Skisma Timur–Barat

Konsili Ekumenis kedua yang menghasilkan Kredo Nicea menempati jantung permasalahan teologis terkenal yang melatarbelakangi Skisma Timur-Barat. (Ilustrasi, 879-882 Masehi, dari manuskrip, Homili-Homili Gregorius Nazianzus, Bibliothèque nationale de France)

Skisma Timur–Barat, yang disebut pula Skisma Akbar, Skisma Besar, dan Skisma Tahun 1054, adalah retaknya persekutuan dua kubu Kristen yang kini bernama Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur. Keretakan ini berlanjut sampai abad ke-11.[1] Skisma Timur–Barat adalah muara dari ketidakrukunan teologi dan politik antara Gereja Timur dan Gereja Barat yang muncul dan membesar berabad-abad sebelumnya.

Meskipun biasanya dikatakan terjadi pada tahun 1054, Skisma Timur–Barat sebenarnya adalah akibat dari keterasingan antara dunia Kristen Latin dan Yunani yang berlangsung lama. Sebab-musabab skisma ini adalah permasalahan otoritas pausPaus Leo IX mengklaim bahwa dia memegang otoritas atas empat patriark Timur—serta permasalahan klausa filioque yang disisipkan ke dalam Kredo Nicea oleh Gereja Barat. Umat Ortodoks Timur sekarang ini mengklaim bahwa primasi Patriark Roma bersifat kehormatan belaka, dan bahwa dia memiliki otoritas hanya atas keuskupannya serta tidak memiliki otoritas untuk mengubah keputusan-keputusan konsili-konsili ekumenis. Ada pula beberapa katalis lainnya yang kurang penting dari skisma tersebut, termasuk perbedaan dalam praktik-praktik liturgis dan klaim-klaim yurisdiksi yang tumpang-tindih.

Gereja terpecah dalam hal doktrin, teologi, linguistik, politik, serta geografi, dan perpecahan fundamental tersebut belumlah pulih. Dapat dikatakan bahwa kedua Gereja telah dipersatukan kembali pada tahun 1274 (oleh Konsili Lyons II) dan pada tahun 1439 (oleh Konsili Basel), tetapi dalam tiap kasus konsili-konsili tersebut dimentahkan kembali oleh pihak Ortodoks secara keseluruhan, dengan alasan bahwa para uskup Gereja Timur telah melampaui otoritas mereka dengan memberi kata setuju untuk bersatu kembali. Upaya-upaya selanjutnya untuk mempersatukan kembali kedua belah pihak telah gagal.

Asal-mula

Sedari awal, Gereja mengakui kedudukan istimewa dari tiga orang uskup, yang dikenal sebagai patriark: Uskup Roma, Uskup Aleksandria, dan Uskup Antiokhia. Kemudian turut bergabung Uskup Konstantinopel dan Uskup Yerusalem, keduanya dikonfirmasi sebagai patriarkat oleh Konsili Khalsedon tahun 451 (lihat Pentarki). Para patriark itu memiliki keutamaan di atas rekan-rekan uskup mereka dalam Gereja. Tatkala Tahta Keuskupan Konstantinopel berargumen bahwa dia mesti berada pada peringkat kedua karena dia adalah, "Roma Baru," Patriark Roma dengan gigih mempermasalahkan poin tersebut, dengan berargumen bahwa alasan dari Primasi Roma sejak semula adalah karena dia merupakan tempat kedudukan Penerus St. Petrus, orang nomor satu di antara para rasul.

Pemisah-misahan dalam Kekaisaran Romawi pada gilirannya turut berperan pada pemisah-misahan dalam Gereja. Theodosius Agung, yang mangkat tahun 395, adalah kaisar terakhir yang memerintah atas Kekaisaran Romawi bersatu; setelah mangkatnya, daerah kekuasaannya dibagi menjadi wilayah Barat dan wilayah Timur, masing-masing diperintah kaisarnya sendiri. Menjelang akhir abad ke-5, Kekaisaran Romawi Barat jatuh dalam taklukan suku-suku Jerman, sementara itu Kekaisaran Romawi Timur (dikenal pula sebagai Kekaisaran Byzantium) tetap bertahan. Dengan demikian, kesatuan politik Kekaisaran Romawilah yang pertama-tama runtuh.

