Gereja Jemaat Pentakosta Indonesia adalah sebuah gereja Pentakosta di Indonesia.
Kelompok pengguna kata "Pentakosta" dalam Gereja
Pentakosta, Karismatik, Persekutuan Doa
Umat Gereja Pentakosta, Gereja Karismatik, dan beberapa Gereja Modern percaya bahwa Gereja mereka adalah Pentakosta, dalam arti merupakan kesinambungan dari Gereja Yerusalem mula-mula yang didirikan oleh para rasul. Baik Gereja Pentakosta percaya bahwa Gerejanya masing-masing adalah satu-satunya Gereja yang sama seperti gereja awal dan injil sepenuh. Dalam "Kekristenan Pentakosta" (Termasuk Komunitas Karismatik), para gembala/pastor/pendeta dipandang sebagai pejabat tinggi dalam agama Kristen, sebagai gembala dalam persekutuan dengan segenap Gereja dan dalam persekutuan satu sama lain.[1] Pentakosta dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Ciri Gereja Injil sepenuh. Ketiga ciri lainnya adalah Satu, Kudus, Pentakosta, Skriptura, Karisma, Agape dan Apostolik,[2] sesuai Avinu JPI "Aku percaya akan Gereja yang Satu, Kudus, Pentakosta, Skriptura, Karisma, Agape dan Apostolik."
Kata Pentakosta berasal dari kata sifat bahasa Yunani, artinya "hari ke 50".[3] Dalam konteks eklesiologiKristen, kata Pentakosta memiliki sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah "Gereja Pentakosta" bermakna Gereja yang penuh Kuasa Roh Kudus dalam persekutuan kristen awal dengan PetrusYerusalem, terdiri atas Ritus Yahudi ; makna inilah yang umum dipahami di banyak negara. Bagi umat Protestan, "Gereja Pentakosta" atau yang sering diterjemahkan menjadi "Aliran Pentakosta" bermakna segenap orang yang percaya kepada Yesus Kristus di sangat menekankan manivestasi Roh kudus dalam pelayanan, tanpa memandang .
Kata "pentakosta" berasal dari kata Junani "pentekostes" (yang bersangkutan dengan kata Sangsekarta: panca). Kata Yunani itu berarti "yang kelimapuluh", yakni hari yang kelimapuluh. Pentakosta adalah suatu perayaan dari agama Yahudi dahulu (dan sekarang) yang diambil alih (dengan diubah maknanya) oleh agama Kristen. Kata (Yunani) dalam Perjanjian Lama (yang berbahasa Yunani) hanya terdapat dalam Tobit 2:1 dan 2 Makabe 12:31-32, sedangkan dalam Perjanjian Baru diketemukan dalam Kis 2:1; 20:16 dan 1 Korintus 16:18. Semua teks itu berbicara tentang perajaan Yahudi. Umat Kristen baru pada pertengahan atau akhir abad ke-2 Masehi memisahkan diri dari acara Yahudi. mulai merayakan Pentakosta sebagai perayaan Kristen. Sebelumnya umat Kristen merayakan perayaan tersebut bersama-sama dengan umat yahudi. Misalnya saat hari Pentakosta di Yerusalem dalam Kisah Para Rasul pasal 2. Pesta itu menjadi perayaan peringatan akan turunnya Roh Kudus atas jemaat Kristen di Yerusalem, sebagaimana yang diceritakan Kisah Para Rasul 2, pada hari kelimapuluh sesudah Yahshua (Jesus/Yesus/Jises/Iesous/Isa) (pada hari Paskah) bangkit dari alam maut.
Dalam Perjanjian Lama yang berbahasa Ibrani perayaan Pentakosta disebut "hari raya panen" (Keluaran 23:16). Dan inilah nama yang tertua. Kemudian dinamakan "pesta/perayaan pekan-pekan" (Keluaran 34:22; Imamat 23:15-17; Bilangan 28:26; Ulangan 16:10; 2 Tawarikh 8:13).
Pentakosta dalam Perjanjian Lama
Pentakosta disebut juga hari raya tujuh minggu. Hari raya ini dirayakan sesudah persembahan seberkas jelai pada Hari Raya Roti Tidak Beragi. Perayaan ini menandakan akhir panen dan permulaan persembahan hulu hasil menurut musim (Keluaran 23:16; Imamat 23:15-21; Bilangan 28:26-31; Ulangan 16:9-12).
Hari raya sehari ini dijalankan seperti hari Sabat dengan pertemuan suci di Kemah Pertemuan. Dua buah roti tidak beragi dipersembahkan, bersama dengan 10 ekor binatang yang layak untuk kurban bakaran dan dua ekor domba jantan berumur setahun untuk korban keselamatan. Para imam mendesak orang banyak untuk mengingat orang yang memerlukan pertolongan pada perayaan ini (Ulangan 16:11-12), seperti yang harus mereka lakukan pada semua hari raya ziarah.
Dalam Perjanjian Baru
Lima puluh hari sesudah kebangkitan Tuhan Yesus adalah peringatan hari Raya Pentakosta. Pada hari ini berkumpul banyak orang di Yerusalem. Ada peristiwa yang mengubah sejarah kekristenan terjadi pada hari ini yaitu turunnya Roh Kudus. Sebelum terangkat ke surga, Tuhan Yesus telah memberi perintah kepada murid-murid-Nya untuk menanti di Yerusalem akan penggenapan suatu janji bahwa Dia akan memberi Penolong yang lain yaitu Roh Kudus dan itu terjadi pada hari Pentakosta.
Lukas yang menulis Kisah Para Rasul mencatat seratus dua puluh orang yang berkumpul di Yerusalem dipenuhi dengan Roh Kudus. Tandanya mereka dipenuhi Roh Kudus adalah berkata-kata dalam bahasa - bahasa yang baru seperti yang diberikan oleh Roh Kudus. Mereka dapat berbahasa Partia, Media, Elam, Kapadokia, Pontus, Frigia, Pamfilia bahkan bahasa Arab padahal mereka adalah orang-orang Galilea dan tidak belajar bahasa itu sebelumnya. Sejak saat itu Pentakosta bagi orang kristen lebih identik dengan Hari Pencurahan Roh Kudus.
Seperti sudah jelas dari nama yang paling tua itu (Keluaran 23:16) maka "Pentakosta" aslinya suatu pesta panen. Menurut Ulangan 16:9 dirayakan tujuh pekan (lk. 50 hari) sesudah permulaan panen jelai, yaitu pada akhir panen gandum. Jadi aslinya perayaan itu adalah suatu pesta kaum tani. Dari sebab itu maka tak mungkin pesta itu sudah dirayakan waktu suku-suku Israel masih berkelana dipadang gurun sebagai suku (setengah) badui, jadi pemelihara ternak (kecil). Pesta itu baru muncul setelah suku-suku itu menetap di Kanaan dan mulai bertani. Boleh jadi pesta itu diambil alih dari penduduk Kanaan (kafir) asli yang mengajar Israel bertani.
