat ini.
Pemekaran pertama
Batanghari yang ada sekarang mengalami dua kali pemekaran, awalnya kabupaten yang berada di Sumatra Bagian Tengah ini berdasarkan UU No. 7 Tahun 1965 dimekarkan menjadi dua daerah Tingkat II yaitu Kabupaten Batanghari yang saat itu ibu kotanya Kenali Asam dan Kabupaten Tanjung Jabung beribu kota Kuala Tungkal. (Yang kemudian dimekarkan menjadi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur)
Pemekaran kedua
Dalam perkembangannya, sejalan dengan era reformasi dan tuntutan Otonomi Daerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan UU No. 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Batanghari dengan ibukota Muara Bulian dan Muaro Jambi ibu kotanya di Sengeti.
Perolehan suara sah partai politik peserta Pemilu 2024 dari setiap daerah pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batanghari adalah sebagai berikut.
Pimpinan DPRD Kabupaten Batanghari terdiri atas satu orang ketua dan dua orang wakil ketua yang berasal dari partai politik yang memiliki suara terbanyak di dewan.[8][9]
Kabupaten Batang Hari memiliki 8 kecamatan, 14 kelurahan dan 110 desa (dari total 141 kecamatan, 163 kelurahan dan 1.399 desa di seluruh Jambi). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 308.249 jiwa dengan luas wilayahnya 5.804,00 km² dan sebaran penduduk 53 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Batang Hari, adalah sebagai berikut:
Adapun ibu kota dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Batanghari:[butuh rujukan]
Kecamatan Pemayung: Kelurahan Jembatan Mas
Kecamatan Bajubang: Kelurahan Bajubang
Kecamatan Muara Bulian: Kelurahan Rengas Condong
Kecamatan Maro Sebo Ilir: Kelurahan Terusan
Kecamatan Muara Tembesi: Kelurahan Pasar Muara Tembesi
Kecamatan Batin XXIV: Kelurahan Muara Jangga
Kecamatan Mersam: Kelurahan Kembang Paseban
Kecamatan Maro Sebo Ulu: Kelurahan Simpang Sungai Rengas
Demografi
Penduduk
Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk kabupaten Batanghari berjumlah 241.334 jiwa yang terdiri atas 123.515 laki-laki dan 117.819 jiwa perempuan. Dibandingkan pada tahun 2000 penduduk kabupaten Batanghari berjumlah 190.636 jiwa, jadi dapat disimpulkan penduduk kabupaten Batanghari mengalami pertambahan penduduk ± 50.698 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2000-2010 sekitar 2,40 persen/tahun. Berikut adalah daftar Penduduk kabupaten Batanghari tahun 2010, menurut kecamatan:
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2000, sebagian besar penduduk kabupaten Batanghari merupakan suku Jambi,[1] yakni yang sudah termasuk semua sub-suku Melayu Jambi (Batin, Penghulu dan Pindah). Sementara suku lainnya, banyak berasal dari suku Jawa, dan sebagian dari Minangkabau, Sunda, Batak, Kerinci, Banjar dan suku lainnya.[1]
Tempoyak, Makanan khas masyarakat Kabupaten Batang Hari dan Provinsi Jambi adalah tempoyak ikan patin makanan ini berbahan utama fermentasi dari buah durian.
Gulai Terjun/Gulai Talang, Pada masa lalu, leluhur warga Kecamatan Mersam, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi memiliki satu kebiasaan menarik. Mereka biasa memasak makan siang di kebun, yang di sebut talang dalam bahasa setempat. Memasak makan siangnya pun dari bahan-bahan yang mudah di dapat di kebun.