Banyak faktor lain yang menyebabkan Timur dan Barat makin saling menjauh. Bahasa dominan di Barat adalah Bahasa Latin, sedangkan di Timur adalah Bahasa Yunani. Segera sesudah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat, jumlah individu yang menguasai baik bahasa Latin maupun Yunani mulai berkurang, dan komunikasi antara Timur dan Barat menjadi makin sulit. Dengan lenyapnya kesatuan linguistik, kesatuan budaya pun ikut goyah. Dua bagian Gereja secara alami terbelah mengikuti alur-alur serupa; masing-masing mengembangkan ritus yang berbeda dan memiliki pendekatan yang berbeda terhadap doktrin-doktrin keagamaan. Meskipun skisma besar terjadi berabad-abad kemudian, garis-garis pemisahnya sudah tertoreh.

Skisma Besar

Katalis

Ada banyak katalis yang menimbulkan ketegangan antara kedua belah pihak.

  • Leo III orang Isauria melarang penghormatan ikon-ikon pada abad ke-8. Kebijakan yang disebut Ikonoklasme ini, menjadi persoalan yang menimbulkan pro dan kontra dalam Kekaisaran Byzantium dan ditentang oleh para paus.
  • Penyisipan Klausa Filioque ke dalam Kredo Nicea.
  • Permasalahan apakah negeri-negeri Balkan, Italia Selatan, dan Sisilia termasuk dalam yurisdiksi Gereja Barat ataukah Gereja Timur.
  • Penyebutan Patriark Konstantinopel sebagai patriark ekumenis, yang dipahami Roma sebagai patriark universal dan oleh karena itu dipermasalahkan.
  • Permasalahan mengenai apakah Patriark Roma, Sri Paus, harus dipandang sebagai otoritas yang lebih tinggi daripada patriark-patriark yang lain.
  • Konsep Kaisaropapisme, penyatuan otoritas keagamaan dan politik tertinggi, yang lebih kuat di Konstantinopel, tempat kedudukan kaisar, daripada di Roma yang jauh secara geografis dan sampai taraf tertentu menghindar untuk tunduk pada kekuasaan kaisar.
  • Setelah bangkitnya Islam, melemahnya pengaruh para patriark Antiokhia, Yerusalem, dan Aleksandria, mengakibatkan politik internal Gereja semakin dipandang sebagai Roma versus Konstantinopel.
  • Praktik-praktik liturgis tertentu di Barat yang diyakini Timur merepresentasikan inovasi: penggunaan roti tidak beragi untuk Ekaristi, misalnya.
  • Keharusan Selibat bagi imam-imam Barat (baik imam biarawan maupun imam paroki), yang bertolak belakang dengan disiplin Timur di mana jabatan imam-imam paroki boleh diemban oleh kaum pria yang sudah menikah yang pernikahannya berlangsung pada saat mereka belum ditahbiskan, yaitu sebelum mereka ditahbiskan menjadi diakon.

Skisma-skisma permulaan

Permasalahan menyangkut soal-soal teologis dan soal-soal lainnya mengakibatkan skisma-skisma antara Gereja di Roma dan Gereja di Konstantinopel selama 37 tahun, dari tahun 482 sampai tahun 519 (Skisma Akasian), dan selama 13 tahun, dari tahun 866 sampai tahun 879 (lihat Patriark Photios I dari Konstantinopel).

Ekskomunikasi dan perpecahan akhir

Penyebab-penyebab langsung dari Skisma Besar tidaklah sehebat filioque yang terkenal itu. Hubungan antara kepausan dan pemerintah Byzantium terjalin baik pada tahun-tahun sebelum 1054. Kaisar Konstantinus IX dan Paus Leo IX menjalin persekutuan melalui mediasi Argyrus, Katepan Italia berkebangsaan Lombardia, yang pernah tinggal bertahun-tahun di Konstantinopel, awalnya sebagai tawanan politik. Leo dan Argyrus memimpin pasukan melawan gerombolan bangsa Normandia, tetapi bala tentara kepausan dikalahkan dalam Pertempuran Civitate pada tahun 1053, yang mengakibatkan paus ditawan di Benevento, di mana dia memanfaatkan waktu dengan mempelajari Bahasa Yunani. Argyrus tidak datang ke Civitate dan ketidakhadirannya menciptakan jurang dalam hubungan antara kepausan dan kekaisaran persis di saat patriark siap-siap membuka Kotak Pandora.