Sesudah masa pembuangan (th. 538 seb. Mas.) bahkan dalam abad ke-2 sebelum Masehi barulah perayaan itu "dihistorisasikan", artinya dihubungkan dengan peristiwa penting dalam sejarah penyelamatan Israel. Pentakosta dihubungkan dengan perjanjian jang diikat digunung Sinai. "Jadi Pentakosta atau "perayaan pekan menjadi peringatan akan kejadian itu, sama seperti perayaan paskah dari pesta kaum pemelihara ternak menjadi peringatan akan pengungsian Israel dari negeri Mesir. Dari sebab itupun perayaan Pentakosta dihubungkan dengan perayaan Paskah pula. Menurut Keluaran 19:1 maka Israel tiba digunung Sinai dalam bulan ketiga setelah bulan pertama (bulan Nisan, Keluaran 12:41) berangkat dari Mesir. Bulan ketiga itu ialah l.k. hari lima puluh. Imamat 23:15-19 menempatkan Pentakosta (perayaan Pekan-pekan) tujuh pekan, jadi l.k. limapuluh hari, sesudah Paskah. Tidak jelas bagaimana Levetika menghitung waktu itu, apakah bertolak dari hari berikutnya perayaan Paskah (16 Nisan) atau satu minggu sesudahnya. Dari sebab itu di antara orang-orang Yahudi dahulu ada perbedaan dalam perhitungan itu. Tetapi kebanyakan orang Yahudi (mazhab Farisi yang banyak berpengaruh) menempatkan Pentakosta limapuluh hari sesudah Paskah.
Rupanya bahwa perayaan Pentakosta sebagai peringatan Perjanjian di gunung Sinai pada zaman Kristus belum umum dirayakan oleh orang Yahudi. Tetapi pasti dirayakan oleh beberapa kalangan. Yang paling jelas ialah jemaah jang bermukim di Kumran. Jemaat itu ada hubungannya dengan kalangan para imam, sehingga boleh diterima dikalangan itupun perajaan itu sudah mendapat corak itu. Jadi ada kalangan yang mengikatkan Pentakosta pada perjanjian di gunung Sinai dan disampaikannya Taurat Musa sebagai wahyu ilahi. Kiranja tradisi jang termuat dalam Kisah Rasul terpengaruh oleh kalangan itu. Dalam seluruh Perjandjian Baru hanya Lukaslah yang menceritakan turunnya Roh Kudus pada hari raya Pentakosta, hari yang kelimapuluh sesudah Paskah Yahudi, ketika Yesus bangkit dari alam maut.
Peristiwa Pentakosta dalam Perjanjian Baru
Aneh benar hanja Lukas sajalah yang menceritakan peristiwa itu. Memang turunnya Roh Kudus diceritakan juga di tempat lain, tetapi tidak tepat pada hari raya Pentakosta sebagai turun-Nya yang pertama. Demikianpun hanya Lukas sajalah yang menceritakan bahwa Yesus naik ke surga pada hari keempat puluh setelah bangkit dari alam maut (Kisah Para Rasul 1:3 bdk Markus 16:19 tanpa tanggal dan bergantung pada tradisi Lukas). Efesus 4:7-8 juga menyinggung tentang naik surga dan Pentakosta meskipun kurang jelas. Bagaimanapun pula tidak disebutkan tanggal dan hari. Sebaliknya Injil Matius (Matius 28:16-20) tidak menyebut naik surga, sedangkan Injil Yohanes (Yohanes 20:17-23) memberikan kesan seolah-olah Yesus pada hari kebangkitan-Nya naik ke surga (pulang ke Rumah Bapa) dan Roh Kudus sudah turun juga. Bahkan Injil Lukas sendiri meninggalkan kesan bahwa pada hari Paskah sendiri Yesus sudah naik ke surga. Dan pasti tidak dikatakan baru sesudah empat puluh hari (Lukas 24:44-52)
Surat yang ditulis oleh Lukas kepada umat Kristiani sekitar tahun 80-100 adalah bukti tertua yang masih ada mengenai penggunaan istilah Pentakosta digunakan Lukas untuk menyebut awal pencurahan Roh kudus pada Gereja awal terjadi pada hari perayaan Pentakosta. Gerakan Pentakosta modern muncul di Eropah tapi juga muncul di Amerika Utara sekitar tahun 1906. juga menonjol di kalangan gerakan Kesucian yang pertama-tama mulai menggunakan istilah "Pentakostal" pada tahun 1867 ketika mereka mendirikan Perhimpunan Pertemuan Kemah Nasional untuk Pemasyhuran Kesucian Kristen
Doa/Bina Rohani/Wujudkan kasih dengan perbuatan nyata/kepedulian akan masalah kesejahteraan umat.
Bina Mental Spiritual, bina moral/etika/karakter, iman.
Pencarian yang terhilang dan menyadarkan mereka serta mengembalikan umat pada posisi seharusnya.
Pendidikan. Beasiswa bagi anak usia dini hingga mahasiswa, Pendidikan khusus profesional (keahlian penguasaan teknologi sejak dini).
Pekerjaan. Bantuan penyaluran tenaga kerja/penciptaan lapangan kerja.
Makan dan kesehatan. Pelayanan makanan rohani dan jasmani. Kepedulian kesehatan rohani dan jasmani dengan menyediakan keduanya.
Rumah. Gereja sebagai Rumah rohani dan peduli dengan menyediakan rumah bagi jemaat yang tidak memiliki rumah.
Sosial: Gereja sebagai wujud kasih dan kepedulian pada sesama yang alami kesusahan/bencana.
Sejarah pendirian
Pada 19 Maret1923, Rev. W.V. Loon (yang juga dikenal sebagai Bapa Van Loon) dan rekan-rekannya membentuk sebuah organisasi persekutuan kegerejaan baru bernama Vereninging De Pinkstergemeente In Nederlandsch Oost Indie (Jemaat Pentakosta di Hindia Timur Belanda)atau Jemaat Pentakosta di Indonesia (JPI). Gereja ini diakui oleh Pemerintah sebagai organisasi gereja berbadan hukum Pada tahun 1923, tepatnya pada tanggal 19 Maret 1923 di Cepu berdiri Vereninging De Pinkstergemeente In Nederlandsch Oost Indie (Jemaat Pentakosta di Hindia Timur Belanda). Dan pada tanggal 30 Maret 1923, badan tersebut mendapat SK Gubernur Hindia Belanda dengan Badan Hukum No. 2924, tertanggal 4 Juni 1923 di Cipanas, Jawa Barat, serta diakui sebagai Kerkgenootscap (Badan Gereja) dengan Beslit No. 33, Staatblad No. 368.
Pada awalnya dengan pelayanan misi dari Weenink Van Loon telah menjangkau banyak masyarakat terutama orang Eropa Belanda juga orang Indonesia keturunan Eropah dan pribumi. Pimpinan De bond Van Evangelistie berpusat di Bandung, salah satu pengikutnya yang setia Moeke Wynen. Weenink Van Loon juga adalah Hoofd On-derwyzer (Kepala Sekolah), persekutuan yang bernama ‚’’De Bond Voor Evangelistie’’ yang membentuk suatu yayasan” De Zendings Vereeniging”. Yayasan ini mengelola/mengasuh sebuah sekolah Kristen yakni Hollands Chineesche school met de Bijbel, sebagai pimpinan Sekolah ditunjuk Wenink Van Loon, mereka dengan semangat berkobar untuk mewujudkan amanat Tuhan mereka melayani mereka yang terhilang di Indonesia.
