Kisah Para Rasul 9

Kisah Para Rasul 9
Pekerjaan para rasul, ikon Rusia, karya Fedor Zubov, 1660.
KitabKisah Para Rasul
KategoriSejarah gereja
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
5
pasal 8

Kisah Para Rasul 9 (disingkat Kis 9) adalah pasal kesembilan Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]

Teks

Waktu

Rumah yang diyakini dulunya adalah milik Ananias di Damsyik atau Damaskus
"Bab Kisan", diyakini sebagai tempat Paulus meloloskan diri dengan diturunkan dari tembok gerbang sehingga luput dari penganiayaan di Damaskus

Menurut catatan di ayat 25, Paulus bertobat pada tahun 34 M dan kemudian dibantu meloloskan diri dari Damaskus pada tahun 37 M.
Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia pasal 1:17 Paulus mengisahkan bagaiamana ia dibantu melarikan diri dari kota Damaskus pada zaman pemerintahaan raja Aretas dari Nabataea.[3] Raja Aretas (Harithat IV) yang wafat pada tahun 40 (lihat 2 Korintus 11:32–33) memerintah dari tahun 9 sampai 40 M.[4] Sejarawan Yahudi-Romawi abad ke-1 M, Flavius Yosefus (37-100), mencatat detail perselisihan antara raja Aretas dengan raja Herodes Antipas mengenai perbatasan.[5] Yosefus menuliskan Aretas sebagai "raja Arabia Petrea".[6] Kaisar Romawi Tiberius berpihak kepada Herodes Antipas dan memerintahkan Vitellius, prokonsul di Suriah, "untuk berperang melawan Aretas." Dalam perjalanan Vitellius menerima komunikasi yang mengabarkan kematian Tiberius, maka ia menarik kembali tentaranya. Tiberius wafat pada tanggal 16 Maret 37 dan pada saat itu Damaskus berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi dan dipimpin oleh Vitellius. Raja Aretas wafat pada tahun 40 sehingga lolosnya Paulus dari Damaskus terjadi antara tahun 37 dan 40. Belum jelas kapan Aretas menerima kuasa atas Damaskus dari Kaisar Caligula dalam penyelesaian kasus di Suriah. Pemerintahan Areta di Damaskus dapat berawal dari tahun 37 berdasarkan penemuan arkeologi berupa mata uang logam. Dosker menulis: "Waktu Tiberias wafat pada tahun 37, dan mengingat urusan Arabia sudah tuntas pada tahun 39, jelas bahwa pertobatan Paulus terjadi antara tahun 34 dan 36. Tanggal ini kemudian menjadi pasti berkat sebuah koin dari Damaskus, dengan gambar raja Aretas dan tahun "101". Jika tahun itu mengacu pada era Pompian, berarti sama dengan tahun 37 M, sehingga pertobatan Paulus terjadi pada tahun 34 (T. E. Mionnet, Description des medailles antiques greques et romaines, V [1811], 284f.)."[7]

Tempat

Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di beberapa tempat mengikuti perjalanan tokoh-tokoh utamanya.

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 25

Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang.[8]

Cara Saulus lolos mengingatkan pada kisah lolosnya para pengintai dari kota Yerikho dengan pertolongan Rahab (Yosua 2:15) dan Daud dari raja Saul dengan pertolongan Mikhal (1 Samuel 19:12).[9]

Pertobatan Saulus/Paulus

Tempat-tempat yang didatangi oleh Saulus (=Paulus). Garis-garis merah merupakan batasan negara-negara modern sekarang.

Ayat 3-9 mengisahkan pertobatan Saulus/Paulus di jalan menuju Damsyik (bandingkan Kis 22:3–16; 26:9–18). Bahwa pertobatannya terjadi di jalan dan bukan kemudian di rumah Yudas (Kis 9:11) jelas dari yang berikut:

  • 1) Paulus menaati perintah Yesus Kristus (Kis 9:6; 22:10; 26:15–19), menyerahkan dirinya untuk menjadi "pelayan ... dan saksi" Injil (Kis 26:16) serta utusan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi (Kis 26:17–19) dan bertekun dalam doa (Kis 9:11).
  • 2) Paulus disebut "Saulus saudaraku" oleh Ananias (Kis 9:17). Ananias sudah menganggap Paulus sebagai orang yang sudah mengalami kelahiran baru (lihat Yoh 3:3–6), diserahkan kepada Kristus serta misi Allah dan hanya perlu dibaptiskan, memperoleh kembali penglihatannya, dan dipenuhi dengan Roh Kudus (Kis 9:17–18).[12]

Perjalanan Petrus

Dicatat dalam pasal ini bahwa "Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida."[13] Di sana ia menyembuhkan Eneas yang lumpuh.[14] Dicatat bahwa setelah kejadian itu "semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan."[15] Lalu Petrus dijemput oleh murid-murid untuk pergi ke Yope, di mana ia membangkitkan Tabita (juga dipanggil Dorkas) dari kematian.[16] "Kemudian daripada itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit."[17] Di sinilah Petrus mendapat penglihatan luar biasa yang berkaitan dengan Kornelius.[18]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
  3. ^ Galatia 1:17
  4. ^ Swaim 1962 Aretas. "The Interpreter’s Dictionary of the Bible" suntingan G. A. Buttrick. Nashville: Abingdon Press, 1962. Halaman 217–218.
  5. ^ Flavius Yosefus, Antiquitates Iudaicae 18.5.3.
  6. ^ Flavius Yosefus, Antiquitates Iudaicae 18.5; Whiston 1957:539
  7. ^ Dosker, Henry E. 1986 Aretas. P. 288 in The International Standard Bible Encyclopedia, vol. 1, edited by Geoffrey W. Bromiley. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. Halaman 288–289.
  8. ^ Kis 9:25
  9. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  10. ^ Strong's Concordance Greek #4711 "spuris"
  11. ^ Expositor's Greek Testament. Acts 9. Diakses 24 April 2018.
  12. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  13. ^ Kis 9:32
  14. ^ Kis 9:33–34
  15. ^ Kis 9:35
  16. ^ Kis 9:36–42
  17. ^ Kis 9:43
  18. ^ Lihat pasal 10

Pranala luar