Sementara itu, Bangsa Normandia sibuk menggubah adat-kebiasaan Latin, termasuk roti tidak beragi—dengan persetujuan paus. Hal ini menjengkelkan Patriark Kerularius, yang memerintahkan gereja-gereja Latin di Konstantinopel untuk mengadopsi tata-cara Timur dan ketika mereka menolak, dia menutup gereja-gereja itu (meskipun potongan informasi ini dipertanyakan oleh banyak sejarawan sekarang ini; tampaknya beberapa gereja Latin tetap dibuka bahkan sampai bertahun-tahun kemudian). Dia kemudian memerintahkan Leo, Uskup Agung Ochrid, kepala Gereja Bulgaria, untuk menulis sepucuk surat kepada Uskup Trani, Yohanes, seorang Timur, dalam mana dia menyerang praktik-praktik "ke-Yahudi-Yahudian" orang-orang Barat. Surat itu dikirim Yohanes kepada seluruh uskup di Barat, termasuk paus. Sepucuk surat itu jatuh ke tangan Humbertus dari Mourmoutiers, Kardinal-Uskup Silva Candida, yang pada saat itu berada di keuskupan Yohanes. Humbertus menerjemahkan surat itu ke dalam Bahasa Latin dan menyampaikannya kepada paus, yang memerintahkan untuk menulis balasannya yang berisi jawaban untuk masing-masing tuduhan beserta pembelaan atas supremasi kepausan.

Sekalipun adalah seorang yang lekas naik darah, Kerularius berhasil diyakinkan, mungkin oleh kaisar dan Uskup Trani, untuk menghindari perdebatan dan mencegah perpecahan. Akan tetapi Humbertus dan paus tidak mendiamkannya, Humbertus diutus dengan kuasa sebagai legatus ke ibu kota kekaisaran guna mengakhiri permasalahan sekali dan untuk selamanya. Humbertus, Fredericus dari Lorraine, dan Petrus, uskup agung Amalfi berangkat di awal musim semi dan tiba pada bulan April 1054. Namun penyambutan yang mereka terima tidaklah seperti yang mereka harapkan, sehingga mereka dengan segera meninggalkan istana, meninggalkan surat jawaban dari paus pada Kerularius, yang justru lebih geram daripada mereka. Meterai-meterai pada surat itu telah dirusak dan para legatus tersebut telah mempublikasikan, dalam Bahasa Yunani, draft awal surat tersebut yang tidak sesopan suratnya, untuk dibaca seluruh masyarakat. Patriark menganggap para legatus itu lebih buruk daripada sekadar orang-orang Barat liar biasa, mereka adalah pembohong dan penipu. Dia menolak mengakui otoritas mereka atau, secara praktis, keberadaan mereka.[2]

Ketika Paus Leo mangkat pada 19 April 1054, otoritas para legatus tersebut secara hukum berakhir, tetapi tampaknya hal tersebut tidak mereka sadari. Penolakan patriark untuk segera membicarakan isu-isu tersebut mendorong misi perutusan itu mengambil tindakan ekstrem: pada 16 Juli, ketiga legatus memasuki gedung gereja Hagia Sophia sewaktu liturgi suci pada hari Sabtu sore dan meletakkan selembar Bulla kepausan berisi pernyataan ekskomunikasi (1054) di atas altar. Para legatus berangkat ke Roma dua hari sesudahnya, meninggalkan kota yang terancam pecahnya huru-hara itu. Patriark didukung sepenuhnya oleh masyarakat melawan kaisar, yang telah mendukung para legatus, serta Argyrus, yang tetap dipandang sebagai seorang sekutu paus. Untuk meredakan kemarahan massa, keluarga Argyrus di Konstantinopel ditahan, bulla dibakar, dan para legatus dianathema—terjadilah Skisma Besar.

Uskup Ortodoks Kallistos Ware (sebelumnya bernama Timothy Ware) menulis, "dipilihnya Kardinal Humbertus sebagai legatus merupakan tindakan yang kurang menguntungkan, karena baik dia maupun Kerularius merupakan orang-orang yang kaku dan berpendirian teguh. . . . Seusai pertemuan pertama yang tak bersahabat itu, patriark menolak melanjutkan pembicaraan dengan para legatus. Humbertus serta-merta kehilangan kesabarannya dan meletakkan selembar bulla berisi pernyataan ekskomunikasi atas Kerularius pada altar gereja Hikmat Kudus. . . . Kerularius beserta sinodenya membalas dengan menganathema Humbertus (bukan Gereja Romawi)" (The Orthodox Church, 67).