Kemudian Johanes Thiessen, John Bernard dari Liverpool, Inggris yang telah menerima pelayanan dengan manivestasi Roh Kudus seperti hari pentakosta di kristen mula-mula maka saat di Indonesia ia mengalami penolakan mayarakat kristen yang belum memahami pentakosta itu sebabnya ia kemudian bergabung dengan Wenink van Loon meminta perlindungan pelayanan mereka yang memiliki perbedaan dengan kebiasaan protestan dan hanya Wenink Van Loon pimpinan De Bond Voor Evangelistie yang memahami dan menerima mereka dengan sukacita.
Di Kota Temanggung terdapat pula yayasan Zwakzinhigenzorg yg disponsori oleh Pa Van Steur. Yayasan tersebut bergerak di bidang penampungan anak-anak telantar yang mempunyai sebuah Panti Asuhan yang pimpinannya adalah suster M A Van Alt, mereka adalah simpatisan Pentakosta yang diperkenalkan oleh John Bernard.
Ibu Moeke Wynen salah seorang yang aktif pada organisasi Vrije Evangelisatie Bond, dan dialah memperkenalkan Rev C E Grosbeck dan Rev DR Van Klaveren penginjil dari Seatle USA ini pada organisasi tersebut. De bond Voor Evangelisatie berpusat di Bandung dan pimpinannya adalah antara lain Wenink Van Loon. Wenink Van Loon pimpinan De bond Van Evangelistie dari Bandung kemudian pergi ke Cepu dan mengadakan kebaktian pada tanggal 29 Maret 1923 bersama Rev Johannes Thiesen. Yang hadir dalam ibadah tersebut sebagian besar adalah pimpinan dan karyawan BPM Cepu dan keluarga mereka di antaranya SIP Lumoindong, Tn Agust Kops, Tn Win Vincentie, dan lainnya. Kemudian keesokan harinya adalah hari Jumat Agung (Goede Vrijdag) Tanggal 30 Maret 1923 diumumkan akan diadakan baptisan air di daerah pasar sore. Jumlah yang dibaptis pada waktu itu adalah 13 jiwa yang nama-nama mereka sbb: Jan Jeckel, Ny Jeckel, tn F G van Gesel, Ny van Gesel, Ch C De Vriew, Tn Frits Salem Lumoindong, Tn Win Vincentie, Ny Vincentie, Tn Agust Kops, Corie Eiderbrink, Anton Leterman, Tn Sambow Ignatius Paulus Lumoindong, Ny SIP Lumoindong Vincentie. Mereka dibaptis oleh Pdt Thiessen dan Pdt Groesbeck, dalam kebaktian Kebangunan Rohani di Cepu Tanggal 29-30 Maret 1923 itu terjadi pemenuhan Roh Kudus pada mereka yang mengikuti Kebaktian dan acara pembaptisan air. Papa Thiessen dan Wenink Van Loon kembali ke Bandung dan meneruskan pelayanan di sana. Sedangkan dari Cepu Api Pentakosta terus menjalar dengan disertai kuasa dan mukjizat - mukjizat ke Surabaya dan hampir seluruh Jawa, Minahasa.
Pada tahun 1921, Pendeta W.H. Offiler dari Bethel Pentecostal Temple Inc., Seattle, Washington, Amerika Serikat, mengutus dua orang misionarisnya ke Indonesia, yaitu Pdt. Van Klaveren dan Groesbeek, orang Amerika keturunan Belanda. Bulan Maret 1921 kedua penginjil dari,” Bethel Tempel” dari Seatle Amerika Serikat yakni Rev C E Grosbeck dan Rev DR Van Klaveren, keduanya membawa serta keluarganya. Mereka tiba di pelabuhan Batavia dengan menumpang KM Suwa Maru pada bulan Maret 1921.
Pentakosta Pribumi Pertama di Indonesia
Jemaat Pentakosta Mula-mula di Indonesia
Langsung menuju ke Denpasar Bali, pada mulanya mereka memberitakan Injil di Bali, tapi waktu itu oleh pemerintah Hindia Belanda menyatakan bahwa Pulau Bali tertutup untuk penginjilan sebab Pulau Bali telah dijadikan sebagai pulau wisata untuk menarik para pelancong dari luar negeri supaya boleh meningkatkan pendapatan keuangan dari pemerintah yang ada. Oleh karena itu kedua penginjil tadi tidak dapat berbuat banyak sekalipun sempat memberitakan injil di pulau dewata ini tapi hasilnya tidak menggembirakan, sekalipun raja Bali sempat mengalami mujizat Tuhan Yesus. Dan pada bulan Desember 1922 keduanya berangkat menuju ke Surabaya. Sedangkan Rev Groesbeck tetap di Surabaya dan giat mengadakan penginjilan (Camp Meetings) dan kebanyakan yang hadir di dalam camp meeting itu adalah pemuda-pamuda berdarah campuran Belanda Indonesia. (Ambon, Minahasa, Timor). Kemudian Rev Groesbeck bertemu dengan Rev Van Gesel seorang karyawan BPM di Cepu. F.G. Van Gessel, seorang Kristen Injili yang bekerja pada Perusahaan Minyak Belanda Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM). Van Gessel pada tahun sebelumnya telah bertobat dan menerima hidup baru dalam kebaktian Vrije Evangelisatie Bond yang dipimpin oleh Pdt. C.H. Hoekendijk (ayah dari Karel Hoekendjik). Dan mereka bersama-sama bergabung pada persekutuan De Bond Voor Evangelisatie. Di Surabaya Van Klaveren dan Groesbeek, berbagi tugas pelayanan, Rev R Van Klaveren menuju Jakarta dan melayani dengan Rev.J Thiessen.
Pentakosta di Cepu
Jemaat Pentakosta di Cepu
Groosbeek kemudian menetap di Cepu dan mengadakan kebaktian bersama-sama dengan Van Gessel. Sementara itu, Van Klaveren pindah ke Lawang, Jawa Timur. Januari 1923, Nyonya Van Gessel sebagai wanita yang pertama di Indonesia menerima Baptisan Roh Kudus dan demikian pula dengan suaminya beberapa bulan setelahnya. Namun, oleh pekerjaan Tuhan yang luar biasa dalam waktu tiga bulan kemudian pada Maret 30, 1923 sebuah peristiwa besar bahwa salah satu tonggak pertama dalam sejarah Pentakosta di Indonesia. Benih Injil Sepenuh, sejak Maret 1921 ditaburkan dengan air mata di Bali, mulai berbuah dengan baptisan air untuk pertama 13 orang ke Pasar Sore Square di Cepu. Baptisan ini dilakukan oleh Rev. Kornelius E. Groesbeek, yang dibantu oleh Rev. J. Thiessen, seorang misionaris dari Belanda.
Tanggal 30 Maret1923, tepat pada hari raya Jumat Agung, Groesbeek mengundang pimpinan pelayanan Rev. Weenink Van Loon dari Bandung dalam rangka pelayanan baptisan air pertama kalinya di Jemaat Cepu ini, Rev. Weenink Van Loon mengajak Rev. J. Thiessen. Pada hari itu, lima belas jiwa baru dibaptiskan. Di antaranya Frits Salem Lumoindong dan kakaknya Sambow I Paul Lumoindong dan istrinya, F.G. Van Gessel dan istrinya, dan Agust Kops, mereka merupakan jemaat Pinkster yang mula-mula dibabtis bersama sepuluh orang yang lain. Merekalah jemaat buah pelayanan pertama dari keluarga dari Pdt. Kornelius E. Groesbeek/Groesbeek Cornelis, Pdt.George Frederick van Gessel.
