Layanan ini terkoneksi dengan moda angkutan perkotaan non bus seperti angkutan kota (bemo) dan Wirawiri Suroboyo di beberapa titik lokasi pada kawasan perkotaan Surabaya.
Suroboyo Bus
Sebuah unit koridor R5/R6 Suroboyo Bus melintasi Halte Gunung Anyar pada 17 Juni 2021.
Peta jaringan koridor eksisting Suroboyo Bus, termasuk rencana pengembangan koridor baru pada tahun 2024.
Suroboyo Bus merupakan layanan bus raya terpadu berfasilitas modern milik Pemerintah Kota Surabaya yang diperuntukkan sebagai transportasi umum serupa bus kota di kawasan metropolitan Kota Surabaya. Armada layanan ini sering disebut bus tayo oleh warga setempat, karena memiliki corak warna yang mirip dengan karakter dari serial animasi Korea Selatan Tayo the Little Bus. Layanan ini diluncurkan oleh Pemkot pada 7 April2018 dengan koridor awal berupa rangkaian koridor loop R1/R2 relasi perjalanan Terminal Purabaya–Rajawali PP.[1][2]
Layanan ini adalah salah satu bentuk manifestasi upaya Pemkot untuk mensinergikan pemenuhan kebutuhan transportasi umum dengan program lingkungan hidup. Layanan ini diharapkan dapat mengurangi dampak sampah plastik bagi lingkungan perkotaan dan sekitarnya. Pemkot memberikan fasilitas bagi masyarakat yang memberikan kontribusi sampah plastik untuk menikmati layanan ini.[3][4] Manajemen operasional layanan ini ditangani oleh Pemkot dibawah UPTD Pengelolaan Transportasi Umum.[5][6] Terlepas dari klaim-klaim yang beredar dari beberapa publikasi dan media massa, layanan ini tidak dapat dikategorikan sebagai bus rapid transit (BRT) karena tidak memenuhi beberapa standar yang disusun oleh Institute for Transportation and Development Policy (ITDP).[7]
Koridor
Daftar koridor
Pranala tiap koridor Suroboyo Bus disimbolkan pada pranala gambar segi empat berwarna.
Peta jaringan koridor Suroboyo Bus. Peta yang ditampilkan akurat sampai dengan 31 Januari 2022, sebelum beberapa koridor dimodifikasi atau digantikan layanan Trans Semanggi Suroboyo.
Dishub Surabaya mempunyai rencana pengembangan sembilan koridor Suroboyo Bus pada kurun waktu antara tahun 2018–2024. Selain daripada koridor eksisting saat ini seperti R1/R2, R7/R8 dan SBT, Dishub Surabaya akan mulai merealisasikan dua koridor baru pada tahun 2023 dan tiga koridor baru pada tahun 2024.[8][9][10]
Pengembangan koridor trunk Suroboyo Bus tahun 2018–2024.
Unit Suroboyo Bus bersasis Mercedes-Benz O500U 1726 LE dengan bodi CityLine 2 Low Entry produksi karoseri Laksana.
Unit bus tumpuk Suroboyo Bus bersasis Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 dengan bodi New Cityliner Double Decker produksi karoseri Nusantara Gemilang.
Unit Suroboyo Bus bersasis Scania K250UB dengan bodi CityLine 3 Low Entry produksi karoseri Laksana.