Dalam New Catholic Encyclopedia dikatakan, "Skisma tersebut umumnya dianggap terjadi pada tahun 1054, yakni tahun terjadinya rentetan peristiwa yang kurang menguntungkan tersebut. Namun penyimpulan tersebut tidaklah tepat, karena yang tertera dalam bulla rancangan Humbertus, hanyalah ekskomunikasi atas Patriark Kerularius. Validitas bulla itu patut dipertanyakan karena Paus Leo IX telah mangkat saat itu. Di lain pihak, sinode Byzantium hanya mengekskomunikasikan para legatus dan sama sekali tidak menyerang Sri Paus ataupun Gereja Latin."

Upaya-upaya awal untuk rekonsiliasi

"Bahkan sesudah tahun 1054, hubungan baik antara Timur dan Barat terus berlanjut. Kedua belah kubu dunia Kristiani itu belumlah menyadari jurang lebar perpisahan yang terbentang di antara mereka. . . . Permasalahan yang terjadi masihlah sesuatu yang sangat tidak disadari oleh umat Kristiani awam di Timur dan Barat" (Ware, 67).

Tak ada satu peristiwa tunggal yang menandai perpecahan itu. Justru kedua Gereja terjerumus dan keluar dari skisma selama satu periode waktu dalam beberapa abad, ditandai dengan rekonsiliasi sementara. Akan tetapi dalam Perang Salib IV para serdadu Latin, dalam perjalanan mereka ke Timur, menjarah Konstantinopel dan mencemari Hagia Sophia. Periode kelam penguasaan atas Kekaisaran Byzantium yang habis dijarah itu masih dikenang umat Kristiani Timur sebagai Fragkokratia. Setelah itu, perpecahan menjadi permanen. Upaya-upaya rekonsiliasi yang kelak dilakukan, seperti Konsili Lyon II, hanya sedikit saja atau tidak menemui hasil.

Rekonsiliasi

Pada abad ke-12, Gereja Maronit di Libanon dan Syria berrekonsiliasi dengan Gereja Roma, dengan tetap mempertahankan sebagian besar liturgi Syrianya. Antara waktu itu dan abad ke-20, beberapa gereja Ortodoks Timur dan Oriental menjalin komuni penuh dengan Gereja Katolik Romawi, sehingga terbentuklah Gereja-Gereja Katolik Timur yang berada dalam persekutuan penuh dengan Tahta Suci, tetapi secara berbeda dengannya secara liturgis dan hierarkis.

Deklarasi bersama Katolik-Ortodoks tahun 1965 diumumkan pada 7 Desember 1965, secara bersamaan dalam sebuah pertemuan umum dari Konsili Vatikan II di Roma dan dalam sebuah upacara khusus di Konstantinopel. Deklarasi ini menarik kembali ekskomunikasi satu sama lain antara para pejabat tinggi gerejawi di Keuskupan Roma dan Patriarkat Ekumenis Konstantinopel tahun 1054. Deklarasi ini tidak mengakhiri Skisma Timur–Barat namun menunjukkan adanya niat mencapai rekonsiliasi yang lebih besar lagi antara kedua Gereja, yang masing-masing diwakili oleh Paus Paulus VI dan Patriark Ekumenis Athenagoras I.

7 Mei-9 Mei 1999: atas undangan Teoctist, Patriark Gereja Ortodoks Romania, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Romania. Peristiwa ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan seorang paus ke sebuah negara Ortodoks Timur sejak Skisma Besar.[3] Seusai misa yang digelar di Izvor Park, Bucharest, kerumunan massa (baik Katolik Romawi maupun Ortodoks Timur) menyanyikan "Persatuan!" Meskipun kenyataannya Paus Yohanes Paulus II tidaklah turut serta sebagai seorang konselebran, tetapi hanya menghadiri liturgi Ortodoks yang dipimpin Patriark Romania, para rahib Yunani di Gunung Athos menolak menerima para imam dan hieromonakos Romania sebagai konselebran dalam liturgi mereka sampai beberapa tahun kemudian. Patriark Teoctist mengunjungi Kota Vatikan atas undangan Paus Yohanes Paulus II dari tanggal 7 Oktober14 Oktober 2002.