Dalam kebaktian-kebaktian berikutnya, bertambah-tambah lagi jemaat yang menerima Baptisan Roh Kudus, banyak orang sakit mengalami kesembuhan secara mujizat. Karunia-karunia Roh Kudus dinyatakan dengan ajaib di tengah-tengah jemaat itu.
Inilah permulaan dari gerakan Pentakosta di Indonesia. Berempat, Van Klaveren, Groesbeek, Van Gessel, dan Pdt. J. Thiessen, berempat merupakan pionir dari "Gerakan Pentakosta" di Indonesia. Kemudian Groesbeek pindah ke Surabaya, dan Van Gessel telah menjadi Evangelis yang meneruskan memimpin Jemaat Cepu. Kemudian April 1926, Groesbeek dan Van Klaveren berpindah lagi ke Batavia (Jakarta). F.G. van Gessel melepaskan jabatan dengan gaji tinggi posisi (fl. 800, -) di Batavia Petroleum Company (Shell) ke bawah untuk sepenuhnya berbakti kepada Injil. Sementara Van Gessel meletakkan jabatannya sebagai Pegawai Tinggi di BPM dan pindah ke Surabaya untuk memimpin Jemaat Surabaya.
Pentakosta kecil masyarakat di Cepu yang mengalami tekanan berat. Mereka diejek dan difitnah, diidentifikasi sebagai murtad dan menyesatkan. Pendeta Hoekendijk menekankan dasar pelayanan bahkan kekuatan Community Pinkster Cepu, dan mukjizat yang semakin banyak terjadi. Antara tahun 1923-1928 dari gereja di Cepu tidak kurang dari 12 hamba Tuhan yang menerima Baptisan pertama di Indonesia yang menyebarkan injil ke Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Maluku. Di antara mereka: Pdt.F.G. Van Gessel, Pdt.S.I.P. Lumoindong, dan adiknya Pdt.Frits Salem lumoindong, Pdt W. Mamahit, Pdt.RO Mangindaan, August Kops (mertua SIP Lumoindong), Vicentie. Sebelum akhir tahun, sebenarnya jumlah pengunjung meningkat menjadi 50 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo.
Perkembangan Gereja
Pengembangan Jemaat Pentakosta Indonesia
SIP Lumoindong membuka sidang di Semarang dan beberapa sidang di Jawa, FS Lumoindong membuka sidang wonosobo, Randublatung dan beberapa sidang di Jawa, sebelum menjadi gembala ia membantu para perintis sidang di Sulawesi Utara di antaranya Pdt.Runtuwailan dan pelayanan di Minahasa dengan suport dana pelayanan bagi hamba-hamba Tuhan dan pembangunan tempat ibadah.
Jemaat yang dipimpin Van Gessel itu bertumbuh dan berkembang pesat dengan membuka cabang-cabang di mana-mana, sehingga mendapat pengakuan Pemerintah Hindia Belanda dengan nama “De Pinksterkerk in Indonesia” (sekarang Gereja Pantekosta di Indonesia). Pada 1932, Jemaat di Surabaya ini membangun gedung Gereja dengan kapasitas 1.000 tempat duduk (gereja yang terbesar di Surabaya pada waktu itu). Tahun 1935, Van Gessel mulai meluaskan pelajaran Alkitab yang disebutnya “Studi Tabernakel”.
J.Thiesen membuka pelayanan dinamainya "Pinksterbeweging" kini disebut GGP. M. Alt membuka pelayanan dinamainya Pinkster Zending kini disebut Gereja Utusan Pentakosta
Gereja Bethel Pentecostal Temple, Seattle, kemudian mengutus beberapa misionaris lagi. Satu di antaranya yaitu, W.W. Patterson membuka Sekolah Akitab di Surabaya (NIBI: Netherlands Indies Bible Institute). Sesudah Perang Dunia II, para misionaris itu membuka Sekolah Alkitab di berbagai tempat.
Pdt P. Lumoindong pimpinan pusat JPI menjadi penggerak kebangkitan Pinkstergemeente Indonesia era sesudah kemerdekaan Indonesia melayani JPI Manado dibantu oleh istrinya Pdt Emma A Lumoindong, Pdt G Wuindatu R. Pada tahun 1991, Pdt P. Lumoindong berpulang ke Rumah Bapa pada tanggal 22 Oktober1991, meninggalkan istrinya tercinta. Ia meninggalkan visi Misionar JPI bagi generasi berikutnya.
Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Yhwh Tuhan yang diilhamkan oleh Roh Kudus.
Tuhan yang Esa itulah Yhwh Elohim dari Abraham, Elohim Ishak, Elohim Yakob, Tuhan Tunggal (Ekhad/Esa) yang menyatakan diri dengan sebutan (istilah) yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus, tiga gelar di dalam satu.
Yahshua haMasiah (Yesus Kristus) adalah Yhwh yang mewujudkan diri dalam rupa manusia lahir dengan gelar anak Elohim yang tunggal dilahirkan oleh perawan Maria yang dinaungi oleh Roh Kudus, bahwa Yahshua telah disalibkan, mati, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga dari antara orang mati, bahwa Ia telah naik ke Surga dan duduk di sebelah kanan Elohim Bapa sebagai Tuhan, Juru Selamat dan Pengantara kita.
Semua manusia sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Elohim sehingga harus bertobat dan berpaling kepada Elohim untuk menerima pengampunan dosa.
Pembenaran dan kelahiran baru terjadi karena iman di dalam darah Yahshua (Yesus Kristus) yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Setiap orang yang bertobat harus dicelubkan (dibaptis) secara selam dalam Nama Bapa (YHWH), Anak (YAHSHUA)dan Roh Kudus, yaitu dalam nama YHWH YAHSHUA haMASHIAH Elohim(Yhwh Yahshua Mesias yang disebut Yesus Kristus Tuhan).
Penyucian hidup adalah buah kelahiran baru karena percaya dalam darah Yesus Kristus yang dikerjakan oleh kuasa Firman Elohim dan Roh Kudus, karena itu kesucian adalah asas dan prinsip hidup umat Nasrani/Kristen.
Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang yang telah disucikan hatinya; tanda awal baptisan Roh Kudus adalah berkata-kata dengan bahasa roh sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus. Juga menerima manifesi berbagai karunia Roh Kudus.
Orang percaya Tuhan menerima pembasuhan kaki sebagai tanda mengikuti keteladanan Tuhan.
Cara hidup jemaat mula-mula para rasul sebagai contoh mengikuti keteladanan Yahshua yang memelihara janda-janda miskin dan jemaat yang miskin dengan membagi pemberian yang diterima para rasul sehingga jemaat tidak berkekurangan menjadi teladan yang harus diikuti gereja masa kini.
Orang mati percaya Tuhan dibangkitkan diberi mahkota kemenangan dan hidup kekal sedangkan Orang mati tidak percaya Tuhan menerima hukuman selama-lamanya.
Beribadah di Yerusalem dan Sinagog pada hari Sabat merupakan bagian dari teladan Tuhan dan para rasul.
Pengurus Pusat
Kegiatan sehari-hari Dewan Sinode dipimpin oleh "Pengurus Pusat Sinode" (PPS) yang terdiri atas Ketua Umum dan beberapa ketua, Sekretaris Umum dan beberapa sekretaris, Bendahara Umum dan beberapa bendahara, serta Ketua-Ketua Departemen.