Armada yang digunakan Suroboyo Bus menggunakan chassis dari Mercedes-Benz dengan tipe O 500 U 1726 LE. Sedangkan body yang digunakan menggunakan besutan dari Karoseri Laksana dengan seri CityLine 2. Bus didesain low entry untuk memenuhi kebutuhan sistem transportasi umum di jalan raya. Bus dilengkapi dengan kneeling system yang berfungsi untuk mengatur jarak antara bus dengan trotoar. Sistem tersebut menjadikan bus mudah digunakan oleh penumpang dengan kebutuhan khusus. Bus bermesin Euro 3 OM 906 LA III ini mampu beroperasi dengan aman, efisien dan terus stabil pada berbagai kondisi lalu lintas tengah kota. Tipe ini dilengkapi dengan sistem Engine Management untuk efisiensi bahan bakar. Selain itu, tipe bus ini sudah memiliki air suspension dan transmisi matic, yang bisa di setting melalui tuas hidrolik di ruang kemudi.[11][12]
Suroboyo Bus merupakan garapan karoseri Laksana, menggunakan bodi Cityline 3. Sementara sasis dan mesinnya besutan Scania seri K250UB. Kapasitas mesinnya 9.000 cc dan menjanjikan tenaga 250 dk, yang disalurkan pada transmisi otomatis 6-percepatan. Karena penggunaan dalam kota, kecepatan puncak dibatasi sampai 80 km/jam. Panjang bodi bus mencapai 12 meter, sesuai PM 15 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek. Sementara lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,7 meter. Menariknya kaki-kaki sudah mengadopsi suspensi udara, bukan per daun. Mengacu spesifikasinya dari Laksana, panel bodinya menggunakan bahan alumunium dan baja galvanis. Sementara kaca depannya laminated Kabin bus dapat diisi maksimal sampai 80 penumpang. Hanya saja demi kenyamanan, penumpang dibatasi sampai 67 orang, termasuk berdiri, difabel, dan perempuan. Sebagai fitur keamanan dan keselamatan sudah disematkan GPS, CCTV (12 di dalam kabin dan 3 luar bus), pintu darurat, pemecah kaca, alat pemadam api ringan (APAR), serta kaca samping dan belakang berupa tempered, yang serupa kaca smartphone kekinian. Sementara dari dalam, keseluruhan lampu sudah LED, ditambah jam digital, lantai vinyl, dan pegangan yang terbuat dari stainless steel.[13].
Fasilitas
Armada Suroboyo Bus dilengkapi dengan beragam fasilitas canggih dan modern yang membuat nyaman serta memberikan rasa aman bagi penumpang.[13][14] Berbagai fasilitas yang terdapat di bus ini sebanding dengan fasilitas mewah yang dimiliki oleh shuttle bus maskapai penerbangan lokal. Setiap bus dipandu oleh seorang helper yang siap membantu penumpang sekaligus bertugas sebagai kondektur tiket. Bus yang memiliki total panjang 11,7 m ini mempunyai fitur modern seperti pintu sensor otomatis, pendingin ruangan (AC), 12 CCTV (luar dan dalam), alarm darurat, glass breaker, alat APAR, serta pengisi daya.
Selain itu, bus dilengkapi dengan GPS yang terhubung dengan Surabaya Intellegent Urban Transport System (SITS). SITS ini mempunyai kantor pusat kendali di Terminal Bratang. SITS merupakan sistem cerdas untuk mendukung manajemen transportasi dengan pemanfaatan teknologi (Informasi, Komunikasi, Sensor, Kontrol dan Komputerisasi) untuk membangun sistem informasi dan manajemen trasportasi secara otomatis. SITS menjamin kelancaran dan keselamatan lalu lintas bus selama perjalanan berlangsung.[15][16]
Bus berkapasitas 67 penumpang ini mempunyai tiga jenis kursi. Ketiga warna kursi tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Kursi berwarna merah muda diperuntukkan penumpang perempuan. Kursi berwarna merah diperuntukkan penumpang lansia dan disabilitas. Sedangkan kursi berwarna jingga diperuntukkan penumpang umum (laki-laki atau perempuan). Pembedaan penggunaan kursi dimaksudkan untuk meminimalkan tindak pelecehan seksual di dalam bus. Selain itu, bus ini menyediakan pegangan bus bagi penumpang berdiri, serta terdapat area khusus pengguna kursi roda bagi pengguna difabel.
Halte
Berbagai Model Halte Suroboyo Bus
No.