Pada 27 November 2004, dalam upaya "promosi persatuan Kristiani", Paus Yohanes Pulus II mengembalikan relikui dua orang santo uskup agung Konstantinopel, Yohanes Krisostomus dan Gregorius Nazianzus ke Konstantinopel (sekarang Istanbul). Umat Ortodoks yakin bahwa relikui tersebut dicuri dari Konstantinopel pada 1204 oleh para peserta Perang Salib IV, interpretasi ini oleh juru bicara Vatikan Dr. Joaquin Navarro Valls dinyatakan "tidak akurat secara historis".[4]

Patriark Ekumenis Bartolomeus I, bersama para patriark dan uskup agung Gereja-Gereja Ortodoks Timur, hadir dalam pemakaman Paus Yohanes Paulus II pada 8 April 2005. Bartolomeus duduk di kursi kehormatan pertama. Peran yang istimewa dan makin meningkat dari para patriark Ortodoks Timur dalam pemakaman Paus Yohanes Paulus II serta kenyataan bahwa peristiwa tersebut merupakan saat pertama kalinya selama berabad-abad seorang Patriark Ekumenis menghadiri pemakaman seorang Paus, dipandang banyak pihak sebagai sebuah pertanda serius bahwa dialog menuju rekonsiliasi boleh jadi sudah dimulai.

Pada tanggal 29 Mei 2005 di Bari, Italia, Paus Benediktus XVI menyebut rekonsiliasi sebagai sebuah komitmen masa kepausannya, demikian ungkapnya, "Saya ingin mengulangi kesediaan saya untuk menerima sebagai sebuah komitmen fundamental mengusahakan kembali kesatuan yang tampak dan yang sepenuhnya dari semua pengikut Kristus, dengan sekuat tenaga saya."[5] Paus Benediktus XVI telah diundang ke Turki pada bulan November 2006 oleh Patriark Ekumenis Bartholomeus I [2].

Uskup Agung Christodoulos, kepala Gereja Ortodoks Yunani, mengunjungi Paus Benediktus XVI di Vatikan pada 13 Desember 2006. Peristiwa ini merupakan kunjungan resmi pertama seorang kepala Gereja Yunani ke Vatikan.

Catatan kaki

  1. ^ "Great Schism", Oxford Dictionary of the Christian Church (article), Oxford University Press, 2005, ISBN 978-0-19-280290-3 
  2. ^ Norwich, John Julius. The Normans in the South 1016-1130. (1967) pg 102.
  3. ^ Lihat pula Audiensi Umum Yohanes Paulus II, 12 Mei 1999 - Refleksi atas kunjungan ke Romania [1]
  4. ^ Vatikan mengembalikan relikui para santo kepada patriark dan umat Orthodox
  5. ^ Kunjungan Kepausan Pertama dari Paus Benediktus CBS News, 29 Mei, 2005

Lihat pula

Pranala luar

Read other articles:

Daniel Hug Nazionalità  Svizzera Calcio Ruolo Attaccante e Difensore Termine carriera 1910 CarrieraSquadre di club1 1902-1908 Basilea24 (5)1908-1910 Genoa10 (6)Nazionale 1908 Svizzera2 (0)Carriera da allenatore 1908-1910 Genoa 1 I due numeri indicano le presenze e le reti segnate, per le sole partite di campionato.Il simbolo → indica un trasferimento in prestito.   Modifica dati su Wikidata · Manuale Daniel Hug (Basilea, 19 settembre 1884 – Italia, 28 novembre…

Henri Guaino Henri Guaino en 2012. Fonctions Député français 20 juin 2012 – 20 juin 2017(5 ans) Élection 17 juin 2012 Circonscription 3e des Yvelines Législature XIVe (Cinquième République) Groupe politique UMP (2012-2015)LR (2015-2017) Prédécesseur Christian Blanc Successeur Béatrice Piron Conseiller spécial du président de la République française 16 mai 2007 – 15 mai 2012(4 ans, 11 mois et 29 jours) Président Nicolas Sarkozy Prédécesseur Jérôme Monod …

County town of Kildare, Ireland For other uses, see Naas (disambiguation). Town in Leinster, IrelandNaas An Nás / Nás na Ríogh (Irish)TownView of the town and of Naas General Hospital SealMotto(s): Prudens ut Serpens  (Latin) Wise as a Serpent [1]NaasLocation in IrelandCoordinates: 53°13′01″N 6°39′47″W / 53.217°N 6.663°W / 53.217; -6.663CountryIrelandProvinceLeinsterCountyKildareCouncilKildare County CouncilDáil ÉireannKildare …