Ketua Umum Sinode JPI adalah Ps. D.D.S.Lumoindong Sekretaris Umum dijabat oleh T.Waworuntu dan Bendahara Umum dijabat oleh Diaken. A.H.Antou; D.Tumengkol.
Ketua I Ps.Rumondang Sitompul, Ketua II Ps.H.Bachry, Ketua III Ps.Edward Lee.
Dalam menjalankan roda organisasinya, MPH dibantu oleh sejumlah Departemen dan Bidang, yaitu Departemen Perempuan & Anak, Departemen Pemuda, Departemen Remaja, Departemen Anak, Departemen Theologia, Departemen Pendidikan, Departemen Media dan Litbang, Departemen Pekabaran Injil, Departemen Misi {Moshe Son MedeluLantaacha (alm)}, Departemen Pelayanan Masyarakat, Departemen Hukum dan Advokasi, Departemen Gereja dan Masyarakat, Departemen Usaha dan Dana, dan Departemen Hubungan Luar Negeri, juga Badan Koinonia, Badan Marturia, dan Badan Diakonia. Selain itu ada pula Badan Komunikasi, Badan Riset Penelitian dan Pengembangan, .
Merupakan musyawarah tertinggi terdiri atas Pengurus Pusat Sinode, gereja-gereja anggota, Dewan Kerasulan, Dewan Kenabian, Dewan Penginjil, Dewan Pengajar, Dewan Penggembalaan. Dipimpin Ketua Umum MMJ, beberapa ketua, Sekretaris Jawatan, Wakil Sekretaris Jawatan, serta sejumlah anggota.
Jabatan Ketua Umum untuk periode 2010-2017 dipegang oleh Priester KohenD.D.S Lumoindong,
Ibadah dan Perayaan
Ibadah dan Perayaan yang dirayakan waktunya sesuai dengan kalender ibrani, baik perayaan Sabat tiap pekan maupun Sabat Gadol (Sabat Besar) yang dirayakan setahun sekali seperti:Pesak (Paskah), Shavuot (Pentakosta, Sukkot (Pondok Daun) dan perayaan lainnya, yang dilaksanakan sesuai Siddur (liturgi).
Dalam peribadatan JPI pada hari Sabat (Sabtu) digunakan sebagai ibadah khusus menggunakan siddur (tata ibadah). Pada hari lain termasuk hari Minggu merupakan ibadah perayaan atau belajar alkitab.
Havdalah (Tutup Sabat)
Havdalah (Ibrani: הַבְדָּלָה, yang berarti 'pemisahan') adalah agama Yahudi upacara yang menandai akhir simbolis Sabat dan hari libur, dan mengantar pada minggu yang baru. Sabat berakhir pada Sabtu malam setelah munculnya tiga bintang di langit. Beberapa komunitas menunda Havdalah untuk memperpanjang Sabat.
Havdalah dibacakan lebih dari anggur halal atau halal jus anggur, meskipun minuman lainnya dapat digunakan jika anggur atau jus anggur tidak tersedia. Pada penyelesaian Sabat, sebuah dikepang khusus Havdalah lilin dengan lebih dari satu sumbu menyala, dan doa yang dibacakan. Ini adalah adat untuk menatap kuku seseorang mencerminkan cahaya lilin. Rempah-rempah, sering disimpan dalam wadah rempah-rempah dekoratif, diserahkan sekitar sehingga setiap orang dapat mencium aroma tersebut. Dalam Sephardi dan masyarakat Mizrahi, cabang-cabang tanaman aromatik yang digunakan untuk tujuan ini. Setelah Yom Kippur, lilin digunakan tapi tidak rempah-rempah.
Telah lama adat untuk memperindah dan menghormati Mitzvah dari Havdalah dengan menempatkan rempah-rempah dalam kotak rempah-rempah yang indah artistik . kotak Spice untuk Havdalah antara kasih dihiasi benda sebagian besar seni upacara Yahudi . [1]
Havdalah dimaksudkan untuk meminta seseorang untuk menggunakan semua lima indra-untuk mencicipi anggur, bau rempah-rempah, melihat nyala lilin dan merasakan panas, dan mendengar berkat.
Menurut beberapa kebiasaan, pada akhir Havdalah, sisa anggur dituangkan ke dalam piring kecil dan lilin itu padam di dalamnya, sebagai tanda bahwa lilin dinyalakan semata-mata untuk mitzvah dari havdalah. Berdasarkan Mazmur 19:09, "adalah perintah Tuhan yang jelas, mencerahkan mata," beberapa orang Jemaat mencelupkan jari ke dalam sisa anggur dan menyentuh mata mereka atau kantong dengan itu. Karena digunakan untuk sebuah mitzvah, anggur dianggap sebagai "segulah," atau pertanda baik. [2]
Ketika liburan utama berikut Sabat, layanan Havdalah dibacakan sebagai bagian dari liburan kiddush . Tidak ada bumbu yang digunakan, dan meskipun berkat dibacakan di atas lilin, lilin yang digunakan bukan lilin havdalah khusus dikepang, melainkan Festival lilin yang menyala. Variasi ini menunjukkan bahwa waktu libur terus.
Beberapa Hassidic orang Yahudi, khususnya (meskipun tidak eksklusif) perempuan, membaca doa Yiddish Adonai Abraham sebelum Havdalah. Setelah lilin Havdalah, adalah kebiasaan untuk menyanyikan "Eliyahu Hanavi" dan memberkati satu sama lain dengan kata-kata "'tov Shavua" (Ibrani) atau "Gute vokh" (Yiddish) (Memiliki minggu yang baik). Di beberapa rumah tangga, para jemaat menari.
Teks Havdalah
Bagian tengah dari Havdalah adalah paragraf berikut:
Terpujilah Engkau, Yhwh, Tuhan kita, Raja Semesta yang membedakan Kekudusan dari Kebaikan dari Israel gelap dari bangsa-bangsa, Hari ketujuh dari enam hari kerja, Terpujilah engkau, Adonai yang membedakan kekudusan dari kebaikan
Teks pelayanan Havdalah ada dalam dua bentuk utama, Ashkenazic dan Sephardic. Ayat-ayat pendahuluan dalam versi Ashkenazic (mulai הנה אל, Hinei El) ini diambil dari buku-buku Alkitab Yesaya, Mazmur dan Ester . Dalam liturgi Sephardic, pendahuluan dimulai dengan kata-kata ראשון לציון, Rishon L'tsion dan terdiri dari beberapa ayat Alkitab yang menjelaskan memberikan terang Adonai dan sukses diselingi dengan kemudian prosa liturgi. Keempat berkat atas lilin, rempah-rempah anggur dan memuji Tuhan untuk pemisahan antara kudus dan profan yang hampir sama antara tradisi. Dalam Yudaisme Rekonstruksionisme frasa ביו ישראל לעמים, Bein Yisrael l'Amim 'antara Israel dan bangsa-bangsa' dihilangkan, sebagai bagian dari pendiri Mordechai Kaplan penolakan atas gagasan chosenness.
lagu Populer untuk paragraf pengantar Havdalah ('Hinei El Y'shuati') dalam ritus Ashkenazic adalah The Rose (lagu) oleh Bette Midler dan melodi oleh Ada Band dan Neshama Band . Para Berkat sendiri sering dinyanyikan untuk lagu yang dipopulerkan oleh artis Yahudi kontemporer / komposer Debbie Friedman . Kebanyakan chassidim dan mereka berikut Sefard ritual doa membacakan doa Yiddish Gott Avrohom menyenangkan . Pengenalan ke versi Sefardic sedikit berbeda. Lihat Daftar doa-doa Yahudi dan berkat: Havdalah .