Jenis Halte
Kenampakan Halte
1
Halte dengan Rambu Bus Stop
2
Halte Beratap Existing (digunakan berbagai moda transportasi umum lain)
3
Halte Beratap Standar
4
Halte Beratap dengan Running Text
5
Halte Terintegrasi Park N Ride
Sistem pembayaran layanan
Besaran tarif layanan
Besaran tarif layanan Suroboyo Bus diatur dalam Peraturan Walikota (Perwali) Surabaya Nomor 56 Tahun 2021. Tarif untuk masyarakat umum dikenakan sebesar Rp5.000,00, sedangkan tarif khusus pelajar dan mahasiswa dikenakan setengahnya sebesar Rp2.500,00. Besaran tarif tersebut sudah termasuk Premi AsuransiJasa Raharja. Pada awalnya, terdapat pengenaan tarif yang dikecualikan bagi guru, tenaga kependidikan, pegawai kelurahan dan pegawai kecamatan di lingkungan pemerintah kota. Layanan ini digratiskan dengan syarat menunjukkan bukti identitas sebagai pegawai pada instansi masing-masing.[17] Kebijakan tersebut kemudian diperbarui melalui Peraturan Walikota Nomor 22 Tahun 2023 yang diantaranya membahas tentang: perubahan masa berlaku poin member Gobis dari 30 hari menjadi 7 hari; dihapusnya pengecualian tarif bagi guru, tenaga kependidikan, pegawai kelurahan dan pegawai kecamatan; serta pengecualian tarif bagi lansia, veteran, anak dibawah 5 tahun dan penyandang disabilitas.[18] Selain menggunakan sampah plastik, metode pembayaran lain yang diterapkan yaitu melalui transaksi non tunai seperti QRIS dan kartu uang elektronik.
Sistem penukaran botol ke tiket
Suroboyo Bus memiliki nilai keunikan tersendiri dibanding moda transportasi umum yang lain. Selain sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan dalam kota, transportasi ini bertujuan untuk membuat Kota Surabaya menjadi kota bebas sampah di masa depan.
Namun dalam rangka mendukung program lingkungan, Pemerintah Kota Surabaya memberikan privilege bagi masyarakat yang bijak dalam mendaur ulang sampah untuk mendapatkan layanan transportasi ini. Pemkot mengadaptasi sistem pembelian tiket pada moda transportasi Beijing Subway di Cina, dimana masyarakat hanya diperbolehkan membeli tiket dengan menggunakan sampah bekas air minum dalam kemasan (AMDK) dengan jumlah yang ditentukan. Hal tersebut menjadikan Suroboyo Bus sebagai moda transportasi umum pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menerapkan sistem tersebut.[19][20][21]
Pemkot bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggagas skema pembelian tiket bus dengan ide membersihkan Kota Surabaya dari sampah, terutama sampah plastik yang sangat sulit diurai. Satu tiket perjalanan dikonversi dengan sejumlah sampah bekas air minum dalam kemasan dengan jumlah yang ditentukan. Sampah yang terkumpul disetorkan ke bank sampah. Sampah yang terkumpul dijual untuk didaur ulang menjadi bahan yang lebih bermanfaat. Berikut adalah besaran kuantitas banyaknya sampah AMDK yang dapat dikonversi dengan satu tiket Suroboyo Bus.[22][23][24]
10 gelas 240 ml
10 botol kecil kurang dari 600 ml
5 botol sedang 600 ml
3 botol besar 1.500 ml
Metode lain untuk naik tiket Suroboyo Bus dapat dilakukan menggunakan poin member pada aplikasi Gobis. Calon penumpang harus menyetorkan sampah di bank sampah yang telah ditunjuk. Petugas akan memindai QR Code member dan memberikan poin yang setara dengan jumlah setoran. Calon penumpang dapat langsung menaiki Suroboyo Bus dengan menunjukkan QR Code member kepada helper. Helper akan memindai dan menukarkan poin dengan tiket perjalanan.
