Trans Metro Dewata adalah sistem transportasi bus raya terpadu yang beroperasi sejak 7 September 2020 di Bali, terutama di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Layanan ini merupakan program dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, dan Bali menjadi layanan yang ketiga setelah Palembang dan Surakarta dalam program Buy The Service/BTSTeman Bus.[2] Operator yang menjalankan operasional layanan Trans Metro Dewata adalah PT Satria Trans Jaya. Biaya operasional Trans Metro Dewata disubsidi 100% oleh pemerintah pusat.[1]
Trans Metro Dewata menjadi salah satu pengembangan angkutan massal berbasis jalan yang disubsidi oleh pemerintah, serta melengkapi layanan bus Trans Sarbagita yang telah ada sebelumnya. Bus ini hadir untuk penunjang mobilisasi masyarakat yang terintegrasi dengan layanan angkutan massal lain. Tujuan program ini untuk meningkatkan lagi minat masyarakat menggunakan angkutan umum sehingga mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang diharapkan mampu mengurangi kemacetan dan polusi udara di Bali. Trans Metro Dewata diresmikan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi pada 7 September 2020 di Pasar Badung, Kota Denpasar. Total bus yang dioperasikan untuk melayani 4 koridor Trans Metro Dewata adalah sebanyak 105 unit bus.[2]
Koridor
Pranala jalur lintasan tiap koridor Trans Metro Dewata disimbolkan dengan kode koridor dalam segi empat berwarna.