Setelah Sabat normal, urutan doa-doa sesuai dengan יבנ"ה akrostik "Yavneh", dengan inisial Y Ayin (anggur), esamim B (rempah-rempah), N er (lilin), dan avdalah H (doa Havdalah) . [3] Urutan elemen ketika havdala dikombinasikan dengan kiddush (misalnya, pada Sabtu malam yang Yom Tov) dikenal oleh Yaknhaz akrostik. [4] Ini adalah huruf awal dari Ayin Y (anggur), iddush K HaYom (berkat hari), N er (lilin), H avdala (berkat havdala) dan Z manusia (waktu, yaitu shehechiyanu ).
Sejarah Ibadah Minggu dan Sabat
Sabat dalam Alkitab biasanya hari Sabtu dan hari-hari raya seperti Paskah, Pentakosta, Yom Kippur, Sukkot dan waktu ibadah perayaan lainnya. Hari Sabat pertama kali disebutkan dalam Alkitab Penciptaan Awal. Hari ketujuh adalah telah disisihkan sebagai hari istirahat-hari Sabat. Pada lebih dari tiga puluh bahasa lain selain bahasa Inggris, nama umum untuk Sabtu adalah kognitif "Sabat". Dalam sebagian besar bahasa kepala sekolah, atau ketujuh, hari terakhir dalam minggu tersebut ditetapkan sebagai "hari Sabat." [1] Bahkan tidak ada satu bahasa yang menetapkan satu hari lagi sebagai "hari istirahat." [2]
Hal ini dipandang berbeda dalam Yudaisme dan Kekristen dan menginformasikan acara serupa di beberapa agama lain. Hal ini dianggap sebagai telah dilembagakan sebagai "abadi perjanjian [untuk] dengan orang-orang Israel" dan proselit ( Keluaran 31:13-17, Keluaran 23:12, Ulangan 5:13-14 ).
Berbagai teks Perjanjian Baru menawarkan wawasan ke dalam perayaan Sabat dalam kekristenan. "Dan dia (Paulus) berlandas di rumah ibadat setiap hari Sabat, dan membujuk orang Yahudi dan orang Yunani." (Kisah 18:4) Sabat dicatat bahwa penulis kitab Kisah Para Rasul masih melihat Sabat hari ketujuh sebagai hari Sabat resmi untuk itu secara jelas dinyatakan melalui kitab Kisah Para Rasul. Teks tambahan termasuk:
"Pada hari Sabat berikutnya hampir seluruh kota berkumpul untuk mendengar firman Elohim." (Kis 13:44)
"Tetapi ketika mereka berangkat dari Perga, mereka datang ke Antiokhia di Pisidia, dan pergi ke rumah ibadat pada hari Sabat dan duduk." (Kis 13:14)
"Bagi mereka yang diam di Yerusalem, dan para penguasa mereka, karena mereka tidak mengenal Dia, atau bahkan suara-suara para nabi yang dibaca setiap hari Sabat, telah memenuhi mereka dalam mengutuk-Nya." (Kisah Para Rasul 13: 27)
Rasul Yohanes juga melihat Sabat hari ketujuh sebagai hari Sabat ketika Dia menulis kitab Yohanes:
"Sekarang adalah hari Sabat waktu Yahshua/Yesus mengaduk tanah liat dan membuka matanya."
"Oleh karena itu, karena itu adalah hari persiapan, bahwa mayat-mayat itu tidak tinggal di salib pada hari Sabat (untuk itu Sabat adalah hari mulia), orang Yahudi meminta kepada Pilatus bahwa kaki mereka mungkin rusak, dan bahwa mereka mungkin diambil . " (Yohanes 9:14, 19:31).
Hari penciptaan pertama umumnya menyatakan bahwa karena Yahwshua (Yesus) dibangkitkan pada hari Minggu ( Markus 16:9), hari Sabat harus diubah. Namun tidak ada tulisan suci menyatakan untuk suatu perubahan, bagi Yahwshua justru menyatakan "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Torah (Taurat) atau kitab para nabi, aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk memenuhi (apa yang) mereka (katakan). Aku menceritakan kebenaran pada Anda, sampai surga bumi lenyap, tidak ada huruf sekalipun terkecil, yang akan dicoret,dan akan menghilang dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi). Sekecil apapun huruf dalam kitab suci Torah ibrani tidak dihapus, tapi dipertahankan sampai dunia lenyap, jadi jika bumi masih ada, berarti setiap huruf yang tertulis dalam kitab suci Torah masih berlaku. "(Matius 5:17-18.
Kemudian, pada satu kesempatan di Troas, orang-orang pengikut Derekh-Yahweh (istilah Kristen awal yang ditulis pada pasal 9 Kisah Para Rasul) bertemu pada hari pertama (Ibrani, yaitu Sabtu malam Havdalah) untuk memecahkan roti dan untuk mendengarkan khotbah ajaran Derekh-Yahweh (Kisah 20:7). Kisah 20 Tersebut adalah hari terakhir dari seri penginjilan oleh Shaul (Paulus). Selain itu para rasul memecahkan roti sehari-hari. (Kisah 2:46) Shaul juga menyatakan bahwa gereja-gereja dari Korintus dan Galatia harus menyisihkan uang untuk sumbangan yang akan datang pada hari pertama ( 1 Kor. 16:02 ).
Menurut Bauckham, maka gereja pasca-kerasulan terkandung praktik beragam mengenai hari Sabat. [1] "Pada abad pertama) yang benar ketujuh (hari Sabat telah dipelihara oleh semua orang Derekh-Yahweh (Kristen). Mereka bersemangat untuk menghormati Adonai, dan, percaya bahwa hukum-Nya adalah kekal, mereka menjaga ketat kesucian ajarannya ". [2]. "Bahwa perhatian orang mungkin akan dipanggil untuk hari Minggu, itu yang dibuat festival untuk menghormati kebangkitan Mesias (Kristus) pelayanan keagamaan diadakan atasnya, namun hal itu dianggap sebagai hari rekreasi, hari Sabat yang masih dipandang sangat sacral". [2]
Meluasnya hari ketujuh Sabat di taati oleh umat Derekhyahweh (Kristen) bukan Yahudi berlaku pada abad ke-3 dan 4.
Pada abad ke-4, Socrates Scholasticus dalam buku Sejarah Gereja 5 menyatakan: [3]
Karena meskipun hampir semua gereja di seluruh dunia merayakan misteri-misteri suci pada Sabat setiap minggu, namun orang-orang Derekhyahweh/Kristen dari Alexandria dan Roma, pada catatan dari beberapa tradisi kuno, harus berhenti melakukan hal ini disebabkan karena. Pada ketujuh Maret, tahun 321 M, Kaisar Romawi Konstantin mengeluarkan dekret membuat Minggu hari istirahat dari tenaga kerja yang menyatakan:
Semua hakim dan orang-orang kota dan pengrajin akan beristirahat pada hari matahari terhormat. Negara orang, bagaimanapun, secara bebas dapat menghadiri ke budidaya ladang, karena sering terjadi bahwa tidak ada hari-hari lain yang lebih baik diadaptasi untuk penanaman gandum di alur-alur atau anggur dalam parit. Sehingga keuntungan yang diberikan oleh pemeliharaan surgawi tidak mungkin untuk acara yang binasa waktu singkat.