此條目可参照英語維基百科相應條目来扩充。 (2021年5月6日)若您熟悉来源语言和主题,请协助参考外语维基百科扩充条目。请勿直接提交机械翻译,也不要翻译不可靠、低品质内容。依版权协议,译文需在编辑摘要注明来源,或于讨论页顶部标记{{Translated page}}标签。 约翰斯顿环礁Kalama Atoll 美國本土外小島嶼 Johnston Atoll 旗幟颂歌:《星條旗》The Star-Spangled Banner約翰斯頓環礁地…

Doge of the Republic of Genoa and king of Corsica Giovanni Francesco I Brignole Sale102nd Doge of the Republic of GenoaIn officeJuly 11, 1635 – July 11, 1637Preceded byGiovanni Stefano DoriaSucceeded byAgostino Pallavicini Personal detailsBorn1582Genoa, Republic of GenoaDied1637Genoa, Republic of Genoa Giovanni Francesco Brignole (Genoa, 1582 - Genoa, 1637) was the 102nd Doge of the Republic of Genoa and the first king of Corsica. Biography During his dogal two-year period he preferre…

For other people named Matthew Young, see Matthew Young (disambiguation). American baseball player Baseball player Matt YoungPitcherBorn: (1958-08-09) August 9, 1958 (age 65)Pasadena, California, U.S.Batted: LeftThrew: LeftMLB debutApril 6, 1983, for the Seattle MarinersLast MLB appearanceAugust 6, 1993, for the Cleveland IndiansMLB statisticsWin–loss record55–95Earned run average4.40Strikeouts857 Teams Seattle Mariners (1983–1986) Los Angeles Dodgers (19…

Voce principale: Sportgemeinschaft Dynamo Dresden. Sportgemeinschaft Dynamo DresdenStagione 1997-1998Sport calcio Squadra Dinamo Dresda Allenatore Hartmut Schade (1ª-20ª, 22ª-27ª) Werner Voigt (21ª, 28ª-34ª) Regionalliga nordest2° posto Maggiori presenzeCampionato: Jeleń (33)Totale: Jeleń (33) Miglior marcatoreCampionato: Gütschow (16)Totale: Gütschow (16) StadioRudolf-Harbig-Stadion Maggior numero di spettatori8 200 vs. Erzgebirge Aue Minor numero di spettatori1 561 v…

Cuisine and specialties of the Nord-Pas-de-Calais region, France Mussels are a speciality of the Boulonnais and Calais regions; the moules-frites is the culinary symbol of the Lille braderie. The Nord-Pas-de-Calais cuisine is a French regional cuisine, whose specialties are largely inherited from the county of Flanders. The region has always been at an intersection of Europe, and traces of its history can be found in its specialties, such as the English influence on the Côte d'Opale, or dishes …

Episode list for an animated series For seasons 21–present, see List of The Simpsons episodes (season 21–present). Matt Groening, shown here in 2010, created The Simpsons, which premiered on December 17, 1989. The Simpsons is an American animated sitcom created by Matt Groening for the Fox Broadcasting Company. It is a satirical depiction of a dysfunctional middle-class American lifestyle starring the eponymous family: Homer, Marge, Bart, Lisa, and Maggie. Set in the town of Springfield, the…

Welsh historical chronicle Peniarth Ms. 20, folio 260v. (c.1330). This manuscript is the earliest copy of Brut y Tywysogion, a Welsh translation of a lost Latin work, the Cronica Principium Wallie The opening lines of Brut y Tywysogion from the Red Book of Hergest Brut y Tywysogion (English: Chronicle of the Princes) is one of the most important primary sources for Welsh history.[1] It is an annalistic chronicle that serves as a continuation of Geoffrey of Monmouth’s Historia Regum Bri…

Belgian cyclist You can help expand this article with text translated from the corresponding article in French. (May 2012) Click [show] for important translation instructions. View a machine-translated version of the French article. Machine translation, like DeepL or Google Translate, is a useful starting point for translations, but translators must revise errors as necessary and confirm that the translation is accurate, rather than simply copy-pasting machine-translated text into the Engli…