Lokasi penukaran sampah botol plastik
Program lingkungan dan Suroboyo Bus dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan tingginya angka kenaikan penumpang dan volume sampah plastik yang diakomodir DKRTH. Per tahun 2021, Pemerintah Kota Surabaya melakukan penambahan titik penukaran sampah botol plastik menjadi 14 lokasi di seluruh penjuru kota. Namun, per tanggal 1 April 2023, diberlakukan penutupan di beberapa pos penukaran botol. Berikut adalah lokasi penukaran sampah botol plastik.[25][26][27]
Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengembangkan aplikasi GoBis (Golek Bis) pada 7 Mei 2018 untuk memudahkan perjalanan penumpang menggunakan Suroboyo Bus. Aplikasi legal ini dapat diunduh secara gratis di smartphone. Aplikasi ini memuat fitur utama berupa peta digital. Peta digital ini dapat memantau pergerakan dan mengetahui jarak tempuh antar halte Suroboyo Bus secara real time. Selain itu terdapat beberapa fitur tambahan yang terintegrasi dalam aplikasi ini, seperti
Informasi penting dan terupdate seputaran Suroboyo Bus
Fitur membership untuk menggunakan Suroboyo Bus
Tampilan seluruh Koridor yang dilayani Suroboyo Bus
Fitur menunggu di halte untuk melacak posisi bus terdekat menggunakan QR Code yang ada di setiap halte
Sebelum akhirnya berhasil dilelang, program penukaran botol plastik dengan tiket Suroboyo Bus sempat menyisakan masalah. Setidaknya ada dua masalah yang menghantui operasional bus tersebut. Pertama, masih marak dijumpai calo tiket bus daring dengan harga yang beraneka ragam. Padahal mestinya, program ini gratis dan hanya boleh ditebus dengan menukarkan botol sampah saja. Problem kedua adalah masalah sampah yang sempat menumpuk sekian bulan. Sejak dioperasikan pada April 2018, botol-botol pengganti tiket bus menumpuk dan belum bisa dimanfaatkan. Hingga penghujung tahun, beberapa bank sampah mulai menyetop pengiriman botol dari DKRTH. Hal tersebut berkaitan dengan regulasi tentang nilai ekonomi sampah bekas air minum dalam kemasan (AMDK) yang masih samar dan tidak bisa ditaksir. Bank sampah masih menunggu perwali yang mengatur dengan jelas soal pengelolaan dan nilai ekonomis sampah plastik yang dikumpulkan.[31][32][33][34]
Galeri
Serba-serbi Suroboyo Bus di Terminal Purabaya.
Trivia
^Format kodifikasi koridor Suroboyo Bus menggunakan kode "R–[angka]", dengan abjad R adalah singkatan kata "Rute". Kode koridor loop Suroboyo Bus selalu berpasangan walau keduanya pasti memiliki titik terminus/ujung yang sama. Misalnya pada koridor R1/R2, kode koridor R1 berlaku pada ruas Purabaya–Rajawali dan kode koridor R2 berlaku pada ruas Rajawali–Purabaya.
^Lintasan koridor R1/R2 berhimpitan dengan layanan bus kota reguler eksisting jalur PAC1 relasi Purabaya–Tanjung Perak via Darmo. Namun layanan bus kota reguler tersebut ditutup seterusnya saat pembatasan sosial akibat Covid-19. Koridor ini juga mempunyai lintasan yang berhimpitan dengan koridor K1L Trans Semanggi Suroboyo.
^Operasional koridor R3/R4 digantikan koridor K2L Trans Semanggi Suroboyo. Begitu juga dengan koridor R5/R6 yang digantikan dengan koridor K3L.
^Koridor R7/R8 beroperasi hingga Romokalisari Adventure Park saat akhir pekan saja dan per 1 Mei 2024
Koridor R7/R8 berhenti beroperasi dan digantikan oleh feeder FD8 dari Wirawiri Suroboyo dengan rute yang sama (TOW-UNESA).
^Operasional bus kota surabaya trayek D rute Terminal Purabaya—Terminal Bratang beririsan koridor r9/r10 Suroboyo Bus pada akhir 2024.
^Jauh sebelum koridor SBT Suroboyo Bus hadir di kota ini, Perum DAMRI pernah mengoperasikan unit bus tumpuk sebagai bus kota reguler jalur trayek Aloha–Tugu Pahlawan pada kurun waktu antara tahun 1981–1989.