Joseph Cullen Ayer, Sebuah Buku Sumber untuk Sejarah Gereja Kuno [4]
"Hari matahari pernah ditetapkan oleh subjek kafir dan dihormati oleh orang Kristen;. Itu adalah kebijakan kaisar untuk mempersatukan kepentingan yang bertentangan dari kekafiran dan Derekhyahweh/Kristen Dia didesak untuk melakukan hal ini dengan para uskup gereja, yang, di il
Juga pada abad ke-4, Sozomen buku Sejarah Gereja 7 menyatakan: [6]
Penduduk Konstantinopel, dan hampir di mana-mana, berkumpul bersama pada hari Sabat, seperti halnya pada hari pertama dalam minggu itu, kebiasaan yang tidak pernah diperhatikan di Roma atau di Alexandria.
Ia memutuskan untuk mengumpulkan dunia Kristen di bawah panji-Nya dan untuk melaksanakan kekuasaannya melalui wakil-Nya, dengan bangga Paus yang diklaim sebagai wakil Kristus, juga perantara pagan yang setengah dikonversi. Para pejabat gereja ambisius, dan-mencintai gereja, dia untuk capai tujuannya. dewan Vast diadakan dari waktu ke waktu, di mana pejabat gereja itu diadakan dari seluruh dunia dilembagakan. Dalam setiap hampir dewan hari Sabat yang Adonai telah ditekan ke bawah sedikit lebih rendah, sedangkan hari Minggu justru ditinggikan,. Jadi festival pagan datang akhirnya harus dihormati sebagai sebuah institusi ilahi, sedangkan Alkitab hari Sabat di katain hanya peninggalan dari Yudaisme dan pengamat gereja telah dinyatakan terkutuk. " [1] [5 ] [7]
Pemulihan benar Sabat Alkitab hanya menjadi mungkin setelah Reformasi, dan akan menjadi tanda dari gereja Remnant. [ rujukan? ]
[ sunting ] abad pertengahan
"Di tengah kegelapan yang menetap di bumi selama periode panjang supremasi kepausan, terang kebenaran tidak dapat sepenuhnya dipadamkan -. setiap Pada usia ada saksi bagi Adonai orang-orang yang disayangi iman di dalam Kristus sebagai satu-satunya perantara antara Adonai dan manusia, yang memegang Alkitab sebagai satu-satunya aturan hidup, dan yang dikuduskan Sabat yang benar. Berapa banyak dunia berutang kepada orang-orang ini, keturunan tidak akan pernah tahu. Mereka dicap sebagai bidaah, motif mereka impugned, karakter mereka difitnah, mereka tulisan ditekan, disalahpahami, atau dimutilasi Pemimpin agama. Namun mereka berdiri, dan dari zaman ke zaman mempertahankan iman mereka dalam kemurniannya, sebagai warisan suci bagi generasi yang akan datang. " [8]
The "Sabat di Afrika Study Group (SIA)" didirikan oleh Charles E. Bradford pada tahun 1991. [9] (Lihat juga: Sabat dalam Kekristenan # Afrika ) Bradford telah berpendapat bahwa Sabat telah ada di Afrika sejak awal sejarah . [10] Derekhyahweh/Kristen di Abyssinia terus-hari Sabat yang ketujuh pada awal abad ke-14. Legendaris Zara Yaqob mengadakan konferensi satu abad kemudian untuk mendiskusikan pertanyaan Sabat. [11] [12] [13] "Orang-orang Kristen percaya pada kelestarian hukum Adonai dan mengamati Sabat dari perintah keempat. Gereja-Gereja yang dimiliki hingga ini iman dan praktik ada di Afrika Tengah dan di antara orang Armenia Asia ". [14]
Di Bohemia, sebanyak seperempat dari penduduk terus Sabat hari ketujuh pada 1310. Praktik ini berlanjut sampai setidaknya abad ke-16, ketika Erasmus menulis tentang praktik. [15]
Sebuah perpecahan dari Unitarianisme di Eropa Tengah untuk mengadopsi hukum Musa dan adat istiadat, termasuk Yahudi Sabat, didirikan di Transylvania pada akhir abad ke-16 oleh Andras Eössi. [ rujukan? ] The Unitarian Gereja mengutuk Sabbatarianism sebagai inovasi (dilarang oleh Transylvania undang-undang tentang toleransi agama) pada tahun 1618. Jemaat Sabat terakhir di Transylvania menghilang pada abad ke-19 dan Sabatarian tersisa, yang dikenal sebagai "Somrei Sabat" (Hungaria transliterasi dari kata Ibrani untuk "pengamat Sabat") bergabung dengan komunitas Yahudi yang ada, di mana mereka akhirnya diserap. Sabbatarianism juga diperluas ke Rusia, di mana penganutnya disebut Subbotniks, dan dari sana, gerakan diperluas ke negara-negara lain. Beberapa Subotniki Rusia mempertahankan identitas Kristen doktrin berbicara, sedangkan yang lain juga secara resmi masuk agama Yahudi dan berasimilasi dalam masyarakat Yahudi Rusia. Beberapa yang terakhir, Namun, yang telah menjadi Yahudi, meskipun mereka dan keturunan mereka berlatih Yudaisme dan tidak berlatih Derekhyahweh/Kristen selama hampir dua abad, masih memiliki identitas yang berbeda sebagai mengkonversi Rusia etnis untuk Yudaisme sampai beberapa kali. [ ]
Sejumlah kecil dari antitrinitarian Socinian gereja-gereja di Eropa Timur dan Belanda mengadopsi Sabtu sebagai hari ibadah.
Ada bukti sejarah dari beberapa ketaatan pada Sabat hari ketujuh di antara Waldenses . Sebuah laporan dari inkuisisi sebelum yang dibawa beberapa Waldenses dari Moravia di pertengahan abad kelima belas menyatakan bahwa di antara kaum Waldenses "tidak sedikit memang merayakan Sabat dengan orang Yahudi." [16] "Melalui usia kegelapan dan kemurtadan ada Waldenses yang menyangkal supremasi Roma, yang menolak menyembah citra sebagai penyembahan berhala, dan yang memelihara Sabat yang benar.. Di bawah paling sengit dalam prahara oposisi mereka mereka mempertahankan iman Meskipun gashed oleh tombak Savoyard, dan hangus oleh Romawi homo, mereka berdiri tanpa berkedip untuk itu firman Adonai dan menghormati-Nya ". [17]
[ sunting ] Reformasi
Ada juga yang menyebutkan dalam materi Sabat banyak peranan yang dituduhkan dimainkan oleh sekte seperti Waldenses, Albigenses dan Leonists dalam mempertahankan memperhatikan Sabat di Eropa selama beberapa ribu tahun terakhir. Ada juga yang menyebutkan kelompok-kelompok seperti Ti Ping Revolusi menyimpannya hidup di Cina, dan Inkuisisi Goa menyerang Sabat Derekhyahweh/Kristen Santo Thomas.
