Tiatira Thyatira (Θυάτειρα)
Kota kuno di Yunani |
---|
Perjalanan Paulus yang ketiga |
Tiatira (Thyateira atau Thyatira) adalah sebuah kota kuno Yunani yang sekarang ini adalah kota modern Akhisar ("kastil putih"; "white castle") di negara Turki. Nama kuno ini berasal dari bahasa Yunani Koine "Θυάτειρα" (Thuateira).[1] Terjemahan bahasa Turki yang setara dengan Thyateira adalah Tepe Mezarlığı, artinya "kuburan bukit" (hill graveyard). Terletak di bagian barat Turki, sebelah selatan Istanbul dan ke arah timur dari Athena. Berjarak sekitar 50 mil (80 km) dari Laut Tengah.
Sejarah
Kota ini mula-mula dikenal sebagai Pelopia (bahasa Yunani: Πελοπία), tetapi dinamai Thyateira (Θυάτειρα) oleh raja Seleucus I Nicator pada tahun 290 SM. Ia sedang berperang melawan Lysimachus ketika mendengar bahwa istrinya melahirkan seorang putri. Menurut Stephanus of Byzantium, ia menyebut kota ini "thuateira" dari kata Yunani "θυγατήρ", "θυγατέρα" (thugater, thugatera), artinya "anak perempuan", meskipun kemungkinan juga adalah nama Lydia kuno.[2][3] Dalam zaman kuno, Tiatira terletak di perbatasan antara Lydia dan Mysia. Terkenal karena industri pewaranaan kain dan pusat dari perdagangan pewarna Indigo (ungu).[4] Di antara reruntuhan kota kuno, terdapat tulisan-tulisan yang berhubungan dengan organisasi pembuat warna di kota itu. Diketahui ada lebih banyak organisasi (guild) di Tiatira daripada kota-kota lain di provinsi Romawi Asia. Tulisan-tulisan itu menyebutkan antara lain: pengerja kain wol, kain lenan, pembuat baju luar, pewarna kain, pengerja kulit, penyamak kulit, tukang periuk, pembuat roti, pedagang budak dan pengerja perunggu.[5]
Dalam zaman gereja Kristen mula-mula pada abad pertama Masehi, Tiatira adalah tempat gereja penting yang disebut sebagai salah satu dari tujuh gereja di Asia dalam kitab Wahyu kepada Yohanes.[6] Menurut kitab tersebut, seorang wanita yang disebut "Izebel" dan menyebut dirinya seorang nabiah, mengajar dan menyesatkan orang Kristen di Tiatira untuk berbuat mesum dan makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala.
Rasul Paulus dan Silas mungkin saja mengunjungi Tiatira dalam perjalanannya yang kedua atau ketiga, meskipun tidak ada bukti kuat, selain dicatat bahwa mereka melalui sejumlah kota-kota yang tidak disebut namanya di daerah itu dalam perjalanannya yang kedua. Ketika pertama kalinya sampai di kota Filipi, Paulus dan Silas tinggal di tempat seorang perempuan bernama Lidia, penjual kain ungu dari Tiatira, yang beserta seluruh keluarganya merupakan orang Kristen pertama di tempat itu.[7] Perempuan itu terus menolong mereka ketika dipenjarakan dan sampai dilepaskan.[8]
Pada tahun 366, sebuah pertempuran yang dikenal sebagai "battle of Thyatira" terjadi di dekan Thyateira, di mana tentara kaisar Romawi, Valens, mengalahkan pasukan pemberontak bernama Procopius.
Pada tahun 1922, Batrik Konstantinopel menunjuk seorang Eksarkh untuk Eropa Barat dan Tengah dengan gelar "Uskup Tiatira" (Archbishop of Thyateira). Uskup yang sekarang (sejak tahun 1988) adalah Gregorios Theocharous.[9] Uskup Tiatira tinggal di London dan mempunyai tanggung jawab pastoral untuk Gereja Ortodoks Timur (Ortodoks Yunani) di Britania Raya.
Penggunaan lain
"Thyatira" adalah juga nama tituler see dalam Gereja Katolik Roma.[10]
Lihat pula
Referensi
38°55′15″N 27°50′30″E / 38.9208333333°N 27.8416666667°E / 38.9208333333; 27.8416666667