List of events ← 1773 1772 1771 1770 1769 1774 in France → 1775 1776 1777 1778 1779 Decades: 1750s 1760s 1770s 1780s 1790s See also:Other events of 1774History of France  • Timeline  • Years Events from the year 1774 in France Incumbents Monarch – Louis XV (until 10 May),[1] then Louis XVI[2] Events 10 May – Louis XV of France dies,[1] and Louis XVI becomes the new king[2] Louis XVI faces empty treasury divis…

Dewan Perwakilan Rakyat Aceh DPRAPeriode 2019-2024JenisJenisUnikameral SejarahDidirikan1949Sesi baru dimulai30 September 2019PimpinanKetuaZulfadhli, A.Md. (PA) sejak 19 Oktober 2023 Wakil Ketua IH. Dalimi, SE.Ak., CA. (Demokrat) sejak 15 November 2019 Wakil Ketua IIDr. Teuku Raja Keumangan, S.H., M.H. (Golkar) sejak 27 Desember 2022 Wakil Ketua IIIDr. Safaruddin, S.Sos., M.S.P. (Gerindra) sejak 15 November 2019 KomposisiAnggota81Partai & kursi  Partai Aceh (18) …

County in Texas, United States Not to be confused with Atascosa, Texas. County in TexasAtascosa CountyCountyThe Atascosa County Courthouse in JourdantonLocation within the U.S. state of TexasTexas's location within the U.S.Coordinates: 28°53′N 98°32′W / 28.89°N 98.53°W / 28.89; -98.53Country United StatesState TexasFounded1856Named forAtascosa RiverSeatJourdantonLargest cityPleasantonArea • Total1,221 sq mi (3,160 km2) •…

Legal penalty in Ohio The Southern Ohio Correctional Facility is where condemned individuals in Ohio are executed. Capital punishment is a legal penalty in the U.S. state of Ohio, although all executions have been suspended indefinitely by Governor Mike DeWine until a replacement for lethal injection is chosen by the Ohio General Assembly.[1] The last execution in the state was in July 2018, when Robert J. Van Hook was executed via lethal injection for murder.[2] History As of Fe…

Baltic independence movements (1987–1991) This article is about the revolution in the Baltic states in the late 1980s. For the 2006 film about the revolution in the Baltic states, see The Singing Revolution. Singing RevolutionPart of the Revolutions of 1989 and the Dissolution of the Soviet UnionThe Baltic Way human chain in 1989Date14 June 1987 – 6 September 1991 (1987-06-14 – 1991-09-06)(4 years, 2 months, 3 weeks and 2 days)Location…

Italian pacifist, journalist, and feminist Alma DolensTeresita Pasini alias Alma DolensBornTeresita dei Bonfatti18 February 1869Died20 May 1948 (1948-05-21) (aged 79)MilanNationalityItalianOther namesTeresita Pasini Teresita Pasini (née dei Bonfatti, 1869 – 1948), better known by her pseudonym Alma Dolens, was a prominent Italian pacifist, suffragist, and journalist.[1] Alma Dolens is a combination of the Latin alma meaning soul or heart with the Latin participle dolens…

Disambiguazione – Se stai cercando altri significati, vedi Claudio Monteverdi (disambigua). Claudio Monteverdi, dipinto di Bernardo Strozzi, ca. 1640 Claudio Giovanni Antonio Monteverdi (Cremona, 9 maggio 1567[1] – Venezia, 29 novembre 1643) è stato un compositore italiano. La sua attività artistica segnò il passaggio dalla musica rinascimentale alla musica barocca. Fu uno dei principali innovatori che accompagnarono l'evoluzione del linguaggio musicale (su questo processo stilist…

2004 Oklahoma Republican presidential primary ← 2000 February 3, 2004 (2004-02-03) 2008 → ← NDTN →41 Republican National Convention delegatesThe number of delegates received is determined by the popular vote   BW Candidate George W. Bush Bill Wyatt Home state Texas California Delegate count 41 0 Popular vote 59,577 6,621 Percentage 90.0% 10.0% Primary results by countyBush:      80–85%  …

هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (مايو 2020) الهيئة الفرعية للتنفيذ (بالإنجليزية: Subsidiary Body for Implementation اختصارًا SBI) هي هيئة فرعية لمؤتمر الأطراف في اتفاقية الأمم المتحدة الإطارية بشأن تغير المناخ (COPF). تجتمع …