Pada saat Reformasi Protestan beberapa Anabaptis, seperti Oswald Glait, berpendapat bahwa hari ketujuh harus diamati sebagai hari Sabat dan hari Minggu itu adalah penemuan Paus. [18]
Sabbatarianism Hari Ketujuh dihidupkan kembali di Inggris abad ketujuh belas. Awal pendukung termasuk John Traske (1586-1636) dan Thomas Brabourne. Mayoritas hari ketujuh Sabat adalah bagian dari Hari Ketujuh Pembaptis gereja, dan mereka mengalami oposisi keras dari pihak berwenang Anglikan dan kaum Puritan. The-gereja Baptis hari Ketujuh pertama di Amerika Serikat didirikan di Rhode Island pada 1671. [18]
Tefilat HaDerech atau Traveler's Doa atau Doa musafir dalam bahasa Inggris, adalah sebuah doa untuk perjalanan yang aman dibacakan oleh orang-orang Yahudi, ketika mereka melakukan perjalanan, melalui udara, laut, dan bahkan di perjalanan panjang dengan mobil. [1] Hal ini dibacakan pada awal setiap perjalanan, dan lebih baik dilakukan berdiri, tetapi ini tidak diperlukan. [2] Hal ini sering tertulis ke hamsas yang kadang-kadang berisi Sh'ma atau Birkat HaBayit doa sebagai gantinya.
Y'hi Ratzon milfanekha Yhwh E-loheinu-lohei avoteinu ve dia-tolikhenu l'v'tatz'idenu shalom l'v'tadrikhenu shalom l'shalom, limhoz heftzenu v'tagi'enu l'hayim-Simha ul ul -shalom. Kaf V'tatzilenu kol oyev v'orev mi-v'listim v'hayot ra'ot ba-derekh, u-mi-kol ha-minei pur'aniyot mitrag'shot vo la-la-olam. V'tishlah b'rakha b'khol ma'a'se yadeinu v'tit'nenu l'hen ul-Hesed ul-Rahamim b'einekha einei khol ro'einu-ultraviolet. V'tishma kol ki tahanuneinu El sho'me'a t'fila v'tahanun ata. Barukh ata Yhwh sho'me'a t'fila.
Terjemahan Bahasa Indonesia
Mungkin itu akan Kau Tuhan, YAHWEH, Elohim kita dan Elohim nenek moyang kita, yang Kau memimpin kita ke arah perdamaian, panduan langkah kaki kita ke arah perdamaian, dan membuat kita mencapai tujuan kita yang diinginkan untuk hidup, sukacita, dan perdamaian. Semoga Anda melepaskan kita dari tangan setiap musuh, penyergapan di sepanjang jalan, dan dari segala macam hukuman yang berkumpul untuk datang ke bumi. Mungkin Kau mengirim berkat dalam pekerjaan kami, dan memberikan kita kasih karunia, kebaikan, dan rahmat di mata Kau dan di mata semua orang yang melihat kita. Semoga Kau mendengar suara permintaan rendah hati kami karena Engkau adalah Tuhan yang mendengar permintaan doa. Berbahagialah Kau, Adonai, Siapa yang mendengar doa.
Hukum
Dari Aruch Kitzur Shulchan:
68:1 Kitzur Aruch Shulchan [3]
Tefilat HaDerech - doa perjalanan - tidak bisa dikatakan sebelum seseorang telah meninggalkan batas kota; didefinisikan sebagai 70 dan ⅔ Amot (~ 350 meter / ~ 0.2 mil) setelah rumah terakhir.
Lebih disukai harus dikatakan satu "MIEL" (km ~ 1 / ~ 0.6 mil) dari batas kota.
Ketika overnighting dalam perjalanan multi-hari, satu kata Tefilat HaDerech sebelum berangkat hari itu.
Keanggotaan
JPI mempunyai dua jenis anggota, yaitu Pelayanan/Gereja anggota Pengurus Pusat dan DMD Wilayah
Organisasi Anggota
Saat ini terdapat 6 organisasi (yang terus bertambah) di bawah PPS, yang berkembang. Daftar organisasi anggota
Untuk melengkapi pemahaman akan Firman Tuhan, Jemaat Pentakosta Indonesia mendidik umat dalam pendidikan Pemuridan.
Rumah Doa
Untuk melengkapi tubuh Kristus, membangun gerakan doa bagi pemulihan gereja yang am atau umat kristen pada umumnya maka Sinode Jemaat Pentakosta Indonesia, mendukung adanya Rumah Doa dan Persekutuan-persekutuan Doa.
Sinode Baru
Pinkstergemeente yang merupakan sinode yang lahir mula-mula, maka dari tubuh Sinode Pinkster lahir beberapa sinode-sinode baru yang memisahkan diri, di antaranya:
Contoh contoh hidup dalam persekutuan di Indonesia dengan beraneka ragam suku, budaya, dan agama
Orang orang Nasrani masih ada yang sering berbagi walaupun berbeda RAS.
Orang Nasrani juga masih ada yang ingin bergaul dengan siapa pun walaupun berbeda agama.
Masih banyak orang yang bertekun dalam pengajaran rasul seperti Jemaat Perdana yang dulu.
Masih dilaksanakan untuk memecah roti dan berdoa.
Sehati sejiwa dalam iman, walaupun masih ada hingga sekarang tetap saja peminat sangat sedikit.
Mau berkorban demi orang yang disayangi
Berkumpul dalam bait Suci adalah yang paling sering kita laksanakan.
Doa Berkat Kohen Gadol (Gembala)
Doa Berkat Kohen Gadol (Imam Besar) Haron sesuai perintah Tuhan di Bilangan 6:23~27. Merupakan doa berkat yang wajib di ucapkan para imam /Pastor/ gembala pada jemaat untuk untuk diberkati Tuhan. Pesan penekanan Tuhan pada Moshe bahwa kalimat ini HARUS atau wajib di ucapkan. Kata Harus di ulang dua kali yaitu pada ayat 23 dan ayat 27. Jadi ini pertanda sangat penting, jika benar hamba Tuhan maka akan taat dan jika benar mau umat di berkati Tuhan maka ini wajib. Kenapa ?. Karena Jawabannya ada di ayat 27.
Bilangan 6:22-23, 27 (ILT3) Dan berfirmanlah YAHWEH kepada Musa dengan mengatakan,
“Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya dengan mengatakan, beginilah engkau harus memberkati bani Israel. Engkau Harus mengatakan kepada mereka:
Demikianlah mereka harus menaruh Nama–Ku di atas bani Israel, dan Aku, Aku akan memberkati mereka.” Jadi sangat jelas penekanan karena dalam doa berkat diucapkan nama sang pencipta yaitu Yahweh. Sangat di sayangkan jika penerjemah bahasa Inggris dan Indonesia justru nama sang pencipta di ubah sehingga namaNya tidak di letakkan lagi dalam doa berkat tersebut.
Isi Doa Berkat ayat 24-26. Bilangan 6 dalam bahasa transliteral Indonesia dan Hebrew (dengan catatan nama Tuhan tidak diterjemahkan atau tetap sebagaimana adanya. Bunyi Doa berkata adalah sebagai berikut :
YAHWEH memberkati engkau dan melindungi engkau
–יְבָרֶכְךָ יהוה, וְיִשְׁמְרֶךָ
(Yevārēkekā Yahweh veyishmerēkhā …)
YAHWEH menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia
–יָאֵר יהוה פָּנָיו אֵלֶיךָ, וִיחֻנֶּךָּ
(“Yāʾēr Yahweh pānāw ēlekhā viḥunékhā …)
YAHWEH menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau Shalom (berkat damai sejahtera sukacita)